STANDAR PELAYANAN MINIMAL BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KUDUS

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Powered by TCPDF (

PERATURAN WALIKOTA TEGAL

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PATI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KUPANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

GULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BALIKPAPAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 1 TAHUN22014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

TUGAS POKOK & FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2010 PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung adalah

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

DATA & PROFIL BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PIDIE 2014/2015 PROGRAM YANG TELAH, SEDANG DAN AKAN DI LAKUKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BIREUEN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN AGAM

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir

Transkripsi:

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KUDUS I. PENDAHULUAN Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007). Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kudus mengamanatkan BPBD sebagai lembaga yang menangani kean bersinergi dengan Perangkat Daerah lain beserta masyarakat secara sistematis dalam penanganan. Dengan demikian dampak dari resiko dapat di minimaisir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut dituntut dapat memberikan pelayanan perlindungan kepada masyarakat, sehingga terwujud rasa nyaman dan aman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mempunyai 3 seksi meliputi Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Seksi Kedaruratan dan Logistik dan Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Pada saat ini telah ada perubahan paradigma dalam penanganan yang menyangkut 3 hal, yaitu : 1. Penanganan tidak lagi berfokus pada aspek tanggap darurat tetapi lebih pada keseluruhan manajemen resiko, 2. Perlindungan masyarakat dari ancaman oleh pemeritah merupakan wujud pemenuhan hak azasi rakyat dan bukan semata mata karena kewajiban pemerintah, 3. Penanganan bukan lagi menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi menjadi urusan bersama pemerintah dan dunia usaha. Dengan adanya perubahan paradigma ini Penanganan penanggulangan di Kabupaten Kudus dapat terkoordinir, terarah dan terpadu. Kabupaten Kudus merupakan daerah yang berpotensi rawan terjadi, karena dipengaruhi kondisi topografis. Secara umum permasalahan di Kabupaten Kudus diakibatkan faktor geografis dan faktor manusia, sehingga penanganan ini perlu perencanaan dan penanganan yang serius. Untuk mengurangi resiko maka

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai acuan dalam peningkatan pelayanan dasar pada masyarakat. II. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan minimal; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Paraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang PelaksanaanUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan Publik; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 19. Peraturan Daerah Kabuapten Kudus Nomor 11 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah; III. PROFIL BPBD A. Gambaran Umum Kabupaten Kudus terletak Geografis Kabupaten Kudus terdiri dari 3 kondisi, yaitu : 1. Dataran tinggai dengan kemiringan 15 % 40 % merupakan perbukitan lereng Gunung Muria yang terletak di bagian utara wilayah Kabupaten Kudus. Daerah ini berpotensi rawan terjadinya tanah longsor, 2. Dataran sedang (bergelombang) dengan kelandaian 2 % -15 % terletak di bagian tengah wilayahkabupaten Kudus, bepotensi grusan akibat banjir, 3. Dataran rendah dengan kelandaian 2 % terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Kudus yang selalu terjadi banjir dan genangan dampak dari pengiriman air dari Gunug Muria dan kiriman dari Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora. Bencana banjir yang selalu terjadi di Kabupaten Kudus disebabkan oleh pengiriman air dari lereng Gunung Muria yang dialirkan sungai Logong, Sungai Piji, Sungai Dawe, sungai Tumpang dan Sungai Gelis, sedangkan pengiriman air dari wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora melalui Sungai Juana dan Sungai Wulan yang merupakan tangkapan dari Sungai Serang, Sungai Lusi dan sungai sungai lainnya dari Kabupaten Grobogan. Daerah yang merupakan

langganan banjir dan genangan adalah Kecamatan Jekulo bagian selatan, Kecamatan Mejobo bagian selatan, Kecamatan Undaan, Kecamatan Jati dan Kecamatan Kaliwungu bagian selatan. Potensi dikabupaten Kudus : 1. Tanah Longsor; 2. Banjir (bandang); 3. Kekeringan (Kekurangan Air Bersih) 4. Angin puting beliung dan; 5. Kebakaran. B. Tugas Pokok dan Fungsi BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas; 1. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah terhadap usaha penanggulangan yang mencakup pencegahan, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekontruksi secara adil dan setara 2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan berdasarkan peraturan perundangan. 3. Menyusun, menetapkan dan meginformasikan peta rawan. 4. Meyusun dan menetapkan prosedur tentang penanganan. 5. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan kepada wilayahnya. 6. Melaporkan penyelenggaraan kepada Kepala Daerah setiap sebulan sekali dalam keadaan normal, dan setiap saat dalam kondisi darurat. 7. Mengendalikan dan penyaluran uang dan barang. 8. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari anggaran pendapatan dan belanja daerah. 9. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan Badan Penanggulangan Bencana daerah mempunyai fungsi: 1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan, serta penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien, dan

