BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ARISAN LELANG DI DESA SUKO LUMAJANG. A. Analisis Terhadap Mekanisme Arisan Lelang di Desa Suko Lumajang

dokumen-dokumen yang mirip
ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

place, product, process, physical evidence

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV KELURAHAN PUTAT JAYA KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA JAWA TIMUR

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang Allah SWT perintahkan untuk saling tolong menolong, bahu-membahu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS PRAKTIK PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

BAB IV. Surabaya ini termasuk pada bab ija>rah karena merupakan akad yang objeknya. Menurut bapak A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum & SDM,

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI JANGKRIK DENGAN SISTEM PERKIRAAN DI DESA KACANGAN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pengertian benda dan macam-macamnya, dengan benda dan macam-macamnya, hubungan

Raja Grafindo Persada, 2016, hlm.99

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV DENGAN UANG DI DESA LAJU KIDUL KECAMATAN SINGGAHAN KABUPATEN TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG SISTEM PENGUPAHAN BERDASARKAN KELEBIHAN TIMBANGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi, tidak mungkin bagi siapapun untuk memenuhi seluruh kebutuhannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi Di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB III HASIL PENELITIAN. mudah dijangkau, karena berada dekat keramaian Kota. Akses jalan utama

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. antar sesama manusia yang memiliki tujuan untuk menjaga hak-hak manusia,

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ARISAN LELANG DI DESA SUKO LUMAJANG A. Analisis Terhadap Mekanisme Arisan Lelang di Desa Suko Lumajang Berdasarkan dari hasil penelitian, seperti yang sudah terdapat di dalam Bab III, yaitu tentang hasil penelitian mengenai mekanisme transaksi arisan lelang yang terjadi di Desa Suko Kabupaten Lumajang. Bahwasanya arisan semacam ini sudah dilakukan masyarakat sekitar dari dulu serta telah berjalan dalam beberapa periode dan sudah menjadi tradisi masyarakat daripada desa itu sendiri, sedangkan mayoritas pesertanya berasal dari warga dan pedagang yang bekerja di pasar. Dalam praktiknya, arisan tersebut dipimpin oleh seorang ketua arisan, wakil dan sekretaris, karena selain bertugas untuk mencatat juga bertugas sebagai ketua dalam arisan tersebut yang beranggotakan 53 orang peserta.sedangkan cara pembayarannya, sekretaris akan mendatangi ke rumahrumah para peserta arisan untuk melakukan penarikan dan hal itu dilakukan setiap minggu sekali dengan besar tarikan Rp. 50.000,- perminggu, Program arisan ini dilakukan dengan cara mengundi kupon yang terbuat dari kertas dan tertulis nomor para peserta arisan, dan nantinya apabila kupon bertuliskan nomor peserta yang keluar setelah dikocok maka peserta yang sesuai dengan nomor undian yang telah tertera pada kupon tersebut berhak mendapatkan arisan. 52

53 Sedangkan tahap pengocokan itu sendiri berlangsung dalam tiap dua minggu sekali setelah penarikan berlangsung dua kali dengan total tiap peserta Rp. 100.000,. Jadi total uang yang diperoleh peserta yang memenangkan undian tersebut sebesar Rp. 5.300.000. Akan tetapi dalam arisan ini, setiap peserta yang namanyaterpilih untuk undian tidak selalu mengambil haknya tersebut mengingat para peserta tidak selalu mengharap namanya muncul di kupon yang telah dikocok karena belum ada kebutuhan yang benar-benar mendesak dan membutuhkan uang yang diperoleh dari arisan tersebut. Jadi, di sini setiap proses pengocokan selesai dan telah diketahui pemenangnya maka sekretaris akan menanyakan kepada pemenang apakah kesempatan tersebut akan diambil atau tidak. Apabila pemenang menghendakinya maka uang tersebut akan diserahkan langsung kepada pemenang, tetapi apabila pemenang tidak menghendaki maka kesempatan tersebut akan ditawarkan kepada peserta yang lain dengan cara melelangnya. Dalam proses pelelangan tersebut, sekretaris akan menawarkan kesempatan tersebut kepada peserta lain yang berminat untuk mengambil alih kesempatan itu dari pihak pemenang tadi. Mengingat jumlah uang tunai yang terkumpul dari peserta dalam arisan ini yang berjumlah 53 orang peserta sebesar Rp. 5.300.000, maka penawaran akan dilakukan dalam harga di atas jumlah uang itu. Misalnya A menawar dengan Rp. 5.500.000, sedangkan B sanggup

