BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008), hlm Winata Putra Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas. Terbuka, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 2009), hlm.3. di Abad Global, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 4. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana,

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun peradaban manusia di era modern seperti saat ini. Pada hakikatnya. mengalami perubahan (Wayan Somayasa, 2013: 2).

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Umar Tirtaharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.1

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Syamsuddin Abin (2007, h. 22) mengatakan bahwa pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan. keluarga, sekolah, maupun masyarakat. 2

mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa. Pendidikan itu sendiri adalah usaha sadar dan terencana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

PENERAPAN PEER ASSESSMENT

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

Sutrisno a. Jl. Dr. Cipto-Lontar No1 Semarang Telp. (024) Faks (024)

Transkripsi:

dirinya. 1 Melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan kompleks pola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sifatnya krusial bagi setiap orang, dimana dengan adanya pendidikan suatu kaum atau bangsa mempunyai dasar ilmu pengetahuan, selain itu dengan adanya pendidikan mampu menumbuhkan kreatifitas kecerdasan, dan pengetahuan yang berguna untuk dirinya sendiri (implisit). Hal ini selaras dengan Undang-Undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan berfikir masyarakat kita cenderung modern dan terbuka dalam merespon pengetahuan yang baru, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah teknologi informasi, melihat perkembangan tersebut peran guru sebagai tenaga pendidik sangat penting selain sebagai barometer dalam mengarahkan pengetahuan guru juga mempunyai peranan sebagai pembimbing untuk peserta didik. Dalam dunia pendidikan guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang penting yang besar dan strategis. Selain itu guru mempunyai misi dan tugas yang berat. Karena gurulah yang berhadapan langsung dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan mengantarkan tunas-tunas bangsa ke puncak cita-cita. 2 1 UU Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia, 2005), hlm. 94. 2 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 5. 1

Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan itu turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan belajar. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan salah satu factor yang mendukung kondisi belajar di dalam kelas adalah job description. 3 Mata pelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang penting untuk itu mata pelajaran matematika perlu di berikan kepada semua peserta didik mulai sejak dini karena dengan diberikannya mata pelajaran matematika peserta didik mampu berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, kompetitif, dan pada saatnya diharapkan pelajaran matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik. Dimana dalam proses pembelajarannya menekankan pada pemberian gambaran matematika, untuk aplikasi kehidupan sehari-hari. pada penerapan matematika perlu dilakukan metode secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. sehingga dalam memahami pelajaran matematika khususnya pada tingkatan MI tidak ada kesulitan dan peserta didik tidak merasa jenuh dan bosan dalam menghadapi pelajaran khususnya pelajaran matematika. Pada penelitian ini materi pokok yang dipilih oleh peneliti adalah bilangan yang meliputi mengenal bilangan 1.001 sampai dengan 50.000, menentukan nilai tempat, membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat, mengurutkan bilangan dari terkecil atau terbesar. pada pengamatan yang dilakukan di MI Negeri Karang Poh Kec. Pulosari Kab. Pemalang yang menjadi tempat penelitian, dalam penyampaian materi pelajaran khususnya pada pelajaran matematika selama ini masih menggunakan metode konvensional atau teacher centered dimana guru lebih banyak ceramah, Seperti yang penulis ketahui bahwa metode konvensional merupakan metode yang hanya berpusat pada guru dan guru lebih banyak ceramah dan berpangku pada buku saja sehingga dalam kegiatan belajar 3 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 29. 2

mengajar peserta didik menjadi pasif, dan lebih cenderung untuk menghafal sehingga kemampuan peserta didik dan daya analisa peserta didik dalam memahami pelajaran matematika kurang berkembang dan cenderung bosan dalam menghadapi pelajaran khususnya pelajaran matematika. Tidak hanya itu dalam penelitian yang dilakukan di MI Negeri Karang Poh masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari cara dan lamanya waktu yang dibutuhkan mereka untuk menyelesaikan suatu soal. Ketika diminta untuk menyelesaikan suatu masalah matematika, beberapa peserta didik masih belum dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik. Melihat permasalahan tersebut, maka menjadi tugas penting bagi seorang pendidik untuk mencari variasi strategi-strategi yang dapat mempermudah peserta didik memahami serta aktif dalam mengikuti pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika. Pada pemilihan strategi sebagai pendidik tentunya harus memilih strategi yang tepat dan sesuai sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dan tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran serta lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan. 4 Untuk mengatasi kesulitan tersebut, dapat diperbaiki dengan cara menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat, yaitu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan mengembangkan penalaran peserta didik, salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah strategi Think Talk Write (TTW). Dimana Strategi Think Talk Write (TTW) adalah strategi pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam berpikir (Think), aktif mengemukakan hasil pemikirannya dalam bentuk diskusi atau media yang lain (Talk) serta mampu menyelesaikan hasil pemikiran dan penerapannya dalam bentuk tulisan (Write). Dengan demikian, melalui strategi Think Talk Write (TTW) pembelajaran akan 4 Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009), Cet. 1, hlm. 37. 3

