BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kontrol sebesar 40% yang artinya diterima.

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

I. PENDAHULUAN. setiap orang. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dalam. terbawa hingga dewasa. Kegemaran masyarakat akan jajan atau

PENETAPAN KADAR SIKLAMAT PADA BEBERAPA MINUMAN RINGAN KEMASAN GELAS DENGAN METODA GRAVIMETRI

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

PEMBUATAN MINUMAN INSTAN PEGAGAN (Centella asiatica) DENGAN CITARASA CASSIA VERA. oleh: MILSA ANGRIA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

I. PENDAHULUAN. Pengembangan komoditi perkebunan menempati prioritas yang tinggi dalam

YUWIDA KUSUMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

I. PENDAHULUAN. additive dalam produknya. Zat tambahan makanan adalah suatu senyawa. memperbaiki karakter pangan agar mutunya meningkat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak orang mengatakan membuat makanan tradisional sangat repot dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tradisional Bagian Daun dan Buah

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah ini dalam keadaan segar. Harga jual buah belimbing

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH VARIETAS BUAH APEL DAN PROPORSI TEPUNG KETAN TERHADAP KUALITAS JENANG APEL

I. PENDAHULUAN. kenyataan menunjukkan bahwa terigu lebih bersifat adaptif dibandingkan pangan

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

Kata kunci: Sorbet, terong belanda, buah bit, carboxy methyl cellulose, antioksidan.

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada konsumen (Silalahi, 2006). Salah satu produk yang. makanan ringan, jajanan atau cemilan. Makanan ringan, jajanan atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Namun diversifikasi pangan belum sepenuhnya menjawab atau mengimbangi. dalam bukunya An Essay on the Principle of Population, yang mengatakan bahwa

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

PENDAHULUAN. Djoko Poernomo*, Sugeng Heri Suseno*, Agus Wijatmoko**

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

PENGARUH LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU DODOL RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi penerus bangsa. Kualitas anak-anak akan

ISSN No Media Bina Ilmiah 45

I. PENDAHULUAN. hidup manusia. Dewasa ini telah banyak dikembangkan produk pangan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

PENGARUH PERBANDINGAN GULA MERAH DENGAN SUKROSA DAN PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG, UBI JALAR DENGAN KACANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK JENANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UNTUK MEMPREDIKSI KANDUNGAN GIZI PISANG ( Musa Paradisiaca L) BERDASARKAN DEGRADASI WARNA KULIT OLEH :

I. PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah pare (Widayanti dkk., 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

DAFTAR PUSTAKA. Agus Tanya Jawab Kepada Pengumpul Gula Merah Di Desa Lehan. Lampung Timur.

4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, kandungan airnya yang

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

MUTU ORGANOLEPTIK DAN KIMIAWI STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG UDANG REBON (Mysis sp.) ARTIKEL JURNAL OLEH

I. PENDAHULUAN. buatan siklamat, dan pengawet boraks (Mardianita, 2012). yang akan dikonsumsi. Makanan atau minuman tersebut harus memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

JURNAL. SUBTITUSI TEPUNG TAPIOKA ( Manihot esculenta ) DALAM PEMBUATAN DODOL. Indra Tangketasik Dosen Pembimbing:

I. PENDAHULUAN. satunya adalah buah kersen atau biasa disebut talok. Menurut Verdayanti (2009),

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAGING BUAH Momordica charantia (CUCURBITACEAE) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Penyediaan bahan pangan sesuai potensi daerah masingmasing

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Rata-rata tingkat penerimaan formulasi I dan kontrol dodol beras ketan adalah formulasi I sebesar 59% yang artinya diterima, dan kontrol sebesar 40% yang artinya diterima. 2. Lama waktu simpan paling lama yaitu dodol beras ketan atau kontrol selama 14 hari dan lama waktu simpan paling singkat adalah dodol pare selama 7 hari dengan waktu simpan paling lama adalah selama 9 hari, dengan rata-rata lama waktu simpan dodol pare hasilnya adalah 7,9 hari dan pada dodol beras ketan 13,9 hari. 3. Penurunan terbanyak kadar gula darah tikus setelah pemberian dodol pare adalah dengan presentase penurunan terbanyak sebesar 12,26 % dan terendah sebesar 8,04 %, sedangkan kadar gula darah tikus setelah mengkonsumsi dodol beras ketan menunjukkan terjadi peningkatan kadar gula darah tikus sebelum dan sesudah pemberian dodol beras ketan dengan presentase peningkatan terbanyak sebesar 2,24 % dan terendah sebesar 0,26 %.

