BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan banyak perusahaan-perusahaan baru yang mulai tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan yang memenuhi kriteria dapat dibandingkan (comparability),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Made 2016). Berdasarkan Financial Accounting Standards Boards (FASB)

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Meningkatnya bisnis investasi di pasar modal Indonesia saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Menurut PSAK 1 (IAI, 2013), tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang telah menerapkan corporate governance dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan sebaiknya disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan, khususnya oleh beberapa pihak seperti kreditor, investor,

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dasar untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. berintegritas. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan respon positif dari para investor. Beragamnya produk-produk investasi

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak diluar

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Selain perusahaan, opini audit digunakan pihak luar

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Penelitian Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang lengkap menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No 1 (2015) terdiri dari komponen-komponen yaitu Laporan posisi keuangan pada akhir periode, Laporan laba rugi dari penghasilan komprehensif lain selama periode, Laporan perubahan ekuitas selama periode, Catatan atas laporan keuangan dan Laporan posisi keuangan pada awal periode. Menurut IAI (2015) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, dan usaha kreditor lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya dan masyarakat (IAI, 2015). Perusahaan memberikan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan baik pada pihak internal maupun pihak eksternal untuk berbagai kebutuhan yang diperlukan. 1

2 Menurut PSAK No. 1 Tahun 2015 oleh Ikatan Akuntansi Indonesia karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Kendala informasi laporan keuangan yang relevan dan keandalan salah satunya adalah tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Untuk menyediakan informasi yang tepat waktu, maka perlu melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi lainnya diketahui, dengan adanya hal tersebut dapat membuat informasi yang diberikan kurang andal. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda waktunya sampai seluruh aspek transaksi diketahui, dimungkinkan informasi yang dihasilkan adalah andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Semakin lama/tua/lawas laporan keuangan yang diterbitkan maka semakin kurang berguna manfaat dari informasi pada laporan tersebut. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan minimal sekali setahun (Salipadang, et al., 2017). Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan tersebut kemudian diperbarui pada tahun 2012 melalui Peraturan Bapepam nomor: KEP431/BL/2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan

3 tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Bapepam yang sekarang menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan, 2013) dalam peraturannya tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik Nomor 29/POJK.04/2016 menyatakan Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada akhir bulan ke empat setelah tahun buku berakhir. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan Laporan Tahunan melewati batas waktu, penghitungan jumlah hari keterlambatan atas penyampaian Laporan Tahunan dihitung sejak hari pertama setelah batas akhir waktu penyampaian Laporan Tahunan. Bursa Efek Indonesia (BEI) memberhentikan sementara (suspend) perdagangan 10 saham emiten terkait tunggakan kewajiban penyampaian laporan keuangan auditan per 31 Desember 2017. Berdasarkan pemantauan bursa, hingga tanggal 29 Juni 2018 terdapat sepuluh (10) perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2017 dan/atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut. BEI melakukan suspensi dengan merujuk pada ketentuan II.6.3. Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi, dimana Bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan Denda sebesar Rp 150.000.000 kepada perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2017, dan belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan dimaksud. Saham-saham yang dihentikan perdagangannya adalah PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK), PT Borneo Lumbung Energi & Metal

4 Tbk (BORN), PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk ( TRUB ), PT Cakra Mineral Tbk (CKRA), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk (SCPI), PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA), PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) (Sumber: www.indopremier.com diakses pada tanggal 15 Oktober 2018 pukul 12.35 WIB). Salipadang, et al. (2017) menyatakan bahwa ketepatan penyampaian pelaporan keuangan sebenarnya mencerminkan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Sanim dalam penelitian Asmorojati (2016) prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung-jawab atau responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness). Dengan adanya prinsip corporate governance diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan, salah satunya adalah laporan dapat disajikan tepat pada waktunya. Sehingga para pengguna laporan keuangan dapat segera mengkaji laporan tersebut untuk berbagai kepentingan yang dibutuhkan. Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dalam pedoman umum Good Corporate Governance indonesia, organ perusahaan meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sutedi dalam Pratiwi, Endang dan Purwanto (2016) mekanisme internal dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan yang meliputi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan komite audit.

5 Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan dapat menghasilkan laba (Tresnawati, 2017). Menurut Kasmir (2015) pengertian profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penelitian tentang timeliness penyampaian laporan keuangan telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, tetapi hasilnya masih tidak konklusif yakni sebagai berikut: 1. Setyaningsih (2015) membuktikan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Salipadang, et al. (2017) membuktikan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Amelia (2017) membuktikan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Salipadang, et al. (2017) membuktikan bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

6 3. Salipadang, et al. (2017) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ardanty dan Sofie (2016) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 4. Rivandi dan Gea (2018) membuktikan bahwa komite audit berpengaruh positif secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ardanty dan Sofie (2016) membuktikan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. 5. Putra dan Ramantha (2015) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif pada ketepatan waktu publikasi laporan keuangan tahunan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Indrayenti dan Le (2016) membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan. Berdasarkan dari penjelasan di atas, terdapat perbedaan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian-penelitian terdahulu sehingga mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh corporate governance dan profitabilitas terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan. Peneliti mengambil data pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan dipilihnya sektor

