BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah usaha pengelasan besi di Jalan Bogor dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah profitabilitas pengrajin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu Cibuntu Kota Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya objek dan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1) Variabel bebas ( variabel independen): faktor internal (X 1 ) serta faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inti dari problematika penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dari penelitian ini adalah lingkungan persaingan (X1),

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian adalah kemiskinan masyarakat sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha Industri Kecil dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. terikat (dependen) dan variabel perilaku kewirausahaan yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitian Menurut Suryana (010: 30) Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang variabelvariabel penelitian beseta karakteristik /unsur yang akan diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari tiga variabel diantaranya, satu variabel terikat (Y) yaitu profitabilitas dan dua variabel bebas (X1) yaitu Persaingan dan (X) Perilaku Kewirausahaan. Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha bola sepak di Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi. 3. Metode Penilitian Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis. Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. 3.3 Operasional Variabel Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Untuk memberikan arah dalam pengukurannya variabel-variabel tersebut dijabarkan dalam konsep teoritis, konsep empiris, dan konsep analitis sebagai berikut :

48 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep analitis Skala Profitabiltas (Y) Rasiountuk mengukur efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba Machfoed (1996:93) Besarnya Profitabilitas (ROE) pengrajin dalam 1 bulan terakhir Data diperoleh dari jawaban responden mengenaibesarnya profitabilitas yang diperoleh dalam satu bulan terakhir. Rasio yang digunakan adalah Return On Equity (ROE) ROE = x 100% Rasio Persaingan (X 1 ) Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil dan tujuan yang diiginkan. Persaingan harga pengusaha dengan harga produk pesaing Persaingan dalam harga meliputi : - Persaingan dalam penetapan harga produk bola sepak yang di jual para pengrajin. Ordinal Persaingan produk pengusaha dengan produk pesaing Persaingan dalam produk ini meliputi : a. Diferensiasi produk - Persaingan dalam perbedaan warna produk bola sepak yang dihasilkan Ordinal - Persaingan dalam perbedaan pola jenisproduk bola sepak yang dijual. b. Kualitas produk : - Persaingan bahan dasar produk dan persaingan dalam mempertahankan kualitas produk bola sepak

49 Perilaku kewirausahaan (X) Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru berbeda (ability to create the new and different thing). (Peter Drucker dalam suryana, 003:10) Perilaku kewirausahaan meliputi : Inovasi Kreativitas Kepemimpinan Keberanian dalam menanggung resiko Data diperoleh dari responden mengenai : Pengetahuan/cara baru yang ditemukan pengusaha mengenai pembukuan keuangan, Pengetahuan/cara baru yang ditemukan pengusaha dalam proses memproduksi barang, dan Pengetahuan/cara baru untuk meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan kreativitas dalam membuat jenis/bentuk produk lain dari bahan baku yang sama, kreativitas dalam mencari jejaring pasar, kreativitas dalam mencari sumber modal,untuk mengembangkan usaha, kreativitas dalam memasarkan produk, kreativitas dalam perbaikan kualitas pelayanan terhadap konsumen. : Kemampuan memimpin dan memotivasi semangat kerja karyawan, kemampuan dalam menyusun perencanaan perusahaan, kemampuan dalam membuat perhitungan laba/rugi, kemampuan mengamati pasar. perilaku mengambil resiko keuangan, perilaku mengambil resiko dalam melakukan kreativitas, perilaku dalammengambil resiko waktu Ordinal

50 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sugiyono (007:61) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berdasarkan beberapa definisi di atas dan berdasarkan masalah yang diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin bola sepak yang berada di daerah Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi yang berjumlah sebanyak 30 pengrajin 3.4. Sampel Sampel menurut Suharsimi Arikunto (010:174) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (007:6)yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh, karena populasinya kurang dari 100 maka teknik sampling yang diambil adalah semua anggota populasi sebanyak 30 pengrajin 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara dan alat yang dipakai dalam memperoleh informasi / keterangan mengenai objek penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ; 1. Wawancara, pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan cara tanya jawab lisan kepada para responden yang dipergunakan sebagai pelengkap data.. Studi observasi, yaitu dengan cara meneliti secara langsung pengrajin bola sepak yang berada di Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi. 3. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan daftar pertanyaaan yang telah disusun dan disebar kepada responden agar diperoleh data yang dibutuhkan.

