KEBIJAKAN. Abdul Amri Siregar Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan 2018 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

P E R K O S M I PERSATUAN PERUSAHAAN KOSMETIKA INDONESIA INDONESIAN COSMETIC ASSOCIATION

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRODUK HALAL DAN HIGIENIS

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Sebagai kebutuhan primer, maka

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XV/2017 Produk Halal

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PRODUK BARANG HIGIENIS DAN HALAL

Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal 30 Nevember 2001 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN PANGAN HALAL

Lex Administratum, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

KEYNOTE SPEECH DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA DISAMPAIKAN PADA ACARA SEMINAR SAFETY DAN HALAL SEMARANG, 2 JUNI 2016

apoteker123.wordpress.com 1 dari 5 DAFTAR PERIKSA Halal Assurance System 23000:1 PERTANYAAN PERIKSA HASIL PERIKSA

KEAMANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NO 12 TENTANG PANGAN TAHUN 2012

PERLINDUNGAN KONSUMEN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 5/PUU-XV/2017

BAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

LAPORAN AKHIR TAHUN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

RechtsVinding Online

BAB I PENDAHULUAN. energi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia haruslah makanan. dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 172:

Sejauh mana penanganan label halal yang dilakukan oleh MUI (LPPOM) sekarang?

UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN [LN 2009/84, TLN 5015]

SERTIFIKASI HALAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK OLAHAN KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DAERAH

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu DITJEN PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA Jakarta, 18 September 2017

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

PERUBAHAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA YANG BERWENANG DALAM PROSES SERTIFIKASI HALAL

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Regulasi Pangan di Indonesia

PUTUSAN Nomor 5/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87%

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

2016, No Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Neg

Abstract. Keywords : Consumer Protection Law, Muslim, Halal Certificate, Food Products. Abstrak

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BAB III USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN SERTIFIKASI HALAL

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAWASAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

2016, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

BAB II KAJIAN YURIDIS TENTANG LABEL HALAL PADA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan.

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERDAGANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

Jurnal EduTech Vol. 3 No.2 September 2017 ISSN: e-issn:

Sadd al-dhari< ah merupakan bentuk wasilah atau perantara. Al-Syaukani

Sertifikasi dan Sistem Jaminan Halal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

BAB II PENGATURAN PEMBERIAN JAMINAN PRODUK HALAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : Mengingat :

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG KESEHATAN NO. 36 TH. 2009

Fokus Pagi Edisi Rabu, 29 Juli 2009 Tema : Kebijakan Topik : Nasib Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III JAMINAN PRODUK HALAL TERHADAP PEREDARAN PRODUK CINA DI TANAH SUCI MEKKAH. A. Jaminan Produk Halal dan Hubungannya Dalam Perlindungan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

- 7 - BAB III STANDARDISASI. Bagian Kesatu Perencanaan

2012, No.72 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Alat dan mesin peternakan dan kesehatan hewan yang

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan Klausula Baku pada Perjanjian Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas beragama Islam terbesar di dunia. Sebanyak 87,18 % dari

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hak dan Kewajiban Pelaku serta Perizinan dan Pemantauan Penyelenggara Transfer Dana

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV. A. Analisis Terhadap Bentuk-Bentuk Perlindungan Konsumen Dalam Mas}lahah

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah

KIAT MEMILIH PRODUK HALAL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMENTAN/SR.130/5/2009 TAHUN 2009 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

Transkripsi:

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN JAMINAN PRODUK HALAL Abdul Amri Siregar Kepala Pusat Pembinaan dan Pengawasan 2018

LATAR BELAKANG Pemerintah berkewajiban memberikan pembinaan dan pengawasan JPH untuk meciptakan ketentraman dan kenyamanan bagi masyarakat dalam mengonsumsi atau menggunakan produk halal Syariah Islam, memerintahkan umatnya agar dari segi barang dan jasa agar memakan atau menggunakan bahanbahan yang halal, baik, suci, dan bersih. Oleh karena itu umat Islam perlu mengetahui informasi yang jelas tentang halal dan haram mengenai makanan, minuman, obat, kosmetika, produk kimia biologis dan rekayasa genetik L A D Y 2 3 1 1 2 0 1 5

DASAR HUKUM TUJUAN UU JPH UU NO 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL (JPH) Memberikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi yang mengonsumsi dan menggunakan produk Meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha untuk memproduksi atau menjual produk

PASAL 4 UU JPH PRODUK YANG MASUK, BEREDAR DAN DIPERDAGANGKAN DI WILAYAH INDONESIA WAJIB BERSERTIFIKAT HALAL Dalam hal ini Pembinaan dan Pengawasan JPH menjadi sangat penting untuk melaksanakan amanat mandatory halal di Indonesia

BPJPH Registrasi dan Sertifikasi Halal Pembinaan & Pengawasan JPH Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal yang selanjutnya disingkat BPJPH adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan Jaminan Produk Halal (JPH). Kerja sama & Standardisasi

PEMBINAAN PENGAWASAN RUANG LINGKUP PEMBINAAN DAN PENGAWASAN JPH PELAKU USAHA DAN KONSUMEN LPH DAN AUDITOR HALAL PRODUK DAN JASA PELAKU USAHA DAN PENYELIA HALAL LPH DAN AUITOR HALAL

TUJUAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN JPH Pembinaan JPH dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi atau menggunakan produk halal Pengawasan JPH merupakan upaya dalam pengendalian keterjaminan kehalalan produk yang beredar dan dan dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat Meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan industri produk halal yang signifikan mempengaruhi ketentraman dan kesejahteraan masyarakat indonesia.

