HUBUNGAN PENYULUHAN KESEHATAN MENOPAUSE TERHADAP KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN SELIS DESA BANDUNG KUTOARJO. Angga Heni Pertiwi

dokumen-dokumen yang mirip
Nisa khoiriah INTISARI

Fajarina Lathu A INTISARI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA FITRI HANDAYANI CEMANI SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Nur Sholichah, Restu Anjarwati

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

Mitha Destyowati ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

Sukriani 1),Priharyanti Wulandari 2)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Lina Afiyanti 2, Retno Mawarti 3 INTISARI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN SONGGORUNGGI DAGEN JATEN KARANGANYAR

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

HUBUNGAN PERSEPSI MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENOPAUSE DI DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR. Nuril Ilmi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 1 PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DENGAN PROSES KESEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD SIDOARJO. Abdul Muhith *) ABSTRAK

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENYULUHAN KESEHATAN MENOPAUSE TERHADAP KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN SELIS DESA BANDUNG KUTOARJO Angga Heni Pertiwi INTISARI Latar Belakang : Menopause merupakan hal yang secara alamiah akan dialami tiap perempuan menurut national institutes of health, Amerika Serikat, menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks perempuan, yakni estrogen dan progesteron dari indung telur sehingga berpengaruh pada kecemasan seseorang dalam Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang menopause dengan menopause di Desa Bandung Selis Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Metode Penelitian : Jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu- ibu usia 35-45 tahun di Desa Bandung Selis. Waktu penelitian pada bulan Juni 2011. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling, Pengumpulan data dari data primer melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitas. Hasil Penelitian : Sebagian besar responden berusia 35-45 tahun dengan pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga, tingkat pendidikan terbanyak yaitu SLTP. Pada pretest sebagian besar memiliki pengetahuan sedang tentang menopause hal ini berpengaruh pada menopause, namun setelah dilakukan sedikit treatment berupa penyuluhan pada posttest pengetahuan tinggi tentang menopause dan kecemasan berkurang. Kesimpulan : Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan sedang tentang menopause sehingga berpengaruh terhadap menopause. Saran : Diharapkan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan tentang menopause kepada ibu premenopause agar ibu tidak cemas dalam Kata kunci : Tingkat pengetahuan pada wanita, Menopause, Kecemasan PENDAHULUAN Wanita adalah orang yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui (Kamus Bahasa Indonesia). Menopause terjadi pada akhir suatu siklus yang dimulai pada masa remaja dengan munculnya menarche. Umumnya wanita barat pertama kali mendapat menstruasi pada usia 12 tahun, sedangkan haid berakhir pada usia 25 sampai 63 tahun. Relatif sedikit wanita mulai menopause pada usia 40 tahun dan beberapa mengalaminya setelah usia 40 tahun. Masa ini dikenal dengan masa pra-menopause (Depkes RI, 2005). Menopause merupakan hal yang secara alamiah akan dialami tiap perempuan menurut national institutes of health, Amerika Serikat, menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks perempuan, yakni estrogen dan progesteron dari indung telur (BKKBN, 2006). Walaupun kebanyakan wanita mengalami perubahan ini antara usia 48 dan 52 tahun, beberapa yang lain berhenti haid pada akhir 30-an atau awal 40-an dan yang lain terus mengalami haid hingga pertengahan 50-an (BKKBN, 2006). Menurut Dinas Kabupaten Purworejo tahun 2009 jumlah sasaran

