SUKACITA dari isi kita Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Kor. 9:7; Amsal 22:9 dan Sirakh 35:8) Cerialah dan bergembiralah senantiasa, karena Allah menghendaki untuk dilayani dengan hati ceria. (Uskup Zwijsen) Sukacita yang berbelaskasih menghadirkan suatu rahasia terbaik yang dipelihara secara manusiawi. (Henri Nouwen) Juni 2015 1
Pada zaman ini orang-orang tentu membutuhkan kata-kata, namun kebanyakan dari mereka membutuhkan kita untuk menjadi saksi belas kasih serta kelembutan dari Allah yang menghangatkan hati, menyalakan kembali harapan, dan menarik mereka ke jalan yang benar. Sukacita itulah yang membawa penghiburan dari Allah bagi orang lain! (Paus Fransiskus) Di mana pun kita berkarya, kita senantiasa harus merefleksikan makna yang lebih manusiawi dan adil dari karya kita. Bersama dengan mereka yang kita jumpai, hendaklah kita bertumbuh menuju perkembangan perikemanusiaan yang sepenuhnya, yang dikehendaki Allah. (Konstitusi CMM I, 219-220) 2 Juni 2015
Sukacita dari kerja dan kersaulan kita Pertanyaan-pertanyaan untuk direfleksikan dan atau sharing: 1. Dalam pekerjaan/tugas kerasulan, kita dapat mengalami sukacita. Ceritakanlah sekilas pengalaman sukacita dalam pekerjaan/tugas kerasulan yang sangat menyenangkan Saudara. Bolehkah Saudara menjelaskan mengapa kegiatankegiatan tersebut membuahkan begitu banyak sukacita? 2. Melalui pekerjaan/tugas kerasulan, kita juga dapat mewartakan sukacita kepada orang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, ceritakanlah sedikit mendetail suatu pengalaman konkret yang membawa pengalaman sukacita. Apa arti pengalaman sukacita itu bagi orang lain dan apa arti pengalaman sukacita itu untuk Saudara sendiri? 3. Saudara pun dapat mengalami sukacita melalui bekerja sama. Hal apa saja yang memberi suasana sukacita bagi Saudara dalam bekerja sama dengan orang lain? Berikanlah beberapa contoh konkret! Misi Juni 2015 3
Teks untuk refleksi lanjutan Untuk membawa pelukan Allah Pada zaman ini orang-orang tentu membutuhkan kata-kata, namun kebanyakan dari mereka membutuhkan kita untuk menjadi saksi belas kasih serta kelembutan dari Allah yang menghangatkan hati, menyalakan kembali harapan, dan menarik mereka ke jalan yang benar. Sukacita itulah yang membawa penghiburan dari Allah bagi orang lain! Paus Fransiskus mempercayakan misi ini kepada pria dan wanita yang membaktikan dirinya: untuk menemukan Allah yang menghibur kita seperti seorang ibu, dan untuk menghibur umat Allah. Pelayanan dalam Gereja muncul dari pengalaman sukacita berjumpa dengan Allah dan dari panggilan-nya. Misi ini adalah untuk membawa penghiburan Allah kepada laki-laki dan perempuan pada zaman ini, untuk menjadi saksi belaskasih- Nya. Dalam ajaran Yesus, penghiburan itu adalah karunia Roh, Parakletos, Penghibur yang menghibur kita dalam pencobaan dan menumbuhkan harapan yang tidak mengecewakan. Dengan demikian maka penghiburan Kristen menjadi kenyamanan, dorongan, harapan. Hal ini merupakan kehadiran aktif dari Roh (bdk. Yoh. 14: 16-17), buah Roh. Dan buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22). 4 Juni 2015
Dalam dunia yang diwarnai oleh ketidakpercayaan, kekecewaan dan depresi, budaya di mana laki-laki dan perempuan diselimuti oleh kerapuhan dan kelemahan, individualisme dan mementingkan diri sendiri, kita diminta untuk memperkenalkan keyakinan pada kemungkinan kebahagiaan sejati, dimana orang tidak berharap serta bergantung pada bakat, kehebatan diri atau pengetahuan, tetapi hanya kepada Allah. Semua orang diberikan kemungkinan untuk berjumpa dengan-nya, manakala mereka mencari-nya hanya dengan hati yang tulus. Laki-laki dan perempuan zaman ini sedang menantikan kata-kata penghiburan, kesempatan mendapatkan pengampunan dan sukacita sejati. Kita dipanggil untuk membawa kepada semua orang pelukan Allah, yang membungkuk dengan kelembutan seorang ibu atas diri kita pria dan wanita yang membaktikan diri, tanda-tanda dari kepenuhan kemanusiaan, fasilitator dan bukan pengendali rahmat, membungkuk sebagai suatu sikap penghiburan. Juni 2015 5
Pertanyaan untuk pendalaman dan meditasi Dalam teks singkatnya, Paus Fransiskus menguraikan tentang betapa pentingnya pesan Injil yakni, suatu pesan sukacita, penghiburan dan pencerahan pada dunia yang penuh dengan rasa sakit, putus asa, kekecewaan dan kesedihan. Apakah Saudara mengetahui gambaran dari dunia dewasa ini? Apa artinya bagi Saudara secara pribadi dalam membawa sukacita, pencerahan dan penghiburan? Uraikanlah beberapa contoh konkret. 6 Juni 2015
Beberapa Keterangan: SUKACITA dari Misi kita merupakan materi ketiga dari Bersukacitalah, seri pertama bahan meditasi yang disiapkan oleh Frater CMM untuk Tahun Hidup Bakti, 2015. Referensi: Teks untuk pendalaman dan meditasi diambil dari Berskucitalah! Surat untuk lembaga hidup bakti pria dan wanita. Suatu pesan dari ajaran Paus Fransiskus, yang disusun untuk Tahun Hidup Bakti (Vatikan 2014) paragraf 6 dan 8. Mgr Zwijsen Pembicaraan-Pembicaraan Akrab, Konferensi 15, halaman 154; kutipan Henri Nouwen diambil dari: http://www.livinglifefully.com/compassion.htm Ukiran kayu dengan huruf M berasal dari Ade Bethune, My Lenten Missal (1941); gambar pada halaman 6 dari Bruder Choleric dan diambil dari buku: Posthumous Cracks in the Cloisters (1962); kartun tentang Paus Fransiskus diambil dari Pat Marrin di majalah National Catholic Reporter. 1. Buat apa nanti Paskah, Leo? Oh, saya selalu buat seperti Yesus buat. 2. Saya cepat bangun, lihat mama, bersalaman dengan teman-teman dekat, omong-omong tentang pengharapan, berbagi makanan dengan orang-orang yang kurang saya kenal Lalu 3. Lalu saya mulai mencari Yesus yang pernah mengatakan bahwah Ia bersembunyi di antara orang-orang miskin. Siap atau tidak, ini, aku datang! Juni 2015 7
8 Juni 2015