DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH HARMONISASI RUU SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN SENIN, 5 FEBRUARI 2018

dokumen-dokumen yang mirip
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RUU TENTANG PENYIARAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO HARMONISASI RUU TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT KAMIS, 11 JUNI 2015

Nasional (Prolegnas). Prolegnas ini disusun bersama oleh DPR, DPD, dan Pemerintah yang dikoordinasi oleh alat Kelengkapan DPR yang khusus menangani

B. Maksud dan Tujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO BADAN LEGISLASI SENIN, 9 FEBRUARI 2015

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

KPK juga hampir KO di Era SBY

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENJAMINAN KE PROVINSI JAWA TIMUR

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG MASYARAKAT ADAT

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 memerlukan waktu yang cukup

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

Rabu, 24 September 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT BADAN LEGISLASI KAMIS, 7 APRIL 2016

Yth. Sdr. Staf Ahli Bupati, Asisten Sekretaris Daerah, Para Pimpinan Perangkat Daerah, Para Kepala Instansi Vertikal, Para Kepala Bagian dan Hadirin

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS

BAHAN RAPAT KERJA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI, MENTERI DALAM NEGERI RI DAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DENGAN

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYIARAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

KAJIAN HARMONISASI RUU PENYIARAN BADAN LEGISLASI DPR RI 2017

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN UNDANG-UNDANG NO

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

JENIS RAPAT. NO. HARI/TANGGAL/ WAKTU 1. Rabu, 16 Agustus Pidato Kenegaraan Presiden dalam Rangka HUT ke 72 Republik Indonesia.

NOMOR TAHUN 2015 TENTANG ACARA MASA PERSIDANGAN III TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

(tiga) tim Kunjungan Kerja yaitu ke Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kepulauan Riau, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RUU TENTANG PENYIARAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

NO. HARI/TANGGAL/ WAKTU 1. Kamis, 18 Mei WIB selesai 2. Senin, 22 Mei WIB. JENIS RAPAT Rapat Paripurna

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Bismillahirrahmanirrahim PANDANGAN AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR RI Tentang RANCANGAN UNDANG-UNDANG OMBUDSMAN RI

HARI/TANGGAL /WAKTU 1. Rabu, 10 Januari WIB. JENIS RAPAT Rapat Pimpinan Baleg NO.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN KEPALA PERWAKILAN BPK RI PROVINSI KALIMANTAN BARAT ATAS PENYELENGGARAAN PENANDATANGAN NASKAH KESEPAKATAN BERSAMA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPAHIANG. NOMOR : 31/Kpts/KPU-Kab /2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPR RI OLEH: DRA. HJ. IDA FAUZIYAH WAKIL KETUA BADAN LEGISLASI DPR RI MATERI ORIENTASI TENAGA AHLI DPR RI APRIL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 03A/DPR RI/II/

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN UNDANG-UNDANG NO

C. WAKTU DAN TEMPAT Kunjungan kerja ini telah dilaksanakan pada tanggal Oktober 2016 di Medan, Provinsi Sumatera Utara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Transkripsi:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH HARMONISASI RUU SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN SENIN, 5 FEBRUARI 2018 Tahun Sidang : 2017 2018 Masa Persidangan : III Rapat ke : - Jenis Rapat : Pleno Dengan : Pengusul/Komisi IV DPR RI Sifat Rapat : Terbuka Hari, tanggal : Senin, 5 Februari 2018 Pukul : 15.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Badan Legislasi, Gedung Nusantara I lantai 1 Ketua Rapat : DR. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H. Sekretaris : Widiharto, S.H., M.H. Acara : Pengambilan Keputusan terhadap Harmonisasi Rancangan Undang- Undang Tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan Hadir : 31 orang, izin 7 orang dari 74 orang Anggota ANGGOTA DPR RI : PIMPINAN: 1. DR. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H. 2. Arif Wibowo 3. Firman Soebagyo, S.E., M.H. 4. H. Totok Daryanto, S.E. 5. DR. H. Dossy Iskandar Prasetyo, S.H., M.Hum FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 5 dari 14 orang Anggota 1. Irmadi Lubis 2. Prof. Dr. Hendrawan Supratikno 3. Rieke Dyah Pitaloka 4. H. KRH. Henry Yosodiningrat, S.H. 5. Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: 6 dari 11 orang Anggota 1. H. Mukhamad Misbakhun, S.E. 2. Wenny Haryanto 3. DR. Marlinda Irwanti, S.E., M.Si 4. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn 5. Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag, M.H. 6. T.B. H. Ace Hasan Syadzili FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA: 4 dari 9 orang Anggota 1. Haerul Saleh, S.H. 2. Abdul Wachid 3. Aryo P.S. Djojohadikusumo 4. Ir. Dwita Ria Gunadi FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 3 dari 7 orang Anggota 1. Ir. Hari Kartana, M.M., PhD, D.S.c 2. Sayed Abubakar Assegaf 3. Hj. Aliyah Mustika, S.E. 1