BPJPH MELAKUKAN PEMBINAAN PELAKU USAHA Informasi, edukasi dan sosialisasi mengenai JPH Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan sertifikat halal wajib: Memberikan informasi secara benar, jelas dan jujur Pembinaan dalam memproduksi produk halal Pelaku Usaha berhak memperoleh Pelayanan untuk mendapatkan sertifikat halal secara cepat, efisien, biaya terjangkau dan tidak diskriminatif Memisahkan lokasi, tempat dan alat penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian antara produk halal dan tidak halal Memiliki penyelia halal Melaporkan perubahan komposisi bahan kepada BPJPH Sumber: Pasal 23 dan 24 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH

TATA CARA MEPEROLEH SERTIFIKAT HALAL PROSES SERTIFIKASI HALAL Pelaku Usaha Mendaftar sertifikasi halal kepada BPJPH BPJPH MUI Penetapan Kehalalan Produk LPH Melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap produk dan menyampaikan hasilnya kepada BPJPH Sumber: Pasal 29 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH

PELAKU USAHA Pelaku usaha yang telah memperoleh sertifikat halal wajib: Mencantumkan label halal terhadap produk yang telah mendapatkan sertifikat halal Menajaga kehalalan produk yang telah mendapat sertifikat halal Melaporkan perubahan komposisi bahan kepada BPJPH Memisahkan lokasi, tempat dan alat penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian antara produk halal dan tidak halal Memperbarui sertifikat halal jika masa berlaku sertifikat halal berakhir Sumber: Pasal 25 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH

PENYELIA HALAL Sumber: Pasal 28 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH

PENGAWASAN JPH DALAM UU JPH Pasal 49 Pasal 50 Pengawasan JPH dilakukan terhadap a. LPH b. Masa berlaku sertifikat halal e. Pencantuman keterangan tidak halal BPJPH melakukan pengawasan terhadap JPH c. Kehalalan produk d. Pencantuman label halal f. Pemisahan lokasi, tempat dan alat penyembelihan, pengolahanm penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan serta penyajian anatar produk halal dan tidak halal g. Keberadaan penyelia halal h. Kegiatan lain yang berkaitan dengan JPH

BAHAN UNTUK PPH Bahan Bahan dari hewan yang berasal dari hewan yang diharamkan, meliputi: Bahan yang digunakan dalam PPH terdiri dari bahan baku, bahan olahan, bahan tambahan dan bahan penolong Bahan yang sebagaimana dimaksud berasal dari hewan, tumbuhan, mikroba atau bahan yang dihasilkan melalui proses kimiawi, proses biologi atau proses rekayasa genetik Bahan yang berasal dari hewan pada dasarnya halal, kecuali yang diharamkan menurut syariat. Bahan yang berasal dari hewan yang diharamkan selain sebagaimana dimaksud, akan ditetapkan oleh Menteri berdasarkan fatwa MUI

BAHAN DAN PROSES PRODUKSI PRODUK HALAL (PPH) PPH Lokasi, tempat dan alat PPH wajib dipisahkan dengan lokasi, tempat, dan alat penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian produk tidak halal.. Lokasi, tempat dan alat PPH sebagaimana dimaksud wajib: dijaga kebersihan dan higenitasnya, bebas dari najis dan bebas dari bahan tidak halal. Sumber: Pasal 21 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH

LANJUTAN PASAL 51 UU JPH (1) BPJPH dan kementerian dan/lembaga terkait memilki kewenangan pengawasan JPH dapat melakukan pengawasan secara sendiri-sendiri atau bersama sama BPJPH melakukan Pengawasan JPH bersama BPOM, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan instansi/lembaga lainnya (2) Pengawasan JPH engan kementerian dan/lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksaakan sesuai dengan ketentuan perundang undangan

Pasal 53 Peran serta masyarakat (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan JPH (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. Melakukan sosialisasi mengenai JPH b. Mengawasi produk dan produk yang beredar c. Peran serta masyarakat berupa pengawasan produk dan produk halal yang beredar sbagaimana dimaksu pada ayat (2)bertentuk pengaduan atau pelaporan keoada BPJPH

Sumber: Pasal 27 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH SANKSI Pelaku Usaha yang Tidak melakukan Kewajibannya Setelah Memperoleh Sertifikat Halal, dikenakan sanksi administratif berupa: Pelaku Usaha yang Tidak melakukan Kewajiban dalam mencantumkan keterangan tidak halal, dikenakan sanksi administratif berupa: Sumber: Pasal 27 UU No. 33 Th. 2014 tentang JPH

Sanksi Pidana 1. Pelaku Usaha Yang Tidak menjaga kehalalan produk yang telah memperoleh sertifikat halal Dipidana selama lima tahun atau pidana denda paling banyak dua miliar rupiah 2. Setiap yang terlibat dlm proses JPH yang tidak menjaga kerahasiaan formula yang tercantum dalam informasi yang diserahkan pelaku usaha... Dikenakan pidana penjara paling lama dua tahun atau pidana denda paling banyak dua miliar rupiah

********* ***