wanita menopause di Purworejo adalah 890 orang. Tingkat pengetahuan yang tinggi tentang menopause akan memberikan pengetahuan seseorang wanita telah mengetahui bahwa menopause merupakan perjalanan normal seorang wanita sehingga akan berpengaruh pada kecemasan wanita dalam menghadapi menopause. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2011 yang dilakukan penulis di Dusun Selis Desa Bandung, Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo. Didapatkan 5 orang dari 9 orang mengalami menopause dari uraian diatas maka penulis tertarik mengambil judul hubungan penyuluhan kesehatan menopause terhadap menopause di Dusun Selis Desa Bandung, Kutoarjo karena jumlah menopause yang ada di desa tersebut masih mengalami kecemasan dalam METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, peneliti mencoba untuk mencari adanya perbedaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan (Notoatmodjo, 2005). Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional, yaitu penelitian untuk meneliti hal yang ada tanpa memberikan perlakuan dan untuk mengetahui hubungan antar variabel terikat dan variabel bebas yang diobservasi pada waktu yang sama dan tiap subjek hanya diobservasi sekali saja (Notoatmodjo, 2005). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu mengambil semua populasi untuk dijadikan sampel karena jumlah populasi kurang dari 100 sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi (Arikunto, 2006). Analisa data dalam penelitian ini, menggunakan uji statistik nonparameter teknik analisis bivariat dengan uji korelasi chi square. menggunakan analisis bivariat dengan rumus chi square dengan taraf signifikan 0,05 untuk mengetahui hubungan kedua variabel. HASIL PENELITIAN 1. Pengetahuan Ibu tentang Menopause Berdasarkan hasil analisis pengetahuan ibu tentang menopause diperoleh gambaran seperti pada tabel 4. 1 berikut ini : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Menopause No Pretest Posttest Pengetahuan f % f % 1 Tinggi 4 12,5 26 81,3 2 Sedang 17 53,1 5 15,6 3 Rendah 11 34,4 1 3,1 Jumlah 32 100 32 100 Sumber : data primer diolah, 2011 Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui pada waktu posttest pengetahuan responden lebih tinggi dibandingkan pada saat pretest. Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause Berdasarkan hasil analisis data penggunaan Tingkat Kecemasan responden dalam menghadapi manopause pada pretest dan postest adalah sebagai berikut: Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause No Tingkat kecemasan dalam Pretest Posttest menghadapi f % f % menopause 1 Cemas 25 78,1 8 25 2 Tidak Cemas 7 21,9 24 75 Jumlah 32 100 32 100 Sumber : data primer diolah, 2011 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui respoden yang mengalami

menopause pada pretest adalah 25 orang (78,1%), kemudian pada posttest mengalami penurunan menjadi 8 orang (25,0%). Hubungan Penyuluhan Kesehatan tentang Menopause dengan Kecemasan dalam Menghadapi Menopause Untuk mengetahui hubungan penyuluhan kesehatan tentang menopause dengan kecemasan dalam menghadapi menopause di Dusun Selis Desa Bandung pada penelitian menggunakan Uji Chi Square. Berikut ini disajikan tabulasi silang antara pengetahuan tentang menopause pada pretest dan posttest Tabel 3 Tabulasi Silang antara Penyuluhan Kesehatan tentang Menopause dengan Kecemasan dalam Menghadapi Menopause di Dusun Selis Desa Bandung Kecamatan Kutoarjo Tahun 2011 No Pengetahuan tentang Menopause Cemas Tidak Cemas f % f % Pretest 1 Tinggi 1 25 3 75 2 Sedang 14 82,4 3 17,6 3 Rendah 10 90,9 1 9,1 Postest 1 Tinggi 4 15,4 22 84,6 2 Sedang 3 60 2 40 3 Rendah 1 100 0 0 X2 hitung = 18,080 p=0,000, C=0,469 Sumber : data primer diolah, 2011 Pada tabel 3 diketahui pada pretest pada pengetahuan tentang menopause tinggi sebanyak 75 % tidak cemas dalam menghadapi menopause dan 25% cemas dalam Responden dengan pengetahuan tentang menopause sedang sebanyak 82,4% cemas menghadapi menopause, dan 17,6% cemas dalam menghadapi menopause. Responden yang memiliki pengetahuan tentang menopause rendah sebanyak 90,9% cemas dalam menghadapi menopause dan 9,1% tidak cemas dalam Pada posttest responden kategori tinggi 84,6% tidak cemas dalam menghadapi menopause, kategori sedang 60% menyatakan cemas dalam menghadapi dan pengetahuan responden tentang menopause kategori kurang menyatakan cemas dalam Hasil uji hubungan penyuluhan kesehatan tentang menopause dengan menopause diperoleh X2 hitung sebesar 18,080 dengan p=0,000. Kriteria pengujian hipotesis adalah jika p<0,05 maka Ho ditolak, dan sebaliknya jika p>0,05 maka Ho diterima. Karena p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada hubungan penyuluhan kesehatan tentang menopause dengan menopause. Angka koefisien kontingensi (C) diperoleh 0,459 menunjukkan kekuatan hubungan penyuluhan kesehatan tentang menopause dengan kecemasan dalam menghadapi menopause adalah sedang. PEMBAHASAN Penyuluhan tentang Menopause Pada penyuluhan kesehatan tentang menopause pengetahuan sebagian besar responden pada pretest adalah sedang yaitu 53,1%.