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 1 dari 5 orang Anggota 1. Haerudin, S.Ag, M.H. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA: 2 dari 6 orang Anggota 1. Hj. Nihayatul Wafiroh, M.A. 2. Drs. H. Ibnu Multazam FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 1 dari 5 orang Anggota 1. Drs. H. Adang Daradjatun FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN: 1 dari 5 orang Anggota 1. ACH. Baidowi, S.Sos, M.Si FRAKSI PARTAI NASDEM: 2 dari 5 orang Anggota 1. Hamdani, S.IP 2. H.M. Lutfi Andi Mutty FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT: 1 dari 2 orang Anggota 1. DR. Rufinus Hotmaulana Hutauruk, S.H., M.M., M.H. IZIN: 1. Abidin Fikri, S.H. 2. Ichsan Firdaus 3. Drs. H. Dadang S Muchtar 4. H. Bambang Riyanto, S.H., M.H., M.Si 5. Ammy Amalia Fatma Surya, S.H., M.Kn 6. DR. Hermanto, S.E., M.M. 7. Sulaeman L Hamzah KETUA RAPAT (DR. SUPRATMAN ANDI AGTAS, S.E., M.H.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Pengusul Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Badan Legislasi, Serta hadirin sekalian yang berbahagia. Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena perkenan-nya lah kita hari ini dapat menghadiri rapat di Badan Legislasi dalam rangka pengambilan keputusan tentang harmonisasi Rancangan Undang-Undang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan. Sesuai laporan dari Sekretariat, ada anggota yang sudah menandatangani daftar hadir 22 orang, ada anggota yang izin 4 orang, jumlah fraksi ada 8 fraksi yang sudah hadir. Oleh karena itu rapat ini bisa kita mulai dan saya nyatakan terbuka untuk umum. Pimpinan, Anggota Badan Legislasi, Serta perwakilan pengusul. (RAPAT DIBUKA PADA PUKUL 15.00 WIB) Rapat Badan Legislasi pada hari ini dilakukan dalam rangka mendengarkan laporan Panitia Kerja pengharmonisasiaan, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, usulan Komisi IV DPR RI dan dilanjutkan dengan hasil pengambilan keputusan atas hasil harmonisasi Rancangan Undang-Undang tersebut. 2

