DATA MINING DENGAN METODE REGRESI LINIER UNTUK MELAKUKAN PREDIKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PERTEMUAN 14 DATA WAREHOUSE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada


Implementasi Data Mining dengan Metode Klastering untuk Meramalkan Permintaan Pasar (Studi Kasus PT. Nutrifood Indonesia )

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menerapkan metode clustering dengan algoritma K-Means untuk penelitiannya.

BAB II LANDASAN TEORI

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR SOLUSI DATA MINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

information karena data yang terkumpul itu tidak dapat digunakan untuk aplikasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DATAMINING Anief Rufiyanto.ST (Universitas Pandanaran)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel )

BAB 2 LANDASAN TEORI

DATA MINING. Pertemuan 2. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

Aplikasi Data Mining Market Basket Analysis untuk Menemukan Pola Pembelian di Toko Metro Utama Balikpapan

Tahapan Proses KDD (Peter Cabena) Business Objective Determination (#1) Business Objective Determination (#2) Business Objective Determination (#4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

Konsep Data Mining. Pendahuluan. Bertalya. Universitas Gunadarma 2009

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

APLIKASI PENJADWALAN PENGADAAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di

IMPLEMENTASI METODE ROUGH SET UNTUK MENENTUKAN DATA NASABAH POTENSIAL MENDAPATKAN PINJAMAN

Analisis Aturan Asosiasi Data Transaksi Supermarket Menggunakan Algoritma Apriori

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK

Tahapan Proses KDD (Peter Cabena)

Data Mining : Klasifikasi Menggunakan Algoritma C4.5

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

Assocation Rule. Data Mining

PENERAPAN DATA MINING PADA PENJUALAN HARDISK UNTUK OPTIMALISASI DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Manajemen Data. Dosen : Dr. Yan Rianto Rini Wijayanti, M.Kom Nama : Yoga Prihastomo NIM :

APLIKASI DATAMINING UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DI IBI DARMAJAYA BANDAR LAMPUNG

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI KRITERIA NASABAH KREDIT

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

DATA MINING. Pertemuan 1. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

Transkripsi:

DATA MINING DENGAN METODE REGRESI LINIER UNTUK MELAKUKAN PREDIKSI Supriyanta 1) Noor Hasan 2) 1) Program Studi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Yogyakarta Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta supriyanta.spt@bsi.ac.id 2) Program Studi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Yogyakarta Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta noor.nhs@bsi.ac.id ABSTRAK Setiap hari manusia selalu melakukan transaksi, setiap transaksi selalu melibatkan data yang ada dan akan menambah data baru. Tumpukan data yang banyak dalam database bila di gali akan di dapatkan berbagai informasi penting yang dapat di jadikan dasar pengambilan keputusan. Data mining adalah ilmu untuk menambang data, berbagai metoda bisa di pakai sesuai dengan tujuan akhir pengolahan data. Database harus di seleksi, di bersihkan, di transformasi, di cari polanya kemudian di evaluasi. Dari data yang sudah di olah bisa di pakai untuk melakukan deskripsi, estimasi, prediksi, klasifikasi, clustering, asosiasi. Berbagai metode bisa dilakukan untuk data mining, disesuaikan dengan tujuannya, salah satunya Regresi Linier Sederhana. Penulisan ini bertujuan memberi contoh data mining untuk memprediksi, menggunakan contoh memprediksi waktu yang ditempuh untuk mengantarkan pesanan pada jarak tertentu. Perhitungan dengan berdasarkan data-data yang ada memakai rumus sederhana. Data yang ada di olah, di hitung dengan rumus regresi linier sederhana dan di dapatkan perkiraan waktu untuk menempuh jarak tertentu. Kata kunci : Database, Data Mining, Regresi Linier Sederhana I. PENDAHULUAN Data mining adalah suatu teknik yang merupakan gabungan dari metode-metode analisis data secara statistik dengan algoritma-algoritma untuk memproses data berukuran besar. Data mining merupakan proses menemukan informasi atau pola yang penting dalam basis data berukuran besar. Data- data yang ada di gali, di olah, di analisa dan akan di dapatkan berbagai informasi yang penting. Tidak seperti statistik yang menggunakan sampel populasi sebagai datanya, data mining membutuhkan data yang besar, semakin besar datanya maka proses penambangan akan semakin efektif menemukan pola- pola tertentu. Manfaat data mining misalnya : di militer untuk mempelajari apa saja yang menjadi faktor utama dalam ketepatan sasaran pengeboman, agen intelejen untuk menangkap dan memilah informasi-informasi yang sesuai dengan apa yang ingin dipelajari, spesialis keamanan jaringan untuk melihat paket data mana yang berpotensi memicu ancaman, analis kartu kredit untuk memilah calon nasabah kartu kredit yang berpotensi melakukan kredit macet, pelaku retail untuk melihat karakteristik dan perilaku pembelinya, sehingga dapat selalu menjual produk yang diinginkan oleh customer, marketing untuk mengenali individu yang mempunya kemiripan faktor dengan customer terbaik yang kita miliki, faktor ini dapat berupa faktor demografi, faktor usia, faktor kelas pendapatan, atau faktor lainnya. Trend teknologi komputer mengarah pada pentingnya pemakaian data mining. Agar mudah memahami tentang pengertian data mining dan penerapannya maka tulisan ini membahas dan memberikan contoh tentang penggunaan data mining untuk memprediksi waktu yang diperlukan untuk mengantar pesanan bila di hitung berdasarkan data- data yang ada. II. KAJIAN LITERATUR Banyak definisi dari istilah data mining dan belum ada yang dibakukan atau disepakai semua pihak. Namun demikian istilah ini memiliki hakikat (notion) sebagai disiplin ilmu yang tujuan utamanya adalah untuk menemukan, menggali atau menambang pengetahuan dari data atau informasi yang kita miliki. Kegiatan inilah yang menjadi garapan atau perhatian utama dari disiplin ilmu data mining. (Susanto, Suryadi, 2010) Fungsi DATA MINING: 1. Pola dan trend data sering di deskripsikan.deskripsi tersebut sangat membantu dalam menjelaskan pola dan trend yang terjadi. Model data mining harus setransparan mungkin, dimana hasilnya dapat mendes-kripsikan pola dengan jelas. 2. Estimasi mirip dengan klasifikasi kecuali variabel targetnya numerik ketimbang kategorikal. Model yang Proceedings SNIT 2013: Hal. A-215

