III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Perlengkapan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah DOQ (Day Old Quail) Puyuh Malon sebanyak 100 ekor. Puyuh Malon dipelihara dari umur satu hari sampai dengan enam minggu. Pada awal penelitian, DOQ ditimbang dan dihitung bobot badan awal untuk mengetahui uniformity. Keseragaman bobot badan awal untuk puyuh malon yang diteliti mencapai 87%. Sebelum dimasukan ke kandang, ternak diberi wingtag untuk memudahkan pencatatan. 3.1.2 Kandang Penelitian Kandang yang digunakan adalah kandang system battery 4 tingkat. Kandang dibagi menjadi 20 unit kandang penelitian berukuran 30 60 30 cm. Tiap kandang penelitian dilengkapi tempat pakandan tempat minum berbentuk round waterer. Setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan dan ulangan. Setiap satu unit kandang penelitian diisi oleh 5 ekor DOQ. Daya penerangan menggunakan lampu pijar berkekuatan 15 watt. 3.1.3 Ransum Penelitian Ransum yang digunakan adalah ransum komersil dengan kandungan energi metabolis sekitar 3025 KKal/kg dan protein kasar sekitar 23,8 %. Tepung buah mengkudu dengan dosis 0%, 0,25%, 0,50%, dan 0,75% ditambahkan ke dalam ransum. Kebutuhan nuntrisi ransum penelitian puyuh Malon serta kandungan nutrisi tepung buah mengkudu disajikan pada Tabel 1, dan 2.
16 Tabel 1. Kandungan Ransum Penelitian Puyuh Malon Kandungan Kandungan Nutrisi Kebutuhan Nutrisi...%......%... Kadar Air (max) 13,0 *14,0 Protein Kasar 23,8 **24,0 Lemak Kasar (min) 5,0 **7,0 Serat Kasar (max) 5,0 **6,5 Abu (max) 7,0 **8,0 Kalsium (min) 0,9 *0,9 1,2 Phospor (min) 0,6 *0,6 1,0 Energi Metabilis(Kkal/kg) 3025 2900 Sumber : PT. Charoen Pokphand (2015),*( Sinurat,2000) dan **( SNI,2008) Tabel 2. Kandungan Tepung Buah Mengkudu Kandungan Kandungan Nutrisi...%... Protein kasar 6,10 Kalsium 0,32 Phosphor 0 Lisin 0 Metionin 0 Energi metabolis (KKal/kg) 2268 Sumber: Nurhayati dkk., (2005) berbeda. Perlakuan tepung buah mengkudu dirancang dengan presentase yang P0 : Ransum tanpa penambahan tepung buah mengkudu, tepung buah mengkudu0% P1 : Ransum dengan penambahan tepung buah mengkudu 0,25% P2 : Ransum dengan penambahan tepung buah mengkudu 0,50% P3 : Ransum dengan penambahan tepung buah mengkudu 0,75%
17 3.1.4 Prosedur Pembuatan Tepung Buah mengkudu Pembuatan tepung buah mengkudu dimulai dengan memilih buah mengkudu yang berwarna hijau kekuningan, mengiris buah mengkudu dengan menggunakan pisau secara tipis tipis dan menjemur di bawah sinar matahari sampai mengering. Buah mengkudu yang mengering, kemudian digiling menjadi tepung. 3.2 Alat Penelitian Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tempat ransum berbentuk baki 2. Tempat air minum berbentuk round waterer 3. Lampu pijar 15 watt. 4. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 g. 5. Peralatan sanitasi dan fumigasi kandang. 6. Peralatan kebersihan kandang. 7. Peralatan kesehatan dan vaksinasi. 8. Alat tulis. 9. Thermometer. 3.3 Metode Penelitian Prosedur Penelitian A. Tahap Persiapan 1. Menyediakan ransum komersial, tepung buah mengkudu, pemesanan DOQ dan persiapan kandang sebelum masuk DOQ.
