dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. 1

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. cara infasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TERAPI MUROTTAL SURAH AR

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Berupa rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Saat ini. 47,7% remaja sering merasa cemas (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan ekstraksi adalah prosedur yang menerapkan prinsip bedah, fisika, dan

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN.

PENGARUH TERAPI AUDIO MUROTTAL SURAH AR-RAHMAN TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI UPT PANTI WREDHA BUDHI DHARMA PONGGALAN YOGYAKARTA

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang mengunakan cara

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, emosi, komunikasi, dan interaksi sosial. Gejalanya sudah. tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun (Priyatna, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara. invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB I PENDAHULUAN. urin (Brockop dan Marrie, 1999 dalam Jevuska, 2006). Kateterisasi urin ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL YANG MENJALANI HEMODIALISA DI POLI KLINIK HEMODIALISA RSD

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan operasi sangat beresiko, lebih dari 230 juta operasi mayor

BAB I PENDAHULUAN. xiv

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan masyarakat (Darmodjo, 2000) Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi merupakan ancaman potensial maupun aktual terhadap integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis. Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia ( HIPKABI ) mendefinisikan tindakan operasi sebagai prosedur medis yang bersifat invasif untuk diagnosis, pengobatan penyakit, trauma, dan deformitas ( HIPKABI, 2014 ). Keperawatan pre operasi merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif, kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan karena fase ini merupakan awal yang menjadi landasan untuk kesuksesan tahapantahapan berikutnya. Pengkajian secara integral dari fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi. Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap, lebih dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya ( HIPKABI, 2014 ). Tindakan operasi merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan bisa membahayakan bagi pasien. Maka tidak heran jika sering kali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan kecemasan yang mereka alami. Berbagai macam alasan yang dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain, takut nyeri seteleh pembedahan, takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal (body image), takut adanya keganasan bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti, takut mempunyai kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai kondisi yang sama, takut atau ngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan, petugas, takut mati saat dibius atau takut tidak akan sadar lagi, dan takut operasi akan gagal (Potter & Perry, 2005). Respon cemas sebelum operasi dan setelah operasi dengan segala akibatnya perlu dikhawatirkan karenadapat meningkatkan mortalitas danmorbiditas. Salah satu akibat daritanggapan stres adalah perubahan hemodinamik yang dapat dilihat pada perubahan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung (Tyaswiningsih dan Arifin, 2007). Apabila hal tersebut tidak normal, maka akan menyebabkan gangguan organ lain seperti jantung dan paru (Lestari dan Nurcahyo, 2010). 1

2 Mengingat tingginya kejadian dan komplikasi yang disebabkan oleh perubahan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung, maka dalam pengelolaan pre operasi dapat menggunakan terapi komplementer sebagai terapi pendamping. Salah satu yang bisa diterapkan oleh perawat adalah terapi intervensi tubuh dan pikiran yang merupakan bagian dari terapi komplementer yaitu dengan menggunakan teknik yang dibuat untuk meningkatkan kapasitas pikiran guna mempengaruhi fungsi dan gejala tubuh, terapi intervensi tubuh dan pikiran salah satunya adalah terapi murrotal Al-Qur an (Notoatmodjo, 2007). Murottal secara fisik mengandung unsur suara manusia yang dapat menstimulasi tubuh untuk menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin secara alami, meningkatkan perasaan rileks, mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki metabolisme tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernapasan, denyut nadi dan aktifitas gelombang otak (Siswantinah, 2011). Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Ernawati (2013) bahwa suara Al-Qur an (Murottal) ibarat gelombang suara yang memiliki ketukan dan gelombang tertentu, menyebar dalam tubuh kemudian menjadi getaran yang bisa mempengaruhi fungsi gerak sel otak dan membuat keseimbangan didalamnya. Doa atau bacaan AL-Qur an adalah senjata bagi orang beriman, sebagai tiang agama serta cahaya bagi langit dan bumi (HR. Muslim Bukhari). Surah Ar-Rahman memiliki durasi 11 menit 19 detik dengan tempo 79,8 beats per minute (BPM). Tempo 79,8 bpm merupakan tempo yang lambat. Tempoyang lambat mempunyai kisaran antara 60 sampai 120 bpm. Tempo lambat itu sendiri merupakan tempo yang seiring dengan detak jantung manusia, sehingga jantung akan mensinkronkan detaknya sesuai dengan tempo suara (Mayrani dan Hartati, 2013). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Salim (2013) tentang pengaruh tempo musik cepat dan lambat terhadap tekanan darah dan denyut jantung, yang didapatkan hasil bahwa tempo yang cepat dapat meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung, sedangkan musik bertempo lambat mempunyai efek yang berlawanan yaitu dapat menurunkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang tanggal 14 Agustus 2017, diperoleh data dari rekam medik mengenai jumlah pasien yang menjalani operasi di instalasi bedah sentral sebanyak 7800 pasien di tahun 2016. Ditemukan data bahwa dari 7800 pasien operasi ada 336 pasien dikembalikan ke ruang rawat inap tidak dilakukan tindakan operasi karena mengalami