dibangun menggunakan record yang lengkap, yang menyediakan nilai variabel target dan predictor. Untuk observasi yang baru, estimasi nilai variabel target ditentukan, berdasarkan nilai-nilai predictor. 3. Prediksi mirip dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali dalam prediksi, hasil terjadi di masa datang. 4. Klasifikasi, variabel targetnya. merupakan kategorikal. Model data mining memeriksa set record yang besar, tiap record mempunyai informasi variabel target dan set input atau variabel predictor. 5. Clustering merupakan pengelompokkan record, observasi, atau kasus ke dalam kelas-kelas objek yang mirip. Clustering berbeda dengan klasifikasi dimana dalam clustering tidak terdapat variabel target. Clustering mencoba menyegmentasi seluruh set data ke dalam subgroup atau cluster yang relatif homogen, dimana kemiripan antar record dalam cluster dimaksimasi dan kemiripan record di luar cluster diminimasi. 6. Asosiasi merupakan suatu tugas untuk menemukan atribut-atribut yang terjadi bersamaan. Tugas asosiasi mencoba untuk menemukan aturan untuk mengkuantifikasi hubungan antara dua atau lebih atribut. Aturan asosiasi berbentuk If antecedent, then consequent, bersama-sama dengan ukuran support dan confidence yang berhubungan dengan aturan. III. METODE DATA MINING Banyak teknik dan metode yang ada untuk melakukan berbagai jenis tugas data mining. Metode ini dikelompokkan dalam 3 paradigma utama data mining yaitu : Predictive Modeling, Discovery, dan Deviation Detection. 1. Predictive Modeling, menghasilkan klasifikasi atau prediksi. Tujuan dari predictive modeling adalah menemukan pola yang melibatkan variabel untuk memprediksi dan mengklasifikasi perilaku masa depan dari sebuah entitas. Ada dua tipe masalah yang diselesaikan oleh predictive modeling: klasifikasi dan regresi. Klasifikasi melibatkan model pembelajaran yang memetakan (atau mengklasifikasi) data contoh ke dalam satu atau beberapa kelas yang telah didefinisikan. Sebagai contoh, bank dapat menggunakan skema klasifikasi untuk menentukan pengajuan pinjaman yang akan disetujui. Teknik klasifikasi meliputi Naive Bayesian, neural networks dan decision trees. Regresi melibatkan model yang memetakan data contoh ke prediksi real- valued. Teknik regresi meliputi neural networks dan decision (atau regression) trees. 2. Discovery adalah pendekatan eksploratoris untuk analisis data. Aplikasi discovery menggunakan teknik yang menganalisis data set yang besar untuk menemukan association rules (atau pola), atau menemukan kluster dari sampel yang dapat dikelompokan. Hasil dari metode discovery umumnya dimaksudkan untuk pengguna. Walau begitu, hasilnya juga dapat diaplikasikan ke metode data mining yang lain. 3. Deviation Detection melakukan deteksi anomali secara otomatis. Tujuannya untuk mengidentifikasi kebiasaan suatu entitas dan menetapkan sejumlah norm melalui pattern discovery. Sampel yang berdeviasi dari norm lalu diidentifikasi sebagai tidak biasa. teknik Deviation Detection melalui visualisasi melalui parallel coordinates, scatterplots, dan surface plots. IV. PEMBAHASAN a. TAHAP-TAHAP DATA MINING Data Mining adalah suatu rangkaian proses, yang terdiri dari beberapa tahap : 1. Data Selection Pemilihan atau seleksi data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional. Mengambil sebagian data yang di perlukan dan dipisahkan. 2. Pre-processing/ Cleaning Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning pada data yang menjadi fokus penelitian. Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak atau tipografi. Juga dilakukan proses enrichment, yaitu proses memperkaya data yang sudah ada dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan, seperti data atau informasi eksternal. 3. Transformation Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses coding merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4. Data mining Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses secara keseluruhan. 5. Interpretation/ Evaluation Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses yang disebut dengan interpretation. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada sebelumnya. Berikut ini gambar tahapan proses data mining, di baca dari bawah ke atas, Data di seleksi dan di clearing kemudian transformasi, data mining dan akihir bisa di interpresasikan. Proceedings SNIT 2013: Hal. A-216

