PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH,

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 56 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Z TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 72

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH 65) TAHUN2017 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 81 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 106 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Pengelola Pendapatan Provinsi Jawa Tengah, namun sehubungan dengan perkembangan keadaan dan ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan Dan Klasifikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka Peraturan Gubernur dimaksud perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, menetapkan Peraturan Gubernur tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Pengelola Provinsi Jawa Tengah; : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik 1

Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan Dan Klasifikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451); 8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 81 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 81); MEMUTUSKAN : Menetapkan : ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Tengah. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi 2

dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah. 5. /Kota adalah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. 6. Badan adalah Badan Pengelola Provinsi Jawa Tengah. 7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelola Provinsi Jawa Tengah. 8. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPT Badan adalah unit pelaksana tugas teknis untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Badan yang berbentuk Unit di lingkungan Badan Pengelola Provinsi Jawa Tengah. 9. Kepala Unit adalah Kepala Unit Pengelolaan Kelas A di lingkungan Badan. 10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas fungsional yang berdasarkan keahlian dan keterampilan tertentu. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan peraturan Gubernur ini dibentuk UPT Badan, yaitu Unit Pengelolaan Kelas A yang terdiri atas : a. Unit Pengelolaan Kota Semarang I; b. Unit Pengelolaan Kota Semarang II; c. Unit Pengelolaan Kota Semarang III; d. Unit Pengelolaan Semarang; e. Unit Pengelolaan Kota Salatiga; f. Unit Pengelolaan Kendal; g. Unit Pengelolaan Demak; h. Unit Pengelolaan Grobogan; i. Unit Pengelolaan Kota Surakarta; j. Unit Pengelolaan Klaten; k. Unit Pengelolaan Sragen; l. Unit Pengelolaan Sukoharjo; m. Unit Pengelolaan Wonogiri; n. Unit Pengelolaan Karanganyar; o. Unit Pengelolaan Boyolali; p. Unit Pengelolaan Pati; q. Unit Pengelolaan Blora; r. Unit Pengelolaan Rembang; 3

s. Unit Pengelolaan Kudus; t. Unit Pengelolaan Jepara; u. Unit Pengelolaan Kota Pekalongan; v. Unit Pengelolaan Pekalongan; w. Unit Pengelolaan Batang; x. Unit Pengelolaan Pemalang; y. Unit Pengelolaan Kota Tegal; z. Unit Pengelolaan Tegal; aa. Unit Pengelolaan Brebes; bb. Unit Pengelolaan Banyumas; cc. Unit Pengelolaan Cilacap; dd. Unit Pengelolaan Purbalingga; ee. Unit Pengelolaan Banjarnegara; ff. Unit Pengelolaan Kota Magelang; gg. Unit Pengelolaan Magelang; hh. Unit Pengelolaan Kebumen; ii. Unit Pengelolaan Purworejo; jj. Unit Pengelolaan Temanggung; Dan kk. Unit Pengelolaan Wonosobo. BAB III UNIT PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH KELAS A Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Kedudukan Pasal 3 (1) Unit Pengelolaan Kelas A merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pelayanan pendapatan daerah. (2) Unit Pengelolaan Kelas A dipimpin oleh Kepala Unit yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Paragraf 2 Tugas Pasal 4 Unit Pengelolaan Kelas A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Badan di bidang pelayanan pendapatan daerah. 4

Paragraf 3 Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Unit Pengelolaan Kelas A melaksanakan fungsi: a. penyusunan rencana teknis operasional pajak kendaraan bermotor, pajak lainlain, retribusi dan penagihan; b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional pajak kendaraan bermotor, pajak lain-lain, retribusi dan penagihan; c. evaluasi, dan pelaporan di bidang pajak kendaraan bermotor, pajak lain-lain, retribusi dan penagihan; d. pengelolaan ketatausahaan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan organisasi Unit Pengelolaan Kelas A, terdiri atas: a. Kepala Unit; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor; d. Seksi Retribusi, Pendapatan Lain dan Penagihan; e. Unit Penunjang; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. (3) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan d, masingmasing dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. (4) Unit Penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf e berupa Unit Pengelolaan Pembantu yang dipimpin seorang Koordinator Unit Pengelolaan Pembantu yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor. (5) Struktur organisasi Unit Pengelolaan Kelas A sebagaimana tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. (6) Tempat kedudukan dan wilayah kerja Unit Pengelolaan Kelas A sebagaimana tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. 5

