LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA KABUPATEN MALUKU TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Undang-Undang

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BURU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 100 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BURU

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 08 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BURU

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL BUPATI BOVEN DIGOEL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KONAWE UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 01 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BURU

PERAT URAN DAERAH K ABUP AT EN BAT ANG NOMOR

BUPATI BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 40 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 6 Tahun : 2011 Seri : D Nomor : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 6 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 03 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

WALIKOTA TUAL PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA TUAL NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 3 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PEMAKAMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 26 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 02 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA Nomor : 8 Tahun : 2011 Seri : D Nomor : 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU TENGGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitas pelayanan masyarakat dibidang ketahanan panganberdasarkan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, maka sebagai implementasi dari Pasal 45 ayat (1) perlu dibentuk Tenggara; Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanaa dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tentang Pangan Kabupaten Maluku Tenggara. Badan Ketahanan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat II dalam wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1645); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

2 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukan Daerah Maluku Tengah dan Daerah Maluku Tenggara (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 264); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Dalam Jabatan Struktural ( Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara 4254); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 164); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. (Lembaran Negara Republik

3 Indonesia Tahun 2007 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia Nomor 4471); 12. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 02 Tahun 2008 Seri D); 13. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang PembentukanOrganisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten MalukuTenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 03 Tahun 2008 Seri D); 14. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang PembentukanOrganisasi dan Tata KerjaBadan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektoratdan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten MalukuTenggara (Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 04 Tahun 2008 Seri D); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA Dan BUPATI MALUKU TENGGARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

4 1. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara; 2. Bupati adalah Bupati Maluku Tenggara; 3. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Maluku Tenggara; 4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara; 5. Perangkat Daerah adalah organisasi pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Kelembagaan lain sesuai ketentuan perundang-undangan 6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara; 7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara; 8. Badan Ketahanan Pangan adalah Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku Tenggara; 9. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan Organisasi Perangkat Daerah; 10. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab dan wewenang serta hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri; 11. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya aman, merata dan terjangkau; 12. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumen manusia temasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini maka dibentuk Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku Tenggara.

5 Bagian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) Badan Ketahanan Pangan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan. (2) Badan Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Pasal 4 Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan, melaksanakan pengendalian teknis, mengkoordinir program ketahanan pangan dengan instansi terkait mengacu program ketahanan pangan nasional serta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi : 1. Penyusunan program kerja dibidang ketahanan pangan; 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang ketahanan pangan; 4. Pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian teknis dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan pangan; 5. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan pangan; 6. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana serta ketatausahaan badan; 7. Penumbuhan dan pengembangan pola-pola pembinaan yang mampu meningkatkan infrastruktur di masyarakat yang bergerak di bidang pangan; 8. Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan kelompok jabatan fungsional; 9. Mengkoordinasikan satuan unit kerja dalam rangka mengkaji dan memecahkan masalah pembangunan daerah; 10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.

6 BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretaris, terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri dari : 1. Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan; 2. Sub Bidang Evaluasi dan Kerawanan Pangan. d. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, terdiri dari : 1. Sub Bidang Pengembangan Konsumsi Pangan; 2. Sub Bidang Penganekaragaman dan Keamanan Pangan. e. Bidang Distribusi Pangan, terdiri dari : 1. Sub Bidang Analisis Distribusi Pangan; 2. Sub Bidang Analisis Informasi Harga dan Akses pangan. f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan sebagaimana tercantum pada Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. Pasal 7 Kepala Badan mempunyai tugas menyelenggarakan pengkajian, pengembangan dan koordinasi di bidang ketahanan pangan yang meliputi ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi pangan, penganekaragaman pangan, keamanan pangan dan preferensi pangan masyarakat, serta melaksanakan koordinasi, sinkronisasibidang Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Peternakan. Pasal 8 (1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusunan program dalam lingkungan Badan Ketahanan Pangan.

