2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PASSING DAN DRIBBLING MELALUI PELATIHAN BALL MASTERY

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam abad informasi telah membawa pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN CONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TAHUN MAHMUDIN MATONDANG S.Pd, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang paling terkenal diseluruh dunia. Semua kalangan bisa memainkannya, mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang-orang yang sudah lanjut usia pun masih ada yang aktif untuk bermain sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang murah dan praktis karena dapat dimainkan dimana saja. Sepakbola adalah olahraga yang dimainkan dengan melibatkan banyak orang didalamnya sesuai dengan peraturan yang ada. Sepakbola merupakan permainan yang membutuhkan kerjasama tim atau kolektifitas jadi sepakbola disebut dengan permainan beregu. Mengenai batasan sepakbola dijelaskan oleh Sucipto,dkk (2000, hlm.7) mengungkapkan bahwa: Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dilapangan dan satu diantaranya bertindak sebagai penjaga gawang, permainan sepakbola sebagian besar dimainkan dengan menggunakan tungkai kecuali penjaga gawang diperkenankan menggunakan lengan pada daerah tendangan hukumannya. Di zaman yang sudah modern ini, perkembangan ilmu dan teknologi semakin berkembang dengan pesat demi kemajuan peradaban manusia. Teknologi mulai diterapkan untuk kepentingan bersama dalam memajukan seluruh elemen yang terkait didalam sepakbola, dengan adanya teknologi garis gawang yang sudah diterapkan dalam sebuah pertandingan dan sebuah alat yang berupa sensor atau chip yang disimpan didalam bola menunjukan bahwa sepakbola semakin berkembang dalam mewujudkan semangat sportifitas dalam sebuah pertandingan sehingga tidak merugikan siapapun. Dengan perubahan yang baik, sepakbola pun tidak luput dari perubahan itu, baik itu dari segi cara bermain, proses latihan, maupun peraturannya. Dengan adanya proses latihan yang baik, akan menambah keterampilan gerak dalam bermain sepakbola sehingga lama kelamaan gerakan itu akan menjadi otomatisasi dan reflektif. Salah satu periode pembinaan dalam pengembangan keterampilan gerak ialah pada usia antara 9-12 tahun. Menurut Balyi (2001, hlm. 4) menyatakan bahwa periode Ini merupakan Window of accelerated adaptation

2 to motor coordination, yaitu jendela percepatan adaptasi menuju koordinasi gerak. Semua keterampilan gerak dasar sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dan keterampilan seluruh cabang olahraga sebaiknya diajarkan pada phase ini. Jika latihan keterampilan gerak dasar tidak dikembangkan antara usia 9-12 tahun, jendela kesempatan yang berarti akan hilang. Ball mastery menurut bahasa yang artinya menguasai bola, teknik dasar menguasai bola penting dimiliki oleh setiap pemain untuk mampu bermain sepakbola. Menurut Coerver (diakses dari www.coerver.com) menyatakan bahwa, Ball mastery is the foundation of every player's development, dari kutipan tersebut dapat dijelaskan bahwa ball mastery atau teknik dasar menguasai bola merupakan fondasi awal bagi seorang pemain dalam bermain sepakbola. Harsono (1988, hlm. 100) latihan teknik adalah Latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet. Maksudnya adalah latihan ini diberikan untuk melatih gerakan-gerakan yang ada dalam pertandingan sebenarnya. Ball mastery adalah teknik meguasai bola dengan memaksimalkan kedua kaki, latihan tersebut dilakukan berulang-ulang agar kemampuan setiap pemain dalam penguasaan bola menjadi sempurna. Latihan teknik-teknik dasar sangat penting dikuasai oleh setiap pemain, hal ini sesuai dengan pernyataan Coerver (1987, hlm. 21) mengungkapkan bahwa: Teknik-teknik dasar diperlukan sewaktu lari berliku-liku,berputar,dan berbalik,begitu pula saat melindungi bola,mengadakan koreksi serta mengamankan bola jika tidak ada teman yang berdiri bebas.dalam situasi begitu pemain top menggunakan salah satu gerakan dasar atau lebih guna menciptakan peluang yang lebih baik. Bentuk latihan ball mastery ini tepat diberikan pada pembinaan usia 9-12 tahun, karena dalam usia ini setiap anak sudah mampu untuk bisa menyerap dan melakukan latihan sesuai dengan intruksi seorang pelatih, keterampilan gerak yang terus menerus dilatih akan terjadi suatu otomatisasi karena, ball mastery menitik beratkan pada koordinasi gerak kaki terhadap bola, bentuk latihan ini sering digunakan pada awal maupun inti latihan. Hal ini penting dilakukan dalam pembinaan di usia dini maupun muda karena tujuannya untuk mengasah sentuhan