54 membayar dengan Rp. 5.700.000, maka kesempatan tadi akan diberikan kepada B yang telah mengajukan penawaran paling tinggi. Dari proses pelelangan tersebut, maka B yang berhak atas nomor undian yang telah menang dan mendapatkan uang sebesar Rp. 5.300.000, tersebut dengan catatan si B akan membayar kepada pemenang awal sesuai dengan harga lelang yang telah disepakati yakni sebesar Rp. 5.700.000, dan waktu pembayarannya tersebut dilakukan apabila si B mendapatkan giliran menang sesuai dengan nomor undiannya sendiri. Jadi, pelelangan nomor undian tersebut akan selalu dilaksanakan dalam setiap periodenya selama pemenang nomor undian tidak menghendaki untuk mengambil kesempatan tersebut dengan harga penawaran yang tidak selalu sama dengan artian tiap peserta akan mendapatkan uang dengan jumlah yang berbeda dalam tiap periode dilakukannya pengocokan nomor undian arisan tersebut, juga besar kemungkinan setiap pemenang akan selalu melelang nomor undian yang didapatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktek pelaksanaan arisan lelang sebagian telah menerapkan asas-asas muamalat yaitu kerelaan ( antaradin), kesepakatan serta mendatangkan manfaat.adanya saling rela ( antaradin), dalam arisan ini ditandai dengan adanya kesanggupan kedua belah pihak yaitu pengurus dan anggota untuk mengadakan arisan lelang dengan tanpa adanya paksaan dari siapapun, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Pada hakikatnya

55 arisan ini terjadi karena dikehendaki oleh kedua belah pihak yang merupakan cerminan dari adanya kerelaan. 1 Dalam pelaksanaan arisan ini, selain mendatangkan manfaat bagi peserta yang memiliki usaha atau para pedagang, karena mereka membutuhkan dana untuk keperluan mereka, bisa dikatakan untuk kebutuhan operasional usaha, sehingga akan memberikan keuntungan yang besar. Tetapi pelaksanaan arisan lelang ini juga mendatangkan mud}a>rat bagi anggota yang berdagangakan merasa rugi dengan perolehan uang yang telah diperoleh karena jumlah nominal uang yang diterima hasilnya tidak sesuai dengan jumlah uang yang mereka setorkan dalam satu periode. 2 Dalam pelaksanaan arisan ada ketidakadilan bagi peserta karena jumlah perolehan arisan yang diterima oleh peserta yang satu dengan yang lainnya kemungkinan berbeda, hal ini terjadi karena besarnya lelang tidak sama dan banyaknya anggota yang belum mendapatkan arisan. Sehingga ada peserta yang mendapatkan hasil arisan dengan jumlah yang sedikit namun ada juga peserta yang mendapatkan hasil arisan dengan jumlah yang besar tergantung besarnya lelang, ini adalah konsekuensi peserta yang mengikuti arisan lelang ini. Sehingga dari ini terlihat adanya unsur ketidakadilan antar anggota arisan. Akan tetapi 1 Basir, Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Mu amalat, (Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum UII, 1993), 157 2 Harun, Nasrun, Ushul Fiqh, (Jakarta : Logos, 1996), 107

