Negara Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang. Salah. Berbagai usaha telah dilakukan oleh Pemerintah untuk memperoleh dana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini, kondisi perekonomian di indonesia dapat dilihat dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB 1 PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang profesional. Saat ini banyak perusahaan yang sudah go public maka

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. modal ataupun reksadana. Kondisi industri keuangan khususnya perbankan di

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan masyarakat yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang. Salah satu ciri dari negara berkembang adalah pembangunan dalam segala bidang. Berbagai usaha telah dilakukan oleh Pemerintah untuk memperoleh dana pembangunan, terutama dana yang diperoleh dari dalam negeri. Mengapa ditekankan pada dana dalam negeri, karena disamping dana luar negeri dapat dikurangi yang berarti mengurangi ketergantungan pada bantuan luar negeri - penggunaan dana dalam negeri ini mempunyai arti yang sangat penting, khususnya dalan rangka mengatur prioritas pembangunan aspek aspirasi dan partisipasi masyarakat dapat turut dikembangkan. Salah satu kebijaksanaan yang ditempuh oleh Pemerintah adalah dengan mengaktifkan kembali kegiatan Pasar Modal di Indonesia. Hal ini selain untuk menghadapi tuntutan perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi dewasa ini, juga dimaksudkan untuk mempercepat proses pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan perusahaan menuju pada pemerataan pendapatan masyarakat, serta untuk menggairahkan partisipasi dari masyarakat dalam pengerahan dana, sehingga dapat dipergunakan secara produktif untuk pembiayaan pembangunan nasional. Pada dasarnya go public dapat dikatakan merupakan salah satu proses pendidikan atau pembinaan yang bersifat menyeluruh, yang mencangkup seluruh lapisan masyarakat. Dalam kerangka ini masyarakat yang mempunyai dana lebih

didik untuk meningkatkan kebiasaan menabung dan selanjutnya diarahkan pada kegiatan investasi pada sektor sektor produktif, yang berarti masyarakat didik untuk mengenal resiko dalam usaha. Memasuki era persaingan bebas, setiap perusahaan dituntut untuk lebih mengembangkan strateginya masing - masing agar tetap bertahan hidup dan berkembang. Perusahaan berupaya untuk menciptakan strategi tersebut untuk mengembangkan perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang yang disebut strategi pertumbuhan perusahaan. Setiap pertumbuhan perusahaan yang terjadi tentu berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi yang pesat telah membawa dampak yang besar dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah sektor finansial atau keuangan. Setiap perusahaan tentu memiliki laporan keuangan yang diterbitkan pada suatu periode. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat bermanfaat, apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, seperti kreditor, investor, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai dasar pengambilan suatu keputusan. Kebutuhan akan informasi keuangan yang relevan dan handal ini menciptakan permintaan akan jasa akuntansi dan jasa audit. Pihak bank dan kreditor akan

membutuhkan informasi yang handal untuk membuat keputusan memberi pinjaman; sementara investor memerlukan informasi seperti itu untuk membuat keputusan pembelian atau penjualan secara tepat. Tentu tidak diragukan lagi, fungsi Audit independen memainkan peranan penting baik dalam bisnis maupun masyarakat. Berbagai pihak ketiga, termasuk investor, kreditor, dan regulator, bergantung pada Auditor independen. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, bahwa laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitas yang membuat informasi laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar penggunanya. Keempat karakteristik tersebut antara lain dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan tepat waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut. Tepat waktu adalah kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu. Jadi semakin cepat informasi laporan keuangan dipublikasikan ke publik, maka informasi tersebut semakin bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dan sebaliknya jika terdapat penundaan yang tidak semestinya, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya dalam hal pengambilan suatu keputusan. Oleh karena itu, informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam

pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengadakan penyempurnaan peraturan mengenai penyampaian laporan keuangan tahunan. Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-36/PM/2003, No. Peraturan X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan berkala, menyatakan bahwa laporan keuangan berkala disertai dengan laporan auditor independen disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hal ini berarti merubah peraturan sebelumnya yang semula selambat-lambatnya seratus dua puluh hari menjadi selambat-lambatnya sembilan puluh hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dengan adanya perubahan peraturan tersebut, auditor dituntut untuk lebih cepat dalam menyelesaikan laporan keuangan auditannya. Pada satu sisi, publik menuntut auditor untuk menyelesaikan laporan auditnya dengan tepat waktu, sementara pada sisi lain, menurut Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian dan standar pekerjaan lapangan menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan prencanaan yang matang dan pengumpulan alat-alat bukti yang cukup memadai. Karena standar inilah, memungkinkan akuntan publik untuk menunda publikasi laporan audit atau laporan keuangan auditan apabila dirasakan perlu memperpanjang masa audit yang telah disepakati sebelumnya. Ketepatan perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan dapat mengalami ketertundaaan yang disebabkan oleh lamanya auditor dalam