Tetapi masih terdapat pengetahuan responden tentang menopause kategori rendah yaitu 34,4%. Menurut Notoatmodjo (2007) beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan, sosial ekonomi, pengalaman dan kultur atau budaya dimana individu bertempat tinggal. Sebagian besar responden memiliki pendidikan SMA yaitu 50,0%. Sehingga secara umum pendidikan responden dapat dikatakan tinggi. Namun, masih terdapat pendidikan setingkat SMP yaitu 34,4%. Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut, termasuk pada responden. Pendidikan sebagian responden yang relatif rendah yaitu SLTP menyebabkan kemampuan responden dalam penerimaan dan penyesuaian diri dengan sesuatu yang baru lebih rendah dibandingkan responden yang memiliki pendidikan tinggi, dan selanjutnya dapat berpengaruh pada pengetahuan responden tentang menopause menjadi rendah. Pekerjaan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga tanpa dibebabni profesi lainnya seharusnya sebagian responden memiliki waktu yang lebih luas untuk menambah pengetahuan dibandingkan responden yang memempunyai profesi khusus seperti pedagang, pegawai swasta maupun PNS. Namun, berdasarkan wawancara peneliti terhadap sebagian responden, responden mengaku belum pernah mendapatkan penyuluhan maupun konseling secara khusus yang membahas tentang menopause. Hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan responden tentang menopause menjadi rendah, dan selanjutnya dapat mempengaruhi persepsi responden yang salah dalam menghadapi menopause antara lain berbentuk kecemasan dalam Setelah penulis melakukan sedikit treatment berupa penyuluhan pada postest diperoleh pengetahuan responden tentang menopause ditunjukkan dengan 81,3% responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang menopause, dan minimal diharapkan dapat mengurangi kecemasan mereka dalam Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Menopause Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengalami menopause pada pretest adalah 78,1%,dan turun menjadi 25% pada posttest. Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam mengahadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan (Kuntjoro, 2002). Teori interpersonal Sullivan menjelaskan bahwa kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, individu dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami kecemasan yang berat (Stuart, 2001). Menurut Stuart (2001) kecemasan terjadi karena dua faktor yaitu ancaman integritas fisik dan ancaman sistem diri. Ancaman integritas meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Ancaman sistem diri meliputi merupakan ancaman yang dapat menbahayakan

identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu. Hubungan Penyuluhan Kesehatan tentang Menopause dengan Kecemasan Menghadapi Menopause di Dusun Selis Desa Bandung Kutoarjo Hasil penelitian pada pretest pada tinggi sebanyak 75 % tidak cemas dalam Responden dengan pengetahuan tentang menopause sedang sebanyak 82,4% cemas menghadapi. Responden yang memiliki rendah sebanyak 90,9% cemas dalam Pada posttest responden kategori tinggi 84,6% tidak cemas dalam menghadapi menopause, kategori sedang 60% menyatakan cemas dalam menghadapi dan pengetahuan responden tentang menopause kategori kurang menyatakan cemas dalam Artinya semakin tinggi memiliki kecenderungan responden tidak cemas dalam menghadapi menopause dan sebaliknya bila rendah dapat mengakibatkan responden cemas dalam menghadapi menopause. Hasil uji hubungan Penyuluhan kesehatan tentang menopause menggunakan Chi Square diperoleh X2hitung sebesar 18,080 dengan p=0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan Ho penelitian ditolak, berarti ada hubungan penyuluhan kesehatan tentang menopause dengan menopause di Dusun Selis Desa Bandung Kutoarjo. Kecemasan dapat terjadi antara dipengaruhi faktor pengetahuan yang rendah. Pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress. ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penyuluhan Kesehatan tentang menopause di Dusun Selis Desa Bandung, Kutoarjo sebagian 53,1% termasuk kategori kategori sedang pada posttest, dan 81,3% responden memiliki pengetahuan Pengetahuan tentang menopause pada wanita di Dusun Selis Desa Bandung, Kutoarjo kategori tinggi pada posttest. 2. Kecemasan dalam menghadapi menopause pada wanita di Dusun Selis Desa Bandung, Kutoarjo yaitu 78,1% responden menyatakan cemas dalam menghadapi menopause pada pretest, dan meningkatkan menjadi 75% menyatakan tidak cemas dalam menghadapi menopause pada posttest. 3. Ada hubungan penyuluhan kesehatan tentang menopause terhadap kecemasan dalam menghadapi menopause di Dusun selis Desa Bandung Kecamatan Kutoarjo. SARAN 1. Bagi Masyarakat di Dusun Selis Desa Bandung, Kutoarjo Bagi masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat dan kader masyarakat diharapkan dapat terus bekerja sama dengan tenaga

kesehatan atau instansi terkait untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu-ibu menopause pada umumnya dan ibu-ibu premenopause pada khususnya sehingga kecemasan dalam menghadapi dan menjalani menopause dapat ditekan. 2. Bagi Tenaga kesehatan di Dusun Selis Desa Bandung Bidan di Dusun Selis Desa Bandung maupun tenaga kesehatan lainnya dapat memberikan penyuluhan tentang menopause wanita di Desa Bandung Selis sehingga tidak cemas dalam menghadapinya. 3. Bagi Penelitian lain Penelitin selanjutnya sebaiknya mempersiapkan desain penelitian dan menambah jumlah sampel bisa memperoleh hasil penelitian yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta BKKBN. (2006). Menopause. http://www.bkkbn.co.id, di akses tanggal 5 maret 2011. Carpenito, (2001). Klasifikasi Tingkat Kecemasan.http://mitrariset.blogspot.com. Di akses tanggal 12 Maret 2011. Dewi. (2008). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Menopause. Bantul Yogyakarta. Departemen Kesehatan RI. (2001). Capaian Target Pembangunan Kesehatan. http://www.depkes.co.id, diperoleh tanggal 3 Maret 2011 Departemen Kesehatan RI. (2005). Capaian Target Pembangunan Kesehatan. http://www.depkes.co.id, diperoleh tanggal 3 Maret 2011 Hastuti. (2007). Perbedaan Tingkat Kecemasan Menghadapi Menopause Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan. Ngoresan Jebres Surakarta. Hawari, (2006).Menopause. http://klinis.wordpress.com. Di akses 7 februari 2011. Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan: Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Kuntjoro, Z.S. (2002). Menopause.http://www.menopause.co.id. Di akses tanggal 7 februari 2011. Iilhaimi. (2007). Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Wanita Periode Menopause. Yogyakarta. Manuaba, Ida Bagus Gede, dkk. (2009). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawata. Jakarta : Salemba Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Cet. 4. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono. (2003). Cet. 4. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Cet. 4. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono. (2008). Cet. 4. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Purwandari. (2004). Kesiapan Wanita Menghadapi Menopause dan Keluhan Timbul Saat Menopause. Gondokusuman. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. CV Alvabeta. Bandung. Taufiqurrohman, M. A. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: CSGF. Winson, V. Nicola and Sandra Mc.Donald (2005). Kamus Bahasa Indonesia. EGC. Jakarta.