ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS) DI KOTA BALIKPAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PADANG ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN PADA ZONA SELAMAT SEKOLAH DI YOGYAKARTA. Jaya Yogyakarta. Atma Jaya Yogyakarta ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

BAB I ZONA SELAMAT SEKOLAH

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

ABSTRAK. Kata kunci: keselamatan pengguna jalan, kecepatan pengemudi kendaraan, ZoSS

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAN PADA WILAYAH ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DI KOTA PADANG

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAAN PADA WILAYAH ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PEKANBARU 1

Evaluasi Zona Selamat Sekolah di SD Sukasenang Jalan P.H.H. Mustofa Kota Bandung

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISA EFEKTIFITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DITINJAU DARI PENURUNAN KECEPATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

ANALISIS TERHADAP FASILITAS DAN KESELAMATAN PENGGUNA ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS)

PERSEPSI PENGGUNA FASILITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Pejalan kaki yang tertabrak kendaraan pada kecepatan 60 km/jam hampir

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN LALU LINTAS DI KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 65 TAHUN 1993 T E N T A N G FASILITAS PENDUKUNG KEGIATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 04 TAHUN 2003 TENTANG PERLENGKAPAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 62 TAHUN 1993 T E N T A N G ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS MENTERI PERHUBUNGAN,

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.603/AJ 401/DRJD/2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.276/AJ-401/DRJD/10 TENTANG

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah negara Indonesia, terletak di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Bermotor dan Penutupan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Pada Masa Angkutan Lebaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI PEMAHAMAN MAHASISWA SEBAGAI PENGENDARA TERHADAP RAMBU LALU LINTAS DAN MARKA JALAN DI KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 14 tahun 2006,

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2435 / AJ.409 / DRJD / 2007 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

RAMBU LALU LINTAS JALAN

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.


BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 14 TAHUN 2006 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK 113/HK.207/DRJD/2010 TENTANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBATASAN JAM OPERASIONAL KENDARAAN ANGKUTAN TANAH DAN PASIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Analisis Kinerja Ruas Jalan Kaliurang KM 12 KM 14,5 Sleman Yogyakarta

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOM0R 25 TAHUN 2000 TENTANG

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

PENGARUH SOSIALISASI ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) TERHADAP EFEKTIFITAS ZoSS SEKOLAH DASAR DI PEKANBARU. Septian Surya Utama 1), Yosi Alwinda 2)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pemilikkan kendaraan, perluasan kota serta peningkatan aktivitas

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 4 (Empat)

Pengertian Lalu Lintas

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan framework penyusunan laporan secara keseluruhan. Bab ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS) DI KOTA BALIKPAPAN Varian Saputra Kusasih 1 ; Maslina 2 ; LM Zainul 3 Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi Teknik Sipil FTSP, Universitas Balikpapan Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jl. Pupuk Raya, Gn. Bahagia, Balikpapan, Kalimantan Timur, 76114 Email : 1 variansaputra@ymail.com ; 2 maslinak3_uniba@yahoo.com ; 3 lmzainul@yahoo.co.id ABSTRAK Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi/wilayah di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah. Zona Selamat Sekolah (ZoSS) didesain untuk keperluan perlambatan kecepatan kendaraan yang melintasi diarea yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efektivitas penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang sudah diterapkan di Kota Balikpapan saat ini. Metode yang digunakan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Nomor : SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 Tentang Uji Coba Penerapan Zona Selamat Sekolah di 11 (Sebelas) Kota Pulau Jawa. Analisa data dilakukan menggunakan statistik distribusi normal (uji Z), dengan membandingkan nilai Z hitung dengan nilai Z tabel dengan tingkat kesalahan 5% untuk perilaku penyeberang, perilaku pengantar dan kecepatan kendaraan. Sedangkan analisa volume lalu lintas mengacu pada Direktorat Bina Jalan Kota (1997) tentang Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Sampel diambil secara acak berdasarkan survei lapangan di sekolah yang sudah menerapkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS), yaitu SD Kemala Bhayangkari dan SD Kartika V-3. Sebagai pembandingnya adalah sekolah yang belum menerapkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS), yaitu 002 Balikpapan Tengah dan 006 Balikpapan Tengah. Data diambil pada jam sibuk, yaitu pukul 06.30-07.30 WITA. Hasil menunjukkan bahwa penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di SD Kemala Bhayangkari dan SD Kartika V-3 sangat efektif dalam kategori Perilaku penyeberang dan Perilaku pengantar. Sementara dalam kategori Kecepatan kendaraan kecepatan pengendara yang melintas diarea ZoSS masih melewati batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan. Kata Kunci: Distribusi Normal, Kapasitas Jalan, Zona Selamat Sekolah (ZoSS) 18

PENDAHULUAN lintas dalam transportasi dapat didefinisikan sebagai gerak kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor, pejalan kaki termasuk hewan di dalam suatu lintasan/jaringan lintasan. Sedangkan, jaringan lalu lintas terdiri dari prasarana, bangunan pendukung dan fasilitas pelengkapnya yang kesemuanya itu bertujuan sebagai wadah di dalam pergerakan lalu lintas. Setiap orang dipastikan mempunyai harapan dan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas yang, ny, mudah dan ekonomis. Oleh karena itu, hal-hal seperti kemacetan, kecelakaan, ketidakan, ketidaknyan dan kebisingan, khususnya pada jaringan lalu lintas di lingkungan sekolah menjadi perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah. lintas yang tertib dan teratur akan dapat mencegah berbagai kecelakaan sehingga tercipta lalu lintas yang selamat, dan ny, disamping tentunya juga akan mengurangi kemacetan sehingga terwujud lalu lintas yang lancar, efisien dan ekonomis. Perkembangan teknologi dibidang transportasi dan peradaban yang menginginkan segala sesuatu berjalan serba cepat, sering menjadikan anak-anak sebagai korban termasuk korban kecelakaan lalu lintas. Dari data Kepolisian Republik Indonesia tahun 2004, dapat diketahui bahwa 2% (dua persen) dari 17.600 (tujuh belas ribu enam ratus) korban kecelakaan adalah anak-anak berusia 5-15 tahun. Anak adalah generasi penerus, yang akan memikul beban keluarga, masyarakat dan bangsa di hari depan. Keselamatan anak merupakan tanggung jawab bersama, karenanya Pemerintah, Masyarakat dan Swasta harus saling bahu membahu dalam memberikan dan/atau menciptakan perlindungan terhadap keselamatan anak-anak. (Suweda, 2009). Dengan melihat fakta tersebut, menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (2006) diperlukan suatu fasilitas yang menunjang keselamatan bagi penyeberang jalan salah satunya Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang memenuhi ketentuan bagi keselamatan penyeberang khususnya bagi siswa-siswi SD yang masih bersifat spontan dan tak terduga. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan terciptanya lingkungan yang tertib lalu lintas, sehingga kean, kenyan dalam berlalu lintas dapat terwujud. Dengan adanya Zona Selamat Sekolah (ZoSS) diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan bagi para penyeberang jalan, terlebih siswa-siswi Sekolah Dasar. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, salah satunya adalah faktor kecepatan tinggi saat berkendara. Dengan kecepatan tinggi kendaraan menjadi sulit dikendalikan, sehingga kendaraan membutuhkan waktu yang lebih 19

lama untuk melakukan pengereman saat melihat bahaya (seperti penyeberang jalan. Jika pengemudi tidak memperhatikan bahaya, maka pengemudi hanya memiliki sedikit waktu untuk bertindak. Dengan demikian kecepatan kendaraan sengat berpengaruh terhadap keselamatan penyeberang jalan. Selain faktor kecepatan, faktor perilaku penyeberang jalan juga berpengaruh terhadap keselamatan penyeberang jalan. Jika penyeberang jalan tidak mengetahui cara menyeberang dengan selamat, tentu dapat menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan ketika menyeberang. Di Balikpapan ada 2 sekolah dasar (SD) yang sudah menerapkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yaitu SD Kemala Bhayangkari yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota dan SD Kartika V-3 yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta, Muara Rapak, Balikpapan Utara. Di 006 Balikpapan Tengah pernah terjadi insiden dimana 2 siswi menjadi korban terserempet oleh kendaraan roda 2 dan mengakibatkan luka ringan terhadap 2 siswi tersebut. Melihat pengaruh kecepatan kendaraan dan perilaku penyeberang jalan yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan, maka peneliti akan mencoba menilai efektifitas program ZoSS dengan cara membandingkan antara SD Kemala Bhayangkari dan SD Kartika V-3 sebagai sekolah yang sudah menerapkan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) dengan 006 dan 002 sebagai sekolah yang belum menerapkan Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penilitian ini dikemukakan perumusan masalah dan bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang ada di Kota Balikpapan. KAJIAN PUSTAKA Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) efektif berarti dapat membawa hasil, berhasil guna, manjur atau mujarab, ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya). Dalam bahasa inggris Effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Dapat dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukkan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang di capai. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi. Seperti yang dikemukakan oleh Arthur G. Gedeian dkk dalam bukunya Organization Theory and Design yang mendefinisikan 20