Untuk itu kami memberikan kesempatan sebelum kami memberikan kesempatan kepada Panja, perkenankan kami membacakan susunan acara sebagai berikut: 1. Pengantar Ketua Rapat, 2. Laporan Ketua Panja, 3. Pendapat mini fraksi-fraksi, 4. Pengambilan keputusan atas pengharmonisasiaan, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang, 5. Penandatanganan draft Rancangan Undang-Undang oleh Pimpinan, wakil fraksi-fraksi dan Pengusul dan yang terakhir adalah penutup. Acara ini bisa kita akhiri paling lambat setengah 5, setuju ya? (RAPAT SETUJU) Untuk mempersingkat waktu, saya berikan kesempatan kepada Ketua Panitia Kerja untuk menyampaikan laporan hasil pengharmonisasian. Kepada Pak Firman saya persilakan. KETUA PANJA (FIRMAN SEOBAGYO, S.E., M.H.): Terima kasih Pimpinan. Laporan Ketua Panja pengharmonisasiaan, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, tanggal 5 Februari 2018. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan Komisi IV, Wakil Pengusul Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, Yang terhormat Pimpinan dan para Anggota Badan Legislasi, Hadirin yang berbahagia. Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua sehingga kita pada hari ini dapat menghadiri rapat Badan Legislasi dalam keadaan sehat walafiat. Selanjutnya perkenankan kami atas nama Panja Rancangan Undang-Undang Harmonisasi Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, menyampaikan laporan hasil kerja Panja dalam rapat Pleno Badan Legislasi. Berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (2), Undang-Undang No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan juncto Pasal 105 Undang-Undang No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD juncto Pasal 65 huruf C Peraturan DPR RI No.1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib DPR RI juncto Pasal 22 Peraturan DPR RI No. 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang- Undang tentang Badan Legislasi bertugas melakukan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang yang diajukan anggota komisi atau gabungan komisi sebelum Rancangan Undang-Undang disampaikan kepada rapat Paripurna. Adapun tentang pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, telah dibahas secara intensif dan mendalam dalam rapat Panja pada tanggal 16 Januari 2018 yang dilanjutkan dengan konsinyering pada tanggal 16 Januari 2018. Hal-hal pokok yang mengemuka dalam pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang ini dan kemudian disepakati dalam rapat Panja bersama pengusul meliputi: 3

a. 28 aspek teknis antara lain: 1. Pasal 1 angka 14, kata perlindungan diganti dengan kata pelindungan, disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan Bahasa Indonesia. 2. Pasal 8 diperbaiki menjadi dua ayat yang dilakukan perumusan ulang agar tercipta kejelasan dalam penerapan pasal terkait kewenangan yang menetapkan budidaya pertanian di tingkat nasional oleh menteri, di tingkat provinsi oleh gubernur dan di tingkat kabupaten oleh bupati. 3. Ketentuan pendelegasian peraturan pelaksana dalam Pasal 16 ayat (2) dihapus karena sudah tercantum dalam Pasal 18 Rancangan Undang-Undang. 4. Pasal 90 ayat (2) huruf 1, frasa peran serta masyarakat diubah menjadi frasa partisipasi masyarakat sesuai dengan pengaturan dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan. 5. Pasal 18 ayat (1), rujukan sanksi administratif diperbaiki. 6. Pasal 112, Pasal 114, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 119, bunyi rumusan pidananya disesuaikan dengan pasal yang dirujuk. 7. Pasal 121 menjadi Pasal 122 setelah kata pejabat disisipkan frasa pemerintah pusat dan pejabat pemerintah daerah. 8. Judul Bab XVI tentang peran serta masyarakat dan keseluruhan isinya disesuaikan dalam pengaturan Undang-Undang No.12 Tahun 2011 diganti dengan frasa partisipasi masyarakat. b. Aspek substansi berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Pasal 1 angka 1 disisipkan kata berkelanjutan setelah frasa sistem budidaya pertanian agar sejalan dengan judul Rancangan Undang-Undang. 2. Definisi pertanian dalam Pasal 1 angka 2 dan definisi lahan dalam Pasal 1 angka 4 diperbaiki redaksinya agar harmonis dengan undang-undang lainnya. 3. Dalam Pasal 1 disisipkan definisi tentang benih bina diantara definisi benih tanaman dan benih hewan. 4. Bab X, tentang tata ruang dan tata guna lahan budidaya pertanian dipindah penempatannya menjadi Bab III untuk memperjelas kerangka Rancangan Undang-Undang. 5. Di dalam bab tentang tata ruang dan tata guna lahan budidaya pertanian ditambahkan pengaturan mengenai cluster tata ruang dan tata guna lahan untuk keperluan budidaya pertanian. 6. Pasal 20 ditambahkan dua ayat tentang jenis insentif yang diberikan pemerintah kepada petani yang mampu mempertahankan lahan budidaya pertanian dan larangan pemilik atau pemegang hak usaha atas budidaya pertanian dilarang untuk menelantarkan lahannya, larangan ini dikecualikan bagi petani kecil. 7. Pasal 22 mengenai kewajiban pelaku usaha melakukan musyawarah dengan masyarakat hukum adat pemegang hak ulayat untuk memperoleh persetujuan pemulihfungsian lahan. 8. Disisipkan satu bagian tentang benih bina diantara bagian kesatu, bagian kedua dalam Bab IV tentang penerbitan dan penanaman. 9. Pasal 30 tentang kewajiban standar mutu, sertifikasi dan label untuk pengaturan bibit bina. 10. Pasal 39 dan diberikan penjelasan tentang kata propagasi. 11. Pasal 44 dan ditambahkan pengaturan tentang kewajiban izin menteri bagi setiap orang yang mengeluarkan atau memasukan tanaman, benih tanaman dan benih hewan, bibit tanaman dan bibit hewan dan hewan dari atau ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. 12. Pasal 50 tentang kewajiban mendapat izin memasukan dan mengeluarkan bibit dari dan ke luar negeri. 13. Pasal 44, Pasal 55 dan Pasal 68 diperbaiki subjeknya menjadi setiap orang. 14. Pasal 73 tentang larangan mengedarkan dan mengunakan pestisida yang membahayakan lingkungan dan atau tidak memenuhi standar atau tidak terdaftar serta kewajiban pemerintah untuk memusnahkannya. 15. Pasal 84 tentang pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat menugaskan BUMN atau BUMD untuk mengembangkan kerjasama dengan petani dalam melakukan usaha budidaya pertanian. 16. Pasal 95 ayat (1), tentang pengembangan Sumber Daya Manusia dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian dijadikan dua ayat agar tercipta kejelasan rumusan. 4

