Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM RANGKA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMP NEGERI 29 SATAP MALAKA KAB.

PENGGUNAAN KIT IPA (FISIKA) SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MAKASSAR

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

*

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar


Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Diajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT & OREOVOCZ

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR LEWAT KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 MAKASSAR

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

Kata kunci: umpan balik (feedback), model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), penguasaan konsep.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Peranan Strategi Pembelajaran Probex Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Kota Makassar

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Kabupaten Bone

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic


Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

ABSTRACT. Keywords: kognitif of learnig result, icebreaker, heat transfer and asas black.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LISTENING TEAM

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR LEWAT KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 MAKASSAR

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Efektifitas Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Makassar

PENGARUH PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : Padang, JLS & Djulia E Maret 2016 Halaman :

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Metode PQ dan LSQ

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI BELAJAR PQ4R DAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP PADA MATERI VIRUS

The Comparison of Learning Results with Homework and Quiz on the Direct Instruction Model (main topic of Redox Reaction)

Shinta Riza 1, R Usman Rery 2, Abdullah 3 No.HP: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 90224

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD MATEMATIKA SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar JPF Volume 5 Nomor 2 175 Peranan Metode Pemberian Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 10 Makassar Juniarti Iryani STMIK Bina Adinata Bulukumba email : juniariiryani1692@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi yang bertujuan untuk; (1) memperoleh informasi mengenai hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur tahun ajaran 2012/2013, (2) memperoleh informasi mengenai hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode ceramah bervariasi tahun ajaran 2012/2013, (3) mengetahui perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dan yang diajar dengan metode ceramah bervariasi tahun ajaran 2012/2013. Subjek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 360 peserta didik dengan sampel sebanyak 76 peserta didik yang masing-masing 38 peserta didik pada kelas yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dan 38 peserta didik pada kelas yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. Hipotesis penelitian adalah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur dan yang diajar dengan metode ceramah bervariasi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar tahun ajaran 2012/2013. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar fisika yang memenuhi kriteria valid dengan realibilitas 0,870 sebanyak 22 item. Berdasarkan analisis deskriptif didapatkan bahwa skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur adalah 15,76 dan standar deviasinya 3,46 sedangkan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan metode ceramah bervariasi adalah 13,00 dan standar deviasinya 3,03. Hasil analisis inferansial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dan yang diajar dengan metode ceramah bervariasi tahun ajaran 2012/2013 pada tarafnya α = 0,05 Kata kunci: Penelitian eksperimen kuasi, metode pemberian tugas terstruktur, hasil belajar, statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Abstract This research is quasi research experiments that have aims: (1) To get information about the results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar with given the structured task in 2012/2013 academic years. (2) To get information about the results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar which teach with variated lecture method in 2012/2013 academic years. (3) To knowing the difference between results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar with given the structured task and the results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar which teach with variated lecture method in 2012/2013 academic years. Population subject in this research is all of students in X grade SMAN 10 Makassar in 2012/2013 academic yearsas much 360 students with 76 sample students that each part was separate 38 students for experiment class and 38 students for control class. The research hypothesis is have the significant diffirentiated in the results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar which was teach through the given structured task with teach variated lecture method in 2012/2013 academic years. The research instrument that used is result test of physics study that fulfills valid criteria with 0,870 questions realibilities as much 22 items. Based on the descriptive analysis that gotten on the average score students for experiments class is 15,76 and the deviation standard is 3,46 where asa on the average score students for control class is 13,00 and