Bagian Ketiga Kepala Unit Pasal 7 Kepala Unit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a melaksanakan tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5. Bagian Keempat Subbagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang ketatausahaan. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyiapkan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan; b. menyiapkan pengelolaan ketatausahaan; c. menyiapkan koordinasi dan penyusunan program dan kegiatan; d. menyiapkan pengelolaan keuangan Unit; e. menyiapkan pengelolaan kepegawaian; f. menyiapkan pengelolaan rumahtangga dan barang milik daerah; g. menyiapkan kerja sama dan kehumasan; h. menyiapkan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi; i. menyiapkan koordinasi penyusunan evaluasi dan pelaporan; dan j. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Kelima Seksi Pajak Kendaraan Bermotor Pasal 9 (1) Seksi Pajak Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang Pajak Kendaraan Bermotor. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. menyiapkan penyusunan rencana teknis operasional di bidang Pajak Kendaraan Bermotor; b. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan teknis operasional di bidang Pajak Kendaraan Bermotor; c. menyiapkan rencana program kegiatan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor meliputi pendataan, pelaporan dan keberatan Pajak Kendaraan Bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor; 6

d. menyiapkan sosialisasi dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan dibidang Pajak Kendaraan Bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor; e. menyiapkan pelayanan konsultasi, administrasi dan teknis bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor; f. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang Pajak Kendaraan Bermotor; dan g. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Keenam Seksi Retribusi, Pendapatan Lain Dan Penagihan Pasal 10 (1) Seksi Retribusi, Pendapatan Lain dan Penagihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang Retribusi, Pendapatan Lain Dan Penagihan. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. menyiapkan penyusunan rencana teknis operasional di bidang Retribusi, Pendapatan Lain Dan Penagihan; b. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan teknis operasional di bidang Retribusi, Pendapatan Lain Dan Penagihan; c. menyiapkan pelaksanaan pemungutan retribusi; d. menyiapkan pelaksanaan pemungutan dan koordinasi pajak lain-lain meliputi pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan pajak rokok; e. menyiapkan pengoordinasian pelaksanaan pendapatan lain-lain meliputi bagi hasil pajak/bukan pajak, rekomendasi bagi hasil pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah; f. menyiapkan pelaksanaan penagihan pajak, retribusi dan pendapatan lain; g. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang Retribusi, Pendapatan Lain Dan Penagihan; dan h. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Bagian Ketujuh Unit Penunjang Pasal 11 (1) Selain susunan organisasi Unit Pengelolaan Kelas A sebagiamana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal dibentuk unit penunjang. 7

(2) Unit Penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit organisasi non struktural berupa Unit Pengelolaan Pembantu yang dipimpinan oleh seorang Koordinator. (3) Tempat kedudukan dan wilayah kerja Unit Penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam Lampiran III merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 12 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang koordinator dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. Pasal 13 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (5) Pelaksanaan tugas dan pola hubungan kerja Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Sekretaris Daerah. BAB IV TATA KERJA Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Unit, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Unit Pengelolaan Pembantu dan Kelompok Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan internal masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Unit, sesuai dengan tugas pokok masingmasing. 8

(2) Kepala Unit, Kepala Subbagian, Kepala Seksi wajib mengawasi bawahannya, dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah langkah yang diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. (3) Kepala Unit, Kepala Subbagian, Kepala Seksi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan, memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Kepala Unit, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Koordinator Unit Pengelolaan Pembantu wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasan serta menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu. (5) Dalam melaksanakan tugasnya, Koordinator Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah Pembantu bertugas membantu mengkoordinir pelaksanaan pelayanan pendapatan daerah diwilayah kerjanya. (6) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Unit dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut. (7) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (8) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Unit dan unit organisasi di bawahnya wajib mengadakan rapat berkala dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 15 (1) Kepala Unit, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah Pembantu dan Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Selain Kepala Unit, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Unit Pengelolaan Pembantu dan Pejabat Fungsional pada Unit terdapat jabatan pelaksana. (3) Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. (4) Penunjukan Koordinator Unit Pengelolaan Pembantu diatur dengan Peraturan Kepala Badan. 9

