HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK. Asih Fatriansari

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU


HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Motorik halus adalah pergerakan yang melibatkan otot-otot halus pada tangan

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMANFAATAN PROGRAM POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE KOTA CIMAHI SELATAN TAHUN 2017

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

JARAK KELAHIRAN MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DUSUN SUNGAI GAMBIR KABUPATEN BUNGO

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

1 * Yuhendri Putra, 2 Junios. *

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

STUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK Program Studi Ners, STIK Siti Khadijah Palembang asih.fatriansari13@gmail.com ABSTRAK Latar belakang: Status gizi menjadi indikator ketiga dalam menentukan derajat kesehatan anak. Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang optimal. Salah satu upaya untuk mendeteksi perkembangan anak adalah dengan melakukan pengukuran pada motorik kasar. Tujuan: diketahuinya hubungan status gizi terhadap perkembangan motorik kasar pada anak di TK Golden Age Pemda Palembang. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa yang bersekolah di TK Golden Age Pemda Palembang berjumlah 31 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan chi-square. Hasil: berdasarkan uji statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar (p value = 0,006). Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak. Disarankan untuk penelitian selanjutnya diharapkan pengadaan sarana bermain untuk merangsang perkembangan motorik dan psikologis anak serta perlu meningkatkan penyuluhan masalah kesehatan bagi masyarakat tentang kebutuhan gizi balita sehingga status gizi buruk balita dapat dicegah dan kurang gizi pada balita dapat teratasi dengan baik. Kata kunci : Status Gizi, Motorik Kasar ABSTRACT Background: Nutritional status is the third indicator in determining the child's health status. Good nutritional status can help the child growth and development process to achieve optimal maturity. One effort to detect the development of children is to take measurements on gross motor skills. Objective: to know the relationship of nutritional status to gross motoric development in children in the Golden Age Kindergarten of the Palembang Regional Government. Method: this study used a cross sectional approach. The sample of this study were 31 students who attended the Golden Age Kindergarten of the Regional Government of Palembang. The sampling technique uses simple random sampling. Data analysis includes univariate and bivariate using chi-square. Result: based on the statistical test found a significant relationship between nutritional status and gross motor development (p value = 0.006). Conclusion: there is a significant correlation between nutritional status and gross motor development in children. Future studies are expected to be added to stimulate the provisoin of play facilities and motor development as well as the need to improve the child s psychological health problems for public education about nutritional needs of the poor nutritional status of children under five so that toddlers can be prevented and malnutrition in infants can be resolved properly. Keywords: Nutritional Status, Gross Motoric Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 16

PENDAHULUAN Status gizi adalah keadaan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuan fisik akan energi dan zat lain yang di peroleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur seacara antropometri. Untuk memperkirakan status gizi seseorang, suatu kelompok atau suatu masyarakat perlu dilaksanakan pengukuran-pengukuran untuk menilai berbagai tingkatan gizi (Sunita, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, 1 dari 7 anakanak diperkirakan gizi kurang di Negara maju. Prevalensi tinggi dikombinasikan dengan populasi yang besar, berarti bahwa sebagian besar anak-anak kekurangan gizi 49 juta hidup di Asia Selatan (Anggraini, 2017). Menurut Kemenkes RI prevalensi status gizi balita di indonesia, Tahun 2015 gizi buruk sebanyak 4,5%, gizi kurang 18,1%, gizi baik 75,9%, gizi lebih 1,5%. Sedangkan tahun 2016 gizi buruk 3,4%, gizi kurang 14,4%, gizi baik 80,7%, gizi lebih 1,5%. Dan di tahun 2017 gizi buruk 3,8%, gizi kurang 14,0%, gizi baik 80,4%, gizi lebih 1,8% (Kemenkes RI, 2017). Status gizi balita di Sumatera Selatan pada tahun 2015 gizi buruk sebanyak 2,3%, gizi kurang 15,8 %, gizi baik 80,8%, gizi lebih 1,2%. Pada tahun 2016 terjadi penurunan gizi buruk menjadi 1,9%, gizi kurang 9,3%, gizi baik 87,2%, gizi lebih 1,6%. Dan pada tahun 2017 terjadi penaikan lagi menjadi gizi buruk 2,1%, gizi kurang 10,2%, gizi baik 86,7%, gizi lebih 1,1% Sedangkan status gizi balita di kota Palembang dilaporkan pada tahun 2015 gizi buruk sebanyak 0,02%, gizi kurang 1,13%, gizi baik 97,30% gizi lebih 1,55%. Pada tahun 2016 gizi buruk 0,03%, gizi kurang 2,45%, gizi baik 96,02%, gizi lebih 1,53%. Dan pada tahun 2017 gizi buruk 0,02%, gizi kurang 96,77%, gizi baik 96,77, gizi lebih 1,22% (Dinkes, 2018). Status gizi menjadi indikator ketiga dalam menentukan derajat kesehatan anak. Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang optimal. Gizi yang cukup juga dapat memperbaiki ketahanan tubuh sehingga diharapkan tubuh akan bebas dari segala penyakit. Status gizi ini dapat membantu untuk mendeteksi lebih dini resiko terjadinya masalah kesehatan. Pemantauan status gizi dapat digunakan sebagai bentuk antisipasi dalam merencanakan perbaikan status kesehatan anak (Hidayat, 2011). Proses pertumbuhan dan perkembangan anak menurut United Nations Children s Fund (UNICEF) merumuskan tiga faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang secara tidak langsung (underlying factors), yaitu Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 17

