BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu mengenai pelaporan nilai siswa berbasis SMS Gateway pernah dilakukan oleh Akbar (2012). Dalam penelitian tersebut hasil belajar siswa dilaporkan melalui SMS Gateway. Penelitian lain (Qodri, 2012) dengan studi kasus SDN Nampurejo Purworejo pun merancang sistem pengolahan data nilai siswa secara terkomputerisasi. Penelitian tersebut meliputi pengolahan data siswa, guru, kelas, mata pelajaran, jadwal, dan nilai. Namun belum mencakup pelaporan nilai. Sebelumnya aplikasi mengenai penyebaran informasi melalui SMS Gateway pernah diterapkan di Malaysia (Romle, 2011), pada sekolah dasar dengan topik perlunya peran dan kolaborasi antara orang tua dan guru demi tercapainya performa akademik yang baik pada siswa. Orang tua perlu mengetahui informasi mengenai kegiatan anak mereka di sekolah secara cepat dan mudah. Pada kasus di atas orang tua dapat mengakses kegiatan anaknya melalui website dan SMS Gateway. Namun ternyata orang tua siswa cenderung menyukai sistem SMS Gateway karena dinilai lebih 7
8 praktis dan mudah. Selain itu, orang tua kurang dapat memantau apabila melalui website karena alasan pekerjaan dan kesibukan harian mereka, sehingga SMS Gateway dirasa lebih efektif untuk kasus tersebut. Kemudian sistem tersebut diteliti kembali oleh Saragih dkk (2012) dengan studi kasus SDS Gembala Baik I Pontianak. Dalam kasus ini peneliti menggunakan pendekatan Zachman Framework. Penelitian tersebut menghasilkan perancangan sistem yang terstruktur, dari perancangan Unified Model Language (UML), perancangan antarmuka hingga perancangan basis data. Namun, perancangan tersebut belum terimplemantasikan menjadi sebuah aplikasi yang dapat digunakan secara nyata. Aplikasi ini merupakan implementasi dari ketiga penelitian sebelumnya. Aplikasi ini menggabungkan pengelolaan data sekolah secara terkomputerisasi, termasuk pelaporan hasil belajar siswa, dengan penyebaran informasi siswa ke orang tua melalui SMS Gateway. Pengelolaan data sekolah meliputi data siswa, guru, mata pelajaran, ruang, nilai, serta jadwal. Penyebaran informasi berupa pengumuman kelas seperti tugas harian dan ulangan, serta pengumuman sekolah seperti lomba, seragam, dan kegiatan kegiatan yang akan diadakan di sekolah.
9 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Aplikasi Menurut Pramana (2005), aplikasi merupakan satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan oleh manusia. 2.2.2. Pengertian Sistem Informasi Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2009). Selain itu, Soeherman dan Pinontoan (2008) juga mendefinisikan sistem sebagai serangkaian komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut yang diubah sehingga mudah dipahami dan menjadi pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah
10 pemahamannya terhadap fakta fakta yang ada. (Oetomo, 2006) Menurut Soeherman dan Pinontoan (2008) sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi dalam pencapaian tujuan. Sehingga sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kadir, 2003). 2.2.3. SMS Gateway Menurut Rosidi (2009) Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks (alphanumeric) dan merupakan fitur yang harus ada dalam sebuah handphone. SMS mulai dikembangkan pada tahun 1991 dan kini telah diterima secara global sebagai wireless service yang memungkinkan pengiriman
11 pesan teks antar telepon seluler walaupun dibatasi hanya 160 karekter saja. SMS merupakan metode komunikasi non-voice yang dapat disimpan dalam memori telepon maupun memori eksternal. SMS begitu digemari, selain karena praktis, biaya yang ditawarkan relatif murah. ( Sejati, 2009) Sedangkan SMS Gateway adalah perangkat lunak dengan bantuan komputer yang diintegrasikan untuk mendistribusikan pesan-pesan yang di generate lewat sistem informasi melalui media SMS, dan ditangani oleh jaringan seluler (Triyono, 2010). Dengan adanya SMS Gateway diharapkan pesan yang sama dapat diterima banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Sejati (2009) memaparkan beberapa fitur yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS Gateway yaitu : a. Auto-reply Fitur ini memungkinkan aplikasi untuk membalas SMS yang masuk secara otomatis. Sesuai kasus ini, pihak orang tua dimampukan untuk request informasi dari sekolah dengan format permintaan tertentu. b. Broadcast
12 Dengan SMS Gateway, pesan dapat dikirimkan secara massal ke nomor tujuan dalam waktu yang bersamaan. c. Pengiriman terjadwal Ada kalanya sebuah pesan dapat diatur untuk dikirimkan otomatis pada waktu tertentu, seperti keperluan mengucapkan selamat ulang tahun. Berikut ini merupakan gambaran dari cara kerja SMS Gateway. Gambar 2.1 Cara Kerja SMS Gateway Dari Gambar 2.1 (Saragih dkk, 2012) dapat diketahui bahwa dalam membangun sebuah sistem SMS Gateway diperlukan komponen hardware, software, serta database untuk penyimpanan data. Komponen perangkat keras (hardware) yang diperlukan dalam sistem ini berupa perangkat komputer dan sebuah ponsel atau modem
13 GSM/CDMA, sedangkan untuk aplikasi (software) SMS Gateway diperlukan untuk pengiriman, pengelolaan pesan, serta menyajikan antarmuka kepada pengguna aplikasi. Cara kerja SMS Gateway dimulai dari aplikasi yang dikelola Administrator Sekolah. Aplikasi ini memungkinkan pihak sekolah mengirim pesan ke orang tua murid dalam waktu hampir bersamaan. Aplikasi ini menggunakan jaringan GSM dalam pengiriman pesan sehingga dikenal istilah Base Transceiver Station (BTS) yaitu perangkat tranceiver yang melakukan komunikasi kepada semua ponsel yang aktif dan berada dalam area cakupannya. Sistem SMS Gateway sebenarnya tetap melakukan pengiriman pesan melalui Short Message Service Center (SMSC) layaknya proses pengiriman pesan biasa, tetapi sistem ini memampukan menghantar pesan secara massal ke beberapa nomor tujuan dalam waktu yang relatif bersamaan.
14