BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem terbentuk dari kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Maka dari itu diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar sistem. 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut (Pratama, 2014:7) Sistem mendefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Sistem yang dimaksud adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (Ladjamudin, 2013:3). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan, saling berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki keterikatan pada rencana atau plan yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada lingkungan yang kompleks. 8
9 2.1.2. Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud (Ladjamuddin, 2013:3) diuraikan sebagai berikut: 1. Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. 2. Batasan sistem Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan luar sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. 4. Penghubung sistem Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. 5. Masukan sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. 6. Keluaran sistem Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
10 7. Pengolahan sistem Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. 8. Sasaran sistem Suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. 2.1.3. Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklarifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Adapun klasifikasi sistem yang dimaksud (Ladjamuddin, 2013:6) yaitu: 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem alamiah dan buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh menusia. Sedangkan untuk sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat dipredeksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprekdsi karena mengandung unsur probalitas.
11 4. Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruhi dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 2.1.4. Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2013:13) sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Menurut Pratama (2014:10) sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama, dan keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), insfrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah kombinasi yang membentuk sistem guna mendapatkan sebuah informasi yang dibutuhkan. Komponen-komponen itu bekerja dengan saling berinteraksi untuk membentuk sebuah kesatuan sistem, yang mana nantinya bisa menghasilkan informasi yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. Sistem informasi memiliki beberapa komponen. Komponen tersebut diklasifikasikan sebagai berikut (Ladjamudin 2013:14): 1. Hardware Hardware merupakan peralatan penyimpanan data yang terdiri dari peralatan input dan output serta peralatan komunikasi data.
12 2. Software Software adalah kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. 3. Data Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. 4. Prosedur Prosedur menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi. 5. Manusia Manusia adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Komponen yang terdapat pada sistem informasi (Pratama, 2014:11) adalah sebagai berikut: 1. Input (masukan) Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. 2. Output (keluaran) Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. 3. Software (perangkat lunak) Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi.
13 4. Hardware (perangkat keras) Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi. 5. Database (basis data) Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberaoa tabel. 6. Kontrol dan prosedur Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu yang berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman. 7. Teknologi dan jaringan komputer Komponen yang terakhir ini di dalam sistem informasi yaitu teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. 2.1.5. Basis Data Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:43) sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Menurut Pratama (2014:17) elemen basis data pada sistem informasi berfungi sebagai media untuk penyimpanan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Definisi basis data adalah kumpulan data yang dihubungkan secara bersama-sama, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berbeda dengan sistem file yang menyimpan data secara terpisah, pada basis data data tersimpan secara terintegrasi. Basis data bukan
14 menjadi milik dari suatu departemen tetapi sebagai sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama. 2.1.6. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode pengembangan perangkat lunak dikenal sebagai suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menstrukturkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pengembangan suatu sistem informasi. Banyak ragam kerangka kerja yang telah dikembangkan selama ini, yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri (Muharto & Ambarita, 2016:104). Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:33), model prototipe cocok digunakan untuk menggali spesifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih detail tetapi beresiko tinggi terhadap membengkaknya biaya dan waktu proyek. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan ini menggunakan model prototype. Sedangkan, menurut Yurindra (2017:47) model prototype adalah suatu proses yang memungkinkan developer membuat sebuah model software, metode ini baik digunakan apabila client tidak bisa memberikan informasi yang maksimal mengenai kebutuhan yang diinginkannya. Mock-up yang dimaksud pada tahapan prototipe di atas, adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain. Mock-up disebut sebagai prototipe apabila perangkat lunak tersebut menyediakan atau mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain sistem perangkat lunak (Rosa & Shalahuddin, 2015:32). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa model prototipe merupakan model dari metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk menjabarkan
15 kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelanggan sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas tetapi beresiko tinggi terhadap pembengkakan biaya dan waktu proyek. Model prototipe ini memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Tahapan dari model prototipe (Rosa & Shalahuddin, 2015:32), diuraikan sebagai berikut: 1. Mendengarkan pelanggan Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. 2. Membangun atau memperbaiki mock-up Setelah mendengarkan kebutuhan pelanggan, maka dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi dan menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. 3. Pelanggan melihat atau menguji mock-up Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan. 2.2. Teori Pendukung Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa toeri pendukung, yaitu sebagai berikut:
16 2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Rosa & Shalahuddin, (2015:53) ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:142) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Dapat disimpulkan bahwa entity relationship diagram (ERD) merupakan salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Diagram hubungan entitas (ERD) menunjukkan hubungan dari entitas set disimpan dalam database. Entitas dalam konteks ini adalah komponen data. Dengan kata lain, diagram ER menggambarkan struktur logis dari database. Adapun simbol-simbol yang digunakan pada ERD (Rosa & Shalahuddin, 2015:50) adalah sebagai berikut: 1. Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer, penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel. 2. Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
17 3. Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama). 4. Atribut multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu. 5. Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja. 6. Asosiasi/association Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multipliciy kemungkinan jumlah pemakaian. Menurut Pratama (2014:49) ERD adalah diagram yang menggambarkan keterkaitan antartabel beserta dengan field-field di dalamnya pada suatu database. Adapun tiga buah jenis relasi antar tabel yang terdapat di dalam bagan ERD (Pratama, 2014:49) adalah sebagai berikut : 1. One to one (satu ke satu) Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke satu field pada tabel kedua dan relasi ini yang paling sederhana. 2. One to many (satu ke banyak) Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke dua atau beberapa buah field di tabel kedua.
