20 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan yaitu sebanyak 300 ekor, puyuh Malon sebanyak 150 ekor dan Jepang sebanyak 150 ekor, pada umur 3 minggu dilakukan seleksi untuk memisahkan puyuh jantan, masing - masing puyuh Malon jantan 60 dan puyuh Jepang 60. Sebelum dimasukkan ke dalam kandang, puyuh ditimbang bobot badannya. Setelah bobot badan didapatkanmaka koefisien variasinya yang diperoleh pada puyuh Malon sebesar 11,12% dan pada puyuh Jepang sebesar 9,27%. 2.1.2 Kandang Percobaan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah sangkar yang terbuat dari triplek, kayu dan ram kawat, dimana kandang tersebut dibagi menjadi 2 periode yaitu kandang periode starter dang rower. Kandang periode starter berukuran 100 cm x 80 cm x 40 cm dengan jumlah populasi 150 ekor, kandang periode grower berukuran 200 cm x 80 cm x 40 cm dengan jumlah populasi 75 ekor. 2.1.3 Ransum Ransum yang digunakan selama percobaan adalah ransum komersial dari pabrik yang berbentuk mash untuk puyuh yang berumur 0-3 minggu (starter) dan berbentuk crumble untuk puyuh yang berumur 4-6 minggu (Grower). Ransum dan air minum diberikan adlibitum.
21 Tabel 1. Kebutuhan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Puyuh Periode Starter dan grower Nutrien Starter Grower Energi Metabolis (min) Kkal/kg Kadar air (maks) % Protein Kasar (maks) % Lemak Kasar (min) % Serat kasar (maks) % Abu (maks) % Kalsium (Ca) % Fosfor (P) total (min) % Fosfor tersedia (min) % Sumber : Standar Nasional Indonesia (2006). 2800 14,00 18,00-20,00 7,00 6,50 8,00 0,90-1,20 0,60-1,00 0,40 2600 14,00 21,00-23,00 7,00 7,00 8,00 0,90-1,20 0,6-1,00 0,40 Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum puyuh Periode Grower Nutrien Ransum puyuhstarter (%) Ransum puyuhgrower (%) Energi Metabolis Kkal/kg Kadar air Protein Kasar Lemak Kasar Serat kasar Abu Kalsium Fosfor 3000 12,0 22,87 8 0,78 0,5 2900 12,0 21,00 6,22 1,17 0,5 Sumber : Hasil Analisis Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (Endang Sujana, 2018). 2.2 Alat dan Bahan Penelitian 2.2.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan selama pemeliharaan puyuh Malon dan Jepang jantan: a) Laptop, untuk mengolah data. b) Alat Tulis, untuk mencatat data. c) Timbangan Digital, untuk menimbang puyuh. d) Thermometer, untuk mengukur suhu ruang kandang.
22 e) Lampu 100 Watt dan 60 Watt, untuk menghangatkan kandang puyuh. f) Sapu Lidi, untuk membersihkan lantai kandang. g) Tempat Pakan dan Minum, untuk menaruh pakan dan air minum h) Pisau, untuk memotong puyuh. i) Talenan, untuk alas menyembelih puyuh. j) Kantung Plastik, untuk menaruh karkas puyuh. k) Kompor untuk memasak air. l) Panci untuk menempatkan air hangat. m) Ember, untuk menaruh air bersih. n) Cage Plastik, untuk membawa puyuh. o) Sprayer, untuk menyemprotkan desinfektan. p) Tirai Plastik, untuk menutup kandang DOQ. 2.2.2 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan selama pemeliharaan puyuh: a) Air b) Ransum c) Desinfektan d) Multivitamin 2.3 Metode Penelitian 2.3.1 Persiapan kandang a) Membersihan dan pengapuran kandang yang dipakai. b) Mersiapkan tempat minum dan tempat pakan.
23 c) Memberikan alas sementara untuk DOQ dengan menggunakan kardus. 2.3.2 Tahap Tahap Pemindahan DOQ Dari Hatchery kekandang a) Keluarkan DOQ yang sudah kering dari mesin tetas ke wadah penampung b) Timbang DOQ dengan timbangan analitik kapasitas 100 g c) DOQ yang sudah di timbang dimasukan kedalam kandang yang sudah dilengkapi dengan brooder, air minum yang sudah diberi gula merah, dan dialasi dengan kardus. d) Pada umur 3 minggu dilakukan seleksi antara puyuh jantan dan betina agar bisa dipindahkan ke kandang grower. 2.3.3 Tahap Pemeliharaan Ternak Percobaan a) Ternak percobaan sebanyak 120 ekor dibagi ke dalam 6 unit kandang, masing-masing terdiri dari 20 ekor puyuh. b) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB. c) Ransum diberikan secara adlibitum. d) Air minum diberikan secara adlibitum. e) Tempat minum dicuci setiap hari. f) Keadaan puyuh diperiksa setiap hari, bila ada puyuh yang mati maka puyuh tersebut harus diambil dan dibakar supaya tidak menular bagi puyuh lain. 2.3.4 Tahap Pengambilan Data a) Pengambilan semua puyuh dari kandang. b) Puyuh dipuasakan 4 jam dahulu sebelum di timbang.
24 c) Penimbangan puyuh terlebih dahulu sehingga didapatkan bobot potong. d) Sembelih puyuh yang sudah di timbang tersebut. e) Pisahkan puyuh dari bulu, kepala, kaki dan jeroan dan diperoleh bobot karkas. f) Pisahkan lemak abdominal dari perut puyuh dan timbang lemak abdominal tersebut sehingga diperoleh bobot lemak abdominal. 2.3.5 Peubah yang Diamati dancarapengukuran a. Bobot potong Puyuh Malon dan Jepang dipuasakan terlebih dahulu selama 4 jam dan ditimbang, sehingga diperoleh bobot potong. b. Bobot karkas Bobot karkas diperoleh dari penimbangan puyuh setelah dipotong dan dipisahkan dari darah, bulu, jeroan, kaki dan kepala. c. Lemak Abdominal Penimbangan lemak abdominal dilakukan dengan cara pengambilan lemak abdominal dari perut puyuh antara kulit luar dan kulit sekat jeroandi bedah diambil bagian lemak abdominal kemudian ditimbang. 2.3.6 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik 1. Nilai maksimum adalah nilai yang terbesar pada suatu interval data 2. Nilai minimum adalah nilai yang terkecil pada suatu interval data 3. Rata- rata/mean ( x )
25 Rata rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dari populasi didapatkan dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data x. x = n x i=1 i n Keterangan: Ʃxi = Jumlah nilai data n = Banyaknya data sampel i = 1, 2, 3,...,50 4. Simpangan Baku Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah semua deviasi nilai- nilai individu terhadap rata- rata populasi, rumusnya adalah : S n ( x x) i1 n 1 Keterangan: x = Nilai setiap individu sampel x = Rataan sampel n = Banyaknya data sampel i = 1,2,3,...,50 s = Ragam sampel 5. Koefisien Variasi Koefisien variasi merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya variasi nilai dari hasil pengukuran variabel yang diamati, rumusnya adalah sebagai berikut : KV = Keterangan: s x100% x KV = Koefisien Variasi
26 s x = Simpangan Baku =Rata-rata