BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 15 Agustus 2016 di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

PENGARUH PEMBERIAN ONGGOK FERMENTASI DAN ANTIBIOTIK DALAM RANSUM TERHADAP POTONGAN KOMERSIAL AYAM BROILER SKRIPSI. Oleh AYU PUTRI PERMATA SARI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kapang Rhizopus oryzae

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

METODE PENELITIAN. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Materi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

BAB III METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

Transkripsi:

13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 15 Agustus 2016 di Kandang Ayam Fakultas Petenakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Analisis kandungan bahan pakan dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 160 ekor DOC dengan bobot awal rata-rata 47,75±2,71 gram, kandang koloni ukuran 1x1x1,5 m sejumlah 20 petak, tempat pakan dan minum, lampu sebagai penghangat dan penerangan kandang, timbangan analitik untuk menimbang lemak abdominal dan antibiotik, timbangan manual untuk menimbang pakan, timbangan digital untuk menimbang sisa pakan, nampan sebagai tempat karkas, blower berfungsi sebagai pendingin kandang ketika siang hari, peralatan kandang berfungsi untuk membantu semua kegiatan baik di dalam maupun di luar kandang dan pisau berfungsi untuk menyembelih ayam dan membantu carcassing. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu desinfektan, urea, kapang A. charticola, onggok, jagung kuning, tepung ikan, bungkil kedelai, metionin, lisin, limestone, kalsium fosfat, premix, antibiotik (neomycin), menir dan NaCl.

14 3.2. Metode 3.2.1. Rancangan Percobaan Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap unit perlakuan terdiri dari 8 ekor ayam. Peubah yang diamati adalah persentase bobot karkas, paha, dada, punggung, sayap dan lemak abdomen. Perlakuan penelitian terdiri dari: T0 = Ransum tanpa penambahan onggok fermentasi dan tanpa antibiotik T1 = Ransum dengan penambahan antibiotik (16%) T2 = Ransum dengan penambahan antibiotik (0,0003%) dan onggok fermentasi (16%) T3 = Ransum dengan penambahan onggok fermentasi (16%) 3.2.2. Prosedur Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan antara lain tahap persiapan, pemeliharaan dan pengambilan data. Tahap persiapan dimulai dari persiapan kandang mulai dari pembersihan kandang yaitu melakukan pemasangan plastik di dinding luar kandang, membersihkan kandang bagian dalam dan luar, melakukan fumigasi dan pengapuran lantai agar kandang lebih steril. Langkah selanjutnya adalah pembuatan onggok fermentasi, yakni onggok difermentasi dengan A. charticola yang merupakan kapang yang diisolasi dari gathot. Proses pembuatan fermentasi onggok diawali dengan pembuatan starter terlebih dahulu. Starter dibuat dengan cara melakukan peremajaan A. charticola

15 pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) dan diinkubasi selama 2 hari dengan suhu 38 C. A. charticola sebanyak 10 cawan petri dicampurkan ke dalam onggok steril dan ditambahkan aquades dengan perbandingan 1 liter banding 1 kg onggok. Onggok kemudian diinkubasi selama 4 hari dan selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah koloni dengan metode Total Plate Count (TPC) diperoleh hasil 3,6 10 10 cfu/g. Setelah jumlah koloni dihitung, starter siap digunakan. Pembuatan fermentasi onggok meliputi sterilisasi onggok dengan menggunakan autoklaf. Starter diinokulasikan ke dalam onggok yang sudah steril sebanyak 110 g/kg onggok. Urea dilarutkan kedalam aquades dengan dosis urea sebanyak 41 g/kg onggok. Campuran aquades dan urea tersebut dicampurkan ke dalam onggok yang telah dicampur starter dan ditambahkan aquades dengan perbandingan aquades dan onggok sebanyak 1 liter banding 1 kg onggok. Kemudian diaduk hingga homogen dan dimasukan ke dalam wadah tertutup kemudian diinkubasi selama empat hari. Setiap dua hari sekali tutup wadah dibuka dan dilakukan pengadukan. Setelah jadi, onggok dijemur hingga kering udara. Ransum semua perlakuan memiliki kandungan PK 22% dan EM 2800 kkal/kg. Energi metabolis dihitung berdasarkan rumus Bolton (1967), dimana energi metabolis = 40,81 {0,87 [Protein Kasar + 2,25 Lemak Kasar + BETN] + 2,5}, kemudian pakan setiap perlakuan di analisis menggunakan analisis proksimat. Neomycin dicampurkan dalam bentuk tepung dengan jumlah 0,0003%. Semua bahan pakan dan antibiotik dicampurkan dari bahan pakan yang memiliki