ketahanan pangan rumah tangga, pengasuhan, dan sanitasi lingkungan. Ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi asupan gizi dan juga tingkat kesehatan anak yang juga turut menentukan kualitas pertumbuhan serta perkembangan anak (Nurlinda, 2013). Penelitian dari Trimuda (2017), tentang hubungan status gizi anak dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia bayi dan balita didapatkan bahwa anak yang memiliki status gizi kurus mempunyai hambatan dalam perkemabngan motorik kasar dibandingkan dengan anak yang memiliki status gizi baik yang perkembangan motorik kasar lebih baik karena asupan nutrisinya terpenuhi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syafiani (2015), tentang hubungan status gizi dengan perkembangan motorik didapatkan adanya hubungam antara satus gizi dengan perkembangan motorik kasar pada balita karena bahwa motorik kasar pada balita yang tidak sesuai dengan umurnya dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan atau stimulasi orangtua yang menyebabkan anak gagal berkembang demikian sebaliknya jika diberikan rangsangan yang baik maka perkembangan motorik anak juga baik disertai dengan gizi yang baik pula. Menurut data yang ada di TK golden Age Pemda Palembang Tahun 2018 jumlah anak yang bersekolah berjumlah 45 anak. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti, mengenai perkembangan motorik kasar pada anak dari 10 responden, 2 responden yang tidak melakukan 7 indikator yang ada di lembar observasi. sebelumnya tidak ada penilaian status gizi dan tidak ada pemeriksaan motorik kasar secara rutin pada anak di TK Golden Age Pemda Palembang. Siswa di TK Golden Age Pemda Palembang umurnya rata-rata 3-5 tahun yang perlu diperhatikan status gizinya. Berdasarkan uraian di atas. Peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak di TK Golden Age Pemda Palembang tahun 2018. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah siswa yang bersekolah di TK Golden Age Pemda Palembang berjumlah 31 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2018 TK Golden Age Pemda Palembang. Data yang didapatkan adalah data dari kuesioner DDST tentang perkembangan motorik (baik: 75%, buruk <75%) dan pengukuran berat badan dengan Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 18

menggunaan Z-Skor BB/U (gizi baik: 2SD s /d +2SD, gizi kurang: -3SD s /d < - 2SD) Pengolahan data yang digunakan teknik analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chisquare. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Analisis univariat terdiri dari status gizi dan motorik kasar di TK Golden Age Pemda Palembang. Hasil analisis univariat dapat diliaht pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Menurut Status Gizi dan Perkembangan Motorik Kasar Anak No Variabel Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Status Gizi - Gizi baik - Gizi kurang 2 Perkembangan motorik kasar anak - Baik - Kurang baik 21 10 67.7 32.3 23 74.2 8 25.8 Jumlah 31 100 Analisis univariat diperoleh data distribusi frekuensi dari 31 responden, variabel status gizi tertinggi dengan gizi baik sebanyak 21 responden (67,7%) dan variabel motorik kasar tertinggi dengan kategori baik sebanyak 23 responden (74,2%). Analisis Bivariat Berdasarkan hasil penelitian pada analisa bivariat terdapat variabel independen (satus gizi) dan variabel dependen (motorik kasar), dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Status Gizi Motorik Kasar Anak Total P-value Baik Kurang Baik Kurang baik 19 2 21 90,5% 9,5% 100% 4 6 10 40% 60% 100% 0,006 Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 19

