PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. NOMOR ANGGOTA A 001 / FRAKSI NASDEM DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 )

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta aspirasi Anggota dalam kerangka representasi rakyat; d.

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR-RI PADA ACARA PRESS GATHERING Di Wisma Griya Sabha Kopo, 12 Desember 2009

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

DAFTAR STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab II Tim Evaluasi, Mekanisme Evaluasi, Instrumen Evaluasi, dan Hasil Evaluasi

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Perjanjian Perdagangan Internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang dibuat secara tertulis untuk meningkatka

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2017 TENTANG TIM PERUNDING PERJANJIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

-2-3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. 4. Badan Legis

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

DPR Sebagai Pembuat Undang Undang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

PERDAGANGAN INTERNASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE MANILA, PHILIPINA AGUSTUS 2014

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU LUAR NEGERI KE REPUBLIK EKUADOR DALAM RANGKA PENINGKATAN PERAN DIPLOMASI DPR RI Tanggal 11 s/d 17 Maret 2018 PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. NOMOR ANGGOTA A 001 / FRAKSI NASDEM DPR RI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI. i KATA PENGANTAR. ii I. PENDAHULUAN. 1 A. Dasar Pelaksanaan. 1 B. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja Individu. 2 C. Misi. 2 D. Persiapan Kunjungan Kerja. 3 E. Kilasan tentang Republik Ekuador. 3 F. Hubungan Bilateral Republik Indonesia dan Republik Ekuador. 5 II. PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA. 6 A. Waktu Pelaksanaan Kegiatan. 6 B. Pelaksanaan Kegiatan. 7 C. Kesimpulan dan Saran. 8 III. PENUTUP. 9

KATA PENGANTAR Puji dan rasa syukur yang mendalam kita panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita, seingga bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Anggota DPR dengan baik dan amanah. Sesuai dengan Tata Tertib DPR RI Pasal 12, Anggota Dewan mempunyai kewajiban dan keharusan melaporkan kinerjanya kepada public, sebagai bentuk transparansi. Oleh karena itu dengan ini kami menyusun laporan Kunjungan Kerja Individu ke Luar Negeri ( Republik Ekuador ) yang telah kami laksanakan pada tanggal 11 Maret s/d 17 Maret 2018 yang masuk pada masa sidang IV DPR RI tahun sidang 2017-2018. Laporan ini berisikan secara umum kegiatan kami selama berada di Republik Ekuador, beserta rekomendasi hasil kunjungan. Semoga itu dapat menjadi bahan informasi dan rujukan bagi para pengambil keputusan di tanah air dalam membuat kebijakan. Selain itu melalui kunjungan ini kami juga ingin meningkatkan hubungan dan kerjasama antar kedua negara dan kerjasama di bidang politik, ekonomi, pertanian dan perdagangan, sosial budaya, pariwisata dan olah raga. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut serta membantu terlaksananya kegiatan ini dengan baik. Pimpinan DPR RI, Pimpinan Fraksi Partai NASDEM DPR RI, Sekretaris Jenderal DPR RI, BKSAP DPR RI, Dubes RI untuk Republik Ekuador, dan Pemerintahan Republik Ekuador. Jakarta, 20 Maret 2018 PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. A 001 FRAKSI NASDEM DPR RI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU LUAR NEGERI KE REPUBLIK EKUADOR DALAM RANGKA PENINGKATAN PERAN DIPLOMASI DPR RI 11 Maret s/d 17 Maret 2018 PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. NO. ANGGOTA A - 001/ FNASDEM DPR RI I. PENDAHULUAN B. Dasar Pelaksanaan Tiga fungsi utama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menurut konstitusi meliputi fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Kunjungan kerja DPR RI merupakan sebuah proses yang harus dijalankan oleh setiap anggota DPR RI. Indonesia sebagai negara berkembang dan dalam rangka komparasi program-program pembangunan yang dimiliki oleh Indonesia untuk meningkatkan pembangunan di Indonesia dalam segala bidang dengan negara lain. Atas dasar inilah, kunjungan kerja anggota DPR RI sesuai dengan fungsi utama yang dimilikinya dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi masukan bagi pemerintah khususnya untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Harapan idealnya, dengan adanya transfer informasi dan pengetahuan dari negara tujuan, para anggota dewan memiliki wawasan yang baik dalam menjalankan pelaksanaan peran dan kinerja anggota DPR RI. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nomor 1 Tahun 2014 setelah direvisi dan ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Juni 2016 menegaskan untuk meningkatkan peran dan kinerja lembaga perwakilan rakyat, setiap anggota DPR harus melaksanakan kegiatan dan aktifitas penunjang yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja baik ke daerah pemilihan maupun kunjungan kerja keluar negeri. Pelaksanaan kunjungan kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 210 ayat (2) dilakukan untuk menyerap aspirasi, transparansi, pelaksanaan fungsi dan pertanggungjawaban kerja DPR kepada masyarakat di daerah pemilihan anggota. Sebagai

