ANALISA KESALAHAN ARTICLE DÉFINI DAN INDÉFINI DALAM BAHASA PERANCIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

SILABUS. Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa data yang sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya,

PENGAJARAN PEMAHAMAN MEMBACA MENGGUNAKAN STRATEGI REDW (READ-EXAMINE-DECIDE-WRITE)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FKIP UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

FKIP Universitas PGRI Madiun

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dandi Oktaviana Maulid, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: MENGAJAR PELAJARAN MEMBACA MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOTEACHING

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang memadai sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam

Pengembangan Dan Keefektifan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) TIM UPI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

Analisis Independent Study Dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa Non-English Department

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB V PENUTUP. (R&D) atau menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN STRATEGI PROCESS-BASED PADA PENGAJARAN KOMPOSISI BAHASA MANDARIN 1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN PARAGRAF ARGUMENTASI MAHASISWA JURUSAN NON BAHASA INGGRIS POLITEKNIK NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1968:2) mengungkapkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI PEMENGGALAN KALIMAT

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP)

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING

PENERAPAN METODE DIRECT METHOD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa. Laporan prestasi belajar

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setia Rini, 2014

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~

Transkripsi:

ANALISA KESALAHAN ARTICLE DÉFINI DAN INDÉFINI DALAM BAHASA PERANCIS Tengku Winona Emelia dan Halimah Tussa Diah Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan penganalisaan (error analysis) dalam pemakaian article (kata sandang) défini dan indéfini pada mahasiswa semester VI bahasa Inggris FKIP UMSU dalam mata kuliah pilihan bahasa Perancis. Jenis article yang paling dominan salah dianalisa oleh mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian tes sebanyak dua kali, yang masing-masing berisi 20 item tes dengan 4 opsi pada tiap nomornya. Tes terdiri dari article défine dan indéfini dalam bahasa Perancis. Guna dari tes ini adalah untuk mengetahui jenis kesalahan (error) yang paling sering dilakukan mahasiswa dari kedua jenis kesalahan (error analysis) tersebut, dan tes yang terakhir berisi tentang jenis-jenis article yang digunakan untuk mengetahui jenis article yang dominan salah dianalisis oleh mahasiswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa défini menempati error salah tertinggi yakni 10,1%, dan indéfini 8,1%,. Adapun jenis article yang paling dominan salah adalah article défine. Kata kunci : error analysis, article (kata sandang), défini dan indéfini, mahasiswa 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah negara yang masyarakatnya multilingual tentu akan ada pengajaran bahasa kedua dan mungkin juga bahasa ketiga. Bahkan kedua ini bisa bahasa nasional, bahasa resmi kenegaraan, bahasa resmi kedaeahan, tau juga bahasa asing. Bahasa asing adalah bahasa yang bukan asli milik penduduk suatu negara, tetapi kehadirannya diperlukan dengan status tertentu (Chaer, 2010). Bahasa perancis merupakan bahasa asing digunakan di berbagai bagian dunia. Bahasa perancis sebagai sebuah bahasa asing yang banyak penggunanya di Indonesia, juga tak lepas dari persoalan kesalahan dalam pemakaian.ini terjadi karena minimnya pengetahuan pemakai terhadap aturan dan norma-norma yang terdapat dalam bahasa tersebut. Sebagai akibatnya maka terjadilah kesalahan dalam pemakaian yang sering pula membawa perubahan pada makna dari kalimat atau pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu sebaiknya pembicara atau penulis terlebih dahulu menyusun sedemikian rupa kalimat atau pesan yang ingin disampaikannya sehingga pesan tersebut akan sesuai dengan pesan yang ada di sekelilingnya dan konteks yang sedang dibicarakan atau ditulisnya (Thomson,1996).Beberapa kesalahan kesalahan yang