JPF Volume 5 Nomor 2 176 the debiation standard is 3,03. The inferential result analysis have difference between results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar with given the structured task and the results of physics study of student in X grade SMAN 10 Makassar which teach with variated lecture method in 2012/2013 academic years at real α = 0,05 Keywords: The quasi research, given the structured tasks, physics result, descriptive statistics, and inferential statistic. I. PENDAHULUAN Belajar merupakan kegiatan sehari-hari yang penting bagi peserta didik di sekolah. Kegitan belajar tersebut juga dapat dilakukan di luar sekolah seperti di rumah, museum, perpustakaan, dan sebagainya. Belajar ini sebagai proses perubahan tingkah laku manusia melalui latihan atau pengalaman. Dunia pendidikan selama ini cenderung lebih menitik beratkan penguasaan materi saja kepada peserta didik terhadap keberhasilan belajar tanpa mempertimbangkan faktor lain yang ikut berpengaruh. Banyak cara yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya adalah melalui penyempurnaan kurikulum, pelatihan guru-guru, pengadaan buku-buku pelajaran dan penyediaan fasilitas. Semua itu dilakukan untuk memperoleh keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Tetapi semua itu harus didukung dengan metode mengajar yang sesuai untuk setiap materi yang diajarkan. Salah satu kendala dalam dunia pendidikan terkhusus dalam pembelajaran fisika, yaitu sikap negatif peserta didik terhadap bidang studi fisika yang dianggapnya sangat sulit untuk dipahami sehingga mereka tidak termotivasi untuk mempelajari fisika. Oleh sebab itu, perlu penerapan metode, strategi dan model yang bervariasi dalam pembelajaran khususnya bidang studi fisika. Sehingga peserta didik menganggap fisika adalah suatu pelajaran yang mudah dan menyenangkan. Hasil-hasil penelitian yang relevan tentang tugas terstruktur diantaranya adalah penelitian Rubini Sri (2000) [1] menemukan bahwa pembelajaran dengan metode pemberian tugas terstruktur setelah materi diajarkan lebih efektif dari pada pembelajaran dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar fisika peserta didik. Tarhadi (2007)[2] mengungkapkan hal yang sama bahwa tes secara terstruktur dapat menggantikan tes yang biasa. Dari hasil-hasil penelitian yang relevan diatas, maka penulis termotivasi menggunakan metode pemberian tugas terstruktur yang akan diterpakan pada penelitian ini. Dengan pemberian tugas terstruktur maka peserta didik akan mendalami materi melalui tugas-tugas yang diberikan oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan suatu penelitian yaitu

JPF Volume 5 Nomor 2 177 peranan metode pemberian tugas terstruktur terhadap hasil belajar fisika peserta didik kelas x sma negeri 10 makassar. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu : 1. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur pada tahun ajaran 2012/2013? 2. Seberapa besar hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode ceramah bervariasi pada tahun ajaran 2012/2013? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dan metode ceramah bervariasi pada tahun ajaran 2012/2013? Adapun tujuan penelitian antara lain yaitu : 1. Untuk memperoleh informasi hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur pada Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Untuk memperoleh informasi hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode ceramah bervariasi pada tahun ajaran 2012/2013. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan pemberian tugas terstruktur dan yang diajar dengan metode ceramah bervariasi pada tahun ajaran 2012/2013 II. LANDASAN TEORI A. Belajar Dan Pembelajaran 1. Belajar Pengertian belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the motification or strengthening of behavior through experiencing) Oemar Hamalik, (2001)[3]. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan sendiri Slameto, (1995)[4]. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan

JPF Volume 5 Nomor 2 178 sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya Sardiman, (2004)[5]. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa belajar adalah usaha atau upaya yang dialami seseorang yang dapat diperolehnya dari pengalaman itu dari lingkungannya sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku. 2. Pembelajaran Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya sistematik dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan belajar. Sudjana (2005)[6]. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran Oemar Hamalik, (2003)[7]. Menurut Gagne dalam Abdul Haling (2007)[8], menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha pembelajar yang bertujuan untuk menolong pembelajar belajar. 3. Hasil Belajar Nana Sudjana (2005)[9] yang menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menempuh proses belajar Oemar Hamalik (2001)[10] hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. B. Metode Pemberian Tugas Terstruktur Pemberian tugas terstruktur kepada peserta didik dapat merangsng peserta didik untuk melakukan latihan-latihan ataupun mengulangi materi-materi yang baru didapatkannya di sekolah sehingga di peroleh pemahaman dan pengertian yang lebih baik. Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh peserta didik untuk mencapai standar kompetensi. Metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar, kemudian harus mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang dipelajari. C. Kerangka Pikir Dalam proses belajar mengajar khususnya fisika guru memiliki peranan yang sangat penting dalam membangkitkan minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menjelaskan dan menerapkan suatu metode pembelajaran yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya yaitu metode pemberian tugas terstruktur. Selain itu guru juga harus mengetahui hal-hal yang diinginkan peserta didik agar timbul motifasi untuk mengikuti pelajaran fisika.