17. Pasal 100 ayat (2) diantara huruf d dan huruf f disisipkan 1 huruf tentang penetapan komunitas strategis. 18. Pasal 108 tentang ketentuan sanksi administratif dihapus rujukan pasal yang subjeknya adalah pemerintah. 19. Pasal 109 ketentuan pidana tentang alih fungsi lahan dijadikan dua ayat terkait pejabat pemerintah yang melakukan alih fungsi lahan ancamannya pidana ditambah sepertiga. 20. Disisipkan dua pasal diantara Pasal 109 dan Pasal 110 tentang sanksi pidana terhadap pejabat pemerintah yang melakukan alih fungsi lahan budidaya pertanian tidak sesuai dengan ketentuan dan pemilik atau pemegang hak usaha atas budidaya pertanian yang menelantarkan lahan budidaya pertanian. 21. Pasal 121, frasa setiap orang diganti dengan nama frasa pelaku usaha. 22. Pasal 123 tentang penyerangan barang sitaan kepada negara dihapus. 23. Sinkronisasi pengaturan ketentuan pidana dengan undang-undang yang berlaku. 24. Ditambahkan 1 pasal dalam Bab XX tentang ketentuan penutup mengenai keharusan pemerintah pusat untuk melaporkan pelaksanaan Undang-Undang ini kepada DPR RI melalui alat kelengkapan yang menangani urusan di bidang legislasi paling lambat 3 tahun sejak undang-undang ini berlaku. c. Asas pembentukan peraturan perundang-undangan, Rancangan Undang-Undang ini telah memenuhi asas-asas pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan juncto Pasal 23 ayat (4) Peraturan DPR RI tentang tata cara mempersiapkan Rancangan Undang-Undang. Yang terhormat Pimpinan, Anggota Badan Legislasi dan Wakil Pengusul yang saya hormati. Berdasarkan aspek teknis perumusan dan substansi Rancangan Undang-Undang, Panja berpendapat bahwa Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan, dapat dilanjutkan sebagai Rancangan Undang-Undang usul inisiatif DPR RI. Namun demikian Panja menyerahkan keputusan kepada Pleno, apakah rumusan Rancangan Undang-Undang hasil harmonisasi yang telah dihasilkan oleh Panja dapat diterima. Sebelum kami mengakhiri laporan ini, melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada para anggota Panja, Wakil Pengusul Rancangan Undang-Undang, Sekretariat, Tenaga Ahli dan teman-teman dari media yang telah bekerja secara maksimal untuk melakukan harmonisasi dan mensosialisasikan Rancangan Undang-Undang ini tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan. Demikian laporan kami. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta 5 Februari 2018 Ketua Panja, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Firman Soebagjo, S.E., M.H. Nomor anggota A-273 ditandatangani. Demikian Pimpinan. 5