menyelesaikan pekerjaan auditnya. Auditor melakukan tugas auditnya berdasarkan pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), khususnya tentang standar pekerjaan lapangan, yang mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pemenuhan standar audit tersebut oleh auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil audit. Menurut Suwardjono (2002:170), ketepatanwaktuan informasi mengandung pengertian bahwa informasi tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk memperngaruhi atau membuat perbedaan dalam keputusan. Dengan demikian informasi dapat menjadi tidak relevan apabila tidak tersedia pada waktu yang dibutuhkan. Melihat pentingnya jangka waktu penyelesaian audit atas laporan keuangan, disebut audit lag, sebagai faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sekaligus nilai informatif laporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan, penulis beranggapan bahwa audit lag merupakan suatu objek yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Hingga tahun 2012, penelitian mengenai audit lag telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti di berbagai negara, terutama mengenai faktor faktor yang mempengaruhi lamanya audit lag.

Di Malaysia, Ahmad dan Kamarudin (2003:5) menemukan bahwa audit delay di Malaysia dipengaruhi oleh atribut perusahaan maupun auditor.ahmad Kamarudin melakukan penelitian mengenai audit lag terhadap 100 perusahaan yang terdaftar di Kuala Lumpur Stock Exchange selama periode tahun 1996 2000. Atribut perusahaan yang terbukti mempengaruhi audit delay adalah kelompok industri emiten, kinerja perusahaan, adanya extraordinary item, opini audit yang diterima, periode akuntansi, dan proporsi hutang. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa audit lag semakin lama pada : (1) Perusahaan Industri Non Keuangan (2) Perusahaan yang menerima Opini audit Wajar tanpa pengecualian (3) Perusahaan yang memiliki akhir periode pelaporan keuangan selain 31 desember (4) Perusahaan yang di audit oleh kantor akuntan publik non the big four, (5) Perusahaan yang menghasilkan earnings negatif, dan (6) Memiliki resiko yang lebih tinggi. Hossain dan Taylor (1998:12) menemukan bahwa audit delay di Pakistan sangat dipengaruhi oleh bentuk perusahaan (perusahaan multinasional dan bukan). Penelitian tentang audit delay telah banyak dilakukan untuk menentukan faktor yang memengaruhi audit delay baik dari aspek perusahaan (auditee) maupun dari aspek auditor. Penelitian-penelitian tersebut pada umumnya mengukur audit delay dengan jumlah hari antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan audit. Oleh karena itu melalui penelitian ini penulis Penulis tertarik untuk meneliti kembali apakah hasil penelitian tersebut relevan bila diterapkan pada laporan keuangan auditan dn kemudian hendak menguji faktor faktor yang

mempengaruhi audit report lag pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2012 karena perusahaan ini mendominasi perusahaan yang listing di BEI sehingga sampel yang akan digunakan lebih banyak. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu, dan laporannya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah berbentuk skripsi dengan judul Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kompleksitas Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit, dan Umur Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit report lag? 2. Apakah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kompleksitas Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit, dan Umur Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit report lag? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap audit report lag.

2. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap audit report lag. 3. Untuk mengetahui pengaruh Kompleksitas Perusahaan terhadap audit report lag. 4. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Audit terhadap audit report lag. 5. Untuk mengetahui pengaruh Opini Audit terhadap audit report lag. 6. Untuk mengetahui pengaruh Umur Perusahaan terhadap audit report lag. 7. Untuk mengetahui Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Komplesitas Perusahaan, Kualitas Audit, Opini Audit, dan Umur Perusahaan secara bersama terhadap audit report lag. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya : 1. Bagi Penulis Penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap audit report lag. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama penelitian yang berkaitan dalam mengurangi audit report lag

3. Bagi Kantor Akuntan Publik Penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan dalam usaha meningkatkan efesiensi dan efektivitas pelaksanaan audit melalui pengelolaan faktor faktor yang dapat mempengaruhi audit report lag sehingga lamanya audit lag dapat dikurangi dan dapat meningkatkan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan oleh perusahaan akuntan publik. 4. Bagi Manajer Perusahaan Publik Penelitian ini diharapkan dapat memicu manajer untuk lebih meningkatkan ketepatan waktu dalam menyajikan laporaan keuangan karena persahaan publik ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi di dalam melakukan penelitian cenderung lebih ketat diawasi oleh para investor dan institusi lain. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian sejenis serta menambah pengetahuan dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenai audit report lag dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.