18 3. Many to many (banyak ke banyak) Relasi ini berupa relasi N ke N, yang artinya satu atau lebih field pada tabel pertama dapat dihubungkan ke satu atau lebih ke field pada tabel kedua dan membentuk tabel ketiga. 2.2.2. Logical Record Structure (LRS) LRS adalah transformasi dari diagram ERD ke LRS, aturan dalam melakukan transformasi tersebut dapat diuraikan di bawah. Adapun transformasinya yaitu setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada di dalam kotak, sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (Ladjamudin, 2013:159). Logical record structure (LRS) merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel dimana tabel-tabel tersebut terbentuk dari hasil himpunan antar entitas pada entity relationship diagram yang telah ditransformasikan menjadi bentuk LRS (Pratama, Sihombing & Putra, 2014). Dapat disimpulkan bahwa logical record structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. 2.2.3. Unified Modeling Language (UML) Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:137) UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung
19 Dan menurut Pratama (2014:48) UML adalah standarisasi internasional untuk notasi dalam bentuk grafik, yang menjelaskan tentang analisis dan desain perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemograman berorientasi objek. Dapat disimpulkan bahwa unified modeling language (UML) adalah bahasa pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak, yang dimaksudkan untuk menyediakan cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem. 2.2.4. Activity Diagram Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:161) Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Activity diagram merupakan diagram yang menerangkan tentang aktifitasaktifitas yang dapat dilakukan oleh seorang actor atau pengguna terhadap aplikasi yang dirancang (Meilinda, 2016). Dapat disimpulkan activity diagram adalah representasi grafis dari seluruh tahapan alur kerja. Pada pemodelan UML, diagram ini dapat digunakan untuk menjelaskan proses bisnis dan alur kerja operasional secara langkah demi langkah dari komponen suatu sistem. Adapun simbol yang terdapata pada activity diagram (Rosa & Shalahuddin, 2015:162) adalah sebagai berikut: 1. Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal 2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
20 3. Percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu 4. Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu 5. Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir 6. Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi 2.2.5. Use Case Diagram Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:155) Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case diagram digunakan untuk memudahkan pengembang dalam memahami kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun (Maulana, 2016). Menurut Pratama (2014:48) Use case diagram menggambarkan aliran kegiatan dan proses bisnis yang dilakukan oleh pengguna (aktor). Untuk diagram use case ini, setiap kegiatan digambarkan ke dalam sebuah use case berbentuk lonjong dan terdapat minimal seorang aktor. Dapat disimpulkan use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi
21 oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah collaboration. Pada diagram use case ini terdapat beberapa simbol yang dikemukakan oleh Rosa & Shalahuddin (2015:156) yaitu: 1. Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case 2. Aktor/actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. 3. Asosiasi/association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor 4. Ekstensi/extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu. 5. Generalisasi/generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya. 6. Menggunakan/include/uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini
22 2.2.6. Class Diagram Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:141) diagram kelas atau class diagram meggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem (Hendini, 2016). Menurut Pratama (2014:48) diagram class menggambarkan struktur kelas yang terdapat pada perangkat lunak yang akan dibangun. Itu sebabnya UML digunakan untuk pemodelan aplikasi yang dibangun dengan konsep object oriented. Adapun kesimpulan dari class diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem, sistem tersebut akan menampilkan sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas ketika suatu sistem telah selesai membuat diagram. Adapun simbol yang terdapat pada class diagram menurut Rosa & Shalahuddin (2015:146) adalah sebagai berikut: 1. Kelas Kelas pada struktur sistem 2. Antarmuka/interface Sama dengan konsep interface dalam pemograman berorientasi objek.
23 3. Asosiasi/association Relasi antarkelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity 4. Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umu khusus) 5. Kebergantungan/depedency Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antarkelas 6. Agregasi/aggregation Relasi antarmuka dengan makna semua-bagian (whole-part) 2.2.7. Sequence Diagram Menurut Rosa & Shalahuddin (2015:165) diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Sedangkan menurut Pratama (2014:48) sequence diagram menggambarkan sequence (aliran) pengiriman pesan (message yang terjadi di aplikasi, sebagai bentuk interaksi dengan pengguna (user). Sequence diagram erat kaitannya dengan use case diagram. Dapat disimpulakn sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message. Simbol-simbol yang terdapat pada sequence diagram menurut Rosa & Shalahuddin (2015:165) adalah sebagai berikut:
24 1. Aktor/tanpa waktu aktif Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. 2. Garis hidup/lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek. 3. Objek Menyatakan objek yang berinterkasi pesan. 4. Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi. 5. Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain. 6. Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri. 7. Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya. 8. Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu. 9. Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain.