PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA. Dermalince Sitinjak, M.Pd Widyaiswara LPMP Sumatera Utara PENDAHULUAN



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

09. Mata Pelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi manusia, suatu cara yang menggunakan informasi,

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

09. Mata Pelajaran Matematika

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

44. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

PELATIHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PONTIANAK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, semua hal dapat berubah dengan cepat

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), koneksi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena

pikir manusia. Astuti (2009:1) mengemukakan bahwa perkembangan pesat di bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika telah diberikan kepada anak mulai dari sekolah dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Oleh karena itu keberhasilan anak didik sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah

SUDARYANTI NIM. A

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dahulu. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai. maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling dominan adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa

Apa bedanya Membaca Data dan Menafsirkan Data dalam Aspek Pengolahan Data. oleh Dra.Th.Widyantini,M.Si PPPPTK MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pengembangan pendidikan. Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun. sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan orang dalam bahasa matematika melalui tabel, grafik, diagram,

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA Dermalince Sitinjak, M.Pd Widyaiswara LPMP Sumatera Utara PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan Dermalince Sitinjak, M.Pd. Fasilitator pada diklat Penggunaan alat bantu Pelajaran Matematika bagi guru SD se-kepulauan Riau di Bintan Beach Resort Tanjung Pinang, 12 Februari 2013. mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Untuk mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 1

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. (Depdiknas, 2006) Namun kenyataanya proses pembelajaran mata pelajaran matematika yang berlangsung di banyak sekolah selama ini masih berjalan satu arah. Guru sering menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran di depan kelas, siswa diminta mendengarkan dan mencatat jika perlu dan bertanya jika belum jelas. Metode seperti ini kenyataannya belumlah sepenuhnya efektif dalam pelaksanaan belajar mengajar. Salah satu cara untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik adalah dengan mengembangkan media pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran sering kali penggunaan media pembelajaran diabaikan. Jangankan mencipta/mengembangkan media/alat peraga sederhana dalam menanamkan suatu konsep pada pembelajaran, menggunakan alat peraga yang sudah adapun jarang dilakukan. Ini terbukti dengan alat peraga ada di kantor kepala sekolah dan sampai akhir tahun pelajaran kadang tidak digunakan. Dari hasil curah pendapat dengan peserta diklat penggunaan alat bantu pelajaran IPA dan Matematika untuk guru SD se Kepulauan Riau dapat dideteksi bahwa ketidakbermanfaatan alat peraga yang ada di sekolah salah satu disebabkan oleh keterbatasan guru dalam penggunaan alat peraga. Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 2

PEMBAHASAN Kata Media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata Medium. Secara harafiah kata tersebut mempunyai arti perentara atau pengantar (Susilana, 2007). Media pembelajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Berdasarkan fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana. Menurut Estiningsih (dalam Sukayati, 2009) alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Fungsi utama alat peraga adalah menurunkan keabstrakan dari konsep agar anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari. Dengan melihat, meraba dan memanipulasi alat peraga maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang konsep. Contoh: papan tulis, buku tulis yang berbentuk persegipanjang dapat berfungsi sebagai alat peraga ketika guru menerangkan bangun geometri dalam persegi panjang dan berfungsi sebagai sarana ketika digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan pembelajaran. Sebuah pena berfungsi sebagai sarana ketika digunakan untuk mencatat pelajaran dan sebagai alat peraga ketika digunakan sebagai alat ukur tidak baku pada pelajaran pengukuran. Sesuai dengan fungsi alat peraga tersebut maka dalam membuat/mengembangkan alat peraga perlu dipertimbangkan syarat agar alat peraga tersebut sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran. Menurut E.T. Ruseffendi ( dalam Sukayati, 2009) ada beberapa syarat yang dimiliki alat peraga yaitu: 1) sesuai dengan konsep matematika, 2) dapat memperjelas konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram, 3) tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat), 4) bentuk dan warnanya menarik, 5) dari bahan yang aman bagi kesehatan peserta didik, 6) sederhana dan mudah dikelola, 7) ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik dari peserta didik, 8) peragaan diharapkan menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta didik, karena alat peraga tersebut dapat Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 3