JPF Volume 5 Nomor 2 179 Dalam metode pemberian tugas terstruktur, baik guru maupun peserta didik sama-sama berperan secara penuh. Guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada peserta didik, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar peserta didik belajar. Metode pemberian tugas terstruktur ini lebih menekankan kepada peserta didik pada penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara terstruktur. Dengan menerapkan metode pemberian tugas terstruktur ini, maka peserta didik bisa lebih aktif dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru secara terstruktur. Dengan demikian peserta didik tidak begitu kesulitan dalam mengerjakan tugas yang berhubungan dengan fisika, karena peserta didik sudah terbiasa dalam hal tersebut. Dalam hal ini peran guru yaitu sebagai pengarah dan pembimbing bagi peserta didik. Hasil belajar fisika peserta didik lebih tinggi dari kelas kontrol \ Gambar 1. Kerangka Pikir III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi-Experimental Design. B. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas dua variable, yakni variable bebas dan terikat. Variabel tak bebas adalah hasil belajar fisika peserta didik. Variabel bebas adalah metode pembelajaran yakni pemberian tugas terstruktur. C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Intact Group Comparison yang digambarkan sebagai berikut: Input Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran Hasil belajar fisika rendah Proses Pembelajaran (Kelas Eksperimen) Output Peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran Proses Pembelajaran (Kelas Kontrol). Output Peserta didik tetap pasif dalam proses pembelajaran Hasil belajar fisika peserta didik lebih rendah dari kelas eksperimen X O 1 O 2 (Setyosari Punaji, 2010)[11]

JPF Volume 5 Nomor 2 180 Keterangan : X = Pembelajaran fisika dengan metode pemberian tugas terstruktur - = Pembelajaran fisika dengan metode ceramah bervariasi O 1 O 2 = Tes yang diberikan pada kelompok peserta didik yang diajar dengan pemberian tugas terstruktur = Tes yang diberikan pada kelompok peserta didik yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. D. Definisi Operasional Variabel Metode Pemberian tugas terstruktur adalah pemberian tugas di dalam kelas terhadap peserta didik disetiap akhir penjelasan satu sub bab. Tugas ini dikerjakan di dalam kelas disertai bimbingan guru yang bersangkutan. Hasil belajar fisika adalah skor yang dicapai peserta didik dari tes hasil belajar yang diberikan kepada peserta didik diakhir pelaksanaan penelitian. Tes ini hanya mengukur aspek kognitif yang dibuat oleh peneliti sendiri dan telah divalidasi oleh para ahli. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar tahun ajaran 2012/2013. Dimana subyek penelitian terdiri dari 360 peserta didik. 2. Sampel Penarikan sampel dilakukan dengan penunjukan secara langsung oleh peneliti dimana yang menjadi kelas eksperimen adalah peserta didik kelas X 2 dan kelas kontrol adalah peserta didik kelas X 4. Diasumsikan seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar tahun ajaran 2012/2013 memiliki kemampuan belajar yang sama. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Adapun gambaran hasil belajar peserta didik antara dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur dan kontrol kelas yang diajar secara konvensional yang dirangkum dalam tabel dibawah ini: Tabel 1. Skor Statistik Deskriptif Hasil Belajar Fisika Peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol kelas X SMA Negeri 10 Makassar Nilai Statistik Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah Sampel 38 38 Skor ideal 22 22 Skor terendah 10 7 Skor Maksimum 21 19 Skor Rata-Rata(X ) 15,71 13,03 Standar Deviasi (S) 3,45 3,03 Varians (S 2 ) 11,94 9,16

