BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

Kelas Eksperimen : O X O

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi sampel secara acak karena sampel secara alami telah terbentuk secara utuh yaitu kelas oleh sebab itu metode penelitian ini mengunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian berupa pemberi perlakuan kepada kelompok sampel yang dipilih secara tidak acak (Frenkel et al, 202). Penelitian dilakukan pada dua kelas yang memiliki kemampuan setara, satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, diajarkan oleh satu orang guru. Bentuk desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Nonequivalent Control Group Design. Pada desain penelitian ini, kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random tetapi merupakan kelas yang telah terbentuk sebelumnya (Cohen dkk, 2007). Diagram desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.. Tabel 3.. Desain Penelitian Pretest-Postest Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pretes Perlakuan Postes Kelas eksperimen O X O Kelas kontrol O X 2 O Keterangan : O : Tes soal kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa X X 2 : Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri tema efek rumah kaca pada materi pemanasan global : Pembelajaran menggunakan problem based learning tema efek rumah kaca pada materi pemanasan global

35 Pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok belajar yaitu kelompok yang diberi perlakuan model pembelajaran inkuiri dengan tema efek rumah kaca pada kelompok kelas eksperimen dan pembelajaran dengan problem based learning pada kelompok kelas kontrol pada materi pemanasan global. Kedua kelompok diberikan soal pretest serta posttest yang diharapkan dapat mengukur kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan. B. Tempat dan Subyek Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di salah satu SMP Negeri X di kota Bandung. 2. Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Pembelajaran Inkuiri dengan tema efek rumah kaca pada materi pemanasan global untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa SMP kelas VII. C. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada salah satu SMP Negeri X di kota Bandung semester genap tahun ajaran 205/206 yang berjumlah 8 kelas. Sampel dari penelitian ini adalah dua kelas dari populasi yang ada. Yaitu kelas VII-D sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-E sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yakni dengan cluster random sampling dimana setiap kelas memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa kedua kelas memiliki karakteristik yang homogen, dimana nilai rata-rata dari ulangan harian pada bab sebelumnya memiliki nilai yang hampir sama, sesuai dengan keaktifan siswa di dalam kelas yang juga hampir sama.

36 D. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel penelitian, yaitu:. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri dan pembelajaran problem based learning. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa tingkat SMP. 3. Variabel Kontrol dalam penelitian ini adalah meliputi guru, materi dan jumlah jam pelajaran. E. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes dan non instrument tes. Instrument ini digunakan untuk menjaring data penelitian yang dibutuhkan.. Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Tes kemampuan penalaran yang digunakan pada penelitian ini adalah soal uraian (essay) berjumlah 7 soal sehingga siswa dapat menuliskan analisis yang dimilikinya beserta informasi dan data yang mendukung jawabannya tersebut. Soal kemampuan penalaran yang digunakan pada saat pretest dan posttest adalah sama untuk dapat melihat seberapa besar pengaruh model pembelajaran inkuiri pada kemampuan penalaran siswa. Soal uraian tersebut mencakup indikator penalaran untuk berpikir lebih tinggi sesuai dengan indikator stiggins yaitu Mendefinisikan, daftar, tabel, memecahkan, membagi, mengelompokan, membedakan, membandingkan, kontras, menghubungkan, membedakan, mengantisipasi, meramalkan, berhipotesis, menyimpulkan (deduksi/induksi), mengevaluasi, memutuskan, menilai, membela. 2. Instrumen Tes Penguasaan Konsep Tes penguasaan konsep pada penelitian ini adalah 20 soal pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang disusun sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Soal penguasaan konsep yang digunakan pada saat pretest dan posttest adalah sama untuk dapat melihat seberapa besar pengaruh pembelajaran inkuiri efek rumah kaca pada penguasaan konsep siswa.

