BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

Universitas Gadjah Mada

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan I Konsep Dasar Sistem Informasi (Konsep. Dasar Sistem) Oleh : Devie Rosa Anamisa

BAB II. Landasan Teori. [Jog98] mendefinisikan pengembangan system (System Development)

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang paling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI

SLIDE KEDUA A. PENGERTIAN SISTEM Definisi sistem dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen/elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kerja sama dalam mencapai sasaran dan tujuan, Dengan adanya sistem maka lebih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita harus

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. hendak dicapai. Suatu kegiatan dapat berjalan karena adanya sistem. Menurut

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan kutipan perancangan adalah aktifitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam

Pengembangan Sistem Informasi Kejuruan. Eko Marpanaji

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab III. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Andri Kristanto (2008:1) suatu sistem adalah jaringan kerja dari

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN MATA UANG RUPIAH DI SD THERESIANA 02 SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan erat dengan sistem informasi pelayanan customer hotel.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita

Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta Tugas Konsep Sistem Informasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.1 Flowchart

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan, berhubungan, mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI dan MANAJEMEN ABDILLAH MUNDIR, SE, MM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang nantinya akan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pengumpulan data, pengolahan, analisa dan penyajian data yang dilakukan secara

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya banyak memberikan manfaat dalam mengambil keputusan, serta memahami lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain dan bersama sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Terdapat dua kelompok dalam mendefinisikan sistem yaitu menekankan pada prosedur dan menekankan pada elemen. Yang menekankan pada prosedur sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem didefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan yang terdiri dari unsur manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau lainnya yang terorganisasi dari unsur-unsur tersebut, disamping berhubungan satu sama lainya, juga berhubungan dengan lingkungan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem menurut Jogiyanto (2012:1) suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang bermutu. 6

7 Menurut Tata Sutabri (2012:3) Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpandu. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi sistem itu sendiri adalah suatu kumpulan elemen yang terdiri dari unsur, komponen, atau variabel yang saling berhubungan membentuk suatu jaringan kerja yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan suatu kegiataan dalam proses pencapaian suatu tujuan tertentu. A. Karakteristik Sistem Sistem menurut Tata Sutabri (2012:20) mempunyai karakteristik atau sifat sifat tertentu yaitu : 1. Komponen Sistem ( commponets) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang berkerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. 2. Batas Sistem (boundary) Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

8 sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem yang menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (environment) Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung Sistem (interface) Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari satu subsistem dari subsistem yang lainya.keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (input) Masukan (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program

9 adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan data signal adalah input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (output) Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolah Sistem (procces) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan bahan yang lai menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data data transaksi menjadi laporan laporan keuangan dan laporan laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. 8. Sasaran Sistem (objective) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan. B. Klasifikasi Sistem Menurut Tata Sutabri (2012:22) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran

10 yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karna itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya : 1. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phyysical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik seperti sistem komputer, sistem penjualan, sistem administrasi dan lain sebagainya. 2. Sistem diklarifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-manchine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi Interaksi diantara bagian bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang

11 kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sitem yang bener bener tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. C. Pengendalian Sistem Untuk dapat melangsungkan hidupnya, sistem harus mempunyai daya membela diri atau mempunyai sistem pengendali. 1. Sistem Pengendalian Umpan Balik (Feed Back Control System) Proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Apabila ada perbedaan atau penyimpanan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem selanjutnya. 2. Sistem Pengendalian Umpan Maju (Feed Forward Control System) Mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil baik yang positif. Supaya keluaran dapat menghasilkan umpan balik yang positif, maka pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya tetapi diukur dan dikendalikan dari proses. 3. Sistem Pengendalian Pencegahan (Preventive Control System)

12 Jika sistem umpan balik mengendalikan keluarannya dan sistem pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal hal yang merugikan untuk masuk kedalam sistem. D. Daur Hidup Sistem Merupakan tahap tahap dalam pembentukan dari organisasi sistem. Fase atau tahapan dari daur hidup sistem meliputi : 1. Mengenai Adanya Kebutuhan Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini dapat didefinisikan dengan jelas arah dan efektifitasnya. 2. Pengembangan Sistem Suatu proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. 3. Pemasangan Sistem Merupakan tahap yang penting dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenernya ( merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem). 4. Pengoperasian Sistem Program komputer dan prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi mengalami perubahan. Hal itu dapat disebabkan oleh pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, kebijaksanaan baru.