efektivitas, sebagai berikut: That is, the greater the extent it which an organization sgoals are met or surpassed, the greater its effectiveness (semakin besar pencapaian tujuan-tujuan organisasi semakin besar efektivitas). (Gedeian dkk. 1991:61). Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan mesalah sasaran maupun tujuan (Georgopolous dan Tannembaum, 1985:50). Makna Zona Selamat Sekolah Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah suatu zona untuk ruas jalan tertentu pada lingkungan sekolah dengan kecepatan yang berbasis waktu. Melalui rekayasa lalu lintas maka zona ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang dapat mengatur kecepatan kendaraan. Pada Zona Selamat Sekolah (Z oss) diharapkan lalu lintas yang, ny, mudah dan ekonomis. Fasilitas Pelengkap Zona Selamat Sekolah (ZoSS) Marka Jalan Marka jalan adalah suatu tanda yang ada di permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Dalam Zona Selamat Sekolah (ZoSS) terdapat beberapa marka yang digunakan seperti: a. Marka Merah Batas Awal ZoSS b. Karpet Merah c. Pita Penggaduh d. Zebra Cross e. Tulisan ZONA SELAMAT SEKOLAH f. Tulisan TENGOK KANAN KIRI Rambu-rambu Lintas Rambu adalah salah satu perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pemakai jalan. Petugas Pemandu Penyeberangan Selain ZoSS harus dilengkapi dengan petugas pemandu penyeberangan. Pemandu penyeberangan dapat dilakukan oleh polisi lalu lintas atau petugas pemandu khusus yang sudah memiliki pengetahuan dasar tentang keselamatan lalu lintas jalan dan tata cara memberhentikan kendaraan. a. Perlengkapan Petugas Pemandu Penyeberangan 21

Petugas pemandu penyeberangan harus mengunakan rompi dan tongkat rambu yang bertuliskan STOP dan JALAN pada masingmasing sisinya. b. Pendidikan Petugas Pemandu Penyeberangan Petugas pemandu penyeberangan harus mengikuti pendidikan tentang pemah ZoSS dan keselamatan lalu lintas jalan yang diselenggarakan oleh Kepolisian. Sosialisasi dan Penegakan Hukum Dalam penerapan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) supaya berjalan dengan baik harus ada sosialisasi dan penegakan hukum. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu untuk memberikan gambaran yang jelas dan tepat mengenai pengaruh Zona Selamat Sekolah (ZoSS) terhadap keselamatan penyeberangan jalan di Kota Balikpapan. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan penulisan laporan. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) terhadapa keselamatan penyeberangan jalan di Kota Balikpapan. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah : i. Karakteristik perilaku siswa saat menyeberang jalan : Populasi dari survei ini adalah semua siswa yang berada di sekolah tersebut, mereka beraktifitas menyeberang jalan hampir tiap hari. Dengan menggunakan asumsi bahwa karakteristik unit populasi (siswa) tidak berubah atau jika mengalami perubahan karakteristik terlalu signifikan sehingga tidak merubah karakteristik populasi. ii. Karakteristik lalu lintas : Populasi dalam survei ini adalah a. Semua kendaraan yang lewat di jalan sekolah tersebut (through traffic) b. Kendaraan pengantar siswa baik kendaraan pribadi atau bus sekolah atau angkutan umum Dengan menggunakan asumsi bahwa karakteristik unit populasi tidak berubah atau jika mengalami perubahan karakteristik tidak terlalu signifikan sehingga tidak merubah karakteristik populasi. b. Sampel i. Karakteristik perilaku siswa saat menyeberang jalan : Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Ukuran sample adalah minimal 10% dari jumlah siswa di sekolah tersebut. Metode pemilihan sampel adalah dengan acak sederhana (Simple 22

