BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan sarana atau tempat investor, perusahaan dan institusi pemerintah melakukan transaksi jual beli dana-dana jangka panjang yang disebut Efek. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan pengertian tentang Pasar Modal yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Di Indonesia, sesuai dengan pasal 86 ayat 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat. Laporan keuangan tersebut juga harus memenuhi empat karakteristik kualitatifyang berguna bagi pemakainya, yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan. Salah satu elemen pokok dalam laporan keuangan adalah ketepatan waktu. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan keuangan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI,2007:8). Apabila informasi yang disajikan tidak tepat waktu, maka kemampuan laporan keuangan sebagai alat
bantu prediksi bagi pengguna dapat berkurang atau bahkan menghilang,hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timelines) penyajian laporan keuangan kepada publik. Semakin lama waktu tertunda dalam penyajian laporan keuangan suatu perusahaan ke publik, maka semakin banyak isu maupun kemungkinan terdapatnya insider information mengenai perusahaan tersebut. Semakin panjang waktu untuk publikasi laporan keuangan tahunan sejak akhir tahun buku suatu perusahaan, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut bocor kepada investor tertentu atau bahkan menimbulkan terjadinya masalah bagi perusahaan tersebut di bursa saham. Itulah sebabnya perusahaan diharapkan tidak menunda penyajian laporan keuangannya. Tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten dan Perusahaan Publik dengan Nomor Peraturan X.K.2 yaitu paling lambat akhir bulan ketiga setelah laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan dikenakan sanksi. Adanya peraturan yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu.pada kenyataannya tahun 2013 tercatat ada 52 emiten yang terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2012. Sebelumnya pada 2012 tercatat ada 54 emiten yang terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2011, dan pada 2011 tercatat sebanyak 62 emiten terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2010, hal ini menunjukkan bahwa peraturan tidak dapat dijadikan satu-satunya
faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk menyampaikanlaporan keuangan tepat waktu pada setiap periode. Untuk itu, perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage. Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam-LK merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini audit. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporannya.perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor independen mengindikasi tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini sering disebut audit report lag. Lamanya waktu penyelesaian audit akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam publikasi informasi laporan keuangan auditan.kap yang besar (Big Four) pada umumnya menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi seperti total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja. Perusahaan besar biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Catrinasari (2006) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, namun menurut penelitian Wijayanti (2008) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan atau tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau profit. Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen perusahaan dan efisiensi penggunaan modal. Semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Catrinasari (2006), Noviandi (2007), dan Prabowo (2008) dalam Christin(2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi hasil penelitian Wijayanti (2008) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Rasio leverage atau solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan tersebut. Rasio leverage yang umum digunakan ada dua yaitu debt to total asset dan debt to total equity (Agnes, 2011 dalam Supriyanti, 2012). Wirakusuma(2004, dalam Lianto dan Hartono, 2010) menemukan adanya pengaruh leverage terhadap audit report lag. Semakin besar rasio leverage makasemakin lama rentang audit report lag namun Carlswan dan Kaplan(1991) untuk sampelnya tahun 1987 menemukan rasio ini tidak berpengaruh. Ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel independen ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leveragemenjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mereplikasi beberapa penelitian terdahulu.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010 sampai dengan 2012. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian karena perusahaan manufaktur terdiri dari berbagai macam sub sektor sehingga menurut peneliti perusahaan manufaktur sudah mewakili semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu, dan laporannya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap audit report lagpada 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag pada 3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag pada 4. Apakah leverage berpengaruh terhadap audit report lag pada
5. Apakah ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran KAPterhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh leverage terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leveragesecara simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag. 2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis serta menambah pengetahuan dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenaiaudit report lagdan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Bagi bidang akademik, dapat memberikan kontribusi pada perkembangan teori akuntansi terutama yang berkaitan dengan audit report lag.