BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk merubah tingkah laku ke arah yang baik. Tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian yang bersifat umum dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian Ilmu Pendidikan Islam)

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan akhlak. Minimnya pengetahuan masyarakat. kondisi masyarakat berupa dekadensi akhlak. Oleh karena itu, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 85.

BAB I PENDAHULUAN. Offset, 2014, hlm Ibid, hlm Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (ا : ا)

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogik (Dasar-dasar Ilmu Mendidik), RinekaCipta, Jakarta, 1997, hlm

PENDIDIKAN MELALUI KETELADANAN: SOLUSI MENGURANGI TAWURAN PELAJAR TAMRIN

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan sikap, langkah dan keputusan hidupnya karena pendidikan. agama adalah jiwa (spiritualitas) dari pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai kebahagiaan hidup yang lebih baik dan sempurna. sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm Juwariyah, Dasar-Dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika anak dilahirkan ke dunia, anak masih dalam keadaan lemah baik fisik maupun psikis. Walaupun dalam keadaan yang demikian, anak telah memiliki kemampuan bawaan sejak dalam kandungan dalam keadaan suci yang diibaratkan seperti kertas putih yang masih kosong, dan yang menjadikan yahudi, nasrani dan majusi adalah orang tuanya. Dalam hadits Rasulullah diriwayatkan : د ا اة ءاه دا وا و Artinya : Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam kesucian (fitrah) kedua orang tuanyalah yang membuatnya kelak jadi yahudi, nasrani atau majusi (HR. Al Bukhari) 1 Maka setelah manusia lahir di dunia, anak tersebut adalah tanggung jawab orang tuanya, yaitu sebagai pendidik dan pembimbing dalam hal kehidupan anaknya, terutama dalam hal keagamaan dalam penanaman nilainilai aqidah, akhlak budi perkerti dan ibadah. Jelas campur tangan orang tua memiliki peran penting, karena anak merupakan anugrah Allah yang diberikan kepada manusia, dan anak juga merupakan harta dan perhiasan. Dalam Al Qur an surat Al-Kahfi ayat 46 dijelaskan. Artinya : Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya 2006, h. 5 1 Khoira Ummatin, 40 Hadits Shahih, Yogyakarta : PT. LKIS Pelangi Aksara, 1

2 di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-kahfi ayat 46) 2 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana berupa bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki keperibadian muslim, Dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan psiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan Sedangkan pendidikan yang dimaksud oleh penulis ialah bimbingan atau usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan akhlak, moral dan sosial yang mendorong seseorang mempunyai potensi menuju terbentuknya kepribadian yang baik. Oleh karena itu, orang tua atau pendidik merupakan faktor penting keteladanan dalam hal baik buruknya anak. Jika orang tua berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, jujur, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama, maka anak akan tumbuh dalam kejujuran, berakhlak mulia, dan menjauhkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama. Begitu juga sebaliknya jika orang tua berbohong, berkhianat, durhaka, kikir, dan hina maka akhlak anak akan tumbuh buruk. Sejak usia sekolah, anak telah melihat dan mempelajari hal-hal yang berada di luar diri mereka. Mereka telah melihat dan mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang sesuatu yang berhubungan dengan kemaslahatan agama. Dengan demikian, menurut Jalaludin ketaatan kepada ajaran agama merupakan kebiasaan yang menjadi milik mereka yang mereka pelajari dari para orang tua maupun guru mereka. 3 Perkembangan sosial dan tingkah laku anak dimulai dari usia anakanak sampai dewasa ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai 2 Departemen Agama, AL Qur an dan Terjemahnya, Semarang : CV. Asy Syifa, 1999, h. 450 3 Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996, h. 68

3 pengaruh-pengaruh yang ada di luar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman, ia mempunyai guru yang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses emansipasi. 4 Akhlak mulia adalah induk dari segala etika tatakrama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Dan Islam memandang budi pekerti atau akhlak mulia sangat penting dalam kehidupan bahkan Islam menegaskan akhlak ini merupakan misinya yang utama, Rosulullah SAW bersabda : ا.-, +* ( رم ا&%ق (ا" ث) Artinya : Sesungguhnya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia (Al-Hadits) 5 Sehubungan hadits tersebut, maka Islam memerintahkan agar orang tua mendidik tentang budi pekerti, adab, dan sopan santun, Islam juga menggariskan agar orang tua membimbing orang tua anaknya agar memiliki akhlak yang baik termasuk akhlak kepada Tuhan yaitu Allah dan kepada sesama. Pendidikan Islam adalah usaha sadar dan terencana berupa bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki keperibadian muslim 6, Dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan. Dan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terjadi proses belajar mengajar oleh siswa dan guru pada intinya bermuara pada usaha mencapai tujuan belajar itu sendiri. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Akidah Akhlaq. 4 F.J. Monks, dkk., Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1992, h. 180 5 Khoira Ummatin, Op.Cit, h. 15 6 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998, Jilid I, h. 11

4 Tujuan pembelajaran Akidah Akhlaq di kelas II yaitu siswa dapat menjelaskan, mencoba dan berupaya menyesuaikan perilaku kehidupan kearah tuntutan keharusan nilai moral bangsa dan negara. Akhlak merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya potensi untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, bagaimana manusia dalam menggunakan sumber daya potensi yang tersedia untuk meningkatkan kehidupan lebih baik. 7. Karena akhlak atau prilaku yang ada dalam suatu masyarakat dalam unsur pokok yang membentuk baik buruknya masyarakat tersebut. Jika akhlaknya baik maka masyarakat akan baik dan jika prilaku buruk masyarakat pun akan buruk. Jadi akhlak mempunyai hubungan kausalatif dengan adanya perubahan 8 Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, seharusnya guru mampu menciptakan proses pengajaran dalam suasana proses belajar dan pengajaran yang baik, yaitu pengajaran memiliki ciri-ciri: pengajaran berpusat pada anak, interaksi edukatif antara guru dengan anak, suasana demokrasi, variasi metode mengajar, guru professional, bahan yang sesuai dan bermanfaat, lingkungan yang kondusif dan sarana belajar yang menunjang. Begitu juga pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung, Meskipun guru sudah berusaha menciptakan proses belajar mengajar mata pelajaran akidah akhlak yang baik agar siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan, yaitu terciptanya perubahan tingkah laku siswa yang sesuai dengan materi akidah akhlak. Namun hasilnya belum tentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti memandang perlu melakukan penelitian tentang Pengaruh hasil belajar akidah akhlak terhadap tingkah laku siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung tahun pelajaran 2010/2011 7 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007, h. 227 8 Ali Abdul Hakim Mahmud, Akhlak Mulia, terj. Abdul Hayyie Al Kattani, Jakarta : Gema Insani, 1995, h. 174

5 B. Pembatasan Masalah Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda mengenai pembahasan ini maka penulis akan mengemukakan pembatasan dan penegasan istilah sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengaruh adalah "daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu benda, orang dan sesuatu". 9 Mengacu dari pengertian tersebut, Pengaruh adalah hubungan atau hasil dari penerapan sesuatu pembelajaran. 2. Hasil Belajar akidah akhlak Hasil belajar adalah Prestasi yang telah dicapai apa yang telah dikerjakan dalam penguasaan, pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru. 10 Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan upaya sadar dan berencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku ihsan dalam kehidupan sehari-hari, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan Jadi hasil belajar adalah Prestasi yang telah dicapai oleh siswa setelah mengerjakan tes, semesteran, yang penulis maksud di sini adalah prestasi yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran aqidah akhlak. 3. Tingkah laku siswa Prilaku adalah perbuatan, tingkah laku dan sikap yang ditujukan oleh siswa. Siswa disebut juga peserta didik adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, psikis, sosial dan relegius 965. 9 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 10 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Grafindo, Jakarta, 1991, h. 3

6 dalam mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat kelak. 11 Dengan demikian prilaku siswa adalah tingkah laku dan sikap yang ditujukan oleh siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung Kab. Batang C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar akidah akhlak siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung tahun pelajaran 2010/2011? 2. Bagaimana tingkah laku siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung tahun pelajaran 2010/2011? 3. Bagaimana pengaruh hasil belajar akidah akhlak terhadap tingkah laku siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung tahun pelajaran 2010/2011? D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi peserta didik Memperoleh pengalaman belajar bahwa dengan adanya pembelajaran akidah akhlak, diharapkan siswa dapat terarah perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi guru Guru mengerti bahwa ia punya peran yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar mengajar agar materi pembelajaran dapat di terima dengan baik oleh siswa sehingga siswa mendapatkan hasil nilai yang maksimal dan dapat diimplementasikan dalam bentuk tingkah laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari. 11 Abdul Mujib dan Yusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : Kencana Prenada Media, 2006), hlm. 102

7 3. Bagi peneliti Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan mendapat pengalaman tentang Pengaruh hasil belajar akidah akhlak terhadap tingkah laku siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Asy Syairiyah Plumbon Kec. Limpung tahun pelajaran 2010/2011.