PEMBAHASAN Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan 21 responden yang memiliki status gizi baik yang motorik kasar baik lebih besar sebanyak 19 responden (90,5%), sedangkan dari 10 responden yang gizi buruk yang motorik kasar kurang baik lebih besar sebanyak (60%). 6 responden Berdasarkan Uji chi-square di dapatkan p value 0,006 < α (0,05), hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak di TK Golden Age Pemda Palembang. Status gizi menjadi indikator ketiga dalam menentukan derajat kesehatan anak. Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang optimal. Gizi yang cukup juga dapat memperbaiki ketahanan tubuh sehingga diharapkan tubuh akan bebas dari segala penyakit. Status gizi ini dapat membantu untuk mendeteksi lebih dini resiko terjadinya masalah kesehatan. Pemantauan status gizi dapat digunakan sebagai bentuk antisipasi dalam merencanakan perbaikan status kesehatan anak (Hidayat, 2011). United Nations Children s Fund (UNICEF) merumuskan tiga faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang secara tidak langsung (underlying factors), yaitu ketahanan pangan rumah tangga, pengasuhan, dan sanitasi lingkungan. Ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi asupan gizi dan juga tingkat kesehatan anak yang juga turut menentukan kualitas pertumbuhan serta perkembangan anak (Nurlinda, 2013). Hal ini sejalan dengan penelitian Sa diya (2016) tentang hubungan status gizi balita dengan perkembangan balita yang dilakukan di Posyandu Dusun Samben Kabupaten Lamongan didapatkan bahwa perkembangan balita yang baik dipengaruhi oleh status gizi yang baik, dimana gizi yang baik ini anak mempercepat dan merangsang perkembangan dengan baik. Penelitian yang dilakukan oleh Syafiani (2015), tentang hubungan status gizi dengan perkembangan motorik didapatkan adanya hubungam antara satus gizi dengan perkembangan motorik kasar pada balita karena bahwa motorik kasar pada balita yang tidak sesuai dengan umurnya dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan atau stimulasi orangtua yang menyebabkan anak gagal berkembang demikian sebaliknya jika diberikan rangsangan yang baik maka perkembangan motorik anak juga baik disertai dengan gizi yang baik pula. Berdasarkan hasil penelitian, teori dan penelitian terkait yang ada, penelitian berasumsi, status gizi merupakan faktor Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 20

yang memiliki hubungan dengan motorik kasar anak. Status gizi yang baik akan membantu proses perkembangan motorik anak untuk mencapai kematangan yang optimal. Dan anak yang gizi buruk dapat mempengaruhi kualitas perkembangan motorik anak. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Sebagian responden memiliki status gizi baik sebesar 67,7% 2. Sebagian besar responden memiliki perkembangan motorik kasar baik sebesar 74,2% 3. Ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar (p-value=0,006) Saran Diharapkan diberikan pengadaan sarana bermain yang memadai untuk merangsang perkembangan motorik dan psikologis anak serta perlu meningkatkan penyuluhan masalah kesehatan bagi masyarakat tentang kebutuhan gizi balita sehingga status gizi buruk balita dapat dicegah dan kurang gizi pada balita dapat teratasi dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, s., Adang, y. g., & Syntia, d. 2017. Gambaran Status Ekonomi Keluarga Yang Mempengaruhi Status Gizi Kurang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin. Jurnal Keperawatan Suaka Insan, 2(1), 1-4. Dinkes Palembang. 2018. Profil Kesehatan Kota Palembang 2018. Palembang : Dinas Kesehatan Kota Palembang. Hidayat, A. A. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Jamilah, d. a. 2018. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Balita Usia 1-5 Tahun Di Posyandu Balita Balai Desa Dukuhseti Kec. Dukuhseti Kab. Pati. Prosiding Hefa (Health Events For All). Kemenkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Nurlinda, A. 2013. Gizi Dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta (Untuk Anak 1-2 Tahun). Yogyakarta: Andi. Sa diya,lk. 2016. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Balita di Posyandu Dusun Samben Kabupaten Lamongan. Jurnal Sain Med. ISSN. Vol 7. No. 2. Desember 2016. Hal 36-90 Syafriani. 2015. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Balita Usia 1-5 Tahun Di Desa lubuk Muda Wilayah Kerja Puskemas Lubuk Muda Kabupaten Bengkalis. STIKES Tuanku Tambusai Riau. (Jurnal Gizi Stikes Tuanku Tambusai, Vol.3, No.1 Januari 2015, ISSN 977235598DD5, Hal 1-7). Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 21

TK Golden Age Pemda Palembang. 2018. Profil TK Golden Age Pemda Palembang Tahun 2018. Palembang: TK Golden Age Pemda Palembang Timuda, c. e. 2017. Hubungan Status Gizi Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia Bayi Dan Balita (0-59 Bulan) Di Puskesmas Pandanwangi Malang. Saintika Medika, 10(2), 115-122. Sunita, A. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia. Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 22