wujud pelaksanaan peningkatan peran dan kinerja anggota DPR RI dalam menjalankan fungsi utamanya dibutuhkan perbandingan dengan negara lain. Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri adalah merupakan suatu langkah diplomasi yang dapat dilakukan termasuk oleh anggota DPR RI. Tugas diplomasi yang selama ini hanya dilaksanakan oleh Pemerintah melalui para diplomat di Kementerian Luar Negeri tentunya akan semakin mudah dan produktif, oleh karena itu hasilnya dapat dirasakan dan di laksanakan sesuai dengan tuntutan rakyat. Hal ini tentunya akan dapat langsung dirasakan oleh rakyat yaitu dengan semakin membaiknya hubungan bilateral dan multilateral Indonesia dengan negara-negara sahabat dalam bentuk peningkatan investasi dan kerja sama di berbagai bidang. Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor : 2/PIMP/IV/2015-2016 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam Rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi. Surat Tugas Nomor : 20/D/ST-PD.LN/BKSAP- MINLUNA/2017, menugaskan kepada PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. Nomor Anggota A- 001 untuk melakukan perjalanan dinas Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Quito, Ibukota Republik Ekuador. B. Maksud dan Tujuan Kunjungan Kerja Individu Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke negara Republik Ekuador ini adalah : a. Membangun jalinan kerjasama bilateral dua negara, yaitu Indonesia dan Republik Ekuador, baik dalam kerjasama dibidang politik, ekonomi, pertanian dan perdagangan, sosial budaya dan pariwisata, perdagangan dan olah raga. b. Menjalin komunikasi dengan stakeholder strategis yang terkait dengan kepentingan Indonesia. Masukan dan pandangan bagi perumusan kebijakan luar negeri Indonesia dalam kaitan hubungan diplomasi antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Ekuador.

C. Misi Misi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ini adalah : a. Perjuangan diplomasi Indonesia menghadapi tantangan yang berat, kondisi global mengalami perubahan besar dan mendasar sehingga menuntut setiap negara di dunia merumuskan kembali arah kebijakan politik luar negeri. b. Capaian yang maksimal sesuai dengan kepentingan nasional melalui perundingan yang telah disepakati bersama. c. Diplomasi bagian dari negosiasi dalam melaksanakan kebijakan politik negara termasuk bagian dari suatu strategi politik dalam menghadapi hubungan antar bangsa. d. Diplomasi merupakan cara untuk memperjuangkan kepentingan nasional ditingkat internasional. e. Upaya memperbaiki citra bangsa di panggung dunia melalui politik dan diplomasi internasional. D. Persiapan Kunjungan Kerja a. Merumuskan maksud dan tujuan kunjungan, serta menentukan pihak-pihak yang akan ditemui selama berada di Republik Ekuador, Quito. b. Melakukan koordinasi dengan BKSAP DPR RI, Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar RI untuk Republik Ekuador, di Quito untuk memperoleh masukan dan informasi terkini tentang negara tujuan. E. Kilasan tentang Republik Ekuador Ekuador memperoleh kemerdekaan dari Spanyol dan sekaligus melepaskan diri dari Konfederasi Gran Colombia pada tanggal 10 Agustus 1830 dengan presiden pertama Juan Jose Flores. Sebelumnya sejak tahun 1821 Ekuador tergabung dalam Konfederasi Gran Colombia bersama Venezuela, Kolombia dan Panama. Sejak kemerdekaannya hingga tahun 1948, kondisi politik Ekuador senantiasa diwarnai oleh ketidakstabilan, yang bermuara dari pertentangan kepentingan antara para pemilik tanah di daerah pegunungan dengan mereka yang tinggal di daerah pantai. Periode 1948-1960 stabilitas politik dalam negeri Ekuador dapat tercapai karena adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang dipicu oleh booming ekspor pisang Ekuador. Namun, pengaruh Revolusi Kuba kembali membuat stabilitas politik negeri Ekuador terguncang. Hal ini memaksa