B. Saran 1. Bagi industri dodol Pare dapat dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan dodol, sehingga pare dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan formulasi terbaik. 2. Bagi peneliti lain a. Dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai pembuatan dodol pare dengan perbedaan jenis pare yaitu pare yang memiliki sedikit kandungan rasa pahit atau pare selain pare ayam/pare hijau. b. Dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai pembuatan dodol pare dengan konsentrasi pare yang lebih banyak pada setiap formulasinya. c. Melakukan penelitian lanjutan pembuatan dodol pare dengan penggunaan gula dari bahan lain yang rendah kalori. d. Melakukan penelitian lanjutan mengenai keefektifan pemeriksaan penurunan kadar gula darah yang berasal dari pare atau gula sakarin.

DAFTAR PUSTAKA Astuti, Engrid Juni. 2017. "Penggunaan Sakarin Sebagai Pemanis Sintesis dalam Makanan dan Minuman." Prosiding Rapat Kerja Fakultas Ilmu Kesehtan. Bawa, I G. A. Gede.,2009. "Isolasi dan Identifikasi Golongan Senyawa Toksik Dari Daging Buah Pare (Momordica charantia L.)." Jurnal Kimia 117-124. BPOM. 2004. Peraturan Teknis Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam produk makanan. Direktorat Standarisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. F.G. Winarno, dan Srikandi Fardias. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: PT. Gramedia. Floros, J.D. and V. Gnanasekharan. 1993. Shelf Life Prediction of Packaged Foods: Chemical, Biological, Physical, and Nutritional Aspects. G. Chlaralambous (Ed.). Elsevier Publ., London. Hasyim, Noor. 2009. "Kajian Kerusakan Minyak pada Jenang Kudus dengan Penambahan Ekstrak Jahe (Zibinger Roscoe) Selama Penyimpanan." Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Herawati, Heny. 2008. "Penentuan Umur Simpan Pada Produk Pangan." Jurnal Litbang Pertanian 27 (4). Hernawati. n.d. "Potensi Buah Pare ( Momordicha charantia L.) Sebagai Herbal Antifertilitas." I Ketut A.Y, Made S.A, Anak A.G.O.D. 2013. "Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Estrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia) dan Pengaruhnya Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) yang Diinduksi Aloksan." Buletin Veteriner Udayana. Idrus, Haryati. 1994. Pembuatan Dodol. Balai Besar Penelitian Pengembangan Industri Hasil Pertanian. Kusmiati. 2005. Aneka Kue Dari Tepung Ketan. Jakarta. Mehran. 2015. Petunjuk Teknis - Tata Laksana Uji Organoleptik Nasi. Banda Aceh: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh.

Nazaruddin. 1995. Budi Daya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Yogyakarta. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Pohan, Siti Hairunnisa. 2016. "Penambahan Bit (Beta Vulgaris L.) Sebagai Pewarna Alami Terhadap Daya Terima dan Kandungan Zat Gizi Kerupuk Merah." Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. Prasetio, Bambang. 2013. Farm Bigbook Budi Daya Sayuran Organik di Pot. Yogyakarta: Lily Publisher. Pratami, Nanda Firnia. 2012. Proses Produksi Manisan Basah Pare "Sanre". R. Sutarya, G. Grubben, dan H. Sutarno. 1995. Pedoman Bertanam Sayuan Dataran Rendah. Bandung. Rukmana, R. 1997. Budidaya Pare. Yogyakarta: Kanisus. Satuhu, Sunamarni dan Suyanti. 2004. Membuat Aneka Dodol Buah. Jakarta. Siswoputranto, L.D. 1989. Teknologi Pasca Panen Kentang. Yogyakarta. SNI-01-2986-1992. 1992. Dodol. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. SNI-6993-2004. 2004. Bahan Tambahan Pangan pemanis Buatan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Sugiyono. 2002. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor. Suhardiyono, L. 1995. Tanaman Kelapa. Yogyakarta: Kanisus. Widjajaseputra, Anna Ingani. 1989. "Penggunaan Sakarin Sebagai Bahan Pemanis Sintetik." Agritech Journal. Widyaningrum, Herlina. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara.