PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN PERATURAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Dengan persetujuan bersama. DEWAN PERMUSYAWARATAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN dan BUPATI MUSI BANYUASIN MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI CIAMIS

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 01 TAHUN 2008 T E N T A N G BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KOTA BATU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TENTANG PERMUSYAWARATAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI MUSI RAWAS

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI DOMPU,

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2007 WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SABU RAIJUA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,

BUPATI LOMBOK TENGAH

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN LEMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2007 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG (BPK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKALIS,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI D.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2008

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 20 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 7 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2006 BUPATI SUKAMARA,

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN PERATURAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 209 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Pasal 42 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Tidore Kepulauan tentang Badan Permusyawaratan Desa. Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 ) ; Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895 ) ; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan di Propinsi Maluku Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4264 ); HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 209

4. 5. 6. 7. 8. 9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3489); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pegelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ); Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4733); HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 210

11. 12. 13. 14. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4826); Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN dan WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal l Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Walikota adalah Walikota Tidore Kepulauan 2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tidore Kepulauan. 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta perangkat daerah otonom lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 4. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten dan Daerah. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 211

5. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan unsur pemerintahan oleh Pemerintah dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa. 9. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintahan desa dalam memberdayakan masyarakat. 10. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kota untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima dari pemerintah kota. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tidore Kepulauan. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan peraturan Desa. 13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 14. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan, perencanaan pemberian penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa. BAB II KEDUDUKAN, FUNGSI, WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 212

(2) BPD berkedudukan di desa sebagai mitra dari Pemerintah Desa dengan prinsip saling menghormati. Bagian Kedua Fungsi Pasal 3 (1) BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. (2) Mengayomi adat istiadat, serta menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di Desa sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan desa. (3) Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (4) Pelaksanaan fungsi BPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ditetapkan dalam Peraturan Tata Tertib BPD. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 4 BPD mempunyai tugas dan wewenang : a. membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa ; b. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa ; c. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa ; d. membentuk panitia pemilihan kepala desa ; e. menyerap, menampung, menghimpun, merumuskan, dan menyalurkan aspirasi mesyarakat ; f. memberikan pertimbangan atas pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa; g. bersama kepala desa merumuskan dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; h. memberikan saran dan pertimbangan Kepala Desa; i. pelaksanaan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam tata tertib BPD. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 213

Bagian Keempat Hak dan Kewajiban Pasal 5 BPD mempunyai hak : a. meminta keterangan kepada pemerintah desa. b. menyatakan pendapat. c. menetapkan peraturan tata tertib BPD d. meminta pertanggungjawaban kepada Kepala Desa. e. bersama Kepala Desa membahas dan menetapkan APBDES dan Peraturan Desa lainnya. Anggota BPD mempunyai hak : Pasal 6 a. mengajukan rancangan peraturan desa ; b. mengajukan pertanyaan ; c. menyampaikan usul dan pendapat ; d. memilih dan dipilih ; e. memperoleh tunjangan; f. meminta keterangan kepada Pemerintah Desa; g. Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ditetapkan dalam Peraturan tata tertib BPD. Pasal 7 Anggota BPD mempunyai kewajiban : a. mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan; b. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa ; c. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ; d. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat ; e. memproses pemilihan kepala desa ; f. mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan ; g. menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat ; h. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 214

Pasal 8 (1) BPD wajib menyampaikan informasi hasil kinerja kepada masyarakat minimal satu kali dalam satu tahun. (2) Menyampaikan hasil kinerja BPD dapat dilakukan melalui pertemuan atau media cetak. Bagian Kelima Larangan Pasal 9 Anggota BPD dilarang : a. melalaikan tugas dan kewajiban atau melakukan kegiatan yang merugikan kepentingan Negara, pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat; b. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat serta melakukan perbuatan lain yang dapat mengurangi kepercayaan masyarakat seperti, perbuatan asusila, perjudian atau mabukmabukan dan atau lain-lain. c. sebagai pelaksanaan proyek desa. d. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain. e. melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan menerima uang, barang dan atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya. f. merangkap jabatan sebagai kepala desa atau perangkat desa. g. menyalahgunakan wewenang dan h. melanggar sumpah atau janji jabatan. BAB III PENCALONAN, PENETAPAN DAN PEMBERHENTIAN Bagian Pertama Persyaratan Pasal 10 Untuk dapat menjadi anggota BPD harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 215

c. tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan yang menghianati Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, G 30 S /PKI dan atau kegiatan organisasi terlarang lainnya. d. berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah lanjutan Tingkat pertama atau sederajat. e. berumur sekurang-kurangnya 25 Tahun dan terdaftar sebagai penduduk Warga Negara Indonesia dan bertempat tinggal tetap di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun terakhir yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP). f. sehat jasmani dan rohani. g. tidak terganggu jiwa dan ingatan. h. berkelakuan baik, jujur, dan adil. i. Tidak sedang menjalani pidana penjara atau pidana kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, karena tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima Tahun) atau lebih. j. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. k. bersedia diangkat menjadi anggota BPD l. bersedia bekerja penuh waktu. m. memenuhi syarat syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat yang diatur dalam Peraturan Desa. Bagian Kedua Mekanisme Pemilihan Pasal 11 (1) Anggota BPD dipilih secara musyawarah dan mufakat. (2) Pemilihan anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh panitia pemilihan yang dibentuk oleh pemerintah desa, dengan melibatkan para tokoh dan perangkat desa. (3) Panitia pemilihan BPD minimal terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota. (4) Tugas panitia pemilihan anggota BPD meliputi : a. mengajukan rencana biaya pemilihan anggota BPD; b. melaksanakan dan menerima pendaftaran bakal calon; c. menetapkan nama nama bakal calon yang berhak dipilih; d. melaksanakan dan menerima pendaftaran pemilih; e. menentukan tempat dan waktu pemilihan; f. melaksanakan proses pemilihan; g. menetapkan hasil pemilihan ; h. membuat berita acara pemilihan. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 216

Bagian Ketiga Penetapan Calon Terpilih Pasal 12 (1) Calon terpilih anggota BPD ditetapkan 5 (lima) orang berdasarkan urutan perolehan jumlah suara terbanyak; (2) Dalam hal calon terpilih anggota BPD memperoleh jumlah suara sama pada urutan terakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, maka ditempuh dengan cara lain yang ditetapkan oleh panitia; (3) Paling lama 7 (tujuh) hari sejak penetapan anggota terpilih disampaikan hasil pemilihan anggota BPD kepada Walikota lewat camat untuk mendapat pengesahan; (4) Paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah menerima hasil penetapan anggota BPD Walikota menerbitkan Surat Keputusan Pengesahan; (5) Paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah pengesahan Walikota, Camat atas nama Walikota melantik anggota BPD; Bagian Keempat Sumpah / Janji Pasal 13 (1) Sebelum memangku jabatan anggota BPD mengucapkan sumpah atau janji. (2) Sumpah atau janji anggota BPD sebagai berikut : Demi Allah (Tuhan), Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya selaku anggota BPD dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan pancasila sebagai dasar negara, dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan UUD 1945 serta sebagai konstitusi negara serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagian Kelima Masa Keanggotaan dan Pemberhentian Pasal 14 Masa Jabatan anggota BPD 6 (enam) tahun dan dapat diangkat atau diusulkan kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 217

Pasal 15 (1) Anggota BPD berhenti antar waktu karena : a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; c. diberhentikan. (2) Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c apabila : a. tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana anggota BPD; b. melanggar sumpah dan janji; c. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan, secara berturut turut selama 3 (tiga) bulan atau berhalangan tetap. d. dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan ancaman kurungan minimal 5 (lima ) tahun. Bagian Keenam Pergantian Anggota dan Pimpinan Antar Waktu Pasal 16 (1) Terhadap anggota BPD yang berhenti atau diberhentikan sebelum masa keanggotaanya berakhir dapat diadakan penggantian anggota BPD. (2) Penggantian antar waktu anggota BPD dilaksanakan dalam rapat BPD yang dipimpin oleh ketua atau sekretaris atau anggota yang disepakati dalam pleno anggota BPD. (3) Masa keanggotaan BPD antar waktu sesuai sisa waktu anggota BPD yang berhenti atau yang diberhentikan. Pasal 17 (1) Pimpinan BPD yang berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannnya berakhir, dapat diadakan penggantian pimpinan. (2) Penggantian pimpinan BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diadakan dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus untuk memilih pimpinan BPD. (3) Masa Jabatan pimpinan BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah masa jabatan sisa waktu yang belum dijalani oleh pimpinan BPD yang berhenti atau diberhentikan. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 218

Pasal 18 (1) Paling lama 7 (tujuh) hari setelah penetapan pergantian anggota dan pimpinan antar waktu disampaikan kepada Walikota untuk mendapat pengesahan. (2) Walikota paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah menerima penetapan pergantian antar waktu anggota dan pimpinan BPD melakukan pengesahan dengan Keputusan Walikota. Bagian Ketujuh Susunan dan Mekanisme Rapat Pasal 19 (1) Pimpinan BPD terdiri dari dari 1 (satu) orang ketua, dan 1 (satu) orang Wakil Ketua. (2) Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus. (3) Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda. Pasal 20 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, BPD dibantu oleh sekretaris BPD. (2) Sekretaris BPD dipimpin oleh sekterais BPD. (3) Sekretaris BPD dipilih dan ditetapkan dari anggota BPD. (4) Alat perlengkapan BPD lainnya seperti komisi atau panitia dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan. (5) Sekretaris BPD dan alat kelengkapan lainnya ditetapkan dengan keputusan pimpinan BPD. Pasal 21 (1) Rapat BPD dilakukan sekurang- kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. (2) Rapat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh ketua BPD. (3) Dalam hal ketua BPD berhalangan, rapat dipimpin oleh salah seorang Wakil Ketua / Sekretaris atau oleh anggota BPD berdasarkan hasil musyawarah. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 219

