BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan ekonomi baru berkembang setelah perang dunia II Berakhir. Sebelum perang dunia II Berakhir sedikit sekali perhatian yang diberikan oleh berbagai kalangan kepada pembahasan, analisis dan pelaksanaan pembangunan ekonomi. Barulah setelah perang dunia II berakhir berbagai kalangan baik badan-badan pemerintahan, badan-badan internasional serta para ilmuwan memberikan perhatian yang sangat besar kepada berbagai aspek menggenai pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi ini menjadi perhatian pula di negara-negara berkembang yang pada umumnya baru terlepas dari penjajahan, tak terkecuali di Indonesia dimana setelah Indonesia merdeka, pembangunan ekonomi merupakan hal mutlak yang tidak dapat ditunda-tunda lagi agar tujuan kemerdekaan untuk mewujudkan masyarakat maju, sejahtera dan keadilan sosial dapat diwujudkan. Dewasa ini, pembangunan ekonomi di Indonesia mulai bangkit dari krisis ekonomi yang melanda selama lima tahun terakhir ini, yang ditandai dengan beroperasinya kembali berbagai kegiatan pembangunan, hal ini berkat kerja sama yang baik antara pemerintah bersama-sama dengan pihak swasta membangun kembali perekonomian Indonesia. Salah satu sektor yang dewasa ini menjadi perhatian pemerintah maupun pihak swasta adalah sektor industri. Aktivitas dari perusahaan industri ini adalah 1
menghasilkan atau memproduksi bahan jadi yang disediakan untuk konsumsi. Dalam proses untuk menghasilkan bahan jadi ini diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang disebut biaya. Biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai pengorbanan sumber ekonomi ini meliputi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja ini merupakan biaya yang langsung dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya, oleh karna itu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja ini disebut sebagai biaya langsung (direct cost). Adapun biaya overhead pabrik merupakan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung kepada objek atau pusat biaya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut harus dicatat, diklasifikasikan dan diolah secara cermat dan teliti sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut, agar perusahaan dapat mengetahui jumlah biaya yang terjadi dalam memproduksi bahan jadi tersebut. Dengan mengetahui jumlah biaya-biaya tersebut diatas, perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi dari setiap produksi bahan jadi. Penentuan harga pokok produksi ini menjadi dasar untuk menentukan harga jual produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan jumlah laba yang ingin diperoleh perusahaan. Dalam penentuan harga pokok ini, perusahaan juga biasanya mempertimbangkan kebijaksanaan dalam hal penentuan metode pengumpulan harga pokok dan metode penentuan harga pokok. Sistem harga pokok yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem harga pokok sesungguhnya dan sistem harga pokok yang ditentukan dimuka. Dalam sistem harga pokok yang ditentukan dimuka terbagi menjadi dua yaitu sistem harga 2
pokok taksiran dan sistem harga pokok standar. Penentuan metode pengumpulan harga pokok biasanya tergantung dari sifat pengolahan produk yang digunakan oleh perusahaan. pada dasarnya sifat dari pengumpulan harga pokok dibedakan dalam dua golongan yaitu pengumpulan harga pokok berdasarkan pesanan dan pengumpulan harga pokok berdasarkan proses. Metode penentuan harga pokok produksi yang merupakan cara perhitungan elemen-elemen biaya yang meliputi bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik ke dalam harga pokok produksi. Dimana dalam memperhitungkan elemen-elemen biaya ke dalam harga pokok produksi ini terdapat dua pendekatan yang terdiri dari pendekatan full costing dan variable costing. Bertitik tolak dari uraian diatas, penulis mengangap perlu adanya suatu teknik pencatatan, pengumpulan biaya, penentuan harga pokok produksi yang sesuai dengan karakteristik usaha perusahaan. Oleh karna itulah, penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok. Penulis melakukan penelitian ini di suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri yang sifat dari pengumpulan harga pokoknya berdasarkan pesanan yaitu PT PINDAD (Persero). Mengingat banyaknya produk yang dihasilkan yaitu terdiri dari produk militer dan produk non militer, di karenakan data dari produk militer tidak diperbolehkan dijadikan bahan dalam pembuatan tugas akhir maka penulis hanya mengambil satu jenis produk yang dihasilkan oleh PT PINDAD (Persero). Produk yang akan dibahas harga pokoknya adalah Brake Copling L 620 yang merupakan alat penghubung antara satu gerbong dengan gerbong yang lain. 3
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengadakan penelitian yang dituangkan dalam laporan tugas akhir dengan mengambil judul Tinjauan Atas Perhitungan Harga Pokok Produksi Brake Copling L 620 di Divisi Mesin Industri dan Jasa pada PT PINDAD (Persero) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok yaitu : 1. Sistem harga pokok apakah yang digunakan perusahaan dalam pembebanan biaya produksi Brake Copling L 620 di PT PINDAD. 2. Metode apa yang dalam pengumpulan biaya produksi Brake Copling L 620 di PT PINDAD. 3. Metode apa yang digunakan dalam penentuan harga pokok produksi Brake Copling L 620 di PT PINDAD. 1.3 Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan dari kerja praktek tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem harga pokok yang digunakan dalam pembebanan biaya produksi Brake Copling L 620 di PT PINDAD 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perhitungan harga pokok produksi di perusahaan. 3. Dan untuk perbandingan antara teori-teori yang diperoleh penulis dari perkuliahan dengan praktek yang nyata di perusahaan. 4
1.4 Kegunaan Kerja Praktek Adapun kegunaan kerja pratek ini adalah : 1. Bagi penulis Sebagai syarat kelulusan pada program diploma III Universitas Widyatama jurusan Akuntansi program studi Akuntansi. Dapat menambah pengetahuan dibidang akuntansi biaya khususnya perhitungan harga pokok produksi. 2. Bagi perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan managerial khususnya dalam penetapan harga pokok produksi. 3. Bagi pihak lain Diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan sebagai referensi tentang pelaksanaan perhitungan harga pokok produksi. 1.5 Metodologi Tugas Akhir Metode yang akan digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini adalah metode deskriptif, dengan cara sebagai berikut : 1. Studi Pustaka (Library Research ) yaitu dimaksudkan untuk memperoleh data yang sifatnya teoritis. Dengan cara membaca, mempelajari, dan menelaah literatur yang ada kaitannya dengan objekobjek yang akan diteliti oleh penulis. 2. Studi lapangan (Field Research) 5
yaitu dengan mengadakan penelitian secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan, melalui : a) Observasi. Observasi merupakan cara pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap perusahaan dan kegiatannya, mencatat segala informasi yang dapat mendukung, struktur organisasi, neraca dan laporan laba rugi b) Wawancara. Yaitu mengadakan wawancara dengan para karyawan atau petugas yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah pelaksanaan perhitungan harga pokok produksi di PT PINDAD. 3. Studi dokumentasi yaitu dengan melakukan pengamatan dokumen-dokumen yang ada atau yang tersedia di dalam perusahaan. 1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Pelaksanaan praktek kerja ini penulis lakukan di Divisi Mesin Industri & Jasa PT. PINDAD (PERSERO) yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 517 Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaan praktek kerja berlangsung selama 1 (satu) bulan, yaitu dari mulai tanggal 02 Oktober 2006 sampai dengan 02 November 2006. 6