ANALISIS TITIK IMPAS USATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Suatu Kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

Oleh: 1 Haris Hermawan, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

ANALISIS TITIK IMPAS PADA USAHATANI PADI ORGANIK (Suatu Kasus di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Studi Kasus di Desa Madura Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Abstrak

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS RISIKO USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum) VARIETAS PERMATA (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) (Studi Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI PISANG AMBON (Musa acuminate L). (Studi kasus di Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar)

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

ANALISIS PEMASARAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS HOT BEAUTY (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI TAHU (Suatu Kasus di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA PEMBIBITAN MANGLID

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.)VARIETAS HOT BEAUTY (Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

PROFITABILITAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus di Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

ANALISIS RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap)

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh.

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usaha pembibitan sapi potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang,

Kajian Biaya, Penerimaan & Keuntungan Usahatani

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

Transkripsi:

ANALISIS TITIK IMPAS USATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Suatu Kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Arinda Franchiska, 2 Yus Rusman, 3 Sudrajat 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran 3 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya dan pendapatan pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam, 2) Besarnya R/C pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam, 3) Besarnya titik impas penerimaan, titik impas volume produksi, titik impas luas lahan dan titik impas harga pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dengan mengambil kasus pada usahatani kencur ( Kaempfreria galanga L.) di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Teknik Penarikan Sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) yaitu dari seluruh jumlah petani diambil sebanyak 30 orang petani, yaitu 30 % dari jumlah anggota populasi 102 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Biaya usahatani kencur per hektar dalam satu kali musim tanam sebesar Rp. 20.926.713,52, yang terdiri dari biaya tetap Rp. 3.284.841,91, dan biaya variabel sebesar 17.641.871,61, serta diperoleh produksi sebanyak Rp. 7.270 kilogram dengan harga jual Rp. 18.000 per kilogram, sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp. 130.860.000 serta pendapatan sebesar Rp. 109.933.286,48, 2) Nilai R/C sebesar 6,3 dan, 3) titik impas penerimaan sebesar Rp. 3.775.680,36, titik impas volume produksi sebanyak 209,76 kilogram, dan titik impas luas lahan seluas 0,03 hektar, serta titik impas harga Rp. 8.869 per kilogram. Kata Kunci : Usahatani, Kencur, Ciamis PENDAHULUAN Salah satu tujuan panjang pembangunan pertanian di Indonesia diantaranya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan perbaikan taraf hidup petani serta keluarganya, maka pengembangan teknologi pertanian di pedesaan perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada secara optimal. Tetapi tidak terlepas dari kelestarian sumberdaya alam atau dengan kata lain pemanfaatan sumberdaya lahan dan air yang berwawasan lingkungan serta berkelanjutan. Komoditas hortikultura mempunyai peluang besar untuk dikembangkan, mengingat potensi permintaan domestik maupun internasional cukup besar dan nilai ekonominya tinggi. Dengan kemajuan perekonomian, pendidikan, peningkatan pemenuhan untuk kesehatan dan lingkungan menyebabkan Biasanya kencur banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional, selain sebagai bahan obat, kencur juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minuman dan bumbu, disamping sebagai penyedap masakan, kencur memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit seperti masuk angin, batuk, muntah-muntah, radang lambung dan bengkak-bengkak (Sumarsih, 2011). Kabupaten Ciamis merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi dalam pengembangan budidaya tanaman kencur, dalam hal budidaya sudah sejak lama dilakukan, namun belum intensif (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis, 2015). Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : Halaman 154

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 1) Berapa besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam? 2) Berapa besarnya R/C pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam? 3) Berapa besarnya titik impas penerimaan, titik impas volume produksi, titik impas luas lahan dan titik impas harga pada usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam? Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, dengan mengambil kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Metode survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok ( Wirartha, 2006). Operasionalisasi Variabel Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang diamati dan berhubungan dengan penelitian ini dioperasionalisasikan sebagai berikut: 1. Satu kali musim tanam adalah mulai dari pengolahan lahan sampai dengan produk siap dipasarkan berlangsung selama delapan bulan. 2. Biaya total yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani kencur per hektar per satu kali musim tanam yang meliputi : a) Biaya tetap (Fixed Cost) yaitu biaya yang besar kecilnya tidak tergantung langsung pada besar kecilnya produksi yang dihasilkan, dan sifatnya tidak habis per satu kali musim tanam. Biaya tetap terdiri dari : - Pajak Bumi dan Bangunan, dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per satu kali musim tanam. - Penyusutan alat, dinyatakan dalam satuan rupiah per satu kali musim tanam. Besarnya penyusutan alat dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( Straight line method) menurut Suratiyah (2006) dengan rumus sebagai sebagai berikut. Nilai Pembelian Nilai Sisa Penyusutan Umur Ekonomis Nilai sisa merupakan nilai pada waktu alat itu sudah tidak dapat digunakan lagi atau dianggap nol. - Bunga biaya tetap dihitung dalam satuan persen berdasarkan bunga bank yang berlaku pada saat penelitian, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per satu kali musim tanam. b) Biaya variabel ( Variable Cost), yaitu biaya yang besar kecilnya tergantung kepada besar kecilnya produksi, dan sifatnya habis per satu kali musim tanam. Biaya variabel terdiri dari : - Jumlah benih kencur yang digunakan, dihitung dalam satuan kilogram (kg), dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp) per hektar per satu kali musim tanam. - Jumlah pupuk yang digunakan, dihitung dalam satuan kilogram (kg), dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp) per hektar per satu kali musim tanam, terdiri dari pupuk kimia dan pupuk alami (kandang dan hijauan). - Jumlah pestisida yang digunakan, dihitung dalam satuan kilogram (kg), dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp) per hektar per satu kali musim tanam. - Jumlah tenaga kerja yang digunakan, dihitung dalam hari kerja setara pria (HKSP), dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp) per hektar per satu kali musim tanam. Halaman 155

ANALISIS TITIK IMPAS USATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Suatu Kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis) ARINDA FRANCHISKA, YUS RUSMAN, SUDRAJAT c. Penerimaan merupakan hasil perkalian antara hasil produksi dengan harga jual, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per satu kali musim tanam. d. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total, dan dinyatakan dalam satuan rupiah per hektar per satu kali musim tanam. e. Titik impas (BEP) adalah suatu keadaan dimana usaha yang dijalankan tidak untung dan tidak rugi. Teknik Penarikan Sampel Jumlah petani yang dijadikan responden diambil sebanyak 30 orang petani, yaitu 30 persen dari jumlah anggota populasi yang berjumlah 102 orang dengan menggunakan metode acak sederhana ( simple random sampling). Menurut Arikunto (2010), pengambilan sampel yang banyak bisa 2 persen, 5 persen, 10 persen, 20 persen, atau 50 persen dari populasi dan ukuran contoh hendaknya tidak kurang dari 30. Rancangan Analisis Data Untuk menentukan besarnya biaya total, penerimaan dan pendapatan dihitung dengan rumus sebagai berikut : 1. Analisis Biaya Menurut Suratiyah (2006). TC TFC + TVC dimana :TC Total cost (biaya total) TFC Total fixed cost (biaya tetap total) TVC Total variable cost (biaya variabel total) 2. Analisis Penerimaan Menurut Rodjak (2006). TR Hy. Y Dimana : TR Total revenue (penerimaan total) Y kuantitas (volume penjualan) Hy Price (harga jual) 3. Analisis Pendapatan menurut Suratiyah (2006). π TR TC dimana : π pendapatan TR Total revenue (penerimaan total) TC Total cost (biaya total) 4. Untuk mengetahui titik impas ( Break Even Point) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Titik impas dalam penerimaan (Rp) (Suratiyah, 2006) : Biaya Tetap Total BEPnp 1 - Biaya Variabel Total Nilai Penjualan b. Titik impas dalam volume produksi (kilogram) (Suratiyah, 2006) : BEP Penerimaan (Rp) BEPvp Harga (Rp/Kg) c. Titik impas dalam luas lahan (Suratiyah, 2006) BEP unit BEP luas lahan Produktivitas d. Titik impas dalam harga (Suratiyah, 2006) TC BEP harga Produksi Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Adapun tahapan waktu penelitian dilaksanakan sebagai berikut : 1. Tahapan persiapan, yaitu survai awal, penyusunan Usulan Penelitian dan Seminar Usulan Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016. 2. Tahapan pelaksanakan penelitian, yaitu pengumpulan data di lapangan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2016. 3. Tahapan pengolahan data dan penulisan hasil penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan selesai. Halaman 156