banyak ditemukan dalam pemakaian kata sandang adalah adanya pengaruh bahasa ibu mempelajari bahasa asing memang tidak bisa lepas dari pengaruh bahasa ibu atau bahasa yang paling sering digunakan sehari-hari, atau bahkan pembelajaran bahasa asing sebelumnya. Namun, pengaruh dominan tersebut berasal dari bahasa ibu atau bahasa sehari-hari. Mengaplikasikan semua materi linguistik yang diperoleh pada saat berlatih akan sangat membantu untuk lebih memahami bahasa asing apa pun yang tengah dipelajari. Penggunaan kata sandang dalam bahasa perancis sangat penting. Ketika membuat sebuah kalimat, pemakaian kata sandang tidak boleh terlewatkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kata sandang selain gender dan jumlah nomina adalah konteks kalimat yang menentukan sebuah nomina memakai kata sandang tentu (les articles définis), kata sandang tak tentu (les articles indéfinis) atau kata sandang partitif (les articles partitifs). Bahasa Indonesia yang tidak mengenal jenis-jenis kata sandang seperti bahasa perancis dan hal ini sering kali membingungkan mahasiswa dalam belajar bahasa Perancis untuk menentukan jenis kata sandang yang tepat. Berdasarkan pengalaman penelitian selama ini, ada beberapa hal yang menyebabkan kurangnya pengusaan mahasiswa terhadap penggunaan kata sandang dalam bahasa perancis. 1. Latar belakang pengetahuan bahasa perancis sebagai bahasa asing Banyak mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan bahasa Perancis yang cukup dan tidak pula berusaha untuk mendapatkan tambahan pegetahuan dari luar kampus. 2. Sikap mental pembelajar Ada beberapa sikap mental pembelajar yang dapat dianggap sebagai penghambat dalam penguasaan bahasa,sikap mental tersebut antara lain : 1. Kurang rasa ingin tahu Rasa ingin tahu seseorang yang belajar bahasa diperlukan apalagi dalam mempelajari bahasa asing, seseorang yang belajar bahasa akan lebih berhasil ketika juga tertarik dengan budaya asal negara tersebut. 2. Penggunaan teknik atau metode mengajar yang tidak menarik. Mahasiswa pasti merasa bosan ketika mereka belajar dengan metode yang sama,oleh karena itu hendaklah dosen kreatif untuk menggunakan beragam metode yang dapat membangkitkan antusiasme dan semangat siswa untuk mempelajari materi yang diberikan. 3. Kurang/tidak adanya apresiasi dosen terhadap kemajuan yang dicapai siswa, apresiasi atau penghargaan terhadap kemajuan yang dicapai mahasiswa dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk mempelajari bahasa asing tentunya akan membawa dampak positif; baik untuk mahasiswa maupun dosen sendiri. 4. Kurang latihan. Latihan yang cukup dan berulang-ulang akan memantapkan penguasaan mahasiswa.latihan dibuat bervariasi sehingga siswa bisa melihat perbedaanbentuk dari kata-kata tertentu. Dalam penelitian ini articles yang dibahasa dibatasi pada pemakaian articles définis dan articles indéfinis berdasarkan fungsinya dalam kalimat.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah mahasiswa melakukan kesalahan penganalisaan (error analysis) dalam membedakan pemakaian articles définis dan articles indéfinis? 2. Kesalahan dalam pemakaian articles définis atau articles indéfinis yang paling dominan dilakukan oleh mahasiswa? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ditemukan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.Untuk mengetahui kesalahan penganalisaan (error analysis) yang dilakukan oleh mahasiswa dalam membedakan pemakaiaan particles définis dan articles indéfinis. 2.Untuk mengetahui kesalahan dalam pemakaian articles définis dan articles indéfinis mana kesalahan yang paling dominan dilakukan oleh mahasiswa. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Article (kata sandang) Penggunaan kata sandang dalam bahasa Perancis sangat penting. Ketika membuat sebuah kalimat, pemakaian kata sandang tidak boleh terlewatkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kata sandang selain gender dan jumlah nomina adalah konteks kalimat yang menentukan sebuah nomina memakai kata sandang tentu (les articles définis), kata sandang tak tentu (les articles indéfinis) atau kata sandang partitif (les articles partitifs). Bahasa Indonesia yang tidak mengenal jenis-jenis kata sandang seperti bahasa Perancis sering kali membingungkan mahasiswa dalam menentukan jenis kata sandang yang tepat. Dalam bahasa Perancis dikenal tiga jenis kata sandang, yaitu: 1. Definite article (articles définis) 2. Indefinite article (articles indéfinis) 3. Partitive article (articles partitifs) Dalam penelitian ini article yang dibahas dibatasi pada 2 (dua) jenis kata sandang saja yakni articles défines dan articles indéfinis. 2.1.1 Articles définis Definite article dalam bahasa perancis memiliki arti the dalam bahasa inggris. Bedanya, dalam bahasa perancis, kata sandang ini berubah tergantung kata benda di depannya, yaitu tergantung tunggal atau jamaknya bendan serta gender dari benda tersebut, juga huruf depan kata benda itu. Seperti dalam bahasa Inggris, penggunaan definite article dalam bahasa Perancis ini ialah untuk kata benda spesifik yang diketahui oleh pembicara dan pendengarnya. Ada empat definite articles dalam bahasa perancis, yaitu : 1. le untuk masculine tunggal 2. la untuk feminine tunggal 3. l untuk masculine dan feminine yang dimulai huruf vokal atau h muet.