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Firman atas laporannya. Dengan demikian saya minta persetujuan kepada seluruh anggota Badan Legislasi. Laporan ini dapat kita terima ya? (RAPAT SETUJU) Selanjutnya untuk mempersingkat waktu, kami mempersilakan kepada masing-masing fraksi untuk menyampaikan pendapat mini fraksinya. Namun demikian saya mengusulkan kalau bisa, apakah ini perlu dibacakan atau kita serahkan saja? Cukup maksud saya menyatakan setuju atau tidak setuju, begitu ya? Pertama saya persilakan kepada Fraksi PDIP ini setuju atau tidak? Oh setuju ya, terima kasih. Selanjutnya Fraksi Partai Golkar, selanjutnya Fraksi Partai Gerindra, selanjutnya Fraksi Partai Demokrat, setuju semua. Wah hebat sekali ini kalau Pak Michael yang datang kaya tidak ada hambatan. Selanjutnya Fraksi PAN, tidak ada penolakan pak? Aman ya. Selanjutnya Fraksi PKB, PKB belum hadir, Fraksi PKS, PKS belum datang ya? Selanjutnya Fraksi PPP, selanjutnya Fraksi Partai Nasdem. Selanjutnya Fraksi Partai Hanura tidak hadir tetapi sudah menyampaikan pendapat mini fraksinya dan pendapatnya juga setuju. Dengan demikian kita sudah mendengarkan pendapat mini fraksi dari seluruh fraksi yang ada kecuali Fraksi PKB dan ini akan menyusul bersama dengan Fraksi PKS. Oleh karena itu saya minta persetujuan dari seluruh anggota Badan Legislasi, apakah Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan dapat disetujui untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan peraturan DPR RI? Setuju ya? Alhamdulilah. (RAPAT SETUJU) Sebelum penandatanganan draft Rancangan Undang-Undang, saya berikan kesempatan kepada Pengusul mungkin ada sesuatu hal yang ingin disampaikan? Kami persilakan. PENGUSUL (DR. MICHAEL WATTIMENA, S.E., M.M.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera buat kita semua, Dan selamat sore. Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Badan Legislasi, Yang kami hormati Tenaga Ahli baik Baleg maupun Komisi IV, Yang kami hormati teman-teman Pers yang selama ini mengikuti pembahasan daripada Rancangan Undang-Undang ini, Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan. Pada kesempatan yang berbahagia ini, atas nama Pengusul tidak banyak yang bisa kami sampaikan. Hanya kami bisa menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggitingginya kepada Ketua Panja dan anggota Panja serta Pimpinan Baleg yang telah begitu berupaya kerja keras sehingga Rancangan Undang-Undang Sistem Budidaya Pertanian yang Berkelanjutan walaupun mendapatkan percakapan dan perdebatan yang alot tetapi akhirnya pada hari ini dapat disetujui dalam sidang Pleno Baleg pada hari ini. Itu saja yang bisa kami sampaikan Pak Ketua dan terima kasih yang setinggi-tingginya. Itulah yang bisa kami sampaikan pada forum Baleg yang terhormat pada sore hari ini. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 6

KETUA RAPAT: Terima kasih kami sampaikan kepada pengusul Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Budidaya Pertanian yang Berkelanjutan. Ini berikutnya kan ada draft penandatanganan Rancangan Undang-Undang. Oleh karena itu saya minta persetujuan kepada Pimpinan dan seluruh anggota Badan Legislasi, maksud saya kita tutup dahulu rapat ini kemundian kita lanjutkan dengan penandatangganan. Setuju ya? Dengan demikian selesailah rapat Badan Legislasi kita pada hari ini, Insya Allah nanti kita akan bertemu kembali dalam rapat-rapat yang lain. Dengan demikian saya nyatakan rapat hari ini dinyatakan selesai. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (RAPAT DITUTUP PADA PUKUL 15.53 WIB) Jakarta, 5 Februari 2018 Sekretaris Rapat, Widiharto, S.H., M.H. 7