BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm

A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

KONSEP DAN MODEL PENGEMBANGAN TAHFIDZUL QUR AN DI MADRASAH. (Madrasah Tidak Berbasis Asrama)

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Pondok Pesantren bertugas untuk mencetak manusia yang benarbenar

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013) hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. Media Group, 2008), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PERANAN BUKU KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR GUMPANG KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mubarak Ahmad, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan arus informasi dan kemajuan tehnologi saat ini. Dimana tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Konsep Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMPN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan, pendidikan nasional berfungsi

I. PENDAHULUAN. sendiri yaitu mempunyai potensi yang luar biasa. Pendidikan yang baik akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dimana nilai-nilai karakter seperti akhlak dan moral begitu diperhatikan dalam agama ini. Keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana negara tersebut mengelola sistem pendidikan yang menghasilkan peradaban yang maju. Kemajuan disini tentu saja tak hanya secara intelektual, tetapi juga moralitas dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan suatu masyarakat atau bangsa maka akan semakin baik pula kualitas masyarakat atau bangsa tersebut. Dengan kata lain, pendidikan dapat menjadi tolak ukur kualitas dan kemajuan suatu bangsa. Hal tersebut tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara (Depdiknas, 2003:3). Islam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan negara Indonesia. Salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Namun, rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia membawa kekhawatiran untuk generasi penerus bangsa. Salah seorang tokoh pendidikan, Pahlawan Nasional, dan pendiri Organisasi Islam Muhammadiyah yaitu K.H. Ahmad Dahlan adalah salah satu pencetus pendidikan Islam berkemajuan. Dari segi pelaksanaan, pendidikan Islam berkemajuan merupakan pendidikan yang menggunakan kurikulum integral yaitu dengan melakukan integrasi keilmuan antara ilmu agama dan ilmu umum. Adapun Muhammadiyah sebagai wasilah merupakan salah satu lembaga yang banyak mencetak serta mengembangkan 1

2 sekolah-sekolah inovatif modern berkonsep Islami. Selain faktor tersebut, faktor pendukung yang lain adalah mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Sehingga secara otomatis pendidikan Islam memiliki andil yang besar dalam bidang pendidikan. Pendidikan Islam berkemajuan merupakan pendidikan Islam yang mengitegrasikan dikotomi ilmu pengetahuan. Pendidikan yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistik. Konsep pendidikan Islam berkemajuan sebagai refleksi nilainilai Humanisasi, Liberasi, dan Transendensi dari kandungan Q.S Ali Imran ayat 104 dan 110. Selaku tokoh Pahlawan Nasional dan pembaharu Islam di Indonesia tentu saja K.H. Ahmad Dahlan mengajarkan para peserta didiknya agar mampu menghafalkan dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur an yang telah dihafal, misalnya seperti dalam teologi Al-Ma un surat ke 107 dimana beliau menyuruh siswa-siswanya untuk mengamalkan isi kandungan surat tersebut. Beliau menyuruh para siswanya untuk mengamalkan kandungan beberapa ayat al-ma un seperti menghormati anak yatim dan memberi makan orang miskin, hal yang menarik adalah beliau tidak akan berpindah surat sebelum para siswanya menjalankan pesan dari ayat tersebut meskipun siswanya telah hafal ayatnya diluar kepala dan bosan karena seringnya mengkaji surat tersebut. Hal ini merupakan satu upaya dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kekuatan spriritual keagamaan, berupa kecerdasan serta akhlak mulia, adalah mengupayakan peserta didik untuk belajar mencintai Al-Qur an sebagai pedoman hidup penganut agama Islam. Diantara implementasi dari upaya tersebut salah satunya adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan serta mengembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki peserta didik, yaitu dengan upaya mempelajari/menghafalkan Al-Qur an. Menurut pendapat Abdul Aziz Abdul Ra uf Al Hafizh (2004:32) menjelaskan bahwa dalam proses menghafal Al-Qur an, hendaknya setiap orang memanfaatkan usia-usia yang berharga, sebagaimana yang dilakukan

3 oleh orang sholeh terdahulu dalam mengajarkan Al-Qur an pada anakanaknya, mereka melakukan sejak usia dini, sehingga banyak hafal Al-Qur an pada usia sebelum aqil baligh, Imam Syafi i misalnya telah hafal Al-Qur an usia 10 tahun, begitupun Ibnu Sina seorang alim dibidang kedokteran, dan ilmuwan Islam yang lain. Hal ini menjadi sebuah bukti bahwa Al-Qur an dijadikan sebagai pondasi awal dalam mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Pada usia muda, otak manusia masih sangat jernih dan segar, sehingga hati lebih fokus, tidak terlalu banyak kesibukan, serta masih belum memiliki problem hidup. Selain itu, diusia muda juga sangat baik untuk menyimpan data, serta informasi yang tidak terbatas. Dewasa ini di Indonesia mulai muncul sekolah-sekolah dasar dengan program Tahfidzul Qur an. Salah satunya adalah MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura yang telah menuai banyak prestasi dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi tersebut dari berbagai macam bidang, salah satunya adalah Tahfidzul Qur an baik dalam kejuaraan lomba hafalan, maupun karakter berkemajuan peserta didik yang sopan, sholih, cerdas dan percaya diri. Hal ini terbukti akan prestasinya dalam Lomba tahfidz kemah Hizbul Wathon 2017 Juara I, Lomba Kaligrafi Aksioma 2017 Juara II, Lomba Qiro ah Aksioma 2017 Juara II, Lomba mewarnai PGSD Islamic Festival UMS 2017 Juara III dan masih banyak lagi. Dengan adanya Al-Qur an, maka peserta didik diharapkan mampu melaksanakan nilai-nilai moral keagamaan yang ada dalam setiap ayat Al-Qur an yang dapat mengantarkan peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, sopan, santun, amanah, bertanggung jawab, jujur serta taat aturan dan hukum yang berlaku. Melalui menghafalkan Al-Qur an sebagai salah satu upaya menanamkan pendidikan Islam berkemajuan bagi perkembangan agama siswa-siswi MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura yang beradab Islami namun tetap mengikuti perkembangan dunia yang semakin modern yang mana peserta didik meraih berbagai prestasi setiap pergantian tahunnya sejak program Tahfidzul Qur an ini di buat sekaligus merupakan implementasi dari keberhasilan pendidikan Islam berkemajuan.