pemerintahan militer saat itu (1963-1966) mengambil sikap anti-komunis secara ketat. Sejak saat itu peran negara (militer) di bidang ekonomi semakin besar, termasuk dalam eksploitasi cadangan minyak negara. Pemerintahan militer praktis baru berakhir pada tahun 1979 setelah diadakannya referendum konstitusional pada tahun 1978. Politik Ekuador terbagi atas sistem presiden dan demokrasi perwakilan. Presiden Ekuador menjabat kepala negara republik dan kepala pemerintahan dimana sistem multipartai diamalkan. Kekuasaan eksekutif bertindak sebagai pemerintah. Kekuasaan yudikatif dibentuk oleh pemerintah dan Kongres Nasional Ekuador. Presidennya sekarang adalah Lenin Moreno. Barisan Kabinet teridiri dari 10 menteri dan 7 sekretaris yang dilantik oleh presiden. Pemilu dilaksanakan Presiden dan Wakil Presiden dipilih berdasarkan tiket yang sama, universal dan undi popular melalui pemilu 4 tahun sekali. Konstitusi Ekuador menetapkan bahwa Ekuador merupakan Negara kesatuan dan mengadopsi sistem demokrasi langsung untuk memilih anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif. Masa jabatan Presiden, Wakil Presiden dan anggota Kongres adalah 4 tahun. Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat dipilih kembali secara langsung. Anggota Kongres merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Ekuador (2 anggota setiap provinsi) dan 1 anggota untuk mewakili setiap 150.000 atau lebih penduduk. Ekuador merupakan anggota PBB, Kelompok Rio, Sistem Ekonomi Amerika Latin, Persatuan Integrasi Amerika Latin dan Pakta Andes. Ekuador sangat dekat dengan Amerika Serikat. Tapi pada tahun 2006, perusahaan Occidental yaitu penghasil minyak bumi Utara Amerika telah menyebabkan hubungan tegang antara Ekuador-Amerika. Pemerintah Ekuador menyatakan perjanjian pengeluaran minyak selama ini tidak sah dan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) tidak dapat dilaksanakan. Perjanjian Atpdea mungkin dapat mengurangkan pergantungan kepada Amerika. Ekuador terbagi atas wilayah Lautan Pasifik. La Costa, di sepanjang pantai. La Sierra di mana Sierra berarti gergaji, merupakan kawasan pegunungan termasuk Pegunungan Andes. El Oriente (berarti timur) meliputi Hutan Hujan Amazon di timur, mempunyai 5% penduduk Ekuador. Kepulauan Galapagos seluas 1000 kilometer persegi terletak di barat, dalam Lautan Pasifik. Ibukota Ekuador Quito terletak di wilayah Sierra.