56 peserta arisan menerima konsekuensinya. Maka menurut pandangan hukum Islam pelaksanaan arisan lelang ini sesuai dengan hukum Islam. 3 B. Analisis Hukum Islam Terhadap Penerapan Arisan Lelang di Desa Suko Lumajang. Proses pelelangan nomor undian arisan di atas akan selalu dilaksanakan apabila ada pemenang yang tidak berkehendak untuk mengambil kesempatannya, maka dari itu setiap peserta besar kemungkinan untuk menerima uang yang berbeda-beda ataupun tidak merata dalam setiap periode dilakukannya pengocokan. Dengan memperhatikan kronologi di atas, maka terdapat kejanggalan dalam proses berjalannya arisan tersebut mengingat setiap peserta ditarik pembayaran yang sama antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya. Akan tetapi setiap peserta bisa mendapatkan jumlah uang yang berbedabeda dari pelelangan nomor undian tersebut. Maka peserta yang membeli nomor undian lewat lelang tersebut akan dirugikan dikarenakan harus membayar lebih (tambahan) sesuai dengan harga yang disepakati pada transaksi lelang tersebut. 4 Sedangkan di dalam agama Islam masalah arisan lelang memang belum pernah disinggung di dalam al-qur an dan as sunnah secara langsung, maka hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu dibolehkan. Sesuai dengan kaedah fikih yang berbunyi: 3 Haroen, Nasrun, Fiqh Mu amalat, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000), 78 4 Karim, A Adiwarman, Hukum Perbankan Syari ah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 103

57 ا ال ص ل ف ا لع ق و د و ا ملع ام ل ت احل ل و ا جل و از pada dasarnya hukum transaksi dan muamalah itu adalah halal dan boleh Dalam muamalah yang belum pernah disinggung oleh al-qur an dan Sunnah hukumnya adalah afwun (pemberian) dari Allah atau sesuatu yang boleh. Bab kedua penulis sudah menjelaskan secara detail tentang konsep jual beli lelang. Dimana perbedaan antara ulama ahlu al-fiqh hanya pada redaksionalnya saja dan secara prinsip adalah sama. 5 Jadi, penerapan arisan lelang yang dilakukan di Desa Suko Kabupaten Lumajang tersebut tidak melanggar dari ketentuan Hukum Islam dalam transaksinya, karena segala sesuatu yang berhubungan dengan muamalat pada asal hukumnya mubah kecuali ada dalil yang menyebutkan tentang keharamannya. Tidak ada dalil baik dari al-quran maupun as-sunnah yang melarangnya, berarti hukumnya mubah atau boleh. 6 Keadilan merupakan tujuan utama yang paling penting demi kemaslahatan, bahkan ada yang berpendapat tujuan satu-satunya. Dalam sistem arisan ini harus memiliki nilai-nilai keadilan. Dalam melaksanakan arisan 5 Anwar, Samsul, Hukum Perjanjian Syari'ah Studi Tentang Teori Akad dalam Fiqh Muamalat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 87 6 Abdullah Sidiq, Inti Dasar Hukum Dagang Islam, Cet.1, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 109

58 tergantung pada manusia itu sendiri, tetapi tidak boleh lepas dari prinsip-prinsip mu amalat. Basyir merumuskan prinsip-prinsip mu amalat menjadi empat yaitu: 7 1. Pada dasarnya bentuk muamalat adalah mubah, kecuali ditentukan lain dalam al-qur an dan as-sunnah Rasul. 2. Mu amalat dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengandung unsur paksaan. 3. Mu amalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari mud}a>rat dalam hidup masyarakat. 4. Mu amalat dilaksanakan dengan memelihara nilai-nilai keadilan menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur pengambilan kesempatan dalam kesimpulan. Syari at Islam disamping memperbaiki akhlak setiap anggota masyarakat (ummah) juga untuk mengkokohkan hubungan sosial melalui Ta a@wun ijtima@ I serta meniscayakan keadilan sosial ( ada@lah ijtima@ iyyah), dengan adanya maslahahakanmenciptakan kenyamanan dan kedamaian. 7 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), Ed. Revisi, (Yogyakarta: UII Press, 2000), 14