3 setiap pemain terhadap bola, sehingga setiap pemain mampu menguasai bola dengan sempurna. Gerakan-gerakan ball mastery bisa dikatakan latihan feeling maupun latihan mengontrol diri terhadap bola sehingga setiap pemain mampu menguasai bola baik ketika tidak ada lawan maupun bergerak untuk melewati lawan. Jika setiap pemain memiliki teknik kontrol bola yang baik maka sentuhan dalam melakukan teknik dasar seperti passing, dan dribbling perkenaannya akan tepat dan akurat. Hal ini diperjelas oleh Coerver (1987, hlm. 19) Dengan pengulangan bentukbentuk latihan teknik secara terus menerus, secara otomatis akan berkembang pula feeling pada kedua kaki terhadap bola. Latihan harus dilakukan secara maksimal dan disertai dengan beban latihan yang tiap hari semakin meningkat sehingga terjadi proses yang semakin berat. Menurut Bompa dalam buku Satriya (2007, hlm. 11) Latihan merupakan aktifitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah pada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologi manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Hal ini sejalan dengan Harsono (1988, hlm. 101) Training atau latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulangulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Berdasarkan perkembangan zaman yang semakin berkembang di dunia persepakbolaan, banyak tim-tim sepakbola di dunia yang mengalami kemajuan pesat dengan materi pemain yang sederhana namun banyak tim yang menekankan pada aspek peningkatan teknik diantaranya meningkatkan kualitas teknik passing dan dribbling yang menjadi dasar dalam permainan sepakbola, Mielke (2007, hlm. 19) menjelaskan bahwa Passing merupakan seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. Dengan memiliki teknik passing yang baik,tim akan lebih mudah untuk menguasai bola pada saat pertandingan. Sejalan dengan ini Luxbacher (2011, hlm. 11) mengatakan bahwa Untuk menguasai bola dan menciptakan kesempatan untuk mencetak gol, anggota tim harus meningkatkan kemampuan mengoper dan menerima bola yang baik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa passing adalah salah satu teknik dasar yang paling penting untuk dikuasai oleh setiap pemain dalam suatu tim sepakbola, karena

