TEKNIS PERHITUNGAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA

dokumen-dokumen yang mirip
2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaha

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemeri

2017, No masing-masing Kementerian/Lembaga mempunyai kewajiban untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mengatur pedoman penyusunan for

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 5 - k. memfasilitasi

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

WALIKOTA BUKITTINGGI

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN MERANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TAPIN

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

Peraturan...

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup d

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 104 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA UTARA

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Transkripsi:

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TEKNIS PERHITUNGAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA Lilik Jonet Pranowo Kasubag Kelembagaan I 1 i9 presentation to Joe Smith

2 i9 presentation to Joe Smith

3 i9 presentation to Joe Smith

x 4 i9 presentation to Joe Smith

Tingkat Jenjang Kelas Pelaksana pemula Terampil Pelaksana Pelaksana lanjutan Penyelia Pertama Ahli Muda Madya 5 i9 presentation to Joe Smith

6 i9 presentation to Joe Smith

7 i9 presentation to Joe Smith

8 i9 presentation to Joe Smith

9 i9 presentation to Joe Smith

10 i9 presentation to Joe Smith

Peraturan terkait: UU NOMOR 23 TAHUN 2015: PEMERINTAH DAERAH 01 ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat merupakan 1 dari 6 urusan wajib pelayanan dasar. ==== >> PERMENPAN&RB NOMOR 4 TAHUN 2014 03.F. POLISI PAMONG PRAJA DAN ANGKA KREDITNYA Pasal 2 Jabatan Fungsional Pol PP termasuk rumpun penyidik dan detektif 02 PP NOMOR 18 TAHUN 2016: PERANGKAT DAERAH Sub urusan ketenteraman dan ketertiban umum dilaksanakan oleh dinas daerah yg disebut Satuan ==== >>

back 12 i9 presentation to Joe Smith

urusan wajib pelayanan dasar Yang telah memiliki jabatan fungsional Pendidikan Pekerjaan umum dan penataan ruang Kesehatan 1. Teknik Pengairan 2. Teknik Jalan & Jembatan 3. Teknik Tata Bangunan & Perumahan 4. Teknik Penyehatan Lingkungan 5. Pembina Jasa Konstruksi Sub urusan ketenteraman dan ketertiban umum 13 i9 presentation to Joe Smith

ketenteraman dan ketertiban umum 14 34 25 9 0 Provinsi Hasil sub urusan pemetaan urusan ketenteraman dan ketertiban umum berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Besar Sedang Kecil Negeri Nomor 94 Tahun 2016. Tingkat intensitas dan beban kerja sub urusan ketenteraman dan 74% ketertiban umum di level Provinsi adalah BESAR Tingkat intensitas dan beban kerja sub urusan ketenteraman dan 26% ketertiban umum di level Provinsi adalah SEDANG www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Pendidikan Ketenteraman & Tribm Kesehatan Perbandingan Hasil Pemetaan Urusan 15 Tingkat Provinsi 24% 26% 26% Intensitas dan beban kerja ketiganya hampir berimbang 76% 74% 74% Tipe A Tingkat intensitas dan beban kerja tinggi Tipe B Tingkat intensitas dan beban kerja sedang back www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DAN ANGKA KREDITNYA

BAB III INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA Pasal 5: Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pol PP yaitu Kementerian Dalam Negeri.

(1) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 mempunyai tugas antara lain: a. Menyusun ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis Jabatan Fungsional Pol PP; b. Menyusun standar kompetensi Jabatan Fungsional Pol PP; c. Menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional Pol PP; c. Menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional Pol PP d. Menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/ Karya Ilmiah di bidang tugas Pol PP; e. Menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/teknis di bidang tugas Pol PP; f. Menyelenggarakan diklat fungsional/teknis di bidang tugas Pol PP;`` g. Menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan Fungsional Pol PP; h. Menganalisis kebutuhan diklat fungsional/teknis di bidang tugas Pol PP; i. Melaksanakan sosialisasi Jabatan Fungsional Pol PP, ketentuan pelaksanaan, dan ketentuan teknisnya; j. Mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional Pol PP; k. Memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok Jabatan Fungsional Pol PP; l. Memfasilitasi pembentukan Organisasi Profesi Pol PP; m. Memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik dan kode profesi Pol PP; dan n. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Jabatan Fungsional Pol PP.

