Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

dokumen-dokumen yang mirip
Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahun 2010 sampai tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Transkripsi:

Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar secara berturut turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010 sampai 2012, berdasarkan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan (audited) untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 31 Desember 2011, dan 31 Desember 2012. Produk perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi meliputi makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan barang keperluan rumah tangga, serta peralatan rumah tangga. 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis causal study. Menurut Sekaran dan Bougie (2010), causal study adalah penelitian yang menawarkan variabel variabel yang dapat menjawab masalah dalam penelitian. Masalah dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen tunai dengan variabel variabel yang diprediksi mempengaruhi adalah pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institusional, Debt to Equity Ratio, Return on Assets, dan Current Ratio. 54

3.3 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen yang seluruhnya diukur dengan skala rasio. Menurut Sekaran dan Bougie (2010:70) variabel dependen adalah variabel yang menjadi sasaran utama dalam penelitian sementara variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif. 3.3.1 Variabel dependen Variabel dependen untuk penelitian ini adalah kebijakan dividen tunai yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Kebijakan dividen tunai adalah keputusan perusahaan untuk menentukan berapa besarnya laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen dan berapa laba bersih yang akan diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan (Santoso dan Prastiwi, 2012). Kebijakan dividen tunai ini dinilai dengan menggunakan DPR yang merupakan presentase laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. DPR membandingkan antara jumlah dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham (cash dividends) dibandingkan dengan laba bersih (net income) yang dapat dirumuskan sebagai berikut (Weygandt, dkk., 2013): Keterangan : Dividend Payout Ratio : rasio pembayaran dividen pada tahun t Cash Dividends : dividen tunai pada tahun t 55

Net Income : laba bersih setelah dikurangi dengan pajak terkait dengan dividen tunai pada tahun t Cash dividends pada tahun t merupakan dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham atas laba tahun t-1 (1 tahun sebelum tahun t) yang diumumkan/dibagikan menurut hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berupa dividen interim dan dividen final. 3.3.2 Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.2.1 Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan adalah tingkat pertumbuhan dalam pengembangan usaha yang diukur pertumbuhan aset (Asset Growth) perusahaan dari tahun ke tahun. Menurut Janifairus (2013) pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan Asset Growth dihitung berdasarkan presentase kenaikan aset dari tahun ke tahun, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : Assets Growth : pertumbuhan aset perusahaan pada tahun t Total Asset (t) : total aset perusahaan pada tahun t Total Asset (t-1) : total aset perusahaan satu tahun sebelum tahun t 56

3.3.2.2 Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional (INST) adalah proporsi kepemilikan saham pada akhir tahun yang dimiliki oleh lembaga, seperti auransi, koperasi, bank, atau institusi lain (Sudaryanti, 2011). Menurut Santoso dan Prastiwi (2012) kepemilikan institusional dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : Kepemilikan Institusional : presentase saham yang dimiliki pihak institusional pada tahun t di atas 5% saham dimiliki institusional : jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pihak institusional pada tahun t saham beredar : jumlah lembar saham yang beredar pada tahun t 3.3.2.3 Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang/kewajiban) terhadap total shareholder s equity yang dimiliki perusahaan 57

(Janifairus,dkk., 2013). Menurut Subramanyam dan Wild, dkk. (2014) Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : Debt to Equity Ratio : rasio perbandingan total kewajiban dengan total ekuitas pada tahun t Total Liabilities : jumlah kewajiban pada tahun t Shareholder s Equity : jumlah ekuitas pemegang saham pada tahun t 3.3.2.4 Return on Assets Return on Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya (Marietta dan Sampurno, 2013). Menurut Weygandt, dkk. (2013) Return on Assets dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: Return on Assets Net Income : tingkat pengembalian aset pada tahun t : laba bersih pada tahun t 58

Average Assets : rata- rata total aset; menurut Weygandt, dkk. (2013) dihitung sebagai berikut : Total Assets (t) Total Assets (t-1) : total aset pada tahun t : total aset satu tahun sebelum tahun t 3.3.2.5 Current Ratio Current Ratio (CR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Menurut Weygandt, dkk. (2013) Current Ratio dapat dirumuskan sebagi berikut: Keterangan : Current Ratio Current Asset Current Liabilities : rasio lancar pada tahun t : aset lancar perusahaan pada tahun t : kewajiban lancar pada tahun t 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dalah data sekunder, yaitu informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber yang memang sudah ada (Sekaran dan Bougie, 2010). Data yang digunakan dalam penelitian ini laporan keuangan 59