13 5. Sistem Menjadi Usang Perubahan perubahan yang terjadi secara dratis tidak dapat diatasi hanya dengan perbaikan perbaikan pada sistem yang berjalan. Sehingga secara ekonomis dan teknis sistem yang sudah tidak layak untuk dioperasikan digantikan dengan sistem baru. 2.1.2. Konsep Dasar Informasi Menurut Tata Sutabri (2012 : 21) Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Informasi Strategis Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya. b. Informasi Taktis Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan. c. Informasi Teknis Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan kas harian. Istilah informasi sering kali tidak tepat pemakainnya. Informasi dapat merujuk kesuatu data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga peran dan kedudukan informasi ini sangat penting di dalam

14 suatu organisasi. Suatu sistem yang kekurangan informasi akan akan menjadi loyo dan akhirnya berakhir. A. Pengertian Informasi 1. Definisi Sistem Informasi Menurut Tata Sutabri (2012 : 22) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Sumber dari informasi adalah data. Data meruakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan yang nyata, dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. 2. Kualitas Informasi Menurut Tata Sutabri (2012 : 41) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance). a. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampe ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau

15 merusak informasi tersebut. b. Tepat waktu (timelines) Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunya nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkannya, mengolah, dan mengirimkannya. c. Relevan (relevance) Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainnya. Relevansi informasi utuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentu kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan. 2.1.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis. Setiap perusahaan menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi merupakan proses pencatatan (recording). Pengelompokan (classifying), Perangkuman (Summarizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan.

16 Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi : Kumpulan dari sub sistem komponen apapun baik fisik atau non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Menurut Laudon didalam Azhar Susanto (2013:52), Sistem informasi akuntansi yaitu : Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan. Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut diatas sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu serangkaian kegiatan administrative perusahaan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari. 2.1.4. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian Sistem akuntansi pembelian digunakan untuk melaksanakan pengadaan barang kebutuhan perusahaan. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian adalah prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok,prosedur pesanaan pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan utang, dan prosedur distribusi pembelian. Prosedur pembelian dilaksanakan melalui bagaian dalam perusahaan. Bagian bagian yang terkait dalam prosedur ini adalah bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagaian gudang. Bagian pembelian berfungsi untuk melakukan pembelian barang barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan, bseperti mesin, alat alat dan suku cabang, bahan baku, bahan penolong dan persediaan publik, persediaan kantor dan bahan pembungkus, jasa serta barang barang lainya.

17 Untuk dapat melaksanakan fungsi ini bagian pembelian sebelum mengeluarkan permintaan pembelian harus melakukan langkah langkah untuk menjamin bahwa: 1. Pembelian dilakukan dengan harga yang menguntungkan perusahaan dan kualitas yang sesuai. 2. Barang barang yang dibeli akan dapat diterima tepat waktu yang dibutuhkan. Apabila pembelian dilakukan untuk jumlah yang besar dan penyerahannya bertahap maka bagian pembelian membuat kontrak pembelian dan mengikuti setiap ada pengiriman barang dari pemasok. Selain hal hal tersebut diatas, apabila diterima faktur pembelian, maka bagian pembelian bertugas untuk memeriksa faktur tersebut sesuai dengan jumlah barang yang diterima. Bukti bukti transaksi sistem pembelian antara lain: purchase request, purchase order, surat jalan, bukti penerimaan barang, faktur pembelian. Catatan akuntansi dari sistem pembelian, contoh jurnal adalah : Jurnal : a. Jurnal pembelian secara tunai: Pembelian xxx Kas xxx b. Jurnal pembelian secara kredit : Persedian xxx Hutang dagang xxx

18 2.2. Peralatan Pendukung (tools system) Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatau sistem dengan menggunakan simbol simbol, lambang lambang, diagram diagram yang menunjukkan secara tepat dari arti dan fungsinya. 2.2.1. UML (Unified Modelling Language) Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011 :113) Unified Modelling Language ( UML ) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, seta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. Unified Modelling Language ( UML ) muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. Unified Modelling Language ( UML ) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Unified Modelling Language ( UML ) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi pengguna Unified Modelling Language ( UML ) paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. A. Model Unified Modelling Language ( UML ) Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin ( 2013 : 140 ) mendefinisikan beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi

19 diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain : 1. Diagram Use Case Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor ( suatu jenis khusus dari kelas ). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan. 2. Diagram Kelas ( Class Diagram ) Bersifat ststis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmukaantarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. 3. Diagram Paket ( Package Diagram ) Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan dari diagram komponen. 4. Diagram interaksi danm sequence ( urutan ) Bersifat dinamis, Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. 5. Digram Komunikasi ( Communication Diagram ) Bersifat dinamis, Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktual dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan. 6. Diagram Statechart

20 Bersifat dinamis, Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status, transisi, kejadian serta aktivitas. 7. Diagram aktivitas ( Activity Diagram ) Bersifat dinamis, Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. 8. Diagram Komponen ( Component Diagram ) Bersifat statis, Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem / perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. 9. Diagram Deployment ( Deployment Diagram ) Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikai dijalankan ( run-time ). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Kesembilan Diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya. B. Jenis jenis diagram ( UML ) Unified Modelling Language ) Berikut ini adalah definisi mengenai 4 diagram UML : 1. Use Case Diagram menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain Use Case diagram secara grafis

21 mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan interaksi dengan sistem dan dalam cara apa pengguna ( user ) mengharapkan interaksi sistem. 2. Class Digram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class objek yang menyusun sistem dan juga berhubungan antara class objek tersebut. 3. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusikan, dan memodelkan hasil 4. Sequence Diagram menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi. 2.2.2. Entity Relationship Diagram ( ERD ) ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD adalam bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional, tetapi jika penyimapanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin ( 2013 : 50 ). Basis data relasional juga adalah kumpulan dari relasi-relasi yang mengandung seluruh informasi berkenaan entitas / objek yang akan disimpan di dalam database. Tiap relasi disimpan sebagai sebuah file tersendiri. Perancangan basis data merupakan suatu kegiaatan yang setidaknya bertujuan sebagai berikut : 1. Menghilangkan redundasi data 2. Meminimunkan jumlah relasi didalam basis data

22 3. Membuat relasi berada dalam bentuk normal, sehingga dapat meminimumkan permasalahan berkenaan dengan penambahan,pembaharuan dan penghapusan. ERD adalah suatu pemodelan dari basis data relasional yang didasarkan atas persepsi didalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship menjadi mentalist suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Contoh : entity Mahasiswa, mempunyai atribut nama, umur, alamat, dan nim. Diagram E R terdiri dari : 1. Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas. 2. Elip, menggambarkan atribut-atribut entitas 3. Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entitas 4. Garis, yang menghubungkan antara objek dalam diagram E-R E-R diagram merupakan suatu bahasa pemodelan yang dimana posisinya dapat dianalogikan dengan stray board dalam industri film, blue print arsitektur suatu bangunan, miniatur, dan lain-lain. Dalam praktiknya, membangun suatu sistem terlebih dahulu dilakukannya suatu perencanaan. Pemodelan merupakan suatu sub bagian dari perencanaan secara keseluruhan sebagai salah satu upaya feedback evaluasi perampungan suatu perencanaan. E-R Diagram sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan manfaat sebagai berikut. 1. Memudahkan untuk dilakukan analis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat. 2. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan dibuat sehingga memudahkan developer.

23 3. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahn diskusi dengan bentuk E-R Diagram itu sendiri. 4. Kamus data bagi-bagi para pengembangan handy database. Struktur dari E-R Diagram secara umum ialah terdiri dari : 1. Entitas merupakan objek utama yang informasi akan disimpan, biasanya berupa kata benda, ex: Mahasiswa, Dosen, Nasabah, Mata Kuliah, Ruangan, dan lain-lain. Objek dapat berupa benda nyata maupun abstrak. 2. Atribut merupakan deskripsi dari objek yang bersangkutan. 3. Relationship merupakan suatu hubungan yang terjalin antara dua entitas yang ada. 2.2.3. LRS ( Logical Record Structure ) LRS ( Logical Record Structure ) Adalah representasi dari struktur recordrecord pada tabel-tabel yang berbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key.