16 berat paling kecil hingga paling besar. Komposisi nutrien dan persentase ransum disajikan di Tabel 3. Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Persentase Ransum Bahan Pakan Perlakuan T0 T1 T2 T3 ------------------------- (%) -------------------------- Jagung Kuning 59,00 59,00 45,50 45,50 Bungkil kedelai 29,00 29,00 23,50 23,50 Tepung ikan 9,00 9,00 12,00 12,00 Menir 0,75 0,75 1,23 1,23 Metionin 0,23 0,23 0,23 0,23 Lisin 0,06 0,06 0,06 0,06 Limestone 1,01 1,01 0,53 0,53 Kalsium fosfat 0,20 0,20 0,20 0,20 Premix 0,50 0,50 0,50 0,50 NaCl 0,25 0,25 0,25 0,25 Onggok fermentasi - - 16,00 16,00 Neomycin - 0,0003 0,0003 - Total 100,00 100,00 100,00 100,00 Komposisi yang dihitung: Energi Metabolis (kkal/kg) 2896 2896 2877 2877 Protein Kasar (%) 22,50 22,50 22,20 22,20 Serat Kasar (%) 2,69 2,69 5,51 5,51 Kalsium (%) 1,04 1,04 1,00 1,00 Fosfor (%) 0,54 0,54 0,58 0,58 Metionin (%) 0,67 0,67 0,66 0,66 Lisin (%) 1,46 1,46 1,42 1,42 Komposisi yang dianalisis: Energi Metabolis (kkal/kg) 3216 3264 3220 3237 Bahan Kering (%) 86,5 87,2 82,6 83,4 Protein Kasar (%) 20,2 20,1 19,8 19,7 Lemak Kasar (%) 3,71 4,21 3,92 3,87 Serat Kasar (%) 6,83 6,21 6,59 6,81 Abu (%) 10,1 10,0 10,5 9,74 Tahap pemeliharaan dimulai dari chick in 160 ekor DOC, melakukan penimbangan bobot awal DOC dengan cara sampling kemudian dimasukan ke dalam 20 flock yang telah dilengkapi dengan tempat pakan dan minum, lampu bohlam sebagai pemanas dan litter berupa koran pada minggu pertama. Satu flock

17 berisi 8 ekor DOC. Pemberian ransum pada minggu pertama menggunakan pakan komersial, sedangkan pakan perlakuan mulai diberikan pada minggu kedua hingga minggu akhir. Air minum diberikan secara ad-libitum. Sisa pakan ditimbang seminggu sekali. Pembersihan kandang dilakukan setiap pagi dan sore. 3.2.3. Variabel yang diamati Pengamatan dan pengukuran bagian-bagian potongan karkas dan lemak abdominal dilakukan pada ayam umur 5 minggu. Berikut cara pengamatan dan perhitungan persentase setiap bagian potongan karkas dan lemak abdominal : A. Persentase Karkas 1. Ayam disembelih secara Islam hingga darah keluar sempurna, kemudian mencabuti bulunya hingga bersih. 2. Kepala dan kaki dipotong dan jeroan dikeluarkan. 3. Karkas utuh ditimbang menggunakan timbangan. 4. Persentase bobot karkas dihitung menggunakan rumus : Karkas (%) = Bobot karkas Bobot hidup 100% B. Persentase Potongan Karkas (sayap, paha, dada dan punggung) 1. Karkas utuh dipotong menjadi beberapa bagian. Bagian dada (dipotong dari ujung tulang korakoid hingga sternum, terdapat tulang korakoid, klavikalis, tulang iga dan sternum), bagian paha ( termasuk paha atas dan bawah, terdapat tulang femur dan tibia), bagian sayap (dipotong pada pangkal tulang humerus, terdapat tulang humerus, radius ulna dan

18 phalanges), bagian punggung (termasuk punggung depan dan belakang, dipotong dari tulang skapula hingga pelvis) 2. Setiap bagian potongan karkas ditimbang menggunakan timbangan. 3. Persentase bobot potongan karkas dihitung menggunakan rumus : Potongan Karkas (%) = Bobot potongan karkas 100% Bobot karkas C. Persentase Lemak Abdominal 1. Lemak abdominal dipisahkan pada sekeliling gizzard dan lapisan yang menempel antara otot abdomen serta usus. 2. Lemak abdominal ditimbang menggunakan timbangan analitik 3. Persentase lemak abdominal dihitung menggunakan rumus : Lemak Abdominal (%) = Bobot lemak abdominal 100% Bobot karkas 3.2.4. Pengumpulan Data Tahap pengambilan data dilakukan pada akhir masa pemeliharaan yaitu hari ke-35. Tiap flock diambil satu ekor ayam untuk dilakukan proses pemotongan. Ayam ditimbang sebelum dipotong untuk memperoleh data bobot hidup, kemudian ayam disembelih secara Islami. Setelah disembelih, ayam ditimbang untuk diperoleh bobot mati. Kemudian melakukan proses pengeluaran jeroan, pengambilan lemak abdominal dan pemisahan bagian non-karkas hingga diperoleh karkas utuh dan kemudian ditimbang. Karkas dipotong menjadi beberapa bagian yaitu sayap, paha atas, paha bawah, dada, punggung atas dan punggung bawah. Setelah itu, setiap bagian tersebut ditimbang satu persatu.

19 3.2.5. Analisis Data Data hasil penelitian selanjutnya diolah secara statistik dengan menggunakan analisis ragam pada taraf 5%,apabila terdapat pengaruh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan analisis uji Duncan (Sastrosupadi, 2000). Model statistik rancangan percobaan adalah sebagai berikut : Keterangan : Yij = μ + τi + εij Yij μ τi = Bobot potongan komersial dan lemak abdominal ayam broiler yang mendapat perlakuan ransum ke-i dan ulangan ke-j. = Nilai tengah umum bobot potongan komersial dan lemak abdominal ayam broiler. = Pengaruh perlakuan ke-i εij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ransum ke-i dan ulangan ke-j. Kriteria untuk pengambilan hipotesis adalah, apabila F hitung < F tabel maka terima H0 dan tolak H1 dan apabila F hitung F tabel maka tolak H0 dan terima H1. Hipotesis statistik sebagai berikut: H0 H1 = τ = 0, tidak ada pengaruh penambahan onggok fermentasi dan antibiotik dalam ransum terhadap bobot potongan komersial dan lemak abdominal ayam broiler. = τ 0, terdapat pengaruh penambahan onggok fermentasi dan antibiotik dalam ransum terhadap bobot potongan komersial dan lemak abdominal ayam broiler.