ii. Random Sampling), dengan waktu pengambilan disesuaikan dengan waktu belajar di sekolah bersangkutan. Karakteristik lalu lintas : Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi. Ukuran sample adalah minimal 30 unit kendaraan. Metode pemilihan sample adalah dengan acak sederhana (Simple Random Sampling). c. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada aktifitas lalu lintas di 4 lokasi, yaitu i. SD Kemala Bhayangkari yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota ii. SD Kartika V-3 yang beralamat di JL. Soekarno - hata Km. 3,5 RT.21 Balikpapan Utara iii. 002 yang beralamat di Jl. Ahmad Yani, Karang Rejo, Balikpapan Tengah iv. 006 yang beralamat di Jl. Ahmad Yani, Gunungsari Ilir, Balikpapan Tengah. Periode penelitian ini adalah antara bulan Maret 2017 sampai dengan Mei 2016. Waktu penelitian adalah pada saat jam sibuk pagi hari, antara jam 06.30-07.30 WITA d. Analisis Data i. Survei Perilaku Siswa Penyeberang Jalan Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat No: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba penerapan Zona Selamat Sekolah, analisis survei perilaku siswa penyeberang jalan dilakukan dengan menggunakan statistik uji Z, yaitu : = = 0,723 = 0,5 (1 ) Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan di dapat nilai Z tabel = 1,645 Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : 1. Nilai uji Z hit Nilai uji Z tabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5% 2. Nilai uji Zh it < Nilai uji Zt abel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5% ii. Survei Kecepatan Sesaat Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat No: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba penerapan Zona Selamat Sekolah, analisis kecepatan kendaraan 23

dilakukan dengan menggunakan statistik uji Z, yaitu : = = ( ) 1 20 Untuk tingkat kepercayaan 95% maka akan didapat Z tabel = 1,645 Keterangan hasil : 1. Nilai uji Z hit < nilai uji Z tabel, maka penyeberangan jalan di SD Kemala Bhayangkari, SD Kartika V-3, 006 dan 002 dikatakan sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5%. 2. Nilai uji Z hit > nilai uji Z tabel, maka penyeberangan jalan di SD Kemala Bhayangkari, SD Kartika V-3, 006 dan 002 dikatakan belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%. iii. Survei Volume Kendaraan a. Total kendaraan Volume kendaraan untuk setiap jenis kendaraan dikalikan dengan faktor smp (satuan motor penumpang). b. Kapasitas Jalan menggunakan MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS = d. Level of service Kriteria tingkat pelayanan jalan dengan rasio volume terhadap kapasitas iv. Survei Perilaku Pengantar Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat No: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 tentang Uji Coba penerapan Zona Selamat Sekolah, analisis kecepatan kendaraan dilakukan dengan menggunakan statistik uji Z, yaitu : = = 34 47 = 0,723 = 0,5 (1 ) Untuk tingkat kepercayaan 95%, maka akan di dapat nilai Z tabel = 1,645 Nilai Zhit dibandingkan dengan Ztabel, maka kesimpulan yang didapat : 1. Nilai uji Z hit Nilai uji Z tabel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut sudah selamat dengan tingkat kesalahan 5%. 2. Nilai uji Zh it < Nilai uji Zt abel Perilaku pejalan kaki di sekolah tersebut belum selamat dengan tingkat kesalahan 5%. PEMBAHASAN c. Derajat Kejenuhan 24

Survei Perilaku Penyeberang Jalan Dari hasil survei perilaku penyeberang jalan di 4 sekolah yang telah diteliti maka di dapat hasil sebagai berikut : Tabel 1. Perbandingan Hasil Survei Perilaku Penyeberang Jalan Nama Sekolah SD Kemala Bhayangkari SD Kartika V-3 002 006 Presentas e Efektifitas Keterangan 80,85 % Sudah 72,34 % Sudah 30,77 % 42,31 % Survei Kecepatan Sesaat Dari hasil survei kecepatan sesaat di 4 sekolah yang telah diteliti maka di dapat hasil sebagai berikut : Tabel 2. Perbandingan Hasil Survei Kecepatan Sesaat Nama Sekol ah SD Kema la Bhay angka ri SD Karti Arah Lintas Lapang an Merdek a Kantor Waliko ta Gedung Biru Ratarata kecep atan (km/j am) 30,33 30,23 26,50 Pres enta se Efe ktifi tas 3,33 % 6,67 % 16,6 7 % Keteran gan Nama Sekol ah ka V- 3 SD Neger i 002 SD Neger i 006 Arah Lintas Ramay ana Tugu Adipur a Ratarata kecep atan (km/j am) 28,20 Rapak 36,23 Puskib 34,83 Hotel Pacific Pres enta se Efe ktifi tas 13,3 3 % Keteran gan 38,60 0 % 37,17 50 40 30 20 10 0 3,33 % 3,33 % 3,33 % Perbandingan Kecepatan Ratarata Kendaraan 38.636.23 34.837.17 30.330.23 26.528.2 Barat-Timur Timur-Barat Grafik 1. Perbandingan Kecepatan Rata-rata Kendaraan Survei Volume Kendaraan Dari hasil survei volume kendaraan di 4 sekolah yang telah diteliti maka di dapat hasil sebagai berikut : Tabel 3. Perbandingan Hasil Survei Volume Kendaraan 25