18 2. Membuat ransum perlakuan, kemudian ditempatkan ke dalam karung yang telah diberi label. 3. Mempersiapkan kandang dimulai dari sanitasi kandang, membersihkan seluruh ruangan kandang yang baru dibuat, lingkungan area kandang, dan peralatanya satu minggu sebelum DOQ datang. 4. Kandang disemprot menggunakan desinfektan. 5. Peralatan dicuci menggunakan larutan desinfektan dan dikeringkan dibawah sinar matahari. 6. Memasang alas kandang (koran) yang dilakukan sebelum DOQ datang, memasangkan lampu sebagai pemanas yang ditempatkan dalam kandang DOQ. 7. Sebelum DOQ datang, menyiapkan tempat pakan dan air minum. Tempat air minum diisi sebanyak 150ml, mencampur dengan air gula untuk 5 ekor, dan mengisi batu krikil di tempat air minum, agar doq tidak masuk ke dalam tempat air minum. B. Tahap Pemeliharaan 1. DOQ ditempatkan pada satu ruangan, dilakukan penimbangan bobot badan awal dan penomoran di bagian sayap untuk memudahkan di dalam pengumpulan data. 2. Selama pemeliharaan dilakukan vaksinasi berupa vaksin Newcastle Disease (ND) pada umur 7 hari melalui tetes mata ( intra-ocular) dan dilakukan pada pukul 16:00 wib, Program selama pemeliharaan diberikan vitamin yaitu vita stress yang berfungsi meningkatkan stamina dan mengurangi stress.
19 3. Pembeian ransum perlakuan diberikan dua kali yaitu pagi dan siang hari, sedangkan air minum diberikan ad - libitum. C. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data meliputi pencatatan data kosumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. 3.4 Peubah yang Diamati 1. Konsumsi Ransum ( g ) Konsumsi ransum merupakan selisih dari jumlah ransum yang diberikan dengan jumlah ransum sisa dalam satuan gram. Rumus konsumsi ransum sebagai berikut: Konsumsi Ransum = Ransum Yang Diberkan Per Minggu Ransum Sisa Per Minngu 2. Pertambahan Bobot Badan Per Minggu( g ) Diukur menggunakan timbangan dalam satuan gram. Penimbangan bobot badan dilakukan per minggu dengan menguragi bobot badan minggu berjalan dengan minggu sebelumnya. Rumus pertambahan bobot badan: Pertambahan Bobot Badan = Bobot Badan Mingangu Bobot Badan Minggu Sebelumnya
20 3. Konversi Ransum per minggu Yaitu merupakan satuan untuk menghitung efisiensi penggunaan ransum, dengan rumus sebagai berikut: jumlah konsumsi ransum (g) konversi ransum = pertambahan bobot badan (g) 3.5 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian menggunakan 100 ekor puyuh umur satu hari (DOQ). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Masing masing kandang diisi 5 ekor puyuh Malon. Model matematika yang di gunakan adalah: Yij = µ + αi+εij Keterangan : Yij = Variabel respon yang di ukur µ = Rata-rata umum αi = Perngaruh perlakuan ke-i εij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = Perlakuan ke-1, 2, 3, 4 untuk ransum j = Ulangan ke-1, 2, 3, 4, 5 Model sidik ragam yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftabel 0,05 Perlakuan t-1= 3 JKP KTP KTP KTG Galat t(r-1)= 16 JKG KTG Total = 19 JKT Hipotesis yang di uji adalah : a. H0 ; P0= P1=P2=P3, tidak ada perlakuan yang berbeda nyata.
21 b. H0 ; P0 P1 P2 P3, paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : 1. Jika F hitung Ftabel 0,05 artinya perlakuan tidak berpengaruh nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1. 2. Jika F hitung >Ftabel 0,05 artinya perlakuan berpengaruh nyata (significant), tolak H0 dan terima H1. Apabila H0 di tolak, maka untuk menguji perbedaan antar perlakuan di lakukan Uji Jarak Berganda Duncandengan rumus sebagai berikut : Sx LSR = KTgalat = r = SSR x.sx s² r Keterangan : Sx KT galat SSR LSR r : Standard : Kuadrat Tengah Galat : Studentized Significant Range : Least Significant Range : Ulangan Kaidah keputusan : 1. Bila selisih antar perlakuan (x) di bandingkan dengan LSR ternyata : x LSR, maka tidak berbeda nyata. 2. Bila x > LSR, maka berbeda nyata.
22