BAB I PENDAHULUAN. Agama, 2009, hlm Mark R Woodward, Islam Jawa (kesalehan normative versus kebatinan), Yogyakarta,

dokumen-dokumen yang mirip
Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB IV PENYIMPANGAN AQIDAH DALAM SEDEKAH LAUT DI KELURAHAN BANDENGAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat istiadat. beragam keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya.

BAB I PENDAHULUAN. mereka sekaligus pengantar menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. 1 Untuk itulah

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

BAB IV METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM PENYAMPAIAN MATERI DAKWAH DI MASJID AD- DU A KOTA BANDAR LAMPUNG. A. Metode Dakwah Mujadalah di Masjid Ad-du a

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakrta, 1999, hlm Pradjarta Dirdjosantojo, Memelihara Umat: Kiai Pesantren-Kiai langgar di Jawa, LKis,

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGAKTUALISASIKAN KEGIATAN DAKWAH DI GAMPONG BUKIT SEULEMAK KECAMATAN BIREM BAYEUN. Skripsi. Diajukan Oleh : ANITA

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan diri dan keluarganya. Secara sosial ekonomi masyarakat sekarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan merupakan corak kehidupan di dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

BAB IV ANALISIS. Malang Press, 2008, hlm Ahmad Khalili, M.Fiil.I, Islam Jawa Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa, UIN

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB VII PENUTUP. Dari kajian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut; Pertama, Realitas

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

BAB I PENDAHULUAN ! "#" $ "%&

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ra>hmatan lil alami>n (rahmat bagi alam semesta). Dan salah satu benuk rahmat

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern merupakan dunia yang tanpa batas dan dunia yang

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB I PENDAHULUAN. sejarah umat manusia, agama dan kebudayaan memiliki peran sentral yang tak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

TUGAS. Bagaimana seharusnya pendidikan tentang lingkungan hidup ditanamkan? Dapatkah pendidikan lingkungan hidup menggunakan jalur dakwah? jelaskan!

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

SITI MEGAWATI NIM:

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB IV PENUTUP. ekonomi dan karena kurangnya perhatian dari orang tua. memahami lagi falsafah adat yang ada di Minangkabau Adat Basandi

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ADAB AMAR MAARUF DAN NAHI MUNKAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. 2

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa termasuk agamapun banyak aliran yang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Kehidupan berbangsa dan bernegara mempengaruhi pembentukan pola

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

BAB IV ANALISA DATA. A. Faktor-faktor yang mendorong masyarakat melaksanakan tradisi Nginguk

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau dalam bahasa Ingris adalah Staed Islamic University of Sultan Syarif Kasim

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perjalanan ini, sejarah juga mencatat telah banyak terdapat aliranaliran

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang bermacam-macam. Setiap masyarakat atau kaum yang ada di Sarawak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam agama yang tidak hanya berkaitan dengan masalah aqidah atau keyakinan sistem nilai yang mengatur masalah mental spiritual, tetapi juga berkaitan dengan syari ah dalam arti suatu sistem tatanan sosial (social system) yang mengatur cara hidup dan perilaku manusia. 1 Islam lokal sebagai sistem keagamaan dan sosial berdasarkan konsep untuk menafsirkan unsur-unsur tradisi yang diterima dan pengetahuan budaya serta pengetahuan keagamaan lokal. Di Jawa penafsiran Islam sebagai suatu tradisi dan sistem sosial pada pandangan Al-Qur an dan sufi bahwa hubungan antara kemanusiaan dan ketuhanan bisa dipahami sebagai hubungan antara hamba (kawula) dan Tuhan (gusti). 2 Orang Jawa sebagian besar memeluk agama Islam, tetapi masih ada beberapa ragam pengajaran dalam ajaran Islam mereka. Secara kategori umum dengan jelas mereka sendiri membedakan antara para santri yaitu para orang muslim yang taat menjalankan syariat dan para abangan yang tidak begitu mengikuti sebagian ajaran-ajaran Islam, sementara cara hidupnya juga lebih dipengaruhi oleh tradisi Jawa pra-islam. Tradisi tersebut menekankan kepada integrasi unsur-unsur Islam, Budha- Hindu dan kepercayaan asli sebagai satu pencampuran nilai agama dan tradisi Jawa yang mendasar dan sering dinamakan agama Jawa. 3 Allah SWT menciptakan manusia dengan akal, hati, serta nafsu. Akal untuk berfikir, hati untuk merasakan dan nafsu sebagai penggerak maupun pengekang dalam kegiatan yang dilakukan di kehidupan manusia. Akal dan hati pada manusia mampu menciptakan sesuatu hal yang luar biasa di 1 Hidayat, Akulturasi Islam dan Budaya Melayu, Riau, Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama, 2009, hlm. 20 2 Mark R Woodward, Islam Jawa (kesalehan normative versus kebatinan), Yogyakarta, LKiS, 1999, hlm. 101. 3 Zaini Mucharom, Islam di Jawa dalam Perspektif Santri dan Abangan, Jakarta, Salemba Diniyyah, 2002, hlm. Xxiv. 1