Formasi Jabatan: Formasi Jabatan Fungsional adalah jumlah dan jenjang jabatan fungsional yang diperlukan oleh suatu unit kerja pengelola kepegawaian untuk mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam jangka waktu tertentu

BAHAN https://bit.ly/2tiekcl 21 i9 presentation to Joe Smith

1. Ketik #formasipolpp 2. Klik JOIN 22 i9 presentation to Joe Smith

Bagaimana cara menghitung kebutuhan?

1. Inventarisasi tugas pokok yang dilaksanakan yaitu unsur, sub unsur dan butir kegiatan pada masing-masing jenjang jabatan 2. Inventarisasi nilai angka kredit untuk masing-masing butir kegiatan 3. Menghitung waktu penyelesaian butir kegiatan (Wpk) dengan cara membagi angka kredit butir (Akb) kegiatan masing-masing dengan konstanta (Kt) untuk masing- masing jenjang jabatan 4. Menghitung volume (V) masing-masing kegiatan untuk setiap jenjang jabatan Pol PP dalam 1 (satu) tahun 5. Menghitung waktu penyelesaian volume (Wpv) masing-masing kegiatan untuk setiap jenjang jabatan Pol PP dengan cara mengalikan waktu penyelesaian butir kegiatan (Wpv) dengan volume (V) masing-masing butir kegiatan untuk setiap jenjang jabatan Pol PP

Jam Kerja Efektif dalam 1 Minggu (5 hari kerja) 25 Kepres Nomor 68 Tahun 1995: Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah 1 Minggu = 37,5 jam 1 Hari = 37,5 : 5 = 7.5 jam Allowance : 30% * 7,5 = 2,25jam Jam kerja efektif dalam 1 hari = 7,5 2,25 = 5.25 bulatin menjadi 5.3 jam Jadi, jadm kerja efektif dalam 1 tahun = 5,3 jam x 235 hari = 1245 dibulatin menjadi 1250 jam www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Jumlah Hari Kerja dalam 1 Tahun (5 hari kerja) 26 Jumlah hari kerja dengan 5 hari kerja: Jumlah hari per tahun 365 hari Libur Sabtu-Minggu... 104 hari Libur resmi... 14 hari Hak cuti... 12 hari ------------------------130 hari -------------- 235 hari www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Variasi Volume Kerja (Satuan Frekuensi 5 hari kerja) 27 No Interval Kerja Volume Kerja (Satuan Frekuensi) 1 Harian 235 2 Mingguan 47 3 Bulanan 12 4 Dwi Bulanan 6 5 3 Bulanan 4 6 Semester/ 6 Bulan 2 7 Tahunan 1 www.companyname.com 27 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Jumlah Hari Kerja dalam 1 Tahun (6 hari kerja) 28 Jumlah hari kerja dengan 5 hari kerja: Jumlah hari per tahun 365 hari Libur Hari Minggu... 52 hari Libur resmi... 14 hari Hak cuti... 12 hari ------------------------ 78hari -------------- 287 hari www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Variasi Volume Kerja (Satuan Frekuensi 6 hari kerja) 29 No Interval Kerja Volume Kerja (Satuan Frekuensi) 1 Harian 287 2 Mingguan 48 3 Bulanan 12 4 Dwi Bulanan 6 5 3 Bulanan 4 6 Semester/ 6 Bulan 2 7 Tahunan 1 www.companyname.com 29 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

30 Akt 1.250 x 4 Keterangan : Kt = Konstanta tiap jenjang jabatan per jam efektif dalam 1 (satu) tahun Akt = Angka Kredit tambahan untuk tiap kenaikan jenjang jabatan dan/atau jabatan 1250 = Konstanta untuk setiap jenjang jabatan berdasarkan standar jam kerja efektif 4 = Masa Kerja dalam pangkat secara normal untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

31 i9 presentation to Joe Smith

32 i9 presentation to Joe Smith

Konstanta untuk jenjang Pelaksana (100 80) 1.250 x 4 = 0.004 33 i9 presentation to Joe Smith

