BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. latar belakang masalah yang akan diteliti. Menurut Sukmadinata (2011:300), latar

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan zaman sebagai efek dari globalisasi yang diakibatkan dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MENCEGAH DEGRADASI MORAL. Oleh: Sakman Dosen Prodi PPKn FKIP Universitas Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebelum melakukan penelitian suatu masalah, terlebih dulu kita mengetahui latar belakang masalah yang akan diteliti. Menurut Sukmadinata (2011:300), latar belakang masalah adalah: 1) Menjelaskan kedudukan dari tema masalah yang diteliti dalam konteks masalah atau bidang yang lebih luas. 2) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi saat ini yang berada dalam lingkup atau terkait tema masalah. Dukung tema atau masalahmasalah tersbut dengan data hasil penelitian terdahulu, sehingga jelas keberadaan dan pentingnyatema atau masalah-masalah tersebut. 3) Memilihlah salah satu masalah terpenting, jadikan fokus masalah. Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Keluarga adalah awal mula seseorang mendapatkan pendidikan yang bersifat informal. Sekolahan juga merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai kurikulum terstruktur dengan baik. kurikulum intra sekolah dirancang untuk peserta didik supaya menjadi manusia yang mempunyai keahlian akademis maupun non-akademis. Memalui mata pelajaran siswa memperoleh teori-teori pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki kriterianya masing-masing yang di dalamnya mengandung karakter yang ingin dicapai. Sebagai siswa yang menempuh pendidikan pasti tidak lepas dari tanggung jawabnya sebagai peserta didik. Rasa tanggung jawab itu juga harus diimbangi dengan sikap disiplin agar kewajiban sebagai siswa dapat terlaksanakan. Hal ini 1

2 sejalan dengan tujuan negra yang terdapat dalam alenia 4 Pembukaan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pembentukan kerakter disiplin dan tangung jawab sangat diperlukan agar tercapainya tujuan negara tersebut. Berbicara tentang karakter, maka perlu diperhatikan apa yang ada juga di dalam Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa. Hal tersebut sejalan dengan visi, misi, dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. Visi Pendidikan Kewarganegaraan menurut Subadi (2010:6) adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa mementapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya. Subadi (2010:6) juga menuliskan misi Pendidikan Kewarganegaraan yaitu: Untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.

3 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Subadi (2010:6-7) dibagi menjadi dua yaitu: 1) Tujuan umum Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. 2) Tujuan khusus a) Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan akan hak dan kewajiban secara santun, jujur, demokratis serta ikhlas sebagai WNI terdidik dan bertanggung jawab. b) Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional. c) Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Fenomena pendidikan di era sekarang menjadi masalah bagi kita semua. Banyaknya tindakan yang tidak pantas sering kali muncul di dunia pendidikan. Perkelahian antar siswa sampai tawuran antar sekolah telah menjadi hal biasa yang seharusnya tidak pantas, minum-muniman keras, mengkonsumsi narkoba, pelecehan seksual yang mencoreng dunia pendidikan, bahkan hal tersebut dilakukan oleh seorang pendidik, dan masih banyak lagi fenomena dalam pendidikan yang seharusnya dapat dihindari dengan hal-hal yang positif. Pemanfaatan waktu luang oleh para siswa sebenarnya banyak yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan mengikuti ekstrakurikuler yang diadakan oleh pihak sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 3 Wonogiri. Kegiatan tersebut merupakan sarana yang dapat membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab, yang diharapkan

4 berpengaruh positif terhadap kehidupannya secara pribadi dan kepada orang lain. Walaupun dalam kenyataannya kegiatan pramuka banyak yang memandang sebagai kegiatan yang hanya bersenang-senang saja dan kurang berguna. Berdasarkan penjelasan singkat di atas tentang permasalahan kedisiplinan dan tanggung jawab yang berhubungan dengan kepramukaan, maka penulis akan melakukan penelitian tentang Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab melalui Pemahaman Dasadarma dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka pada Siswa SMA Negeri 3 Wonogiri Tahun 2013. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah profil karakter disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013? 2. Bagaimanakah profil karakter tanggung jawab dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013? 3. Bagaimanakah pembentukan karakter disiplin melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013? 4. Bagaimanakah pembentukan karakter tanggung jawab melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013? 5. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pembentukan karekter disiplin melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013?

5 6. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pembentukan karekter tanggung jawab melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan pembentukan karakter disiplin melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013. 2. Untuk mendeskripsikan profil karakter disiplin dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013. 3. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pembentukan karekter disiplin melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013. 4. Untuk mendeskripsikan pembentukan karakter tanggung jawab melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013. 5. Untuk mendiskripsikan profil karakter tanggung jawab dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013. 6. Untuk mendeskripsikan Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pembentukan karekter tanggung jawab melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013.

6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini dapat memberi peranan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya tentang peranan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. b. Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang karakter disiplin dan tanggung jawab bagi siswa SMA Negeri 3 Wonogiri. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang akan datang. 2. Manfaat Praksis a. Hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan yang berguna tentang pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab melalui pemahaman dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri. b. Memberikan sumbangan atau masukan pada pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan ekstrakurikuler Pramuka sebagai sarana pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab. E. Daftar Istilah Menurut Maryadi (2010:11) menjelaskan pengertian daftar istilah adalah suatu penjelasan istilah yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul penelitian. Adapun istilah-istilah yang terdapat dala, penelitian ini adalah sebagai berikut:

7 1. Disiplin. Djamarah (2002:12) menjelaskan disiplin yang muncul kerena kesadaran yang disebabkan faktor seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disiplinlah didapatkan kesuksesan dalam segala hal. Dengan disiplin didapatkan keteraturan dalam kehidupan, dengan disiplin dapat menghilangkan kekecewaan pada orang lain dan sebagainya. 2. Tanggung Jawab. Megawangi (2010:33) menyebutkan konsep tanggung jawab yaitu menjalankan kewajibannya dengan baik dan berusaha untuk melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, anak yang apabila berbuat salah tidak menyalahkan orang lain dan anak yang menerima akibat/resiko dari tindkannya serta berusaha memperbaikinya.. 3. Dasadarma. Menurut Aleksa (2012), Dasadarma berarti sepuluh tuntunan tingkah laku sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata hati), memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan supaya dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 4. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka. Menurut Suryosubroto (2009:287) kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa. Berdasarkan pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.