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 Identitas Responden Umur responden berkisar antara 39 sampai 65 tahun, dengan demikian sebagian besar responden termasuk ke dalam usia produktif. Hal tersebut menyatakan bahwa usia antara 15 sampai 64 tahun termasuk ke dalam usia produktif, hal ini sejalan dengan pendapat Anjayani dan Haryanto (2009). Pengalaman Berusahatani a. Umur Pengalaman usahatani sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan usahatani kencur, karena dengan pengalaman usahatani yang dimilikinya cenderung akan lebih terampil dalam mengatasi kesulitankesulitan maupun hambatan-hambatan yang mungkin terjadi pada saat usahatani berlangsung. Pengalaman petani dalam usahatani kencur di Desa Werasari, Adapun pengalaman responden dalam usahatani kencur disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Pengalaman Responden dalam Berusahatani Kencur di Desa Werasari Tahun 2015 No. Pengalaman Berusahatani (Tahun) Jumlah (Orang) Persenta se (%) 1 0 10 8 26,67 2 11 20 18 60 3 21 30 4 13,33 Jumlah 30 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa pengalaman responden dalam berusahatani kencur sebagian besar 11-20 tahun yakni sebanyak 18 orang atau 60,00 persen, sedangkan sisanya responden yang berpengalaman usahatani 0-10 tahun sebanyak 8 orang atau 26,67 persen, dan yang berpengalaman 21 30 tahun ada 4 orang atau 13,37 persen. b. Pendidikan Responden Tingkat pendidikan yang dicapai oleh responden hanya sampai Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Keadaan tingkat pendidikan responden disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Keadaan Pendidikan Responden di Desa Werasari Tahun 2015 No. 1 2 Tingkat Pendidikan SD (Sekolah Dasar) SLTP ( Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) Jumlah (Orang) Persentase (%) 28 93,33 2 6,67 Jumlah 30 100 Berdasarkan Tabel 9 pengelolaan usahatani kencur Desa Werasari ternyata yang terbanyak dilakukan oleh petani tamatan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2 8 orang atau 93,33 persen, sedangkan petani tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) hanya 2 orang atau 6,67 persen, Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan responden masih tergolong relatif rendah. Analisis Usahatani Kencur di Desa Werasari Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan, R/C dan titik impas dari usahatani kencur dihitung dalam satu kali musim tanam atau selama 8 bulan. a. Biaya Produksi Usahatani Kencur Biaya tetap (fixed Cost) yaitu biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Sedangkan biaya variabel (Variable Cost) yaitu biaya yang besar kecilnya sangat tergantung pada besar kecilnya produksi dan sifatnya habis dalam satu kali musim tanam, dilihat pada Tabel 3. Halaman 157

ANALISIS TITIK IMPAS USATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Suatu Kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis) ARINDA FRANCHISKA, YUS RUSMAN, SUDRAJAT Tabel 3. Rata-rata Biaya Produksi pada Usahatani Kencur per Hektar per Satu Kali Musim Tanam di Desa Werasari Tahun 2015 No. 1 Biaya Tetap Komponen Biaya Jumlah Biaya (Rupiah) Persentase (%) - PBB 116.000,00 0,64 - Penyusutan Alat 198.398,67 1,09 - Bunga Modal (24%) 2.970.443,24 0,9 - Biaya Tetap Total 3.284.841,91 2,64 2 Biaya Variabel - Sarana Produksi 11.465.778,69 63,28 - Tenaga kerja 6.176.092,92 34,08 - Biaya Variabel Total 17.641.871,61 97,36 Jumlah Total 20.926.713,52 100 b. Penerimaan Usahatani Kencur Penerimaan diperoleh dari jumlah produksi kencur yang dihasilkan dikalikan dengan harga satuan yang berlaku pada saat penelitian. Rata-rata penerimaan hasil produksi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Produksi, Harga Jual dan Penerimaan pada Usahatani Kencur Per Hektar Per Satu Kali Musim Tanam di Desa Werasari Tahun 2015 No. Uraian Satuan Jumlah 1 Produksi Kg 7.270,00 2 Harga Jual Rp/Kg 18.000.,00 3 Penerimaan Rp 130.860.000,00 Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata produksi kencur per hektar per satu kali musim tanam adalah 7.270,00 kilogram, sedangkan harga jual kencur pada saat penelitian sebesar Rp. 18.000,00 per kilogram, maka rata-rata penerimaan usahatani kencur per hektar dalam satu kali musim tanam di Desa Werasari sebesar Rp. 130.860.000,00. c. Pendapatan Usahatani Kencur Pendapatan atau keuntungan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya produksi total. Rata-rata pendapatan dari usahatani kencur per hektar dalam satu kali musim tanam dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Penerimaan, Biaya Produksi Total dan Pendapatan pada Usahatani Kencur Per Hektar Per Satu Kali Musim Tanam di Desa Werasari Tahun 2015 No. Uraian Besarnya (Rp) 1 Penerimaan 130.860.000,00 2 Biaya Total 20.926.713,52 3 Pendapatan 109.933.286,48 Berdasarkan Tabel 5, diketahui ternyata dari biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 18.119.885,96, memperoleh penerimaan sebesar Rp. 130.860.000,00, sehingga pendapatan yang diperoleh petani dari luas per hektar per satu kali musim tanam rata-rata sebesar Rp. 112.740.114,04. d. R/C Usahatani Kencur R/C dapat dihitung dengan rumus menurut Suratiyah (2015) : R/C Maka R/C untuk usahatani kencur dapat dihitung sebagai berikut : Halaman 158