37 Pada konsep penyebab pemanasan global, efek rumah kaca dan dampak pemanasan global. Soal pada tes penguasaan konsep dirancang sesuai dengan Taksonomi Bloom revisi yang meliputi kemampuan mengingat (C), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3) 3. Instrumen Non Tes Selain instrument tes, penelitian ini juga mengunakan instrument non tes berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan skenario keterlaksanaan pembelajaran inkuiri, lembar kerja siswa (LKS) yang menunjukan pencapaian pembelajaran dan lembar observasi kegiatan keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa tahap pembelajaran inkuiri. Secara keseluruhan, instrumen tes dan non tes dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Instrumen Penelitian No Kebutuhan Data Jenis instrumen Skenario kegiatan pembelajaran RPP 2 Keterlakasanaan kegiatan Lembar Observasi pembelajaran inkuiri 3 Pencapaian pembelajaran LKS 4 Kemampuan penalaran Soal essay 5 Penguasaan konsep Soal pilihan ganda F. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:. Tahap Persiapan, terdiri atas a. Menganalisis masalah yang akan dikaji dalam penelitian b. Pengajuan judul dan pengesahan judul oleh dosen pembimbing. c. Penyusunan proposal penelitian. d. Melaksanakan seminar proposal penelitian. e. Revisi dan pengesahan proposal penelitian.

38 f. Penyusunan instrumen soal pretest, posttest, lembar observasi, RPP, serta LKS g. Judgment instrumen penelitian h. Melakukan uji coba instrumen penelitian i. Revisi instrumen 2. Tahap Pelaksanaan a. Memberikan soal pretest untuk melihat kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa sebelum dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen (VII-D) dan kelas control (VII-E). b. Melaksanakan proses model pembelajaran inkuiri dengan tema efek rumah kaca pada kelas eksperimen (VII-D) dan pembelajaran problem based learning pada kelas kontrol (VII-E). c. Melakukan posttest untuk melihat peningkatan kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen (VII-D) dan kelas kontrol (VII-E). 3. Tahap Akhir a. Memberikan nilai untuk kedua tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen (VII-D) dan kelas control (VII-E). b. Melakukan pengolahan data hasil kedua tes tersebut c. Menganalisis hasil tes dan non tes yang terkumpul dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Menganalisis keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan dan membandingkan peningkatan hasil tes kelas eksperimen dan kelas ontrol e. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Untuk lebh jelasnya, digambarkan sesuai alur penelitian pada Gambar 3.

39 G. Alur Penelitian Gambar 3. Alur penelitian

40 H. Teknik Analisis Data. Analisis Butir Soal Analisis ini meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Untuk menganalisis butir soal, dilakukan dengan bantuan software AnatesV4. a. Validitas Soal Validitas digunakan dalam perancangan butir-butir soal. Dimana test tersebut dapat diakatakan valid adalah apabila test tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan kolerasi produk momen. Validitas soal dapat ditentukan dengan menentukan kolerasi produk momen. Validitas soal dapat dihitung dengan menggunakan perumusan : r xy = N Σ XY (Σ X)(Σ Y) (N Σ X 2 (Σ X) 2 )(N Σ Y 2 (Σ Y) 2 ) () (Arikunto, 2009) Keterangan : r xy = koefesien kolerasi antara variabel X dan Y. X = skor setiap butir soal. Y = skor total setiap butir soal. N = jumlah siswa. Tabel 3.3. Interpretasi validitas Koefesien Kolerasi Kriterisa Validitas 0,80 < r,00 Sangat Tinggi 0,60 < r 0,80 Tinggi 0,40 < r 0,60 Cukup 0,20 < r 0,40 Rendah 0,00 < r 0,20 Sangat Rendah (Arikunto, 2009) b. Reliabilitas Soal Tingkat kepercayaan terhadap soal disebut juga dengan reliabilitas. Dimana, dalam suatu test, soal dapat dikategorikan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi apabila dapat memberikan hasil yang tetap.