bertugas mengantarkan pesanan ke rumah pelanggan. Pegawai tersebut mengendarai sepeda motor untuk mengantar pesanan. Data waktu pegawai berangkat dari restoran hingga sampai rumah pelanggan misalnya sebagai berikut : Tabel 1 Data waktu pengantaran pesanan Gambar 1 Tahap-tahap Data Mining b. TEKNIK-TEKNIK DATA MINING 1. Association Rule Mining adalah teknik mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Contoh dari aturan assosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar swalayan adalah bisa diketahui berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tsb. pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, support yaitu persentase kombinasi item tsb. dalam database dan confidence yaitu kuatnya hubungan antar item dalam aturan assosiatif. 2. Classification adalah proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui. Model itu sendiri bisa berupa aturan jika-maka, berupa decision tree, formula matematis atau neural network. Decision tree adalah salah satu metode classification yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. 3. Clustering melakukan pengelompokan data tanpa berdasarkan kelas data tertentu. Bahkan clustering dapat dipakai untuk memberikan label pada kelas data yang belum diketahui itu. Karena itu clustering sering digolongkan sebagai metode unsupervised learning. Prinsip dari clustering adalah memaksimalkan kesamaan antar anggota satu kelas dan meminimumkan kesamaan antar kelas/cluster. Clustering dapat dilakukan pada data yan memiliki beberapa atribut yang dipetakan sebagai ruang multidimensi. Berdasarkan data dalam tabel di atas maka seandainya datang pesanan ke 21 (U) dengan jarak dari restoran ke rumah 2 km seharusnya kita bisa memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk mengantar pesanan pelanggan tersebut. Prediksi dilakukan berdasarkan pengaruh jarak antara restoran dan rumah pelanggan. Dari kasus di atas maka ada variabel yaitu besaran yang berubah-rubah nilainya, pada contoh tabel di atas varibelnya adalah jarak rumah pelanggan dan waktu tempuh pengiriman pesanan. Variabel pemberi pengaruh dapat dianalogikan sebab dalam hal ini jarak, variabel terpengaruh merupakan akibat dalam hal ini waktu tempuh. c. CONTOH PENERAPAN DATA MINING Untuk memudahkan pemahaman data mining berikut ini contoh kasus. Seorang pegawai restoran siap saji REGRESI LINIER SEDERHANA Yaitu merupakan satu cara prediksi yang menggunakan garis lurus untuk menggambarkan hubungan di antara dua variabel (atau lebih). Dalam kasus di atas variabelnya adalah jarak dan waktu tempuh. Jarak di gambarkan Proceedings SNIT 2013: Hal. A-217

sebagai sumbu X (dalam kilometer) dan waktu tempuh sebagai sumbu Y (dalam menit), setiap pasang jarak dan waktu tempuh di gambar sebagai titik, selanjutnya digambarkan sebagai berikut : Tujuan selanjutnya mencari garis lurus yang sedekat mungkin dengan semua titik sehingga mendekati kebenaran prediksi, secara umum garis dapat di tulis dalam persamaan : Y = β0 + β1x Y adalah variabel terpengaruh, adalah sebuah konstanta, adalah gradie garis dan x adalah variabel pemberi pengaruh. Gambar 2 memperlihatkan tiga buah garis lurus yaitu A, B dan C, diantara ketiganya tampak garis B merupakan garis yang lebih mendekati titik-titik yang ada, garis A terlalu jauh dari semua titik, garis C justru tidak menggambarkan kecenderungan naiknya nilai sumbu Y (waktu) seiring bertambahnya nilai sumbu X (jarak). β0 = Y - β1x persamaan (1) Proceedings SNIT 2013: Hal. A-218