4. les untuk masculine dan feminine jamak. 2.1.2 Articles indéfinis Articles indéfinis digunakan untuk menunjuk kata benda yang tidak spesifik atau untuk benda yang spesifik akan tetapi tidak diketahui baik oleh pembicara maupun lawan bicaranya. Bisa diterjemahkan sebagai sebuah atau beberapa. Articles indéfinis yaitu : 1. Un untuk masculine tunggal 2. Une untuk feminine tunggal 3. Des untuk masculine atau feminine jamak. 3.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kesalahan penganalisaan (error analysis) yang dilakukan oleh mahasiswa dalam membedakan pemakaian article (kata sandang ) défines dan indéfinis. 2. Untuk mengetahui kesalahan dalam pemakaian jenis article (kata sandang) ) défines dan indéfinis mana yang paling dominan dilakukan oleh mahasiswa. 3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini secara teoritis dan praktis bermanfaat bagi : a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara khususnya jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, untuk menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Perancis dengan menerapkan empat keahlian berbahasa terutama dalam keahlian menulis (writing), berbicara (speaking), menyimak (listening) dan pemahaman (comprehending). b. Dosen Pengasuh mata kuliah ilmu-ilmu Linguistik dan keahlian berbahasa (language proficiency, untuk meningkatkan kemampuan penguasaan article dalam bahasa perancis bagi mahasiswa sebagai syarat mutlak untuk menguasai keahlian berbahasa (language skill), terutama bahasa asing. c. Mahasiswa, menjadi masukan untuk memperbaiki kekurangan/kelemahan dalam meningkatkan mutu penguasaan bahasa asing sebagai untuk meningkatkan keahlian berbahasa (language skill). 4.METODE PENELITIAN 4.1 Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kesalahan penganalisaan mahasiswa (error analysis) dalam membedakan pemakaian kata sandang (article), dan jenis kata sandang mana yang paling dominan salah ketika mahasiswa diminta untuk menganalisa tes yang diberikan. baik untuk menemukan kesalahan penganalisaan siswa (error analysis) ataupun untuk menemukan kesalahan yang paling dominan