4 Untuk menentukan reabilitas test digunakan rumus K-R. 2 yang sikemukakan oleh Suharsimi (2006), yaitu : r = ( k M(k M) )( ) (2) k kv t Dimana M = x dan V N c = N x2 ( x) 2 N (N ) Keterangan : r k M V t : realibitas instrument : banyak butir pertanyaan : skor rata-rata : Varians total Tabel 3.4. Interpretasi reliabilitas Indeks Reliabilitas Klasifikasi 0.00 0.20 Sangat Rendah 0.2 0.40 Rendah 0.4 0.60 Sedang 0.6 0.80 Tinggi 0.8.00 Sangat Tinggi c. Tingkat Kesukaran Benar atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dari kesukaran atau taraf kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item atau soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Dengan kata lain soal-soal tersebut mempunyai tingkat kesukaran sedang atau cukup. Rumus yang digunakan seperti yang dikemukakan Arikunto (2006) yaitu : P = B J (3) Keterangan : P : Tingkat kesukaran L : Jumlah seluruh siswa B : Jumlah siswa yang menjawab benar Tingkat kesukaran item dapat diklasifikasikan seperti yang terlihat dalam Tabel 3.5:

42 Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Item P Kurang dari 0,30 0,30 0,70 Lebih dari 0,70 Interpretasi Terlalu sukar Sedang Terlalu Mudah Sumber : Slameto (200) d. Daya Pembeda Sudjana (990) mengatakan bahwa indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda. Menurut Sudjana (990) daya pembeda menurut indeks daya pembeda dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan : Keterangan: D : indeks daya pembeda A : jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok kelas atas B : jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok kelas bawah n A : jumlah peserta tes kelompok atas n B : jumlah peserta tes kelompok bawah Hasil yang diperoleh akan sangat menentukan apakah instrument tersebut diterima atau ditolak. Indeks daya beda soal dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 3.6. (4) Tabel 3.6 Indeks Daya Beda Soal Indeks daya beda Kriteria soal > 0,30 Diterima 0,0 D < 0,29 Direvisi <0,0 Ditolak Sumber: Surapranata (2009)

43 e. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen dengan tingkat kesukaran mudah, sedang dan sukar. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan,0. Persamaan untuk mencari P (indeks kesukaran) adalah: P = B JS (5) Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Nilai P Kriteria 0,00 Terlalu sukar 0,00 < P 0,30 Sukar 0,3 P 0,70 Sedang 0,7 P <,00 Mudah,00 Terlalu Mudah I. Hasil Uji Coba. Uji Coba Soal Kemampuan Penalaran Uji coba soal kemampuan penalaran dilakukan pada siswa kelas VIII disalah satu SMP Negeri X Bandung. Soal yang diujicobakan berupa soal essay sebanyak 0 soal. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Analisis hasil uji coba soal menggunakan software Anatest V4. Data hasil uji coba soal argumentasi ilmiah dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Kemampuan Penalaran No. Indeks Validitas Daya Pembeda Keterang Kesukaran an r xy kategori P Kategori D Kategori 0,76 tinggi 0,53 sedang 0,56 diterima dipakai 2 0,6 tinggi 0,50 sedang 0,78 diterima dipakai 3 0,63 tinggi 0,69 sedang 0,9 direvisi dipakai 4 0,39 cukup 0,54 sedang 0,56 diterima dipakai 5 0,7 tinggi 0,46 sedang 0,56 diterima dipakai 6 0,75 tinggi 0,43 sedang 0,33 diterima dipakai 7 0,78 tinggi 0,6 sedang,22 diterima dipakai

44 Indeks Validitas No. Kesukaran Daya Pembeda r xy kategori P Kategori D Kategori 8 0,03 tidak valid 0,04 sukar 0,00 ditolak 9 0,05 sangat rendah 0,9 sukar 0,30 direvisi 0 0,05 sangat rendah 0,3 sukar 0, direvisi Keterang an Tidak dipakai Tidak dipakai Tidak dipakai Berdasarkan Tabel 3.8, dapat dilihat bahwa berdasarkan validitasnya, terdapat soal dengan tingkat validitas tidak valid, 2 soal tingkat validitasnya sangat rendah, soal dengan tingkat validitas cukup, dan 6 soal dengan validitas yang tinggi. Berdasarkan tingkat kesukarannya, terdapat 3 soal dengan kategori sukar, berdasarkan daya pembeda 6 soal diterima dan soal direvisi dan 7 soal dengan kategori sedang. Reliabilitas soal sebesar 0,77 termasuk kategori tinggi. 2. Uji Coba Soal Penguasaan Konsep Uji coba soal kemampuan penalaran dan penguasaan konsep dilakukan pada siswa kelas VIII disalah satu SMP X Negeri kota Bandung. Soal yang diujicobakan berupa soal penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Analisis hasil uji coba soal menggunakan software Anatest V. Rekapitulasi hasil uji coba soal penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Penguasaan Konsep No. Soal Indeks Validitas Daya Pembeda Kesukaran r xy kategori P Kategori D Kategori Keterangan 0,32 rendah 0,60 sedang 0,33 diterima dipakai 2 0,27 rendah 0,75 mudah 0,33 diterima dipakai 3 0,46 cukup 0,62 sedang 0,56 diterima dipakai 4 0,37 rendah 0,8 mudah 0,44 diterima dipakai 5 0,4 cukup 0,87 sangat 0,33 diterima dipakai