7 (2) Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, pemantapan ketersediaan pangan serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan pangan. (3) Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan, pemantauan dan pemantapan konsumsi dan penganekaragaman pangan. (4) Bidang Distrubusi Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam melaksanakan pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan pegembangan dan pemantapan distribusi pangan. BAB IV ESELON, PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN Bagian Pertama Eselon Pasal 9 (1) Kepala Badan adalah Eselon IIb. (2) Sekretaris adalah Eselon IIIa. (3) Kepala Bidang adalah Esalon IIIb. (4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang adalah Esalon IVa. Bagian Kedua Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pasal 10 (1) Kepala Badan Ketahanan Pangan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah. (2) Bupati dapat melimpahkan wewenang kepada Pejabat lain untuk Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pejabat Esalon IV. (3) Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pejabat Esalon IV sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8 BAB V KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN Bagian pertama Kepegawaian Pasal 11 (1) Pegawai yang ditugaskan di lingkungan Badan Ketahanan Pangan diutamakan yang mempunyai kompetensi di bidangnya. (2) Pegawai yang ditugaskan pada Badan Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan tunjangan Khusus atau Insentif sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. (3) Pengangkatan dan Pembarhentian pegawai Badan Ketahanan Pangan sesuai ketentuan perundang-undangan. Bagian Kedua Keuangan Pasal 12 (1) Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Badan Ketahanan Pangan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Badan Ketahanan Pangan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pengguna Anggaran. BAB VI JABATAN FUNGSIONAL Pasal 13 (1) Pada Badan Ketahanan Pangan dapat di tetapkan kelompok Jabatan fungsional sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasakan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja.

9 BAB VII TATA KERJA Pasal 14 Kepala Badan Ketahanan Pangan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional dalam menjalankan tugasnya wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik secara vertical maupun horizontal dalam lingkup masing-masing maupun antar satuan unit kerja dalam lingkungan pemerintah daerah. Pasal 15 Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Badan Ketahanan Pangan mempunyai kewajiban: a. Mengutamakan koordinasi pada setiap kegiatan; b. Memberikan bimbingan dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Menaati kebijakan yang telah digariskan organisasi; d. Menyampaikan laporan kegiatan secara periodik atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan daerah yang mengatur mengenai Bidang Ketahanan Pangan dinyatakan tidak berlaku, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pelaksana Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

10 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Ditetapkan di Langgur, pada tanggal 29 Desember 2011 BUPATI MALUKU TENGGARA, Cap/Ttd. ANDERIAS RENTANUBUN Diundangkan di Langgur, pada tanggal 29 Desember2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA, Cap/Ttd. PETRUS BERUATWARIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2011 NOMOR 8 SERI D

11 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA I. UMUM Ketahanan Pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup baik jumlah, mutu, aman, merata serta terjangkau. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, maka seluruh sektor harus berperan secara aktif dan berkoordinasi secara rapi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa/Ohoi dan masyarakat untuk meningkatkan strategi pengembangan demi mewujudkan ketahanan pangan nasional. Upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada sumberdaya pangan lokal yang mengandung keragaman antar daerah dan harus dihindari sejauh mungkin ketergantungan pada pemasukan pangan. Oleh karena ketahanan pangan tercermin pada ketersediaan pangan secara nyata, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan. Penyediaan pangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga yang terus menerus berkembang dari waktu kewaktu. Untuk mewujudkan penyediaan pangan tersebut, perlu dilakukan pengembangan sistem produksi, efisiensi sistem usaha pangan, teknologi produksi pangan, sarana dan prasarana produksi pangan dan mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif. Dengan maksud tersebut diatas, maka perlu dibentuk Badan Ketahanan Pangan di Kabupaten Maluku Tenggara dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Cukup jelas.

12 Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Cukup jelas. Pasal 6 : Cukup jelas. Pasal 7 : Yang dimaksud dengan ketersediaan pangan adalah tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan/atau dari sumber lain baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Yang dimaksud dengan kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu atau sekumpulan individu di suatu wilayah untuk memperoleh pangan yang cukup dan sesuai untuk hidup sehat dan aktif. Kerawanan pangan juga dapat diartikan sebagai kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Yang dimaksud dengan distribusi pangan adalah kegiatan/upaya dalam rangka pemenuhan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan baik antar wilayah maupun antar waktu. Yang dimaksud dengan penganekaragaman pangan adalah upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Yang dimaksud dengan keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Yang dimaksud dengan preferensi pangan masyarakat adalah pengaturan dan pengawasan standar mutu pangan segar

13 Yang dimaksud dengan sinkronisasi adalah konsistensi dalam pelaksanaan penyuluhan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan sesuai dengan norma, prinsip, dan standar yang berlaku. Yang dimaksud dengan koordinasi adalah peran serta para pihak terkait dalam pelaksanaan penyuluhan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan sesuai dengan lingkup kewenangannya, baik lintas sektor maupun antarstrata pemerintahan. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Cukup jelas. Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Cukup jelas. Pasal 13 : Cukup jelas. Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Cukup jelas. Pasal 17 : Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 162