dimanipulasi (dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dipasangkan, dan sebagainya) agar peserta didik dapat belajar secara aktif baik secara individual maupun kelompok 9) bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak. Setelah alat peraga tersedia maka yang tak kalah penting adalah bagaimana penggunaan alat peraga itu dalam pembelajaran. Untuk dapat memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran maka perlu juga mengetahui prinsip-prinsip umum dalam penggunaan alat peraga yang diantaranya adalah: 1) penggunaan alat peraga hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2) alat peraga yang digunakan hendaknya sesuai dengan metode/strategi pembelajaran, 3) tidak ada satupun alat peraga yang dapat atau sesuai untuk segala macam kegiatan belajar, 4) guru harus trampil menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, 5) peraga yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan gaya belajarnya, pemilihan alat peraga harus objektif, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi, 7) keberhasilan penggunaan alat peraga juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Dengan mengetahui prinsip-prinsip penggunaan alat peraga di atas diharapkan guru dapat melaksanakan pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan. Untuk mengurangi dominasi guru dalam penggunaan alat peraga maka perlu dilakukan pembelajaran dalam bentuk kelompok. Adapun keuntungan jika alat peraga digunakan untuk kelompok yaitu adanya tutor sebaya dan kerjasama yang membuat suasana kelompok akan lebih menyenangkan. Namun perlu dipertimbangkan banyak anggota kelompok hendaknya relatif kecil sehingga memudahkan peserta didik untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam pemanfaatan alat peraga. Penempatan peserta didik dalam kelompok juga harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi penunpukan peserta didik yang pandai dalam satu kelompok atau sebaliknya. Tugas yang menjadi tanggung jawab kelompok hendaknya mengaktifkan semua anggota kelompok jangan sampai didominasi oleh seorang anggota kelompok. Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 4

Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya dalam peggunaan alat peraga pemerintah provinsi Kepulauan Riau melaksanakan diklat penggunaan alat bantu pembelajaran IPA dan Matematika untuk guru SD se-propinsi Kepulauan Riau. Peserta terdiri dari guru kelas I, II dan III SD di wilayah Kepulauan Riau yang merupakan utusan dari 7 kabupaten / kota yaitu Tanjung Pinang, Batam, Bintan, Karimun, Natuna, Lingga dan Kepulauan Anambas. Dalam kegiatan diklat ini peserta diklat difasilitasi untuk dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika di kelas I, II dan III. Materi diklat yang disampaikan antara lain Ruang lingkup pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran, Merancang pembelajaran berbasis PAKEM dan Simulasi Kegiatan Belajar Mengajar. Pada kegiatan diklat ini peserta difasilitasi mendalami materi ruang lingkup pembelajaran matematika di SD. Peserta juga menerima alat peraga kit Salah satu kelompok melakukan simulasi penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika matematika yang selanjutnya difasilitasi untuk dapat memanfaatkan alat peraga tersebut dalam proses pembelajaran matematika. Dengan diskusi kelompok peserta difasilitasi merancang pembelalajaran berbasis PAKEM dengan memanfaatkan alat peraga tersebut. Hasil rancangan dari tiap kelompok kemudian dipresentasikan dikomentari dan diberikan masukan untuk menjadi lebih baik lagi. Dari hasil diklat ini peserta dapat lebih menguasai materi dan lebih trampil menggunakan alat peraga pada pembelajaran matematika. Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 5

PENUTUP Media pembelajaran adalah semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Berdasarkan fungsinya media pelajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana. Berfungsi sebagai alat peraga jika media tersebut mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat Peraga perlu dikembangkan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika karena selain memperjelas konsep-konsep yang dipelajari dapat juga menjadikan pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Untuk dapat memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran maka perlu mengetahui prinsip-prinsip umum dalam penggunaan alat peraga yaitu : 1) penggunaan alat peraga hendaknya sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2) alat peraga yang digunakan hendaknya sesuai dengan metode/strategi pembelajaran, 3) tidak ada satupun alat peraga yang dapat atau sesuai untuk segala macam kegiatan belajar, 4) guru harus trampil menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, 5) peraga yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan gaya belajarnya, pemilihan alat peraga harus objektif, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi, 7) keberhasilan penggunaan alat peraga juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Ketrampilan guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran matematika masih terbatas maka dalam kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun pada Kegitan Kelompok Kerja Guru atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran perlu membahas dan mempelajari pemanfaatan/penggunaan alat peraga matematika. Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 6

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar, BSNP, Jakarta. Sukayati, Agus Suharjana (2009). Pemannfaatan alat peraga matematika dalam pembelajaran di SD, Modul Matematika SD Program Bermutu. Yokyakarta. Susilana Rudi, Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung Penggunaan Alat Peraga Matematika Page 7