Dari tabel 1 kemudian di hitung YiXi dan X1 2 untuk menyelesaikan rumus di atas dan di dapatkan tabel kedua sebagai berikut : Tabel 2 NO PESA NAN JARAK (KM) WAKTU (MENIT) YiXi X1 2 A 0.50 9.95 4.98 0.25 B 1.30 24.45 31.79 1.69 C 0.60 3.70 2.22 0.36 D 5.50 33.00 181.50 30.25 E 2.95 25.02 73.81 8.70 F 2.00 14.87 29.74 4.00 G 3.75 15.00 56.25 14.06 H 0.52 9.60 4.99 0.27 I 1.00 22.45 22.45 1.00 J 3.00 27.50 82.50 9.00 K 4.12 17.08 70.37 16.97 L 4.00 37.00 148.00 16.00 M 5.00 41.95 209.75 25.00 N 3.60 11.66 41.98 12.96 O 2.05 21.65 44.38 4.20 P 4.00 17.89 71.56 16.00 Q 6.00 45.00 270.00 36.00 R 5.85 10.30 60.26 34.22 S 5.40 34.93 188.62 29.16 T 2.50 41.33 103.33 6.25 JUML AH Ratarata 63.64 3.18 464.33 23.22 1,698.46 266.35 Sumber data : Susanto dan Suryadi (di olah kembali) Dengan menggunakan hasil perhitungan tersebut di atas dapat di hitung gradien β1 dan konstanta β0 sehingga persamaan bisa di tuliskan menjadi : Hasil perhitungan dengan persamaan di atas menghasilkan prediksi bahwa bila ada pelanggan ke 21 (U) memesan makanan dengan jarak restoran dan rumah pelanggan 2 km maka pesanan akan dapat di antarkan dalam waktu 19.14 menit. V. KESIMPULAN Data mining adalah proses mencari informasi penting dalam database yang berisi banyak data. Metoda Data Mining meliputi Predictive Modeling, Discovery, dan Deviation Detection. Tujuan dari predictive modeling adalah menemukan pola yang melibatkan variabel untuk memprediksi dan mengklasifikasi perilaku masa depan dari sebuah entitas. Discovery adalah pendekatan eksploratoris untuk analisis data tujuannya menemukan pola tertentu selanjutnya bisa dikelompokkan. Deviation Detection bertujuan untuk mengidentifikasi kebiasaan suatu entitas dan menetapkan sejumlah norm melalui pattern discovery. Dalam penuliasan ini di contohkan bila punya sekumpulan data maka dengan berdasarkan data-data tersebut maka bisa dilakukan prediksi. Yaitu jika pelanggan berjarak dua kilometer dari restoran tempat pesan maka pesanan bisa sampai dalam waktu 19,14 menit. Waktu prediksi tersebut di perkirakan dengan melihat jarak dan data-data sebelumnya. Data mining perlu dilakukan oleh semua pihak yang telah melakukan berbagai transaksi dan ingin melakukan inovasi baik di bidang penjualan, pelayanan jasa dan lain-lain. Proses menambang data ini akan menghasilkan berbagai informasi yang sangat penting untuk di jadikan dasar pengambilan keputusan inovasi apa yang akan dilakukan. Semakin valid datanya semakin bagus. DAFTAR PUSTAKA [1] Kusrini dan Tautiq Luthfi, Emha, Algoritma Data Mining, 2009, Penerbit Andi, Yogyakarta [2] Santosa Budi, 2007, Data Mining Terapan Dengan Matlab, Graha Ilmu, Yogyakarta. Proceedings SNIT 2013: Hal. A-219

[3] Sulianta, Feri & Juju, Dominikus, 2010, Data Mining Meramalkan Bisnis Perusahaan, Elex Media Komputido, Jakarta [4] Susanto, Sani dan Suryadi, Dedy, 2010, Pengantar Data Mining Menggali Pengetahuan Dari Bongkahan Data, Penerbit Andi, Yogyakarta Proceedings SNIT 2013: Hal. A-220