JPF Volume 5 Nomor 2 181 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur memperoleh skor maksimum 21 dari skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 22, dan pada kelas kontrol yang diajar dengan metode ceramah bervariasi memperoleh skor maksimum 19 dari skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 22. Pada kelas eksperimen memperoleh skor terendah 10 dari skor minimum yang mungkin dicapai adalah 0 dan skor rata-rata perserta didik 15,71 dengan standar deviasi sebesar 3,45, sedangkan pada kelas kontrol memperoleh skor terendah 7 dari skor minimum yang mungkin dicapai adalah 0 dan skor rata-rata 13,03 dengan standar deviasi 3,03. Perbandingan antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Analisis deskriptif dengan menggunakan program SPSS dimana diperoleh Lower Bound 14,57 dan Upper Bound 16,85 pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol diperoleh Lower Bound 12,03 dan Upper Bound 14,02. Sehingga dapat diperoleh persentase hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar Tahun Ajaran 2012/2013 antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan Metode pemberian tugas terstruktur dan peserta didik yang diajar dengan metode ceramah bervariasi sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika Peserta didik kelas eksperimen SMA Negeri 10 Makassar Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase 14 15-16 17 Rendah Sedang Tinggi 12 11 15 31,58% 28,93% 39,47% Jumlah 38 100,00 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika Peserta didik kelas kontrol SMA Negeri 10 Makassar Interval Kategori Frekuensi Persentase Skor 12 13-14 15 Rendah Sedang Tinggi 16 9 13 42,11% 23,68% 34,21% Jumlah 38 100,00 Berdasarkan tabel 2 diperoleh taksiran rata-rata hasil belajar peserta didik terhadap populasi berada pada skor 17 pada kelompok eksperimen. Hal ini berarti bahwa hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur pada peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar Tahun Ajaran 2012/2013 lebih tinggi daripada yang diajar dengan metode ceramah bervariasi, hal ini dapat dilihat dengan menggunakan taksiran rata-rata (tabel 3), diperoleh taksiran rata-rata terhadap populasi dengan skor 12. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan metode ceramah bervariasi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar lebih rendah. 2. Analisis Inferensial Berdasarkan hasil penelitian maka dilakukan pengujian normalitas data,

JPF Volume 5 Nomor 2 182 homogenitas varians dan pengujian homogenitas. a. Pengujian normalitas data Uji normalitas dilakukan terhadap skor masing-masing kelompok dengan tujuan mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Seluruh perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20 dengan uji kolmogrov-smirnov. Kriteria pengujiannya adalah data dianggap terdistribusi normal jika p value > α, jika nilai probability lebih besar dari α=0,05. Hasil analisis skor kelompok eksperimen menunjukkan nilai p value yaitu 0,063 dan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai 0,132. Nilai yang diperoleh dari analisis perhitungan menggunakan SPSS versi 20 menunjukkan p value > 0,05 pada kedua kelompok. Maka dapat disimpulkan bahwa data dari kelompok eksperimen dan kontrol tetrdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kolmogrov Smirnov (lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10). b. Pengujian Homogenitas Data Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok data sama atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji kesamaan variansi (homogenitas) dengan lavene s Test. Syarat varians homogen adalah jika p value > α, jika nilai probability lebih besar dari α = 0,05, maka varians kedua kelompok data tersebut homogen. Dari perhitungan homogenitas varians populasi diperoleh skor p value = 0,435, yang berarti bahwa p value > α sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki varians homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel lavene s test. c. Pengujian Hipotesis Untuk hipotesis komparatif, digunakan t-test berkorelasi dua fihak. Dalam analisis hipotesis pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20 yaitu dengan metode Independent sample t-test karena data merupakan perbandingan antara dua data untuk dua sampel. t hitung yang diperoleh dari analisis menggunkan SPSS adalah t= 3,602 dengan dk= 38+38-2 = 74. Pada t- tabel untuk dk =74 dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh 2,00, jadi dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel ini dapat dikatakan bahwa Ho ditolak H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur dengan peserta didik yang diajar secara konvensional. B. Pembahasan Dalam pembelajaran dibutuhkan suatu metode pengajaran yang dapat membantu proses belajar mengajar. Salah satu metode pengajaran yang dapat diterapkan yaitu metode pemberian tugas terstruktur. Pada