3 peningkatan tekanan darah saat di ruang tunggu pasien (holding room). Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas peneliti tertarik mengambil judul dalam penelitian pengaruh pemberian murrotal AL-Quran terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pasien pre operasi di ruang tunggu pasien (holding room) RSI Sultan Agung Semarang. B. Rumusan Masalah Respon cemas pre operasi dapat dilihat dari perubahan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung, apabila tidak normal akan menyebabkan gangguan organ lain. Oleh sebab itu dalam pengelolaan pre operasi diperlukan terapi komplementer dan terapi spiritual. Salah satu terapi komplementer juga terapi spiritual adalah dengan pemberian murottal Al-Quran. Murottal Al-Quran dapat mempengaruhi tekanan darah dan menimbulkan ketenangan. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan masalah penelitian apakah ada pengaruh pemberian murottal Al-Quran terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pasien pre operasi di ruang tunggu pasien (holding room) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengidentifikasi pengaruh pemberian murottal AL-Quran terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pasien pre operasi di ruang tunggu pasien (holding room) RSI Sultan Agung Semarang. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian adalah mengidentifikasi: a. Menggambarkan karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan pasien pre operasi di ruang tunggu pasien (holding room) RSI Sultan Agung Semarang. b. Menggambarkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pasien pre operasi di ruang tunggu pasien sebelum pemberian murottal AL- Quran surah Ar- Rahman di ruang tunggu pasien (holding room) RSI Sultan Agung Semarang. c. Menggambarkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pasien pre operasi di ruang tunggu pasien, setelah pemberian murottal AL-Quran surah Ar-Rahman di ruang tunggu pasien (holding room) RSI Sultan Agung Semarang.

4 d. Menganalisis pengaruh pemberian murottal AL-Qur an surah Ar-Rahman terhadap tekanan darah dan frekuensi denyut jantungdi ruang tunggu pasien (holding room) RSI Sultan Agung Semarang.. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Secara Teoritis Sebagai informasi maupun referensi tentang intervensi kecemasan pada pasien pre operasi dengan pendekatan komplementer.

5 2. Manfaat Secara Praktis a. Bagi Perawat Dapat memberikan informasi dan intervensi lain selain intervensi yang sudah ada untuk menurunkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung pasien pre operasi b. Bagi Pasien Sebagai upaya lain yang dapat dilakukan oleh pasien dalam menurunkan kecemasan. c. Bagi RSI Sultan Agung Semarang Diharapkan hasil penelitian ini akan berguna bagi rumah sakit terkait, khususnya setelah di peroleh hasil yang signifikan untuk dapat di terapkan mengenai standar operating procedure (SOP) dalam menangani proses pasien pre operasi.

6 E. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan peneliti terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan peneliti yaitu: Tabel 1.1 Originalitas Penelitian Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Rizka, Z. Tahun 2015 Ika W, dkk. Tahun 2015 Riska, W. Tahun 2011 Pengaruh Pemberian Murottal AL-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum Daerah DR. Moewardi Surakarta Pengaruh Terapi Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia (Lansia) Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Kenanga Wilayah Kerja UPK Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di Ruang Rawat Inap Kelas III RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Jenis penelitian adalah Pre Experimental dengan non equivalent control grup design Jenis penelitian one group pretest posttest design tanpa kelompok kontrol Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy eksperimen dengan menggunakan rancangan Static Group Comparasion Hasil Penelitian perbedaan yang signifikan tekanan darah diastol pre dan post pada kelompok intervensi, dimana rata-rata tekanan darah sistol pada post test lebih rendah dibandingkan pre test (p= 0,001) Ada pengaruh pemberian murottal terhadap tekanan darah sebelum dan setelah diberikan intervensi dengan (p=0,000) pemberian terapi murottal efektif terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, perbedaan dapat di lihat pada subyek, tempat penelitian, waktu penelitian dan variabel. Penelitian dari Rizka Zakiyyatun Nafi ah dengan judul Pengaruh Pemberian Murottal AL-Quran Terhadap Tekanan Darah Dan Frekuensi Denyut Jantung Pasien Pasca Operasi Dengan Anestesi Umum Di Rumah Sakit Umum Daerah DR. Moewardi Surakarta. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada tahun penelitian, jumplah sampel, dan tempat penelitian, teknik pengambilan sampel serta subyek penelitian yaitu pasien pre operasi. Penelitian dari Ika Wahyu Widyastuti,Maria Fudji Hastuti, dan Berthy Sri Utami Adiningsih pada tahun 2015 dengan judul Pengaruh Terapi Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap perubahan tekanan darah pada lanjut usia (Lansia) Penderita

7 Hipertensi Di Posyandu Lansia Kenanga Wilayah Kerja UPK Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara. Perbedaan dengan penelitian saat ini adalah pada desain penelitian, jumlah responden, variabel tempat dan waktu penelitian. Penelitian dari Riska Wijayanti pada tahun 2011 dengan judul Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di Ruang Rawat Inap Kelas III RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian saat ini adalah pada desain penelitian, jumlah responden, variabel tempat dan waktu penelitian.