MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu sebanyak 300 ekor, puyuh Malon sebanyak

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 2. Komposisi Zat Makanan Ransum Penelitian Zat Makanan Jumlah (%)

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Peking Mojosari Putih (PMp)

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

METODE PENELITIAN. Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. puyuh turunan hasil persilangan warna bulu coklat dengan hitam. Jumlah telur

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari April 2014, di peternakan

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

Performan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

Transkripsi:

20 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian 2.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan yaitu sebanyak 300 ekor, puyuh Malon sebanyak 150 ekor dan Jepang sebanyak 150 ekor, pada umur 3 minggu dilakukan seleksi untuk memisahkan puyuh jantan, masing - masing puyuh Malon jantan 60 dan puyuh Jepang 60. Sebelum dimasukkan ke dalam kandang, puyuh ditimbang bobot badannya. Setelah bobot badan didapatkanmaka koefisien variasinya yang diperoleh pada puyuh Malon sebesar 11,12% dan pada puyuh Jepang sebesar 9,27%. 2.1.2 Kandang Percobaan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah sangkar yang terbuat dari triplek, kayu dan ram kawat, dimana kandang tersebut dibagi menjadi 2 periode yaitu kandang periode starter dang rower. Kandang periode starter berukuran 100 cm x 80 cm x 40 cm dengan jumlah populasi 150 ekor, kandang periode grower berukuran 200 cm x 80 cm x 40 cm dengan jumlah populasi 75 ekor. 2.1.3 Ransum Ransum yang digunakan selama percobaan adalah ransum komersial dari pabrik yang berbentuk mash untuk puyuh yang berumur 0-3 minggu (starter) dan berbentuk crumble untuk puyuh yang berumur 4-6 minggu (Grower). Ransum dan air minum diberikan adlibitum.

21 Tabel 1. Kebutuhan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Puyuh Periode Starter dan grower Nutrien Starter Grower Energi Metabolis (min) Kkal/kg Kadar air (maks) % Protein Kasar (maks) % Lemak Kasar (min) % Serat kasar (maks) % Abu (maks) % Kalsium (Ca) % Fosfor (P) total (min) % Fosfor tersedia (min) % Sumber : Standar Nasional Indonesia (2006). 2800 14,00 18,00-20,00 7,00 6,50 8,00 0,90-1,20 0,60-1,00 0,40 2600 14,00 21,00-23,00 7,00 7,00 8,00 0,90-1,20 0,6-1,00 0,40 Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum puyuh Periode Grower Nutrien Ransum puyuhstarter (%) Ransum puyuhgrower (%) Energi Metabolis Kkal/kg Kadar air Protein Kasar Lemak Kasar Serat kasar Abu Kalsium Fosfor 3000 12,0 22,87 8 0,78 0,5 2900 12,0 21,00 6,22 1,17 0,5 Sumber : Hasil Analisis Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (Endang Sujana, 2018). 2.2 Alat dan Bahan Penelitian 2.2.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan selama pemeliharaan puyuh Malon dan Jepang jantan: a) Laptop, untuk mengolah data. b) Alat Tulis, untuk mencatat data. c) Timbangan Digital, untuk menimbang puyuh. d) Thermometer, untuk mengukur suhu ruang kandang.

22 e) Lampu 100 Watt dan 60 Watt, untuk menghangatkan kandang puyuh. f) Sapu Lidi, untuk membersihkan lantai kandang. g) Tempat Pakan dan Minum, untuk menaruh pakan dan air minum h) Pisau, untuk memotong puyuh. i) Talenan, untuk alas menyembelih puyuh. j) Kantung Plastik, untuk menaruh karkas puyuh. k) Kompor untuk memasak air. l) Panci untuk menempatkan air hangat. m) Ember, untuk menaruh air bersih. n) Cage Plastik, untuk membawa puyuh. o) Sprayer, untuk menyemprotkan desinfektan. p) Tirai Plastik, untuk menutup kandang DOQ. 2.2.2 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan selama pemeliharaan puyuh: a) Air b) Ransum c) Desinfektan d) Multivitamin 2.3 Metode Penelitian 2.3.1 Persiapan kandang a) Membersihan dan pengapuran kandang yang dipakai. b) Mersiapkan tempat minum dan tempat pakan.

23 c) Memberikan alas sementara untuk DOQ dengan menggunakan kardus. 2.3.2 Tahap Tahap Pemindahan DOQ Dari Hatchery kekandang a) Keluarkan DOQ yang sudah kering dari mesin tetas ke wadah penampung b) Timbang DOQ dengan timbangan analitik kapasitas 100 g c) DOQ yang sudah di timbang dimasukan kedalam kandang yang sudah dilengkapi dengan brooder, air minum yang sudah diberi gula merah, dan dialasi dengan kardus. d) Pada umur 3 minggu dilakukan seleksi antara puyuh jantan dan betina agar bisa dipindahkan ke kandang grower. 2.3.3 Tahap Pemeliharaan Ternak Percobaan a) Ternak percobaan sebanyak 120 ekor dibagi ke dalam 6 unit kandang, masing-masing terdiri dari 20 ekor puyuh. b) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 07.00-08.00 WIB dan sore hari pukul 15.00-17.00 WIB. c) Ransum diberikan secara adlibitum. d) Air minum diberikan secara adlibitum. e) Tempat minum dicuci setiap hari. f) Keadaan puyuh diperiksa setiap hari, bila ada puyuh yang mati maka puyuh tersebut harus diambil dan dibakar supaya tidak menular bagi puyuh lain. 2.3.4 Tahap Pengambilan Data a) Pengambilan semua puyuh dari kandang. b) Puyuh dipuasakan 4 jam dahulu sebelum di timbang.

24 c) Penimbangan puyuh terlebih dahulu sehingga didapatkan bobot potong. d) Sembelih puyuh yang sudah di timbang tersebut. e) Pisahkan puyuh dari bulu, kepala, kaki dan jeroan dan diperoleh bobot karkas. f) Pisahkan lemak abdominal dari perut puyuh dan timbang lemak abdominal tersebut sehingga diperoleh bobot lemak abdominal. 2.3.5 Peubah yang Diamati dancarapengukuran a. Bobot potong Puyuh Malon dan Jepang dipuasakan terlebih dahulu selama 4 jam dan ditimbang, sehingga diperoleh bobot potong. b. Bobot karkas Bobot karkas diperoleh dari penimbangan puyuh setelah dipotong dan dipisahkan dari darah, bulu, jeroan, kaki dan kepala. c. Lemak Abdominal Penimbangan lemak abdominal dilakukan dengan cara pengambilan lemak abdominal dari perut puyuh antara kulit luar dan kulit sekat jeroandi bedah diambil bagian lemak abdominal kemudian ditimbang. 2.3.6 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik 1. Nilai maksimum adalah nilai yang terbesar pada suatu interval data 2. Nilai minimum adalah nilai yang terkecil pada suatu interval data 3. Rata- rata/mean ( x )

25 Rata rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dari populasi didapatkan dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data x. x = n x i=1 i n Keterangan: Ʃxi = Jumlah nilai data n = Banyaknya data sampel i = 1, 2, 3,...,50 4. Simpangan Baku Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah semua deviasi nilai- nilai individu terhadap rata- rata populasi, rumusnya adalah : S n ( x x) i1 n 1 Keterangan: x = Nilai setiap individu sampel x = Rataan sampel n = Banyaknya data sampel i = 1,2,3,...,50 s = Ragam sampel 5. Koefisien Variasi Koefisien variasi merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya variasi nilai dari hasil pengukuran variabel yang diamati, rumusnya adalah sebagai berikut : KV = Keterangan: s x100% x KV = Koefisien Variasi

26 s x = Simpangan Baku =Rata-rata