JPF Volume 5 Nomor 2 183 penelitian kali ini metode pemberian tugas terstruktur diterapkan pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah bervariasi. Berdasarkan analisis deskriptif terlihat bahwa rata-rata skor hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor hasil belajar peserta didik yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur dengan kelas kontrol yang diajar dengan metode ceramah bervariasi disebabkan karena peserta didik pada kelas eksperimen diberikan tugas secara terstruktur di dalam kelas dan dibimbing secara langsung dalam pengerjaan tugas oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Beberapa kelebihan dari pemberian tugas terstruktur yang diperoleh peneliti adalah: 1. Peserta didik terbiasa dalam mengerjakan tugas yang dapat melatih kemampuan mengerjakan soal-soal latihan. 2. Peserta didik lebih antusias dalam proses pembelajaran. 3. Peserta didik bisa lebih mengetahui materi yang telah dijelaskan sebelumnya oleh guru yang bersangkutan dengan mengerjakan tugas terstruktur. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Syaiful Sagala (2007)[12] bahwa kebaiakan pemberian tugas terstruktur yaitu dapat lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari. Metode ini dapat membuat peserta didik bergairah dalam belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan. Selain kelebihan dari metode pemberian tugas terstruktur, ada juga beberapa kekurangan yang diperoleh peneliti pada saat mengajar dengan menggunakan metode pemberian tugas terstruktur yaitu: 1. Penggunaan waktu yang lebih lama pada kelas yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dibandingkan dengan kelas yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. Hal ini disebabkan karena pada kelas yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dilakukan pembimbingan dan dilanjutkan dengan umpan balik antara peserta didik dan guru. 2. Terkadang peserta didik hanya menyontek pekerjaan temannya ketika guru tidak mengawasi. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Syaiful Sagala (2007)[12] bahwa kekurangan dari metode pemberian tugas terstruktur yaitu adakalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

JPF Volume 5 Nomor 2 184 Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dalam pengujian hipotesis memperlihatkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik yang diajar melalui metode pemberian tugas terstruktur dengan peserta didik yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil belajar masing-masing kelas, dimana skor rata-rata(x) pada kelas yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur lebih tinggi dari pada kelas yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. Fakta ini sejalan dengan penelitian Rubini Sri (2000)[13] menemukan bahwa pembelajaran dengan metode pemberian tugas terstruktur setelah materi diajarkan lebih efektif dari pada pembelajaran dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar fisika peserta didik. Tarhadi (2007)[14] mengungkapkan hal yang sama bahwa tes secara terstruktur dapat menggantikan tes yang biasa. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dapat dikemukakan bahwa metode pemberian tugas terstruktur dalam proses pembelajaran memiliki peranan yang cukup berarti dalam menungkatkan hasil belajar fisika peserta didik, dibanding dengan pengajaran dengan menggunkan ceramah bervariasi. Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik adalah dengan menerapkan metode pemberian tugas terstruktur dalam proses pembelajaran, khususnya pada peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Rata-rata skor hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan pemberian tugas tertruktur dalam kategori tinggi. 2. Rata-rata skor hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode cerama bervariasi dalam kategori rendah. 3. Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 10 Makassar yang diajar dengan metode pemberian tugas terstruktur dengan yang diajar dengan metode ceramah bervariasi. B. Saran Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah: 1. Pengajaran dengan Metode pemberian tugas terstruktur memperlihatkan hasil belajar yang lebih baik, sehingga akan semakin lebih baik jika guru menerapkan

JPF Volume 5 Nomor 2 185 2. Metode pemberian tugas terstruktur dalam pengajaran. 3. Diharapkan pada peniliti selanjutnya agar dapat mengembangkan dan memperkuat hasil penelitian ini dengan mengadakan penelitian selanjutnya. PUSTAKA [1] Sri, Rubini. 2000. Efektifitas pembelajaran dengan metode pemberian tugas terstruktur terhadap prestasi belajar fisika pada siswa kelas I catur wulan I SMU Negeri I Lawang. http://library.um.ac.id. Diakses Hari Rabu 1 Mei 2013. [2] Tarhadi. 2007. Penggunaan Tes Uraian Dibandingkan dengan Tes Pilihan ganda Terstruktur dan Tes Pilihan Ganda Biasa. Jurnal Pendidikan Volume 8 Nomor 2 [3] Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [4] Slameto. 1995. Belajar dan Faktorfaktor yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta. [5] Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. [6] ]Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. [7] Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. [8] Haling, dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Makassar. [9] Setyosari Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: kencana. [10] Sagala Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.