2 antaranya terciptanya kecanggihan tekhnologi, peradaban, kesenian, spiritual dan hukum. Kehidupan sosial manusia menghasilkan pemikiran, cipta dan karya, hasil itu merupakan kebudayaan yang selalu berkembang di setiap lapisan masyarakat melalui pikiran dan perbuatan manusia yang terus berkembang. Pada akhirnya menjadi budaya, semakin berkembang kebudayaan yang ada di masyarakat akan menjadi sebuah tradisi di masyarakat setempat. Maka tradisi itu di jaga dan di pelihara oleh masyarakat karena di dalam tradisi apapun di suatu daerah pasti terdapat nilai yang tersirat maupun tersurat. Budaya sebagai sistem pemikiran mencakup gagasan, konsep-konsep, aturan-aturan dan pemaknaan yang mendasari dan diwujudkan dalam kehidupan yang dimilikinya melalui proses belajar. 4 Oleh karenanya banyak masyarakat yang belum mampu menafsirkan simbol-simbol makna secara menyeluruh dan mendalam di balik proses ritual tradisi kebudayaan. Suatu kebudayaan di dalamnya mengandung norma-norma dan nilai Islami. Ritual tradisi dilaksanakan untuk menangkal pengaruh buruk bagi kelangsungan hidup manusia, dengan mengadakan sesaji atau sajen istilah masyarakat Jawa yang disajikan kepada daya-daya kekuatan gaib tertentu menurut kepercayaan masyarakat setempat. Dengan hal ini tentu para pelaku mengharapkan keselamatan dan agar hidup yang senantiasa diberi keberkahan. Masyarakat Jawa terkenal dengan beragam jenis tradisi budaya, baik tradisi harian, bulanan, hingga yang tradisi tiap tahunnya, semua ada dalam tradisi Jawa tanpa terkecuali. Islam, adat dan tradisi berfungsi untuk mengukuhkan ikatan antara individu dan kelompok dalam ikatan ruhaniyah dan nasib riil bersama. Pada sisi lain Islam, adat dan tradisi memberikan kebebasan dan tanggung jawab pribadi kepada masing-masing individu. 5 Agama di Asia Tenggara adalah agama yang telah mengalami proses lokalisasi, yaitu pengaruh kekuatan budaya local terhadap agama-agama yang datang. 4 Hari Poerwanto, Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2000, hlm. 58. 5 Hidayat, Op. Cit., hlm. 8.

3 Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Jawa disebarkan oleh para tokoh agama yaitu para ulama (Walisongo). Walisongo berdakwah menggunakan metode yang berbeda-beda dengan memasukkan nilai-nilai ajaran Islam dan nilai-nilai budaya Jawa tanpa menghilangkan kebudayaan masyarakat setempat. Metode ini mengakibatkan agama Islam mudah masuk dan diterima oleh masyarakat Jawa, kepercayaan-kepercayaan Hindu, Budha atau Animisme itulah dalam proses agama Islam berinteraksi dengan kepercayaan-kepercayaan Islam. Mengenai tokoh agama yang sangat penting perannya dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang ada di masyarakat, sehingga dalam posisinya sebagai panutan atau pemimpin umat tokoh agama Islam dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana seharusnya sebagai pelaku dakwah yang senantiasa menegakkan amar ma ruf nahi munkar. 6 Karena Islam merupakan suatu kebenaran, maka Islam menurut kodratnya harus tersebar luas, diperkenalkan dan diperlihatkan kepada umat manusia. Menyeru kebenaran dan mencegah dari yang mungkar adalah tugas setiap muslim. Dengan bahasa lain setiap muslim berkewajiban untuk berdakwah. Perintah ini ditulis dalam Al-Qur an surat Ali Imran ayat 104: Artinya : Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. 7 6 Purwadi, Upacara Tradisional Jawa: Menggali Untaian Kearifan Lokal, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, hlm. 92. 7 Al-Quran surat Ali Imron ayat 104, Departemen Agama RI Al-Qur an Tajwid dan Terjemahannya, Bandung, PT. Sygma Eka Media Arkanleena, 2006, hlm. 99.