45 No. Soal Validitas Indeks Kesukaran Daya Pembeda r xy kategori P Kategori D Kategori mudah Keterangan 6 0,36 rendah 0,68 sedang 0,44 diterima dipakai 7 0,26 rendah 0,78 mudah 0,33 diterima dipakai 8 0,37 rendah 0,7 mudah 0,44 diterima dipakai 9 0,30 rendah 0,68 sedang 0,33 diterima dipakai 0 0,48 cukup 0,75 mudah 0,56 diterima dipakai 0,38 rendah 0,68 sedang 0,33 diterima dipakai 2 0,30 rendah 0,75 mudah 0,44 diterima dipakai 3 0,22 rendah 0,75 mudah 0,33 diterima dipakai 4 0,36 rendah 0,68 sedang 0,44 diterima dipakai 5 0,33 rendah 0,65 sedang 0,33 diterima dipakai 6 0,70 tinggi 0,3 sedang 0,67 diterima dibuang 7 0,38 rendah 0,62 sedang 0,44 diterima dipakai 8 0,25 rendah 0,62 sedang 0,22 direvisi dipakai 9 0,32 rendah 0,56 sedang 0,44 diterima dipakai 20 0,24 rendah 0,2 sukar 0,67 diterima dibuang 2 0,38 rendah 0,34 sedang 0,44 diterima dipakai 22 ### tidak sangat valid mudah 23 ### tidak sangat valid mudah 24 ### tidak sangat valid mudah 25 ### tidak sangat valid mudah 26 ### tidak sangat valid mudah 27 ### tidak sangat valid mudah 28 ### tidak sangat valid mudah 29 ### tidak sangat 30 ### valid tidak valid mudah sangat mudah Berdasarkan hasil tersebut, penelitian menggunakan 20 soal penguasaan konsep, dimana 0 soal dibuang karena tidak valid dan memiliki daya pembeda ditolak. Perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda secara rinci dapat dilihat pada Lampiran C

46 Berdasarkan hasil tersebut, instrumen soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran dan penguasaan konsep mengunakan 7 soal uraian/essay dan 20 soal pilihan ganda dengan materi pemanasan global. J. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :. Menghitung skor pretest dan posttest dari seluruh butir soal. Perolehan skor dihitung dengan rumus : Skor = Skor yang diperoleh Skor maksimum x 00% (6) Hasil dari perhitungan berupa persentase kemudian dikelompokkan berdasarkan kriteria interpretasi skor dari Ridwan dan Akdon (2008) seperti pada Tabel 3.0: Tabel 3.0 Interval kriteria interpretasi skor Interval Persentase Kriteria Interpretasi 0% - 20% Sangat Lemah 2% - 40% Lemah 4% - 60% Cukup 6% - 80% Kuat 8% - 00% Sangat Kuat Sumber : Ridwan dan Akdon (2008) 2. Analisis peningkatan kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa. Data peningkatan hasil kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa dianalisis dengan uji statistik dengan menggunakan program microsoft excel 203 dan IBM SPSS Statistic 20. Langkah-langkah analisis data dari hasil kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa sebagai berikut : a. Menghitung rata-rata Gain ternormalisasi, yang merupakan perbandingan antara rata-rata skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 998), secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: g = S post S pre S maks S pre (7)