4 dengan passing akan terjalin suatu kerjasama antara pemain satu ke pemain lainnya sehingga kekompakan tim bisa terjalin. Selain passing, dribbling juga berpengaruh dalam suatu permainan. Dribbling atau menggiring bola penting dikuasai oleh setiap pemain karena disamping memiliki kemampuan passing setiap pemain juga harus bisa menguasai bola pada saat berlari keruang terbuka untuk menciptakan sebuah peluang untuk mencetak angka. Lebih jelasnya Mielke (2007, hlm. 1) mengatakan bahwa: Dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak,berdiri,atau bersiap melakukan operan atau tembakan.ketika pemain telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif,sumbangan mereka didalam pertandingan akan sangat besar. Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa teknik dasar dribbling merupakan teknik dasar yang tidak dapat dipisahkan dalam permainan sepakbola disamping teknik-teknik dasar lainnya. Dengan dribbling yang baik setiap anak akan mampu untuk bermain sepakbola dengan baik. Tentunya pembinaan yang tepat yang dapat mempertahankan dan meningkatkan perkembangan kemajuan sepakbola di Indonesia. Diawali pada pembinaan usia dini di sekolah sepakbola atau (SSB) yang menjadi fondasi dalam meningkatkan prestasi sepakbola dimasa yang akan datang. Kurikulum menjadi salah satu acuan bagi pelatih dalam membina dan mendidik seorang pemain dalam mencapai tujuan bersama di massa yang akan datang untuk menciptakan pemain sepakbola yang memiliki kualitas baik. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik lebih jauh untuk melakukan penelitian ini yang berjudul Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Passing Dan Dribbling Melalui Pelatihan Ball Mastery B. Masalah Penelitian 1. Apakah latihan ball mastery memberikan dampak yang signifikan terhadap latihan teknik dasar passing? 2. Apakah latihan ball mastery memberikan dampak yang signifikan terhadap latihan teknik dasar dribbling?

5 3. Apakah pelatihan ball mastery memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan teknik dasar passing dan dribbling pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelatihan ball mastery dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar passing pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun. 2. Untuk mengetahui pelatihan ball mastery dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun. 3. Untuk mengetahui pelatihan ball mastery dapat memberikan perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling dan passing pada siswa SSB PSBUM UPI KU-11 tahun. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa khususnya FPOK dan umumnya bagi pihak lain yang berkepentingan dalam bidang olahraga permainan sepakbola. 1. Di pandang secara teoritis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti bagi para atlet maupun pelatih sepakbola dalam upaya menambah keilmuan di bidang kepelatihan khususnya dalam pembinaan usia dini. 2. Di pandang secara praktis dapat menjadi acuan bagi atlet, pelatih, serta para pembina sepakbola dimanapun berada tentang pelatihan Ball Mastery. E. Batasan Penelitian Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian,agar masalah yang diteliti lebih terarah dan jelas kemana tujuannya, baik dari segi waktu, tenaga,biaya dan lain sebagainya.

6 Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini di batasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian ini yaitu mengenai peningkatan keterampilan tekhnik dasar passing dan dribbling melalui pelatihan ball mastery pada siswa SSB PSBUM UPI. 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan ball mastery. 3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat keterampilan teknik dasar passing dan dribbling. 4. Instrument atau alat ukur yang digunakan adalah tes slalom dribbling dan tes keterampilan passing dengan papan pantul. 5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa PSBUM UPI pada kelompok usia 11 tahun. F. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan yang berisikan: Latar Belakang. Masalah Penelitian. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. Batasan Penelitian. Struktur Organisasi Skripsi. 2. Bab II Kajian Teoritis yang berisikan: Perkembangan Sepak bola. Karakteristik Gerakan dalamsepakbola. Pembinaan Pemain di Sekolah Sepakbola.Fungsi Kurikulum Sekolah Sepakbola. Karakteristik Usia 11 Tahun. Prinsip Latihan. Aspek Latihan. Hakikat Ball Mastery. Kontribusi Teknik Dasar Passing Dalam Pembinaan Sepakbola. Kontribusi Teknik Dasar Dribbling Dalam Pembinaan Sepakbola. Kerangka Pemikiran. Hipotesis. 3. Bab III Metode Penelitian yang berisikan: Metode Penelitian. Desain Penelitian. Populasi. Sampel. Definisi Operasional.Instrumen Penelitian. Tempat dan Waktu Penelitian. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Data. 4. Bab IV Hasil Pengolahan Dan Analisis Data yang berisikan: Hasil Pengolahan Data. Pengujian Analisis. Pengujian Hipotesis. Diskusi Penemuan. 5. Bab V Kesimpulan Dan Saran yang berisikan: Kesimpulan. Saran.