lebih berpengaruh dan berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dengan demikian adanya strategi Think Talk Write(TTW) dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar yang memuaskan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini materi yang dipilih oleh peneliti adalah materi pokok bilangan yang meliputi: mengenal bilangan 1.001 sampai dengan 50.000, menentukan nilai tempat, menentukan penjumlahan dan selisih bilangan, membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat, mengurutkan bilangan dari terkecil atau terbesar, dipilih oleh peneliti karena penyampaian materi tersebut di MI Negeri Karang Poh Kec. Pulosari Kab. Pemalang masih menggunakan metode ceramah padahal materi tersebut merupakan yang sebenarnya dapat dipahami tidak hanya dari buku saja. Akan tetapi peserta didik dapat mempraktikkan langsung dengan media seperti uang dan permainan. Dengan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dapat belajar langsung melalui media peserta didik akan lebih antusias dalam belajar, lebih dapat memahami dan mengembangkan potensi peserta didik. Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Think Talk Write (TTW) Materi Pokok Bilangan Pada Peserta Didik Kelas IV MI Negeri Karang Poh. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis perlu membatasi batasan istilah-istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini sehingga dalam pembahasan dan penulisannya tidak melebar. 1. Meningkatkan Kata meningkatkan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis dari sesuatu yang bersusun atau berlenggak-lenggok. Meningkat adalah usaha menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memperhebat (produksi), 4

mengangkat diri, memegahkan diri. 5 Dalam hal ini dapat diartikan bahwa meningkatkan sebagai proses perubahan menuju ke arah yang lebih tinggi dalam hal yang positif (baik). Usaha peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika khususnya pada sekolah dasar MI/SD kelas IV ke arah yang lebih baik, yaitu peserta didik dapat menerapkan ilmu yang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Hasil Belajar Hasil adalah pendapatan, sesuatu yang diciptakan, sukses. 6 Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku antara individu dan lingkungan. 7 Jadi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. 8 3. Strategi Think Talk Write (TTW) Strategi Think Talk Write (TTW) artinya strategi pembelajaran yang mengajar peserta didik untuk aktif dalam berpikir (think), aktif mengemukakan hasil pemikirannya dalam bentuk diskusi atau media yang lain (talk) serta ampu menyelesaikan hasil pemikiran dan penerapan dalam bentuk tulisan (write). Strategi Think-Talk-Write didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Strategi Think Talk Write (TTW) mendorong peserta didik untuk berfikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Strategi Think Talk Write digunakan untuk 5 Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1132. 6 Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Fajar Mulya,1996). hlm. 147. 7 Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, Cet. 2, 2001). hlm 4 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 179. 5

mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum menuliskannya. 9 4. Upaya Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud, akal, ikhtiar. 10 Ikhtiar yang dimaksud disini adalah usaha yang dilakukan pendidik untuk meningkatkan hasil belajar mengenai materi pokok bilangan. 5. Materi Pokok Bilangan Bilangan adalah suatu sistem dalam matematika yang abstrak dan dapat diunitkan, atau dikalikan. Materi bilangan merupakan salah atau materi yang diajarkan di kelas IV atau tingkatan sekolah dasar pada semester I sesuai dengan KTSP. Pada materi bilangan yang di ajarkan ke peserta didik meliputi mengenal bilangan 1.001 sampai dengan 50.000, menentukan nilai tempat dan nilai angka, membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat, mengurutkan nilai bilangan dari terkecil atau terbesar, menentukan penjumlahan dan selisih nilai bilangan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi pokok bilangan pada peserta didik kelas IV MI Negeri Karang Poh Kec. Pulosari Kab. Pemalang tahun ajaran 2012/2013? 2. Apakah strategi Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan di kelas IV MI Negeri Karang Poh Kec. Pulosari Kab. Pemalang tahun ajaran 2012/2013? 9 Mellyirzal, Strategi Pembelajaran dalam mellyirzal.blogspot.com/2008/12/strategipembelajaran-think-talk-write.html diakses pada8 Januari pada 10.49 10 Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 3512. 6

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan strategi Think Talk Write (TTW) yang mencakup aktivitas peserta didik saat pelaksanaan pembelajaran dan tanggapan peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran. b. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok bilangan kelas IV MI Negeri Karang Poh kec. Pulosari Kab. Pemalang. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi guru dapat mengenalkan pembelajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan kompetensi yang berupa hasil belajar peserta didik dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW). b. Memberdayakan guru dan calon guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW). c. Bagi peserta didik, dalam pembelajaran peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pokok bilangan. d. Bagi peneliti, sebagai bekal ketika terjun dalam pembelajaran di kelas. 7