Kota terbesar ialah Guayaquil yang terletak di Guayas dalam pantai Cotopaxi. Ecuador terbagi atas 22 negara bagian/provinsi yang masing-masing memiliki ibukota. F. Hubungan Bilateral Republik Indonesia dan Republik Ekuador 1. Politik Hubungan diplomatik antara Indonesia-Ekuador dibuka pada 29 April 1980. Sejak itu kedua negara telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan kerjasama bilateral. Sejak bulan Mei 1985 Ekuador dirangkap dari KBRI Caracas, sementara dan Indonesia dirangkap oleh Kedutaan Besar Ekuador Tokyo. Namun sejak bulan Agustus 2005 Perwakilan RI untuk Ekuador dirangkap dari KBRI Lima, Peru. Hubungan bilateral kedua negara sejak 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Kedutan Besar Ecuador untuk Indonesia sebelumnya dirangkap di Tokyo, Pemerintah Ekuador sejak bulan November 2004 telah membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta dan menunjuk YM. Alfonso Lopez-Araujo sebagai Duta Besar hingga Mei 2007. Yang kemudian digantikan oleh Dr. Rodrigo Yepes-Enriquez hingga 2009. Sebagai pengganti Duta Besar Rodrigo Yepes-Enriquez, Pemerintah Ekuador telah menunjuk YM. Eduardo Alberto Calderon sebagai Duta Besar LBBP Republik Ekuador. Pada tanggal 1 Juni 2011, secara resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia dibuka di Ecuador. Pada hari kamis tanggal 15 Maret 2012 pukul 11.30 bertempat di Istana Presiden Ecuador (Palacio de Carondelet), Bapak Saut M.T. Gultom telah menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan (Letters of Credence) sebagai Duta Besar LBBP-RI kepada Wakil Presiden Republik Ecuador, H.E. Mr. Lenin Moreno. Dengan telah diserahkannya Surat-surat Kepercayaan tersebut Bapak Saut M.T. Gultom secara resmi merupakan Duta Besar LBBP Republik Indonesia Pertama untuk Republik Ecuador. Hubungan baik antara Indonesia dan Ekuador juga diwujudkan dalam bentuk saling dukung dalam pencalonan keanggotaan pada badan-badan internasional seperti UN- ECOSOC dan International Law Commission (ILC). Kedua negara juga telah melakukan Forum Konsultasi Bilateral dan Sidang Komisi Bersama sebanyak 2 (dua) kali secara back to back pada tanggal 5-6 April 2010 di Quito, Ekuador dan tanggal 6 Oktober 2011 di Jakarta. Pada kedua pertemuan

dimaksud, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan, minyak dan energi terbarukan, telekomunikasi, kebudayaan, sosial, penanganan bencana alam, dan pendidikan. 2. Ekonomi Hingga saat ini hubungan ekonomi kedua negara masih dalam tingkat moderat dan didominasi oleh kegiatan ekspor-impor yang dilakukan melalui negara ketiga. 3. Beberapa Persetujuan antara kedua negara: Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik RI Ekuador (Jakarta, 9 November 2005) Exchange of Notes Pembentukan Komisi Bersama, di bawah Pers. KSET (Jakarta, 14 Juli 2006) MoU Kerjasama Pusdiklat dengan Lembaga Diplomatik Ekuador (Jakarta, 14 Juli 2006) MoU Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral (Jakarta, 14 Juli 2006) MoU Kerjasama di bidang Energi dan Pertambangan (Jakarta, 14 Juli 2006) MoU kerjasama di bidang Telekomunikasi (Jakarta, 14 Juli 2006) Persetujuan Bebas Visa Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas (Jakarta, 14 Juli 2006) MoU kerjasama kebudayaan RI Ekuador (Jakarta, 26 November 2007) Exchange of Note Pemberian Bebas Visa bagi Pemegang paspor Biasa (2008) MoU Kerjasama Perdagangan dan Investasi (2012) II. PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Kunjungan Kerja Individu ke Republik Ekuador dilakukan secara pribadi sebagai anggota DPR RI dan Tenaga Ahli Anggota sebagai pendamping. 1. PROF. DR. BACHTIAR ALY, MA. Anggota DPR RI A-001 FNASDEM 2. Herry Hermawan, S.Pi TA A-001 FNASDEM Kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke negara Republik Ekuador dilaksanakan pada tanggal 11 Maret s/d 17 Maret 2018