47 b. Menginterpretasikan skor rata-rata gain dinormalisasi dengan menggunakan tabel 3. berikut. Tabel 3. Interpretasi Skor Rata-rata Gain dinormalisasi Nilai <g> Peningkatan 0,00 < <g> 0,30 Rendah 0,30 < <g> 0,70 Sedang 0,70 < <g>,00 Tinggi (Hake, 999) c. Menghitung skor gain dinormalisasi untuk setiap siswa Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 2002), secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. g = S post S pre S maks S pre (8) d. Uji Hipotesis Untuk menentukan statistika yang cocok pada pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data N-gain. Jika data terdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji t. ) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data data N- gain yang diperoleh mempunyai distribusi (sebaran) yang normal atau tidak. Distribusi normal adalah salah satu distribusi yang digambarkan dalam grafik berbentuk lonceng. Berbentuk dua bagian yang simetris, dimulai dari sebelah kiri, menaik mencapai titik puncak tertentu selanjutnya mulai menurun namun tidak menyentuh garis horizontal.

48 Uji normalitas data N-gain hasil kemampuan penalaran dan penguasan konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Wahyono, 2009). Normalnya distribusi data dapat diketahui dari nilai signifikan (2- tailed) output IBM SPSS Statistic 20, jika lebih besar dari α= 0,05 maka data terdistribusi normal. Jika data N-gain terdistribusi normal maka sebaran data N-gain mendekati nilai rata-rata N-gain, dimana sebagian data N-gain lebih kecil atau sama dengan nilai rata-rata N-gain, dan setengah lagi memiliki nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-ratanya. Dengan kriteria sebagai berikut, Jika nilai Sig > 0,05, maka Ho diterima, H ditolak Jika nilai Sig < 0,05, maka H diterima, Ho ditolak Adapun hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas adalah Ho : data yang digunakan terdistribusi normal H : data yang digunakan tidak terdistribusi normal 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji homogenitas data N- gain hasil belajar kemampuan penalaran dan penguasaan konsep siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan uji Levene dalam One-Way Anova pada taraf signifikan α=0,05. Uji ini didasarkan pada rumus statistik yaitu uji statistik F (Ruseffendi, 998) yaitu: Varians terbesar F Varians terkecil Homogenitas data dapat diketahui dari nilai signifikan (2-tailed) output SPSS, jika lebih besar dari α= 0,05 maka data homogen atau varian sama (Wahyono, 2009). Sehingga bisa dikatakan bahwa kedua kelas memiliki karakteristik yang sama. Dengan kriteria sebagai berikut, (9)

49 Jika nilai Sig > 0,05, maka Ho diterima, H ditolak Jika nilai Sig < 0,05, maka H diterima, Ho ditolak Adapun hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas adalah Ho H : data yang digunakan berasal dari varians yang sama : data yang digunakan berasal dari varians yang berbeda Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t satu ekor (one tail) dengan taraf signifikansi α=0,05. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka digunakan uji statistik dengan rumus : t = x y ( (n 2 x )S x+ (n 2 (0) y )S y )( nx+ny 2 nx + ny ) Keterangan : x = rata-rata gain kelompok eksperimen y = rata-rata gain kelompok kontrol n x = jumlah sampel kelompok eksperimen n y = jumlah sampel kelompok kontrol Sx = varians kelompok eksperimen Sy = varians kelompok eksperimen ( Uyanto,2009) Kriteria pengujian dengan membandingkan taraf signifikansi hitungan P dengan α = 0,05, jika taraf signifikansi hitungan lebih kecil dari 0,05, maka H diterima atau dengan membandingkan t hitung > t tabel. Maka H diterima pada taraf signifikansi α = 0,05.

50 K. Jadwal Kegiatan Penelitian Jadwal kegiatan penelitian merupakan bagian penting yang bertindak sebagai kontrol aktifitas penelitian yang akan dilakukan. Jadwal kegiatan penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Waktu Penelitian Penyusunan proposal dan seminar proposal penelitian 2 Pembuatan pembelajaran dan validasi instrumen penelitian 3 Pengurusan administrasi penelitian Desember, 8 Januari Maret- Mei Februari 4 Pengambilan data 6 mei-20 mei 5 Analisis data 23 mei- 24 juni 6 Penyusunan laporan akhir dan uji sidang tahap I Juni-Agustus 7 Revisi dan uji sidang tahap II Agustus