51 4. Studi literatur, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data dari buku, media cetak, jurnal, internet, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan permasalahan 3.6 Teknik Pengolahan Data Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menyeleksi data yang sudah terkumpul, yaitu untuk meneliti kelengkapan data yang diperlukan dengan cara memilih dan memeriksa kejelasan dan kesempurnaan dari data yang diperlukan.. Mentabulasi data, yaitu menyajikan data yang telah diseleksi dalam bentuk data yang sudah siap untuk diolah yakni dalam bentuk table-tabel yang selanjutnya akan diuji secara sistematis. 3. Menganalisa data, yaitu mengetahui pengaruh serta hubungan antar variabel independent (variabel bebas) dan variabel dependent (Variabel terikat). 4. Melakukan pengujian hipotesis. 5. Melakukan Uji Asumsi Klasik 6. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan benang merah atau hasil dari penelitian yang dilakukan. 3.7 Instrumen Penilitian Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah, dengan demikian instrumen penelitian dapat diartikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk memperoleh data riil sebagai bahan dasar dalam hasil dan pengambilan kesimpulan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah non test berupa kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto 010:19). Dengan kuesioner terbuka atau jawaban dengan kalimat responden sendiri dan

5 kuesioner tertutup atau jawaban telah disediakan oleh peneliti, yang disebarkan kepada 30pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner kombinasi tertutupterbuka, di mana alternatif jawaban sudah ada serta sudah ditentukan peneliti dan alternatif jawaban tidak ditentukan terlebih dahulu di mana responden bebas memberikan jawaban. Untuk data yang bersifat ordinal, agar setiap jawaban responden dapat dihitung, maka diperlukan alat ukur yang tepat dalam memberikan skor pada setiap jawaban responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Ketentuan berdasarkan skala Likert yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Skor Jawaban berdasarkan Skala Likert Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif SS = Sangat Sering 5 1 S = Sering 4 K = Kadang-Kadang 3 3 P = Pernah 4 TP = Tidak Pernah 1 5 Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh persaingan dan perilaku kewirausahaan terhadap profitabilitas. ) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha bola sepak di Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi. 3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4) Melakukan uji coba terlebih dahulu kepada pengusaha lain yng sejenid 5) Memperbanyak angket. 6) Menyebarkan angket. 7) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

53 a. Tes Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tes validitas instrumen dilakukan dengan teknik analisis item instrumen, yaitu dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus : r xy N XY X Y N X X N Y Y Di mana : (Suharsimi Arikunto, 010: 13) r = koefisien validitas item yang dicari X = skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item Y = skor total item instrumen X = jumlah skor dalam distribusi X Y = jumlah skor dalam distribusi Y X = jumlah kuadrat pada masing-masing skor X Y = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = jumlah responden Kriteria keputusannya menurut Riduwan (010: 17) adalah sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel dikatakan tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 010: 17). Antara 0,800 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 0,799 : tinggi Antara 0,400 0,599 : cukup tinggi

54 Antara 0,00 0,399 : rendah Antara 0,000 0,199 : sangat rendah (tidak valid) Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan diperbandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-), dimana n menyatakan jumlah baris atau banyaknya responden. Jika r hitung r 0, 05 Instrumen valid Sebaliknya jika r hitung r 0, 05 Instrumen tidak valid b. Tes Reliabilitas Setelah dilakukan pengujian validitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas. Suharsimi Arikunto (010:1) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut telah baik. Reabilitas menunjuk pada tingkat keteramdalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Sugiyono (007 : 354)menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal mapun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan testretest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada dengan teknik tertentu. Tes Reliabilitas bertujuan untuk mengenal apakah alat pengumpul data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, kaekuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah : 1. Mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belah pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belah kedua.

55. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan diperoleh harga r xy dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu : ( )( ) { ( ) } { ( ) } ( ) Keterangan : r xy = Koefisien korelasi N = Jumlah Responden X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor Y XY = Jumlah skor X dan skor Y 3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu : Keterangan : r 11 r 1/1/ ( ) ( ) = Reliabilitas instrumen = r xy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut : Jika r 11 > r tabel dikatakan reliabel. Jika r 11 < r tabel dikatakan tidak reliabel. 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Analisis data Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan.

56 Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputerspss Versi 1. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan model fungsi regresimodel linier. Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut: b 0 b1 X1 b X + e Dimana : Y adalah profitabilitas b o adalah konstanta regresi b 1 adalah koefisien regresi X 1 b adalah koefisien regresi X X 1 adalah persaingan X adalah perilaku kewirausahaan e adalah Faktor pengganggu 3.8. Uji Asumsi Klasik Untuk mendapatkan model yang tidak bias (unbiased) dalam memprediksi masalah yang diteliti, maka model tersebut harus bebas uji Asumsi Klasik yaitu: 1. Uji Multikolinieritas Pada mulanya multikoliniearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.dalam hal ini variabel-variabel bebas ini bersifat tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-variabel bebas sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel bebas ini sama dengan satu, maka konsekuensinya adalah :

57 - Nilai koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir - Nilaistandard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan multikolinieritas dalam model regresi OLS, (Yana Rohmana 010:143) yaitu : (1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R ) dan nilai t hitung. Jika R tinggi (biasanya berkisar 0,7 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. () Korelasi Parsial Antarvariabel Independen dengan menghitung koefesien korelasi antarvariabel independen. Apabila koefsiennya rendah, maka tidak terdapat multikolinearitas, sebaliknya jika koefesien antarvariabel independen (x) itu koefesiennya tinggi (8,0-1,0) maka diduga terdapat multikolinearitas. (3) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya. (4) Variance inflation factor dan tolerance. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji korelasi derajat nol untuk memprediksi ada atau tidaknya multikolinearitas. Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji Variance inflation factor dan tolerance (VIF) antar variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 10 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas Apabila terjadi multikoliniearitas menurut (Yana Rohmana 010:149) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berilkut : Tanpa ada perbaikan Dengan perbaikan : Informasi Apriori Menghilangkan Variabel Independen Menggabungkan data cross section dan data time series

58 Transformasi variable Penambahan data. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidakmemiliki varian yang sama. Heteroskedastisitas merupakan suatu fenomena dimana estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar populasi atau sampel, semakin besar varian). Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Jika ditemukan heteroskedastisitas, maka estimator OLS tidak akan efisien dan akan menyesatkan peramalan atau kesimpulan selanjutnya. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Yana Rohmana 010:160), yaitu sebagai berikut : (1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah : a. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas. b. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. () Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X 1 ) dengan nilai-nilai taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u ). Ketentuan pengujian : Apabila melalui pengujian hipotesis (lewat uji-t) ternyata signifikan secara statistik, berarti x mempengaruhi e i, maka dalam data terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya (3) Uji Glejser (Glejser test), ini mirip dengan uji Park, namun perbedannya hanya pada variabel dependennya. Jika pada uji park menggunakan

59 residual kuadrat sebagai variabel dependen, maka untuk Uji Glejser variabel ini diganti dengan nilai absolut residual. (4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut : d 1 rs 1-6 n n 1 Dimana : d 1 = perbedaan setiap pasangan rank n = jumlah observasi (5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ hitung dan χ tabel, apabila χ hitung> χ tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ hitung < χ tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam metode White selain menggunakan nilai χ hitung, untuk memutuskan apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti Ho diterima. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan bantuan program SPSS 1 for Windows.Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.