Nama Sekolah SD Kemala Bhayangka ri SD Kartika V-3 002 006 Q/C 0,397 58 0,733 05 0,402 91 0,189 21 Tingkat Pelayan an B C B A Keterang an lintas stabil lintas stabil lintas stabil lintas stabil Survei Karakteristik Pengantar Dari hasil survei karakteristik pengantar di 4 sekolah yang telah diteliti maka di dapat hasil sebagai berikut : Tabel 4. Perbandingan Hasil Survei Karakteristik Pengantar Nama Sekolah SD Kemala Bhayangkari SD Kartika V- 3 Presentase Efektifitas Keterangan 90 % Sudah 83,33 % Sudah 002 60 % 006 66,67 % Sudah Rekapitulasi Hasil Survei Berdasarkan seluruh hasil survei yang telah dianalisa dan dibahas diatas maka akan didapat rekapitulasi sebagai berikut: Tabel 5. Rekapitulasi Keseluruhan Hasil Survei Nama Sekolah SD Kemala Bhayangkari SD Kartika V-3 002 006 Peril aku Pen yebe rang Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Kriteria Zona Selamat Sekolah (ZoSS) Kec Volu epat me an Kend Ses araan aat Karak teristi k Penga ntar X X X X X X X Berdasarkan hasil survei dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang ada di SD Kemala Bhayangkari, Balikpapan Selatan dan SD Kartika V-3, Balikpapan Utara belum sepenuhnya berhasil karena kedua sekolah tersebut baru memenuhi 3 dari 4 kriteria yang telah ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Nomor : SK 3236/AJ 403/DRJD/2006, namun sudah bisa dibilang berada dalam kategori. 2. Sementara sekolah yang belum menerapkan progam Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yaitu 26

Saran 002, Balikpapan Tengah hanya memenuhi 1 kriteria dan 006, Balikpapan Tengah hanya memenuhi 2 kriteria maka kedua sekolah tersebut masih belum berada dalam kategori. Apabila melihat hasil rekapitulasi perbandingan hasil survei dari ke-4 sekolah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di Kota Balikpapan sudah berjalan efektif. 1. Menambah rambu-rambu kebutuhan ZoSS yang telah tidak ada di SD Kemala Bhayangkari dan SD Kartika V-3 agar para pengendara yang melalui sekolah tersebut bisa lebih mengetahui bahwa sedang melewati area Zona Selamat Sekolah (ZoSS). 2. Melakukan sosialisasi ulang kepada para siswa/i mengenai cara menyeberang Empat T. 3. Melakukan sosialiasi kepada masyarakat sekitar mengenai program Zona Selamat Sekolah (ZoSS). 4. Mempertimbangkan untuk pengajuan penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) bagi 002 Balikpapan Tengah dan 006 Balikpapan Tengah. 5. Melakukan diskusi antara pihak terkait yaitu sekolah, Dinas Perhubungan Kota Balikpapan dan kepolisian untuk membahas sanksi hukum yang akan diterapkan kepada para pelanggar rambu di area Zona Selamat Sekolah (ZoSS). DAFTAR PUSTAKA Dalono. 2012. Tinjauan Kecepatan Kendaran Pada Wilayah Zona Selamat Sekolah (Zoss) Di Kota Padang. Departemen Perhubungan. 1993. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 61 Tahun 1993 Tentang Rambu Rambu Lintas Di Jalan. Direktorat Bina Jalan Kota. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia Direktorat Bina Jalan Kota. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia Direktorat Jenderal Dinas Perhubungan Darat. 2006. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 Tentang Uji Coba Penerapan Zona Selamat Sekolah Di 11 (Sebelas) Kota Di Pulau Jawa. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi Fafda, Firdaus Bayu. 2016. Penilaian Kesesuaian Terhadap Penguna Zona Selamat Sekolah Diarea SD Kartika V-3 Balikpapan Utara. 27