E. Pelaksanaan Kegiatan 1. Pertemuan Dengan Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Ekuador di Quito. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa 13 Maret 2018, pukul 18.00, bertempat di Wisma Duta Embajada Dela Republika de Indonesia Republik Ekuador yang diterima dan dihadiri oleh Dubes Republik Indonesia untuk Republik Ekuador, Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono, Pejabat Diplomatik KBRI, dan pegawai KBRI. Hasil pertemuan makan malam tersebut dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ekuador adalah sebagai berikut : Pandangan kedepan bahwa potensi kerja sama Indonesia- Republik Ekuador masih perlu ditingkatkan, baik dalam bidang ekonomi, pertanian, perdagangan dan investasi, seni budaya dan pariwisata yang tentunya dapat hal ini dapat diterapkan di Indonesia mengingat bahwa Indonesia adalah negara besar yang perlu perlakuan dan pengaturan khusus 2. Pertemuan dan kunjungan Dengan Direksi Grupo de Comercio, Republik Ekuador di Quito Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 15 Maret 2018 pukul 10.00 beralamat di El Tablon 11515 ay Av.Maldonado.Quito.Pichincha.Equador. Dari pembicaraan tersebut ada beberapa hal yaitu : Sistem komunikasi Pemerintah, belum mempunyai strategi sistem komunikasi untuk memberdayakan masyarakat. Seharusnya ada sistem komunikasi terpadu, sehingga dapatlah dibicarakan subsistem media cetak dan siaran. Pemerintah harus membekali para wartawan agar berita-berita yang ditampilkan dapat menggambarkan situasi demokrasi yang faktual dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membangun sistem politik negara yang lebih baik. Media massa diharapkan juga dapat mendidik masyarakat agar lebih memahami ilmu politik praktis dan perkembangan situasi politik negara yang sebenarnya, dan media massa harus mampu menampilkan pemberitaan secara adil (fairness) dan faktual (factual/accurate) walaupun menganut azas kebebasan pers. Sistem dan dinamika media massa di suatu negara pun dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai sistem demokrasi yang dianut oleh negara tersebut.

Oleh karena itu pemerintah diharapkan dapat me-manage seluruh media massa sebagai alat untuk pembangunan politik, sesuai dengan harapan seluruh masyarakat. Jadi berita yang ditampilkan tidak selalu memojokkan pemerintahan yang berkuasa dan cenderung sekadar menjatuhkan, tetapi seharusnya menjadi sarana kritik yang konstruktif dan objektif bagi kelangsungan pembangunan yang demokratis. F. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke negara Republik Ekuador secara umum berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal. Serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperkuat lagi hubungan kedua negara. Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dengan Republik Ekuador. Kesepahaman antara kedua belah pihak baik dalam kontek isu-isu global seperti pertanian, sosial budaya, pariwisata, pendidikan, politik, perdagangan, olah raga dan pengelolaan lingkungan khususnya dalam hal ini bidang teknologi water treatment dan bio teknologi yang tentu saja dibutuhkan tindak lanjut secara lebih formal. Diperlukan usaha bersama yang sistematis dan komprehensif untuk bekerja sama dalam penanganan masalah global seperti kemiskinan dan terorisme. 2. Saran Agar laporan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ekuador ini dapat segera ditindaklanjuti terkait isu-isu tersebut diatas secara formal melalui instansi terkait dan khususnya melalui komisi komisi anggota DPR RI diparlemen dalam rapat dengan pemerintah. Kerja sama kedua negara lebih ditingkatkan lagi juga melalui hubungan diplomasi perlemen sebagai second diplomacy kepada pemerintah Republik Ekuador.

III. PENUTUP Dengan telah dilaksanakannya Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ekuador, maka izinkanlah saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ini sehingga dapat terlaksana dengan baik dan dapat kembali ke Indonesia dengan selamat. 1. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Ekuador, di Quito. 2. Kedutaan Besar Republik Ekuador untuk Indonesia. 3. Pimpinan Redaksi Grupo El Comercio Republik Ekuador, di Quito. Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Individu Luar Negeri ke Republik Ekuador ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih. Jakarta, 20 Maret 2018 PROF. DR. BACHTIAR ALY, M.A. No. Anggota A-001/FNASDEM Herry Hermawan, S.Pi Tenaga Ahli A-001/FNASDEM

Dokumentasi : Kunjungan ke GRUPO EL COMERCIO di El Tablon 11515 ay Av.Maldonado. Quito. Pichincha. Equador bersama Duta Besar Indonesia untuk Republik Ekuador Ibu Diennaryati Tjokrosuprohatomo di dampingi Direksi.

Kunjungan ke Grupo el Comercio ini melihat tahapan atau proses produksi dari awal hingga akhir. Proses pembuatan dan editing berita hingga proses menjadi Koran.

Keliling pabrik untuk melihat alat-alat yang dulu pernah digunakan dalam proses pencetakan Koran di Grupo El Comercio

Jamuan makan malam di Wisma Duta bersama Duta Besar Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono dan staff kedutaan di Quito