60 3. Uji Autokorelasi Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara variabel- variabel bebas atau berkorelasi sendiri, gejala ini disebut autokorelasi. Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara variabel penganggu (disturbance term) dalam multiple regression. Faktorfaktor penyebab autokorelasi antara lain terdapat kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag dalam model dan tidak dimasukkannya variabel penting. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, (Yana Rohmana 010: 194) pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini: 1. Uji Durbin Watson (DW) untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara membandingkan DW statistik dengan DW tabel. Uji DW menurunkan nilai kritis batas bawah (d L ) dan bataas atas (d U ) sehingga jika nilai d hitung terletak di luar nilai kritis ini maka ada tidaknya autokorelasi baik positif atau negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dalam tabel 3.4: Tabel 3.4 Uji Statistik Durbin-Watson d Nilai Stastistik d 0 < d < d L d L d d U d U d 4 - d U 4 - d U d 4 - d L 4 - d L d 4 Hasil Menolak hipotesis nul; ada autokorelasi positif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menerima hipotesis nul; tidak ada autokorelasi positif/negatif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nul; ada autokorelasi positif Dibawah ini daerah-daerah penerimaan uji statistik Durbin Watson:

61 Autokorelasi Ragu-ragu Tidak ada Ragu-ragu Autokorelasi Positif autokorelasi negatif Gambar 3.1 Grafik Statistik Durbin Watson Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin-Watsondengan bantuan program SPSS 1 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW table (d L dan d v ). Salah satu keuntungan dari uji DW yang didasarkan pada residual adalah bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu memberi informasi statistik d, adapun prosedur dari uji DW sebagai berikut: 1. Melakukan regresi metode OLS dan kemudian mendapatkan nilai residualnya. Menghitung nilai d dari persamaan regresi 3. Dengan jumlah observasi (n) dan jumlah variabel independen tertentu tidak termasuk konstanta (k), kita cari nilai kritis d L dan d U di statistik Durbin Watson. 4. Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel 3.4 diatas. Untuk lebih memudahkan menentukan autokorelasi dapat juga digunakan gambar 3.1

6 3.8.3 Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis maka penulis menggunakan uji statistik berupa uji parsial (uji t), uji simultan (uji f) dan uji koefisien determinasi majemuk (R ). 3.8.3.1 Pengujian Hipotesis Secara Individual (uji t) Uji parsial atau uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y. Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut: ( ) ( )( ) Dimana merupakan nilai pada hipotesis nul. Atau secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus: (Yana Rohmana, 010 : 50) Setelah diperoleh t statistik atau t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan α disesuaikan. Adapun cara mencari t tabel dapat digunakan rumus sebagai berikut : t tabel = n-k-1 Hipotesis dalam penelitian ini secara statistik dapat dirumuskan sebagai berikut: Uji hipotesis positif menggunakan satu sisi H 0 : β i 0 Ha : β i 0 Uji hipotesis negatif menggunakan satu sisi H 0 : β i > 0 Ha : β i 0

63 Kriteria uji t adalah: 1. Jika t hitung >t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima (variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),. Jika t hitung <t tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak (variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi 95%. 3.8.3.Koefisien Determinasi Majemuk R Di dalam regresi berganda akan menggunakan koefesien determinasi untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punyai. Dalam hal ini kita mengukur seberapa besar proporsi variasi variable dependen dijelaskna oleh semua variable independen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan menggunakan rumus: R = R X Y X Y X Y Y 1 1 3 3 (Yana Rohmana, 010: 76) Besarnya nilai R berada diantara 0 (nol) dan 1 (satu) yaitu 0 <R < 1. Jika nilai R semakin mendekati 1 (satu) maka model tersebut baik dan pengaruh antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y semakin kuat (erat berhubungannya).