2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan secara terencana dan menyeluruh. C. STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA 1. Pra Bencana Tahap Pencegahan dan Mitigasi Strategi yang ditempuh dengan mengupayakan penanganan preventif agar kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalkan apabila terjadi. 2. Saat Terjadi Bencana. Tahap Tanggap Darurat, Dilakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi serta pemberian bantuan darurat berupa tempat penampungan sementara, bantuan pangan dan penanganan medis bagi korban. 3. Pasca Bencana. Tahap Rehabilitasi Dilakukan upaya perbaikan fisik dan non fisik serta memberdayakan dan mengembalikan harkat hidup terhadap korban secara manusiawi. IV. TARGET SKPD No Program / Kegiatan Indikator 1. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban alam 2. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi alam 3. Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi penduduk dari ancaman/korban alam 4. Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/ korban alam 5. Pengadaan logistik dan obatobatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara 6 Penyiapan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana 1. Jumlah Satgas Siaga Bencana 2. Jumlah Desa Tangguh Bencana 3. Jumlah Posko Bencana Jumlah pelaksanaan pemantauan dan penyebarluasan Jumlah Fasilitas tempat pengungsian 1. Jumlah Pemenuhan Sarana dan Prasarana alam (truck evakuasi) 2. peralatan evakuasi Jumlah Penyediaan logistik dan obat obatan bagi penduduk di tempat pengungsi 1. Jumlah Pelaksanaan Piket Relawan 2. Jumlah petugas gudang logistik dan petugas pusat pengendalian operasional

3. Jumlah Penugasan relawan dan petugas penanggulangan 7. Fasilitasi Pendampingan mental korban Jumlah penyediaan tenaga Pendampingan kepada korban V. TARGET CAPAIAN NO NDIKATOR SPM CAPAIAN (%) TARGT (%) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah pelaksanaan pemantauan dan penyebarluasan 2 Jumlah fasilitas tempat pengungsian 3 1. Jumlah pemenuhan sarana dan prasarana alam (truk evakuasi) 2. Peralatan evakuasi 4 Jumlah penyediaan logistik dan obat obatan bagi penduduk ditenpat pengungsian 5 1. Jumlah pelaksanaan piket relawan 2. Jumlah petugas gudang logistik dan petugas pusat pengendalian operasional 3. Jumlah penugasan relawan dan petugas penanggulangan 6 Jumlah penyediaan tenaga pendampingan kepada korban 7 Jumlah bahan dan material untuk perbaikan fasilitas publik akibat 8 Jumlah bahan bangunan untuk perbaikan fasilitas penduduk akibat 0,78 92,22-99,52 100 100 95,70 96,36-95,55 100 100 32,08 98,31 99,61 97,05 100 100 70,92 78,61 11,86 65,26 100 100-94,96 99,61 94,41 100 100-19,80 - - 100 100 - - 87,80-100 100-1,85-97,40 100 100

VI. PROGRAM/KEGIATAN DAN ANGGARAN NO PRGRAM KEGIATAN INDIKATOR SPM 1. Prgram pencegahan dini dan penanggulangan korban alam Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi alam Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi penduduk dari ancaman/korban alam Pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/ korban alam. Pengadaan logistik dan obatobatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara. Penyiapan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana. Fasilitasi Pendampingan mental korban 2 Program Rehabilitasi dan Reknstruksi Perbaikan fasilitas publik akibat Perbaikan fasilitas penduduk akibat Jumlah pelaksanaan pemantauan dan penyebarluasan Jumlah Fasilitas tempat pengungsian 1. Jumlah Pemenuhan Sarana dan Prasarana alam 2. peralatan evakuasi Jumlah Penyediaan logistik dan obat obatan bagi penduduk di tempat pengungsi 1. Jumlah Pelaksanaan Piket Relawan 2. Jumlah petugas gudang logistik dan petugas pusat pengendalian operasional 3. Jumlah Penugasan relawan dan petugas penanggulangan Jumlah penyediaan tenaga Pendampingan kepada korban Jumlah bahan dan material untuk perbaikan fasilitas publik akibat Jumlah bahan bangunan untuk perbaikan fasilitas penduduk akibat C A P A I A N (Rp) T A R G E T (Rp) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 7.800.000 645.559.400-49.761.000 - - 191.400.000 289.075.000-20.156.400 26.000.000 29.900.000 192.480.000 1.032.230.000 113.555.000 96.520.000 - - 177.295.000 275.135.000 23.720.000 65.258.000 100.000.000 115.000.000-408.323.000 298.832.000 363.492.000 450.000.000 517.500.000-9.900.000 - - - - - - 43.900.000-75.000.000 86.250.000 4.620.000-48.700.000 50.000.000 5.500.000

VII. PENUTUP Standar Pelayanan Minimal menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan penanggulangan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Governance sesuai dengan tuntutan paradigma baru penanggulangan. Kami menyadari bahwa penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan yang akan datng. Demikian Standar Pelayanan Minimal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus ini kami susun secara Objektif semoga dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Kudus, Juni 2018 Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kudus, BERGAS C. PENANGGUNGAN, S.Sos. M.Si. Pembina NIP. 19750625 199403 1 002