(audited) perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi pada periode 2010-2012 dengan tanggal pelaporan 31 Desember 2010, 31 Desember 2011, dan 31 Desember 2012. Data laporan keuangan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang mencatatkan laporan keuangan perusahaan tahun 2010 hingga tahun 2012 dengan tanggal pelaporan 31 Desember 2010, 31 Desember 2011, dan 31 Desember 2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel adalah bagian dari populasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel dengan membatasi sampel ke tipe spesifikasi yang disesuaikan untuk beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran dan Bougie, 2010). Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu: 1. Perusahaan yang terdaftar berturut turut di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012 dalam perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. 2. Menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah yang telah diaudit oleh auditor independen pada periode pelaporan 31 Desember 2010, 31 Desember 2011, dan 31 Desember 2012. 60

3. Perusahaan memperoleh laba setelah pajak atau earning after tax yang positif secara berturut turut pada tahun 2010, 2011 dan 2012. 4. Perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pemilik institusional selama periode 2010-2012. 5. Perusahaan membagikan dividen tunai secara berturut turut pada tahun 2011, 2012, dan 2013. 3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum dan range (Ghozali, 2012). 3.6.2 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2012). Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Dalam penelitian ini, metode uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Hipotesis pengujian yaitu: Hipotesis Nol (H 0 ) Hipotesis Alternatif (H a ) : data terdistribusi secara normal : data tidak terdistribusi secara normal Pengambilan keputusan untuk uji normalitas ini didasarkan : 61

a. Jika probabilitas signifikansi 5%, maka hipotesis nol diterima dan dapat disimpulkan bahwa data yang sedang diuji terdistribusi secara normal. b. Jika probabilitas signifikansi < 5%, maka hipotesis nol ditolak dan dapat disimpulkan bahwa data yang sedang diuji tidak terdistribusi secara normal (Ghozali, 2012). 3.6.3 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi : 3.6.3.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak ortogonal. Variabel 62

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2012). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi ialah dengan melihat nilai tolerance dan lawannya nilai variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF 10 (Ghozali, 2012). 3.6.3.2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode pengganggu t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data 63

runtut waktu (time series) karena gangguan pada individu / kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu / kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali,2012). Dalam penelitian ini, cara untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-Watson (D-W test) digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen (Ghozali, 2012). Hipotesis yang akan diuji adalah : H 0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) H a : ada autokorelasi (r 0) Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi : Tabel 3.1 Durbin - Watson Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 < d< dl dl d du 4-dl< d< 4 4-du d 4-dl du< d< 4-du 64

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di- studentized. Dasar analisinya yaitu jika ada pola tertentu, titik titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadinya heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012). 65

3.6.4 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda karena terdapat lebih dari satu variabel independen. Rumus regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah : DPR = α + β 1 AG +β 2 INST +β 3 DER +β 4 ROA +β 5 CR +e Keterangan : a) DPR : Dividend Payout Ratio b) α : konstanta c) β 1, β 2, β 3, β 4, β 5 : koefisien d) AG : Asset Growth e) INST : Kepemilikan Institusional f) DER : Debt to Equity Ratio g) ROA : Return on Assets h) CR : Current Ratio i) e : standard error 3.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi Nilai R menunjukkan koefisien korelasi, yaitu mengukur kekuatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai koefisien korelasi antara -1 dan +1. Tanda menunjukkan bahwa variabel independen memiliki hubungan negatif dengan variabel dependen. Tanda + menunjukkan bahwa variabel 66

independen memiliki hubungan positif dengan variabel dependen. Jika nilai R berada di antara 0 sampai dengan +0,5 atau -0,5 sampai 0, berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen lemah. Jika nilai R berada di antara +0,5 sampai +1 atau -1 sampai -0,5 berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen kuat (Lind, dkk., 2012). Menurut Ghozali (2012) uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi (R 2 ) merupakan koefisien penentu (determinasi) untuk menentukan baik atau buruknya kecocokan model regresi yang terbentuk (Pramesti, 2006). Nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas sedangkann nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2012). Kelemahan dasar pada penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun 67

apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan nilai Adjusted R 2 untuk mengevaluasi regresi terbaik (Ghozali, 2012). 3.6.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap variabel dependen/terikat. Uji statistik F mempunyai tingkat signifikansi α = 0.05. Kriteria pengujian hipotesis dalam uji ini ialah apabila nilai signifikansi F (p- value) < 0.05 maka hipotesis alternatif diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2012). 3.6.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t mempunyai nilai signifikansi = 0.05. Kriteria pengambilan keputusan ialah jika nilai signifikansi t (p-value) < 0.05, maka hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2012). 68