Konstanta untuk jenjang Pelaksana Lanjutan (200 150) 1.250 x 4 = 0.01 34 i9 presentation to Joe Smith

Konstanta untuk jenjang Pertama (200 150) 1.250 x 4 = 0.01 35 i9 presentation to Joe Smith

Konstanta untuk jenjang Muda (400 300) 1.250 x 4 = 0.02 36 i9 presentation to Joe Smith

37 Akb Kt Keterangan : Wpk = Waktu Penyelesaian Butir Kegiatan dalam 1 (satu) Tahun Akb = Angka Kredit Butir Kegiatan dalam 1 (satu) Tahun Kt = Konstanta untuk setiap jenjang jabatan berdasarkan standar jam kerja efektif www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

38 Wkp x V Keterangan : Wpv = Waktu penyelesaian volume tiap kegiatan dalam 1 (satu) tahun Wpk = Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 (satu) Tahun V = Volume tiap kegiatan dalam 1 (satu) Tahun www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

39 Formasi Pol PP = Σ Wpv 1.250 Keterangan : Formasi Pol PP = Jumlah kebutuhan Pol PP tiap jenjang Σ Wpv = Jumlah waktu penyelesaian volume kegiatan dalam 1 (satu) Tahun 1.250 = Jam kerja efektif dalam 1 (satu) Tahun www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

40 Lowongan Formasi Pol = Formasi Pol PP (JFPP + JPPM JPPN JPPB) Keterangan : JJFPP JPPM JPPN JPPB = jumlah Pol PP pd jenjang ttt yg ada saat ini = jumlah Pol PP yg akan masuk di jenjang ini = jumlah Pol PP yang akan naik = jumlah Pol PP yg akan pensiun www.companyname.com 2016 Jetfabrik Multipurpose Theme. All Rights Reserved.

Mock-up Bagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

stakeholders PERAN SERTA MASYARAKAT Melaporkan gangguan ketertiban Menerima informasi adanya gangguan ketertiban Memonitor pelaksanaan tugas Pol PP SATPOL PP (PEMDA) Membantu Kasat- Membantu Menyediakan data Tim secara Penilai riil time atas laporan kegiatan yg mengganggu ketenrataman & dalam melakukan penilaian ketertiban umum sementara dan hasil menunggu validasi bukti fisik. Pol PP dalam dispacthing penyelidikan pelanggaran perda sehingga membantu pengambilan keputusan anggota/patroli Mendapatkan data secara menyeluruh dari Sabang- Merauke terkait SDM Pol PP, gangguan ketentraman & ketertiban serta jenis trend jenis pelanggaran perda KEMENDAGRI (DITJEN BINA ADWIL) Masyarakat Mendokumentasikan dan melaporkan, dan mengunggah bukti pelaksanaan setiap uraian kegiatan yang sedang dan telah dilaksanakan Memperoleh gambaran progress perolehan angka kredit yg sedang berjalan membantu pengambilan keputusan seperti jenis diklat yang palling mendesak dilaksanakan di beberapa daerah untuk meningkatkan kapasitas SDM Pol PP Bagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

Pelaporan angka kredit laporan warga Laporan penyelidikan Penilain A. Kredit Penyebaran informasi Pengambilan kebijakan tingkat pusat Penyebaran informasi Masyarakat Pemerintah Daerah Kementerian Dalam Negeri Pengolah data Dispatching sesuai disposisi informasi Bagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

Melaporkan insiden/kegiatan Melaporkan terkait pelanggaran insiden/kegiatan perdaterkait pelanggaran perda atau yang mengganggu ketertiban atau yang umum mengganggu dan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat ketentraman masyarakat Tim Penilai Instansi Pembina MASYARAKAT POLISI PAMONG PRAJA SATPOL PP KEMENDAGRI Bidang Pemerintahan Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Daerah Instansi Pembina Satpol PP Pengguna / Penginput Data 1. Dokumentasi patroli/penindakan yustisi dan nonyustisi Melaporkan insiden/kegiatan terkait pelanggaran perda atau yang mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 2. Menginput angka kredit Bagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

Bagian Kelembagaan dan Analisa Jabatan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Thank you