BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori komunikasi Harold Lasswell merupakan teori komunikasi awal (1948). Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic question) Lasswell itu merupakan unsur - unsur proses komunikasi, yaitu Communicator (Komunikator), Message (Pesan), Media (Media), Receiver (Komunikan atau Penerima), dan Effect (Efek). Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran - saluran tertentu baik secara langsung atau tidak langsung dengan maksud memberikan dampak atau effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. (Moerdijati, 2012:79) Dengan berkembangnya proses komunikasi dari masa ke masa memberikan dampak yang signifikan sehingga kebutuhan manusia akan tetap berhubungan satu sama lain tetap terjaga. Maka dari itu media massa merupakan sarana yang seringkali digunakan karena sifatnya dapat menyampaikan pesan kepada orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar, heterogen, anonim, melembaga, memiliki perhatian yang berpusat pada isi pesan yang sama, dengan tidak memberikan arus balik secara langsung pada saat itu. Informasi yang kita butuhkan dapat dengan mudah didapat melalui media massa. Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, 1
2 manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra manusia seperti mata dan telinga. Pesan pesan yang diterima panca indera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media yang dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni media antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media massa. Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah, surat kabar, buku dan lain - lainnya. Sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet, dan lain lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, buku justru mampu memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena ia sarat dengan analisa yang mendalam dibanding media lainnya. (Cangara, 2005:128) Media massa yang bersifat massal, lalu muncul kebutuhan dan kesinambungan media lain akan internat saifat internet yang efisien, cepat, dan lebih mudah dijangkau dengan dari jarak jauh membuat media media lain seperti menggunakan internet sebagai new media untuk melakukan penyebaran pesan. Saat ini banyak sekali perkembangan dan revolusinya, Internet seolah meringkas sebuah bentukan bentukan media yang telah ada sebelumnya. Seperti : koran, majalah, kelas belajar, rapat umum, drama, sinema, periklanan, televisi, film, musik dan video, hal itu membuat Internet menjadi sebuah lubang serta gudang informasi juga
3 pergerakan baru dari dampak era globalisasi yang terjadi saat ini. Dengan sifat internet seperti dewasa ini, muncul medium medium untuk penyampaian informasi baru yang berkembang di dalamnya dari jaringan sosial, blog, media online, forum forum, website berbagi file, website pencarian data mampu menghidangkan sebuah sajian informatif kepada khalayak. Komunikasi saat ini banyak menggunakan media elektronik berbasis teknologi informasi terutama pemanfaatan website. Oleh karena itu, di era modern sekarang ini web adalah suatu media baru yang sedang menjadi trend atau gaya hidup bagi masyarakat umum. Lewat sosial media masyarakat khususnya remaja dapat mengetahui sebuah sebuah informasi dan juga turut mengekspetasikan ini berita tersebut. Dengan demikian persepsi yang telah dimiliki remaja dapat dengan mudah dibentuk oleh media baru. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) 2016 mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia berdasarkan usia dari yang terbesar yaitu usia 25 34 tahun 75,8%, yang kedua usia 10-24 tahun 75,5%, yang ketiga usia 35-44 tahun 54,7%, di ikuti usia 45-54 tahun 17,2%, hingga 55 tahun keatas sebesar 2% saja. (https://apjii.or.id/content/read/39/264/survei-internet-apjii-2016) Kemunculan new media sesungguhnya bukan merupakan fenomena mutakhir, namun penggunaannya di Indonesia baru terasa pada era globalisasi saat ini. Pada awal kemunculannya, ada pandangan yang muncul bahwa yang tercakup dalam media baru hanya media interaktif saja. Namun, dua ahli komunikasi Ronald E Rice dan Frederick Williams menyatakan pandangan mereka bahwa media baru yang dibentuk komputer adalah media dalam pengertian yang sangat luas, yaitu
4 bukan media massa seperti surat kabar, radio, televisi, dan film. Dalam buku komunikasi Little John (2012 : 410) menyatakan bahwa kekuatan media dalam dan dari media itu sendiri kembali menjadi fokus, termasuk sebuah minat baru dalam karakteristik penyebaran dan penyiaran media. Adapun pengertian lainnya New Media adalah sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Jadi secara umum, New Media itu dapat disimpulkan sebagai istilah yang menggambarkan tentang suatu bentuk teknologi yang berbentuk digital dan internet, dengan konsep meninggalkan teknologi kuno yang masih bersifat analag, mekanik, boros energi dan tidak ramah lingkungan. Beberapa contoh new media adalah internet, website, komputer multimedia, video game, smartphone, plasma tv, CD, DVD, Blueray dan lain lain. New media bukanlah program televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas, kecuali mereka mengandung teknologi yang memungkinkan interaktivitas digital, seperti yang berisi tag-link web. Sebagian besar new media didominasi oleh produk berteknologi digital yang seringkali memiliki karakterisitk dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mudah, interaktif dan tidak memihak. Seperti Internet, dari Internet saja kita bisa mendapatkan banyak manfaat, termaksud dari jejaring sosial, semacam facebook dan twitter. Dampak karena adanya New Media salah satunya media sosial Youtube yang merupakan media sosial yang penting dan menjadi situs web video sharing (berbagi video) populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis seperti klip musik (video klip), film, tv, serta video buatan para
5 penggunanya sendiri. Menurut perusahaan peneliti Internet Hitwise, pada Mei 2006, Youtube memiliki pansa pasar sebesar 43 %. Pemanfaatan Youtube selain adanya layanan file sharing berbasis web, audio atau video, youtube juga memungkinkan individu untuk dapat membangun profil publik atau semi-publik dalam sistem yang dibatasi, mengartikulaskan daftar pengguna lain dengan siapa mereka akan berbagi sambungan, dan melihat daftar koneksi yang di buat orang lain dalam sistim tersebut (Boyd & Ellison, 2007 : 210). Dalam survei APJII 2016 konten media sosial yang sering dikunjungi dari tertinggi yaitu Facebook dengan 71,6 juta pengguna sekitar 54%, Instagram 19,9 juta pengguna sekitar 15%, di ikuti Youtube ke tiga dengan 14,5 juta sekitar 11%, lalu Google plus 7,9 juta sekitar 6%, Twitter 7,2 juta sekitar 5,5%, dan terakhir Linked in 769 ribu pengguna sekitar 0,6%. Media Youtube merupakan salah satu media yang terbanyak di akses oleh pengguna internet. Youtube dapat mempermudah penggunanya untuk mendownload video yang bisa dibagikan dengan orang lain dengan hubungan sosial Youtube yang dapat mensharing video dan memungkinkan pengguna untuk mengirim video yang dapat di kembangkan dan di edit untuk rekaman pribadi maupun di konsumsi orang lain. Youtube banyak digunakan untuk menyalurkan hobi, kesenangan atau hanya untuk mencari sensasi dari yang muda sampai yang tua, dari Youtube seseorang yang biasa dapat menjadi terkenal secara instan karena video yang mereka unggah membuat tertarika sebagian besar orang. (https://apjii.or.id/content/read/39/264/survei-internet-apjii-2016) Dalam realita yang ada banyak dampak yang di timbulkan oleh Youtube berita yang menjadi headline besar dan opini atau masyarakat khususnya remaja saat
6 ini, Youtube menyajikan sebuah tontonan audio visual yang mampu memberikan berita dan informasi baru di khalayak luas, karakteristik Youtube dengan begitu banyaknya pilihan video dengan sistem yang kuat dan lunak tanpa sekatan sekatan seperti media Audio Visual besar pada umumnya membuat pengguna dan penikmatnya menimbulkan rasa candu untuk mengkonsumsi dan memanfaatkan Youtube, selain itu dengan Youtube masyarakat khususnya para remaja dapat menerima berbagai informasi dengan konten lebih beragam, Youtube juga bisa memberikan sebuah hiburan untuk masyarakat penikmat video sebagai medium yang mampu memberikan stimulus kuat, dengan Youtube masyarakat berhak memilih sajian dan tayangan mana yang mereka inginkan dan butuhkan. Penyajian tayangan streaming yang diinginkan dapat kita hadirkan dalam streaming di Youtube, dimana ada banyak bidang yang termuat dalam situs tersebut. Mulai dari pendidikan, hiburan, atau yang lainnya. Dengan banyaknya manfaat yang diberikan oleh Youtube maka kemudahan tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang baik dan gratis. Belajar dengan alat musik pun bisa melalui streaming karena tutorial yang ada di dalam Youtube semakin menjamur. Para masyarakat khususnya remaja Surabaya yang ingin belajar dapat memanfaatkan peluang ini. Dalam penelitian kualitatif ini, data utama diperoleh dari peneliti sendiri yang secara langsung mengumpulkan informasi dan alasan mengembangkan penelitian ini yaitu Youtube merupakan salah satu media sosial yang paling sering dikunjungi menurut APJII 2016 selain facebook dan Instagram. Sehingga menjadi salah satu
7 media sosial yang berperan besar dalam media pembelajaran di Jaringan Internet. Penelitian ini dilakukan secara intensif melalui observasi lapangan dan wawancara. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi penelitian ini, maka judul penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah Persepsi Remaja di Kota Surabaya terhadap Streaming Tutorial Alat Musik di Youtube? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja Surabaya terhadap layanan streaming tutorial alat musik di Youtube. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kegunaan teoritis Menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan persepsi remaja, sehingga hasil penelitin ini diharapkan bisa menjadi landasan pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi para vlogger maupun pengguna media sosial Youtube untuk tetap bertanggung jawab akan informasi yang akan dibuat, dibagi, dan di tonton oleh semua khalayak.