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku: a. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 106 Tahun 2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Pengelola Pendapatan Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 106) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; b. Pejabat yang memangku jabatan lingkup UPT Badan Pengelola Pendapatan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 106 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Pengelola Pendapatan Provinsi Jawa Tengah, tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan diangkat pejabat baru berdasarkan Peraturan Gubernur ini. Pasal 17 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 1 Maret 2018 Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD Diundangkan di Semarang pada tanggal 1 Maret 2018 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH HERU SUDJATMOKO TTD SRI PURYONO KARTO SOEDARMO BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 NOMOR 25 10

LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA PENDAPATAN PROVINSI JAWA TENGAH STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH KELAS A KEPALA UNIT r------------------------------------ --r------ SUBBAGIAN TATA USAHA I I I KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR SEKSI RETRIBUSI, PENDAPATAN LAIN DAN PENAGIHAN r-------------- UNIT PENUNJANG I I Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD HERU SUDJATMOKO 11

LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DAFTAR NAMA UNIT, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA UNIT PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH KELAS A NO NAMA UNIT TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 2 3 4 1. Unit Pengelolaan Kota Semarang I 2. Unit Pengelolaan Kota Semarang II 3. Unit Pengelolaan Kota Semarang III 4. Unit Pengelolaan Semarang 5. Unit Pengelolaan Kota Salatiga Kota Semarang Semarang Kota Salatiga Kota Semarang Semarang Kota Salatiga 6. Unit Pengelolaan Kendal 7. Unit Pengelolaan Demak Kendal Kendal Demak Demak 8. Unit Pengelolaan Grobogan 9. Unit Pengelolaan Kota Surakarta Grobogan Kota Surakarta Grobogan Kota Surakarta 12

NO NAMA UNIT TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 2 3 4 10. Unit Pengelolaan Klaten 11. Unit Pengelolaan Sragen Klaten Klaten Sragen Sragen 12. Unit Pengelolaan Sukoharjo Sukoharjo Sukoharjo 13. Unit Pengelolaan Wonogiri Wonogiri Wonogiri 14. Unit Pengelolaan Karanganyar Karanganyar Karanganyar 15. Unit Pengelolaan Boyolali Boyolali Boyolali 16. Unit Pengelolaan Pati 17. Unit Pengelolaan Blora Pati Blora Pati Blora 18. Unit Pengelolaan Rembang 19. Unit Pengelolaan Kudus 20. Unit Pengelolaan Jepara Rembang Rembang Kudus Kudus Jepara Jepara 21. Unit Pengelolaan Kota Pekalongan Kota Pekalongan Kota Pekalongan 13

NO NAMA UNIT TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 2 3 4 22. Unit Pengelolaan Pekalongan Pekalongan Pekalongan 23. Unit Pengelolaan Batang Batang Batang 24. Unit Pengelolaan Pemalang 25. Unit Pengelolaan Kota Tegal 26. Unit Pengelolaan Tegal Pemalang Kota Tegal Tegal Pemalang Kota Tegal Tegal 27. Unit Pengelolaan Brebes Brebes Brebes 28. Unit Pengelolaan Banyumas Banyumas Banyumas 29. Unit Pengelolaan Cilacap Cilacap Cilacap 30. Unit Pengelolaan Purbalingga 31. Unit Pengelolaan Banjarnegara 32. Unit Pengelolaan Kota Magelang Purbalingga Banjarnegara Kota Magelang Purbalingga Banjarnegara Kota Magelang 33. Unit Pengelolaan Magelang Magelang Magelang 14

NO NAMA UNIT TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 2 3 4 34. Unit Pengelolaan Kebumen 35. Unit Pengelolaan Purworejo 36. Unit Pengelolaan Temanggung 37. Unit Pengelolaan Wonosobo Kebumen Purworejo Temanggung Wonosobo Kebumen Purworejo Temanggung Wonosobo Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD HERU SUDJATMOKO 15

LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PENGELOLA PENDAPATAN PROVINSI JAWA TENGAH DAFTAR NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA UNIT PENUNJANG NO. NAMA UNIT PENUNJANG TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 2 3 4 1. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Tanjung 2. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Bumiayu 3. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Prambanan 4. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Delanggu 5. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Purwantoro 6. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Baturetno Brebes Brebes Klaten Klaten Wonogiri Wonogiri 7. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Majenang Cilacap Cilacap 16

NO. NAMA UNIT PENUNJANG TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA 1 2 3 4 8. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Wangon Banyumas Banyumas 9. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Cepu Blora Blora 10. Unit Pengelolaan Pembantu Wilayah Bagelen Purworejo Purworejo Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD HERU SUDJATMOKO 17