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017..., R/C..., R/C 6,3 Besarnya imbangan antara penerimaan dan biaya (R/C) adalah sebesar 6,3. Artinya dari setiap Rp. 1,00, biaya yang dikeluarkan diperoleh penerimaan sebesar Rp. 6,3 dan pendapatan (keuntungan) sebesar Rp. 5,3. c. Analisis Titik Impas Luas Lahan BEP Unit BEP luas lahan Produktivitas 209,76 7.270 0,028 0,03Hektar Analisis Titik Impas (Break Event Point) Menurut Suratiyah (2015) a. Analisis Titik Impas Penerimaan TFC BEPnp 1 - TVC TR 3.284.841,91 1-17.641.871,61 130.860.000,00 3.284.841,91 1-0,13 3.284.841,91 0,87 Rp. 3.775.680,36 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa luas lahan minimum yang harus diolah oleh petani agar tidak rugi dalam satu kali musim tanam sebesar 0,03 hektar. d. Analisis Titik Impas Harga Biaya Total BEPharga Produksi 20.926.713,52 2.359,33 Rp 8.869 /Kg Hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga minimum yang harus diterima petani dari usahatani kencur agar tidak rugi dalam satu kali musim tanam sebesar Rp. 8.869 per kilogram. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penerimaan minimum yang harus diterima petani dari usahatani kencur agar tidak rugi dalam satu kali musim tanam sebesar Rp. 3.775.680,36. b. Analisis Titik Impas Volume Produksi BEP Penerimaan BEPvp Harga (Rp/Kg) Rp. 3.775.680,36 Rp. 18.000 209,76 kilogram Hasil perhitungan menunjukkan bahwa volume produksi minimum yang harus diterima petani dari usahatani kencur agar tidak rugi dalam satu kali musim tanam sebesar 209,76kilogram. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik keimpulan sebagai berikut : 1. Usahatani kencur dalam satu kali musim tanam dari luas lahan per hektar dikeluarkan biaya produksi Rp. 20.926.713,52, diperoleh produksi 7.270 kilogram sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp. 130.860.000, dan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 109.933.286,48. 2. Besarnya nilai R/C adalah 6,3 artinya dari setiap Rp. 1,00 yang dikeluarkan maka diperoleh penerimaan 6,3, dan memperoleh pendapatan 5,3. 3. Besarnya nilai titik impas penerimaan sebesar Rp. 3.775.680,36, nilai titik impas volume produksi sebanyak 209,76 kilogram, nilai titik impas luas Halaman 159

ANALISIS TITIK IMPAS USATANI KENCUR (Kaempferia galanga L.) (Suatu Kasus di Desa Werasari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis) ARINDA FRANCHISKA, YUS RUSMAN, SUDRAJAT lahan seluas 0,03 hektar, dan titik impas harga Rp. 8.869 per kilogram. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Petani harus tetap mempertahankan usahataninya karena sangat menguntungkan, dan petani harus meningkatkan penggunaan pupuk organik dari 8,01 ton per hektar menjadi 20 ton per hektar, urea dari 59,79 menjadi 200 kilogram per hektar, SP-36 dari 29,82 menjad 2. i 250 kilogram per hektar, KCL dari 27,41 menjadi 250 kilogram per hektar, sehingga diharapkan produksi dan produktivitasnya dapat meningkat secara optimal. Rahim dan Diah. 2008. Pengantar, Teori, dan Kasus Ekonomika Pertanian. Cetakan Kedua. Jakarta: Swadaya. Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Soekartawi. 2006. Agribisnis. Jakarta: Rajawali Press. Sumarsih, S. 2011. Untung Besar Usaha Bibit Kencur. Penebar Swadaya. Jakarta. Suratiyah. K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Suratiyah. K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Edisi 2. ITB. Bandung. Wirartha. 2006. Metode penelitian. Alfabeta. Bandung. DAFTAR PUSTAKA Andriani. R. 2013. Khasiat Kencur. Makalah Obat Herbal. Fakultas Kesehatan Sriwijaya. Palembang. Anjayani dan Haryanto. 2009. Geografi : Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Citra Raya. Bandung. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. BP3K Kecamatan Sadananya 2015. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kencur Di Desa Werasari. Sadananya. Ciamis. Desa Werasari. 2015. Monografi Desa Werasari. Sadananya. Ciamis. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis. 2015. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kencur di Kecamatan Sadananya. Ciamis. Mus. C. 2008. Plantamor Situs Dunia Tumbuhan. (Online), (http://www.plantamor.com., diakses tanggal 12 maret 2016. Rostiana O, S Rosita, Rahardjo M dan Taryono. 2007. Budidaya Tanaman kencur. Balai Penelitian Pertanian. Bogor. Rodjak. A. 2006. Manajemen Usahatani. Pustaka Giratuna. Bandung. Halaman 160

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Mei 2017 Halaman 161