(4) Rapat BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah anggota BPD, dan keputusan ditetapkan berdasarkan suara terbanyak. (5) Dalam hal tertentu rapat BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota BPD dan keputusan ditetapkan dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½(satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yang hadir. (6) Hasil rapat BPD ditetapkan dengan keputusan BPD dan dilengkapi dengan notulen rapat yang dibuat oleh sekretaris BPD. Pasal 22 (1) Peraturan Tata Tertib BPD ditetapkan dengan Keputusan BPD. (2) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Walikota melalui Camat dengan tembusan Kepala Desa. Bagian Kedelapan Kedudukan keuangan BPD Pasal 23 (1) Pimpinan dan anggota BPD menerima tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan desa dan APBD Kota Tidore Kepulauan. (2) Tunjangan pimpinan dan anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dalam APB Desa dan APBD Kota Tidore Kepulauan. Pasal 24 (1) Untuk kegiatan BPD disediakan biaya operasional sesuai kemampuan keuangan desa dan dikelola oleh Sekretaris BPD. (2) Biaya untuk kegiatan BPD ditetapkan setiap tahun dalam APB Desa. Pasal 25 Tindakan penyidikan terhadap anggota dan pimpinan BPD, disampaikan secara tertulis oleh atasan penyidik kepada Walikota paling lambat 3 hari setelah proses penyidikan. Pasal 26 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai BPD, ditetapkan dengan Peraturan Desa. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 220

(2) Peraturan Desa sekurang-kurangnya memuat materi : a. persyaratan untuk menjadi anggota sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat ; b. mekanisme musyawarah dan mufakat penetapan anggota ; c. fungsi, tugas dan wewenang ; d. hak, kewajiban dan larangan ; e. penggantian anggota dan pimpinan ; f. hubungan kerja dengan kepala desa dan lembaga kemasyarakatan ; g. keuangan dan administratif. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. Pasal 28 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tidore Kepulauan. Ditetapkan di Tidore pada tanggal 26 September 2008 WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN, T t d Diundangkan di Tidore pada tanggal 26 September 2008 ACHMAD MAHIFA SEKRETARIS DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN, T t d IBRAHIM MARADJABESSY LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 NOMOR 78 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 221

Salinan Sesuai Dengan Aslinya, KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM SETDA KOTA TIDORE KEPULAUAN, BONITA SY MANGGIS, SH PEMBINA NIP. 010 243 332 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 222

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA I. PENJELASAN UMUM Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 209 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, sebagai perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dibentuk Badan Permusyawaratan Desa yang berfungsi sebagai lembaga pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa, seperti dalam pembuatan dan pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan Berlanja Desa, dan Keputusan Kepala Desa. Peraturan Daerah ini telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tidore Kepulauan berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 170/09/DPRD/KT/2008 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tidore Kepulauan terhadap 10 (sepuluh) Rancangan Peraturan Daerah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2008. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 223

Ayat (4) Ayat (5) Ayat (6) Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Ayat (4) Cukup Jelas Ayat (4) HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 224

Ayat (5) Yang dimaksud dengan memproses pemilihan kepala desa adalah membentuk panitia pemilihan, menetapkan calon kepala desa yang berhak dipilih, menetapkan calon kepala desa terpilih, dan mengusulkan calon kepala desa terpilih kepada Walikota untuk disyahkan menjadi kepala desa terpilih. Ayat (6) Ayat (7) Ayat (8). Pasal 8 Pasal 9 Yang dimaksud wakil dalam peraturan daerah ini adalah penduduk desa yang memangku jabatan seperti ketua rukun warga, tokoh adat, dan tokoh masyarakat lainnya. Huruf a Yang dimaksud dengan berpendidikan sekurang-kurangnya SLTP atau sederajat dalam Peraturan Daerah ini adalah harus dibuktikan dengan izasah yang dilegalisir oleh instansi yang berwewenang. HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 225

Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Pasal 10 Ayat (4) Ayat (5) Pasal 11 Pasal 12 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 226

Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 227

Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Yang dimaksud dengan 30 (tiga puluh ) hari dalam peraturan daerah ini dihitung sejak diterimanya usulan. Pasal 22 Pasal 23 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 228

Ayat (4) Ayat (5) Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 NOMOR 61 HIMPUNAN LEMBARAN DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN TAHUN 2008 229