4 Hal ini membuktikan bahwa pendidikan Islam berkemajuan memiliki hubungan erat dengan Al Qur an demikian cetus Kepala Sekolah. Alasan mendasar tersebut menjadi sebuah ide gagasan baru bahwa menghafal Al-Qur an merupakan faktor penting dalam sejarah kehidupan manusia. Selain itu, dengan memperbanyak lembaga-lembaga pendidikan berkonsep Al-Qur an merupakan salah satu usaha diantara sekian usaha yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga kemutawatiran Al-Qur an dan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Dan diantara lembagalembaga yang memberikan perhatian khusus kepada pembelajaran pendidikan Al-Qur an serta menghafalkannya dengan target tertentu pada siswa rentang usia 7-12 tahun adalah MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. Melalui program Tahfidzul Qur an di harapkan para siswa dapat membaca, mendengar, menghafal, bahkan mentadadabburi makna setiap ayat yang di hafalkan, semua proses ini memiliki hubungan yang erat dengan gagasan pendidikan Islam berkemajuan. Namun beberapa kendala yang terjadi di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura adalah banyak dari masyarakat, orang tua dan wali murid yang belum memahami konsep Islam berkemajuan sehingga proses penyelenggaraan pendidikan Tahfidzul Qur an kurang maksimal. Tidak hanya itu konsep Islam berkemajuan juga akan mempengaruhi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Maka sangatlah penting untuk mengetahui hakikat dari Islam berkemajuan dan konsep pendidikan perspektif Islam berkemajuan. Sehingga tujuan utama dari Pembelajaran Tahfidz Al-Quran adalah pembentukan kepribadian pada diri siswa yang tercermin dalam tingkah laku dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-hari, maka pembelajaran Tahfidz Al-Quran tidak hanya menjadi tanggung jawab guru Tahfidz Al-Quran seorang diri, tetapi dibutuhkan dukungan dari seluruh komunitas disekolah, masyarakat, dan lebih penting lagi adalah orang tua. Oleh karena itu orang tua memiliki andil yang sangat penting untuk membantu proses menghafalkan serta mengulang-ulang hafalan anak di rumah. Selain itu, Sekolah harus mampu mengkoordinir serta

5 mengkomunikasikan pola pembelajaran Tahfidz Al-Quran terhadap beberapa pihak yang telah disebutkan sebagai sebuah rangkaian komunitas yang saling mendukung dan menjaga demi terbentuknya siswa berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti dengan salah satu guru Tahfidz di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura, bahwa proses menghafalkan Al- Qur an pada implementasi pendidikan Islam berkemajuan di jenjang pendidikan dasar sangat penting untuk mengantisipasi perubahan zaman yang mulai mengarah pada penurunan moral. Maka penyelenggaraan program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura merupakan sebuah solusi alternatif yang mampu menjawab berbagai macam problema pendidikan karena krisis moral, karakter, dan mental peserta didik agar mampu menjadi manusia yang berpikir maju dan beradab. Hal ini tentu saja karena dengan menghafalkan Al-Qur an maka seorang siswa dituntut untuk mengamalkan sekaligus mengajarkan pesan-pesan dalam ayat yang dihafalkan seperti bersuci, menjaga kebersihan, berkata jujur, cinta negara dan bangsa, toleransi, menjauhi dusta, tertib menjalankan aturan, berbagi sedekah, beribadah, beretika dengan tetangga rumah / kawan dan sebagainya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Internalisasi Pendidikan Islam Berkemajuan Melalui Program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura Tahun Pelajaran 2017/2018 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura? b. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura?

6 c. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hambatan dalam internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan Rumusan Masalah yang diutarakan diatas, maka penelitian ini memiliki bertujuan : a. Mendeskripsikan proses internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura b. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. c. Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi hambatan dari internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura D. Manfaat Penelitian Manfaat dari tujuan penelitian diatas diharapkan mampu memberikan sumbangan yang berarti kepada semua pihak yang terkait. Adapun manfaat yang dapat diberikan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Manfaat Teoritis a. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan konsep internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. b. Sebagai sarana memperluas pengetahuan khususnya serta bagi seorang yang berinteraksi langsung dengan pendidikan pada umumnya, tentang internalisasi pendidikan Islam berkemajuan melalui program Tahfidzul Qur an di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura.

7 c. Sebagai bahan wacana mengenai pengembangan pendidikan program hafalan Al-Qur an yang berkemajuan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kompetensi guru tahfidz untuk proses pembelajaran dengan mengembangkan metode pembelajaran Tahfidzul Qur an yang efektif. b. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam penerapan secara langsung usaha peningkatan metode pembelajaran Tahfidz di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. c. Bagi Peneliti Lain Memberikan data yang lebih komprehensif tentang penelitian pendidikan Islam berkemajuan yang mulai berkembang pada sekolah Muhammadiyah.