BUPATI EMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR: 8 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI EMPAT LAWANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 317 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mengajukan Rancangan Perda tentang Perubahan APBD disertai Penjelasan dan dokumen pendukung kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan bersama; b. bahwa Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah disetujui bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Empat Lawang dan Bupati Empat Lawang, dan telah dievaluasi oleh Gubernur Sumatera Selatan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
- 2 - Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3685) Sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Repbublik Indoensia Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
- 3-11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Empat lawang di Provinsi Sumatra Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4677); 12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233); 13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 1181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 1199, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 09, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah pertama kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540);
- 4-17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pelaporan Kuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 25. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
- 5-27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016; 30. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016; 31. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Reublik Indonesia Nomor 131.116-5778 Tahun 2015 tentang Pemberhentian Sementara Bupati Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan tanggal 22 Oktober 2015. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG dan BUPATI EMPAT LAWANG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 Pasal 1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2016 semula berjumlah Rp.849.769.120.569,80 bertambah sejumlah Rp.36.163.337.331,84 sehingga menjadi Rp.885.932.457.901,64 dengan rincian sebagai berikut:
- 6 - (1) Pendapatan Daerah a. Semula Rp. 863.276.373.430,00 b. Bertambah Rp. 31.848.902.443,00 Jumlah Pendapatan Daerah Rp. 895.125.276.073,00 (2) Belanja Daerah a. Semula Rp. 849.769.120.569,80 b. Bertambah Rp. 36.163.337.331,84 Jumlah Belanja Daerah Rp. 885.932.457.901,64 Surplus / (Defisit) Rp. 9.192.818.171,36 (3) Pembiayaan Daerah a. Penerimaan Pembiayaan Daerah 1. Semula Rp. 35.248.310.687,80 2. Bertambah Rp. 7.267.682.672,84 Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp. 42.515.993.360,64 b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1. Semula Rp. 48.755.563.548,00 2. Bertambah Rp. 2.953.247.984,00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp. 51.708.811.532,00 Jumlah Pembiayaan Netto Rp. (9.192.818.173,36) Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Rp. N I H I L Pasal 2 (1) Pendapatan Daerah Sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri dari: a. Pendapatan Asli Daerah 1. Semula Rp. 31.470.586.630,00 2. Bertambah Rp. 2.350.000.000,00 Jumlah Pendapatan Asli Daerah Rp. 33.820.586.630,00
- 7 - b. Dana Perimbangan 1. Semula Rp. 720.475.728.000,00 2. Berkurang Rp. 11.182.522.457,00 Jumlah Dana Perimbangan Rp. 709.293.205.543,00 c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 1. Semula Rp. 111.330.058.800,00 2. Bertambah Rp. 40.681.425.100,00 Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah Rp. 152.011.483.900,00 Yang sah (2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan: a. Pajak Daerah 1. Semula Rp. 10.752.091.630,00 Jumlah Pajak Daerah Rp. 10.752.091.630,00 b. Retribusi Daerah 1. Semula Rp. 3.803.495.000,00 2. Bertambah Rp. 90.000.000,00 Jumlah Retribusi Daerah Rp. 3.893.495.000,00 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1. Semula Rp. 6.000.000.000,00 Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Rp. 6.000.000.000,00 Daerah Yang Dipisahkan d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1. Semula Rp. 10.915.000.000,00 2. Bertambah Rp. 2.260.000.000,00 Jumlah Lain-Lain Pendapatan Asli Rp. 13.175.000.000,00 Daerah
- 8 - (3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan: a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 1. Semula Rp. 102.234.310.000,00 2. Bertambah Rp. 2.458.659.055,00 Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Rp. 104.692.969.055,00 Hasil Bukan Pajak b. Dana Alokasi Umum 1. Semula Rp. 416.952.841.000,00 Jumlah Dana Alokasi Umum Rp. 416.952.841.000,00 c. Dana Alokasi Khusus 1. Semula Rp. 184.253.798.000,00 2. Berkurang Rp. 13.545.993.000,00 Jumlah Dana Alokasi Khusus Rp. 170.707.805.000,00 (4) Lain-lain Pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan : a. Hibah Jumlah Hibah Rp. N I H I L b. Dana Darurat 2. Berkurang Rp. N I H I L Jumlah Dana Darurat Rp. N I H I L c. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi 1. Semula Rp. 11.400.292.800,00 2. Berkurang Rp. 4.734.979.100,00 Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak Dari Rp. 6.665.313.700,00 Provinsi
- 9 - d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1. Semula Rp. 94.501.392.000,00 2. Bertambah Rp. 3.900.000.000,00 Jumlah Dana Penyesuaian dan Rp. 98.401.392.000,00 Otonomi Khusus e. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 1. Semula Rp. 5.428.374.000,00 2. Bertambah Rp. 41.516.404.200,00 Jumlah Bantuan Keuangan dari Rp. 46.944.778.200,00 Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Pasal 3 (1) Belanja Daerah Sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri dari: a. Belanja Tidak Langsung 1. Semula Rp. 415.305.221.464,80 2. Bertambah Rp. 24.086.178.537,84 Jumlah Belanja Tidak Langsung Rp. 439.391.400.002,64 b. Belanja Langsung 1. Semula Rp. 434.463.899.105,00 2. Bertambah Rp. 12.077.158.794,00 Jumlah Belanja Langsung Rp. 446.541.057.899,00 (2) Belanja Tidak Langsung Sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja: a. Belanja Pegawai 1. Semula Rp. 273.516.355.601,80 2. Bertambah Rp. 16.690.110.537,84 Jumlah Belanja Pegawai Rp. 290.206.466.139,64 b. Belanja Bunga Jumlah Belanja Bunga Rp. N I H I L
- 10 - c. Belanja Subsidi 1. Semula Rp. 300.000.000,00 Jumlah Belanja Subsidi Rp. 300.000.000,00 d. Belanja Hibah 1. Semula Rp. 6.000.000.000,00 2. Bertambah Rp. 1.029.535.000,00 Jumlah Belanja Hibah Rp. 7.029.535.000,00 e. Belanja Bantuan Sosial 2. Bertambah Rp. 730.000.000,00 Jumlah Belanja Bantuan Sosial Rp. 730.000.000,00 f. Belanja Bagi Hasil 1. Semula Rp. 1.459.558.663,00 Jumlah Belanja Bagi Hasil Rp. 1.459.558.663,00 g. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 1. Semula Rp. 124.029.307.200,00 2. Bertambah Rp. 9.886.553.000,00 Jumlah Belanja Bantuan Keuangan Rp. 133.915.840.200,00 Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintah Desa h. Belanja Tidak Terduga 1. Semula Rp. 10.000.000.000,00 2. Berkurang Rp. 4.250.000.000,00 Jumlah Belanja Tidak Terduga Rp. 5.750.000.000,00
- 11 - Pasal 4 (1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari: a. Penerimaan Pembiayaan Daerah 1. Semula Rp. 35.248.310.687,80 2. Bertambah Rp. 7.267.682.672,84 Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah Rp. 42.515.993.360,64 b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1. Semula Rp. 48.755.563.548,00 2. Bertambah Rp. 2.953.247.984,00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Rp. 51.708.811.532,00 (2) Penerimaan Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan : a. SILPA Tahun Anggaran Sebelumnya 2. Bertambah Rp. 955.215.371,48 Jumlah SILPA Tahun Anggaran Rp. 955.215.371,48 Sebelumnya b. Pencairan Dana Cadangan Jumlah Pencairan Dana Cadangan Rp. N I H I L c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Jumlah Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Rp. d. Penerimaan Pinjaman Daerah N I H I L Jumlah Penerimaan Pinjaman Daerah Rp. N I H I L
- 12 - e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Jumlah Penerimaan Kembali Pemberian Rp. N I H I L Pinjaman f. Penerimaan Piutang Daerah 1. Semula Rp. 35.248.310.687,80 2. Bertambah Rp. 6.312.467.301,36 Jumlah Penerimaan Piutang Daerah Rp. 41.560.777.989,16 (3) Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan : a. Pembentukan dana cadangan Jumlah Pembentukan dana cadangan Rp. N I H I L b. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Jumlah Penyertaan Modal (Investasi) Rp. N I H I L Pemerintah c. Pembayaran Pinjaman Daerah Jumlah Pembayaran Pinjaman Daerah Rp. N I H I L d. Pemberian Pinjaman Daerah Jumlah Pemberian Pinjaman Daerah Rp. N I H I L e. Pembayaran Pokok Utang 1. Semula Rp. 48.755.563.548,00 2. Bertambah Rp. 2.953.247.984,00 Jumlah Pembayaran Pokok Utang Rp. 51.708.811.532,00
- 13 - d. Pemberian Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah Jumlah Pemberian Pinjaman Daerah Rp. N I H I L dan Obligasi Daerah Pasal 5 Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari: 1. Lampiran I. Ringkasan APBD; 2. Lampiran II. Ringkasan APBD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi; 3. Lampiran III. Rincian APBD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan; 4. Lampiran IV. Rekapitulasi Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan Kegiatan; 5. Lampiran V. Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintah Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara; 6. Lampiran VI. Daftar Jumlah Pegawai Pergolongan dan Perjabatan; 7. Lampiran VII. Daftar Piutang Daerah; 8. Lampiran VIII. Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah; 9. Lampiran IX. Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah; 10. Lampiran X. Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-lain; 11. Lampiran XI. Daftar Kegiatan-kegiatan Tahun Sebelumnya Yang Belum Diselesaikan dan Dianggarkan Kembali Dalam Tahun Anggaran Ini: 12. Lampiran XII. Daftar Dana Cadangan Daerah; 13. Lampiran XIII. Daftar Pinjaman Daerah;
- 14 - Pasal 6 Bupati Empat Lawang menetapkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan. Pasal 7 Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Diundangkan di Tebing Tinggi pada tanggal 17 Oktober 2016 anuari 2016 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG, ttd. EDISON JAYA Ditetapkan di Tebing Tinggi pada tanggal 14 Oktober 2016 Plt. BUPATI EMPAT LAWANG, ttd H. SYAHRIL HANAFIAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG TAHUN 2016 NOMOR 8 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN: (3/EL/2016)