dari semua jenis kata sandang (article défini dan indéfini) yang dilakukan oleh mahasiswa. 4.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Tahun akademik 2016/2017. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester VI (enam) jurusan bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang mengambil mata kuliah bahasa Perancis di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Tahun Akademik 2016/2017 yang berjumlah 220 orang. Sampel penelitian ini sebesar 10% dari keseluruhan jumlah populasi yang didasari oleh pendapat Arikunto (1993 : 107) bahwa Apabila jumlah sampel lebih dari 100 orang maka dapat diambil persentase 10-15% ataau 20-25%. Maka nantinya ditetapkan 40 (empat puluh) orang mahasiswa yang dipilih secara acak dari keseluruhan jumlah populasi. 4.2 Perubahan yang diukur dan diamati Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu 1.variabel bebas (faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan kata sandang articles définis et articles indéfinis), dan 2.variabel terikat (hasil) 4.3 Model yang digunakan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Model ini digunakan untuk menggambarkan kesalahan penganalisaan yang dilakukan siswa (error analysis) dalam membedakan pemakaian article lainnya, dan jenis article mana yang dominan salah digunakan oleh mahasiswa 4.4 Rancangan Penelitian Teknik pelaksanaan program untuk penelitian ini adalah: 1. Tes 1. Angket 4.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu : 1. Pemberian pre-tes Pre-tes diberikan untuk mengetahui sejauh mana kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam membedakan articles définis dan articles indéfinis dan jenis articles défini dan articles indéfini mana yang paling dominan salah yang dilakukan oleh siswa. 2. Menghitung skor pre-tes Setelah pemberian pre-tes, maka seluruh lembar kerja tes mahasiswa dikumpul dan dihitung untuk mengetahui skor masing-masing mahasiswa. 3. Pemberian angket Pemberian angket digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam membedakan articles définis dan articles indéfinis pada mahasiswa dan faktor mana yang dominan salah.

4.1.6 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan teknik menghitung skor kesalahan penganalisaan mahasiswa (error analysis) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membedakan articles définis dan articles indéfinis, dan untuk mengetahui jenis articles mana yang paling dominan salah dilakukan oleh mahasiswa. 5.HASIL YANG DICAPAI 5.1Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisa data yang berasal dari jawaban 40 tes item analisa kesalahan (error analysis) mahasiswa, dan 40 tes item jenis Adjective yang paling dominan salah dianalisa oleh mahasiswa. Hasil analisa kesalahan didapatkan berdasarkan atas Superfisial Basis (défini dan indéfini masingmasing jenis terdiri dari 20 soal), sedangkan kesalahan pemakaian jenis Article (kata sandang ) yang paling dominan salah dianalisa oleh mahasiswa, didapatkan dari hasil skor 40 tes item yang berisi tentang jenis-jenis article. 5.1.1 Jenis-jenis Kesalahan Pemakaian Article yang Dilakukan oleh Mahasiswa Hasil tes analisa kesalahan (error analysis) yang diberikan kepada sampel yakni mahasiswa kemudian dianalisa untuk mengetahui tingkat kesalahan penganalisaan dalam membedakan pemakaian article. Berdasarkan tabel diatas, jenis kesalahan (error) yang dilakukan mahasiswa dalam penggunaan Article tertinggi ditempati Article Défini 10,175 %; dimana item nomor 20 menempati frekwensi error/salah tertinggi yaitu 39 mahasiswa menjawab salah atau 99,9 % dari 20 tes item jenis Défini, Indéfini 65% dengan item terbanyak salah nomor 17 yaitu 38 siswa, Adapun total frekwensi salah dari kedua komponen error analysis adalah 732 error/salah atau 62 %. Dari kedua jenis error analysis, Défini menempati peringkat tertinggi yaitu 39 siswa menjawab error/salah atau 69%, total frekwensi error/salah dari keempat komponen error analisis tersebut adalah 998 error/salah atau 62%. 5.2 PEMBAHASAN 5.2.1 Analisa Kesalahan (error analysis) Berhubung tes untuk analisa kesalahan (error analysis) yang diujikan diambil dari buku latihan mahasiswa oleh P.C.Wren and Martin (2010) High School English Grammar. New Delhi : S.Chand and Company Ltd, maka rata-rata skor analisa kesalahan (error analysis) langsung saja dihitung dengan menggunakan rumus : Total jawaban benar Rata-rata skor = = 868 = 21.7 Total Sampel 40 Rata-rata salah/error = Total error Total sampel = 732 40 = 18.3 Kualitas dari data penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus diatas tersebut untuk mengetahui analisa kesalahan (error analysis) yang dilakukan mahasiswa dalam membedakan article. Setelah menggunakan rumus diatas, maka didapatkanlah jenis error tertinggi dari kedua jenis error analysis. Défini menempati peringkat tertinggi yaitu 407 error/salah atau 10,1%, disusul oleh Indéfini 325 error atau 8,1 %. Dari 40 sampel/mahasiswa