7 tersebut karena pertumbuhan pada sektor property, real estate, dan konstruksi di Indonesia berkembang sangat pesat. Sektor properti dinilai memiliki peranan penting dalam menyumbangkan pertumbuhan perekonomian nasional. Data pada tahun 2017, nilai kapitalisasi 35% saham dari 46 grub property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 280 Triliun. (Sumber: www.properti.kompas.com diakses pada tanggal 15 Oktober 2018 pada pukul 15.51 WIB). Data perusahaan diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) karena BEI merupakan bursa efek terbesar dan representative. Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengamati dan meneliti tentang mekanisme corporate governance, profitabilitas dan timeliness penyampaian laporan keuangan sehingga peneliti mampu menyusunnya menjadi sebuah laporan dengan judul PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP TIMELINESS PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) 1.2.Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan mengenai hasil beberapa penelitian yang berkaitan dengan timeliness penyampaian laporan keuangan masih menggambarkan hasil penelitian yang tidak konklusif. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian adalah tentang pengaruh corporate governance dan profitabilitas terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan yang masih terbatas. Oleh karena itu,

8 perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, sehingga dalam penelitian ini muncul rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Komisaris Independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah Kepemilikan Institusional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah Komite Audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

9 6. Apakah Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit dan Profitabilitas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3.Batasan Masalah Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menentukan batasan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut: 1. Mekanisme Corporate Governance Menurut Sutedi (2016), mekanisme corporate governance diantaranya yaitu mekanisme eksternal dan mekanisme internal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan mekanisme internal. Mekanisme internal dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dalam suatu instansi yang meliputi: a. Komisaris Independen b. Kepemilikan Manajerial c. Kepemilikan Institusional d. Komite Audit 2. Perusahaan Sampel Penelitian ini mengambil data di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sektor perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan. Alasan dipilihnya sektor tersebut karena pertumbuhan pada sektor property, real estate, dan konstruksi bangunan di Indonesia berkembang sangat pesat.

10 Sektor properti dinilai memiliki peranan penting dalam menyumbangkan pertumbuhan perekonomian nasional. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu yang dipilih untuk penelitian ini yaitu tahun 20152017. Alasan dipilihnya tahun 2015-2017 karena diharapkan hasil penelitian lebih relevan dengan kondisi perusahaan saat ini. 4. Metode pengukuran profitabilitas Menurut Hanafi (2014: 81) terdapat 3 (tiga) rasio untuk mengukur profitabilitas yakni: profit margin, return on asset (ROA), return on equity (ROE). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 1 (satu) metode pengukuran profitabilitas yaitu return on asset (ROA). Dipilihnya ROA karena hasil dari rasio ini mencerminkan nilai pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva yang diberikan pada perusahaan. ROA Positif artinya total aktiva yang digunakan untuk operasional dapat memberikan laba bagi perusahaan. Begitu sebaliknya jika hasil ROA negatif, maka perusahaan mendapatkan kerugian. 1.4.Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti ingin menemukan bukti empiris mengenai:

11 1. Untuk mengetahui pengaruh Komisaris Independen terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh Komite Audit terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Untuk mengetahui pengaruh Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit dan Profitabilitas secara simultan terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan pada perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

12 1.5.Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti kiranya bermanfaat untuk berbagai pihak dan dapat menambah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan mekanisme corporate governance, profitabilitas dan timeliness penyampaian laporan keuangan. 1.5.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna untuk mendukung pengembangan teori yang sudah ada dan dapat menambah pengembangan ilmu di bidang ilmu ekonomi khususnya bidang akuntansi, terutama tentang pengaruh corporate governance dan profitabilitas terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan. 1.5.2. Manfaat Praktis Penelitian ini kiranya dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1.5.2.1.Bagi Peneliti 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai corporate governance dan profitabilitas terhadap timeliness penyampaian laporan keuangan, karena masih banyak ditemukan berbagai macam pendapat mengenai penelitian yang serupa, juga masih terdapat beberapa perusahaan yang masih terlambat dalam mempublikasikan atau melaporkan laporan keuangannya di BEI.

13 2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada program sarjana Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 3. Sebagai sarana mempraktikkan teori yang sudah didapat selama masa perkuliahan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peneliti. 1.5.2.2. Bagi Praktisi 1. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan pertimbangan untuk pengambilan sebuah keputusan. 2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan yang akan melakukan investasi pada sebuah perusahaan. 3. Bagi kreditur, penelitian ini dapat diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam pemberian kredit. 4. Bagi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di perpustakaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta, sehingga dapat berguna bagi pembaca untuk memperkaya ilmu pengetahuan dibidang akuntansi. Selain itu, diharapkan dapat menjadi dasar, referensi, dan rekomendasi bagi mahasiswa program studi akuntansi yang akan meneliti masalah yang sama.

14 1.6.Sistematika Penelitian Sistematika penelitian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu: 1. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini meliputi: latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka penulisan skripsi. 2. BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisi uraian landasan teori yang sesuai dan relevan dengan masalah yang akan dibahas serta tinjauan pustaka/hasil penelitian terdahulu. 3. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi metode penelitian dan metode analisa data, populasi, sampel variabel yang digunakan serta pengujian hipotesis. 4. BAB IV : DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat data-data hasil penelitian meliputi gambaran umum penelitian, analisis data dan pembahasan yang sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas. 5. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dalam penelitian yang berisi ringkasan hasil pembahasan yang akan menjelaskan tentang kesimpulan, saran serta keterbatasan peneliti dalam meneliti sehingga dapat menjadi dasar atau rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.