4 Di wilayah Kecamatan Welahan yaitu Desa Brantak Sekarjati. Masyarakat di desa ini masih banyak yang mengikuti tradisi kebudayaan Jawa (kejawen) salah satu ritual upacara ini disebut dengan tradisi Barik an. Tokoh Agama di Desa Brantak Sekarjati selama ini sudah berusaha meluruskan persepsi masyarakat tentang makna tradisi dalam kaitannya untuk memahami nilai-nilai Islam dalam kebudayaan tradisi barik an. Anggapan masyarakat yang salah terhadap pelaksanaan tradisi barik an, di balik filosofi letak desa Brantak berseberangan dengan desa Robayan yang dibatasi dengan Kutho. Desa Robayan yang datarannya tinggi selalu banjir sedangkan desa Brantak Sekarjati yang datarannya rendah tidak pernah mendapatkan musibah banjir. Setiap musibah dan cobaan sesungguhnya hanya Allah SWT yang menentukan dan kita sebagai hamba Allah SWT berdo a sesuai dengan anjuran syariat Islam agar diberi keselamatan dunia dan akhirat. Dalam kehidupan beragama masyarakat Jawa untuk dapat menyesuaikan ajaranajaran Islam dengan budaya Jawa setempat agar pelaksanaan Tradisi ini tidak dimaknai masyarakat jika tidak dilaksanakan tradisi barik an maka Desa tersebut akan mendapatkan bencana atau musibah besar. Pada umumnya masyarakat melaksanakan ritual tradisi bertujuan untuk menghormati, memuja, mensyukuri, dan meminta keselamatan pada leluhur desa setempat. Tokoh agama memiliki peran penting di masyarakat, karena termasuk orang yang memiliki keilmuan agama Islam yang dalam dan dipandang mampu membimbing persepsi masyarakat menjadi baik dan terhindar dari penyimpangan akidah Islam. Dari latar belakang diatas maka dalam kesempatan ini peneliti mengadakan penelitian dengan judul : Peran Bimbingan Penyuluhan Islam Tokoh Agama dalam Meluruskan Persepsi Masyarakat Tentang Datangnya Bencana pada Tradisi Barik an di Desa Brantak Sekarjati, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.

5 B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dilakukan agar dalam pembahasan penelitian ini tidak terlalu meluas dan penelitian yang dihasilkan bisa lebih terfokus. Maka peneliti memfokuskan penelitian ini pada seorang Kiai (Moden atau Tokoh agama) yang ada di Desa Brantak Sekarjati dalam meluruskan persepsi masyarakat desa Brantak Sekarjati terhadap tradisi Barik an. Dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan pemikiran yang dapat menyesatkan masyarakat dan dapat mengarah pada kemusyrikan. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan tradisi Barik an yang ada di Desa Brantak Sekarjati Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara? 2. Apa persepsi masyarakat pada Tradisi Barik an yang ada di Desa Brantak Sekarjati Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara? 3. Apa peran bimbingan penyuluhan Islam tokoh agama dalam meluruskan persepsi masyarakat pada Tradisi Barik an di Desa Brantak Sekarjati Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan tradisi barik an yang ada di Desa Brantak Sekarjati, Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. 2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tradisi barik an yang ada di Desa Brantak Sekarjati, Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. 3. Untuk mengetahui peran bimbingan penyuluhan Islam tokoh agama dalam meluruskan persepsi masyarakat pada tradisi barik an tentang datang datangnya bencana di desa Brantak Sekarjati, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.

6 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah keilmuan dalam peran bimbingan penyuluhan Islam tokoh agama dalam meluruskan persepsi masyarakat tentang datangnya bencana pada tradisi Barik an. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Tokoh Agama Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara langsung kepada tokoh agama agar dapat memberikan bimbingan penyuluhan Islam kepada masyarakat untuk tetap menjaga nilai-nilai keislaman yang terdapat pada kebudayaan tradisi barik an. b. Bagi Masyarakat Penelitian ini dimaksudkan dapat menambah wawasan lebih dalam mengenai nilai-nilai keislaman dalam kebudayaan tradisi barik an, serta sebagai sumbangan gagasan kepada masyarakat untuk tidak meninggalkan kewajiban setiap umat Islam, sehingga persepsi masyarakat tidak menyimpang dari aqidah Islam. c. Aspek Dakwah Penelitian ini dapat sebagai gagasan dalam berdakwah, dalam menentukan pendekatan yang sesuai dengan permasalahan di lapangan terutama pada budaya masyarakat yang setiap lingkungan masyarakat memiliki kebudayaan serta latar belakang yang berbeda.