yang menjawab 40 pertanyaan tentang kesalahan dalam membedakan article (kata sandang), article défini menempati peringkat tertinggi dengan 407 error/salah atau diikuti oleh article indéfini 325 error/salah. Total error/salah dari semua jenis article défini dan indéfini adalah 732 error/salah atau 18,3%. Berdasarkan hasil tes ini maka dapatlah dikatakan bahwa mahasiswa Semester VI Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melakukan kesalahan penganalisaan (error analysis) dalam membedakan article (kata sandang) défini dan indéfini dalam bahasa Perancis, dimana error/salah tertinggi ditempati oleh Défini yaitu 407 error/salah atau 10,175%. 6. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah tahapan penelitian dan diikuti dengan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : 6.1 Kesimpulan Setelah proses penelitian dan kemudian dilakukan pembahasan data, dapat disimpulkan bahwa : 1. Mahasiswa melakukan kesalahan dalam pengganalisaan (error analysis), article (kata sandang), terutama dalam jenis défini; yaitu total 407 tes item yang error/salah atau 10,1%, sedangkan indéfini mendapatkan frekwensi error/salah terendah yaitu 325 error/salah atau 8,1% dari 40 tes item yang dibagikan kepada 40 mahasiswa/sampel. 2. Article défini merupakan jenis article yang paling dominan salah; yaitu masing-masing 407 error/salah atau 10,1% dari kedua jenis article. 6.2 Saran Setelah melihat hasil, dan kemudian dibuat kesimpulan sebagaimana dikemukakan di atas, maka kemudian muncul saran, yaitu : - Mahasiswa hendaklah meningkatkan pengetahuan bahasa Perancis terutama pengetahuan mereka tentang article dengan cara mendapatkannya dari luar kelas mereka; misalnya dengan menambah pengetahuan dari kursus bahasa Perancis, baik yang sifatnya pribadi (private) ataupun memasuki kursus bahasa Perancis tertentu, disamping tentunya dengan memperbanyak latihan.hal ini dilakukan untuk memudahkan mereka dalam penguasaan article dalam bahasa Perancis untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam menganalisaan (error analysis). Kepada para pengajar disarankan hendaklah lebih banyak memberikan latihan dengan beragam metode dan variasi article sehingga mahasiswa benar-benar menguasai article dalam bahasa Perancis dengan beragam variasinya DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Brown, H.Douglas. 2003. Principles of Language Learning and Teaching. New Jersey: Prentice Hall.Inc

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta Le Mag 1 Methode de Français Hachette langue étrangère. 2006 Paris cedex 15 Le Nouvelle Espaces1, Hachette Livre Français langue étrangère. 1995 Paris cedex 15 Martin, and Wren P.C. 2013. High School English Grammar. New Delhi: S.Chand and Company Ltd. Robert. J. Dixson. 1975 Practical Guide to the Teaching of English As a Foreign Language. New York: Regent Publishing Company Inc. Salut, Methode de Français, Diktat. Universite de Muhammadiyah Sumatera Utara. 2015 Thompson, Jr. Arthur. A. & Strickland, III. A. J., 1998, Crafting and Implementing Strategy:Text and Readings, 10th Edition, McGraw-Hill International Editions, SingaporeWheelen. http://edukasi.kompas.com/read/2013/02/15/15074334/sulit.belajar.bahasa.asing.pe rbaiki.5.kesalahan.ini