BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Gambar 1. 1 Logo Zalora Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lain seperti, Malaysia, Thailand dan Filipina. 1 Fenomena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambar 1.1 Situs Zalora

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dunia (International Telecommunication Union, 2014). Berdasarkan data dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty)

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Internet sebagai media informasi membantu kelangsungan. termasuk di dalamnya e-commerce yang memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. hingga $10 miliar pada tahun 2015 dan pangsa pasar e-commerce Indonesia akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seringkali memanfaatkan media internet sebagai media untuk pencarian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara ke-4 setelah China, India dan Jepang dalam penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sangat pesat dan kondisi ini mendorong semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis termasuk bisnis ritel. Perusahaan ritel harus terus bisa mengikuti keadaan yang berada di pasar bisnis ritel, agar terus bisa membuat konsumen itu bertahan dan mencari pasar potensial untuk memperluas konsumennya. Persaingan dalam bisnis ritel akan sangat terus menarik dan perusahaan baru yang akan masuk ke pasar industri pastinya memiliki sesuatu hal yang berbeda dengan industri lainnya. Hal ini membuat perusahaan lama harus terus menciptakan inovasi agar dapat berkembang dan berkompetisi dengan perusahaan baru yang akan masuk di industri bisnis. Dengan demikian kompetisi antar perusahaan ini akan semakin ketat, perusahaan yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan terus maju di pasar bisnis, sedangkan perusahaan yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan akan kalah dalam bersaing. Dengan semakin berkembangnya teknologi membuat pasar bisnis semakin bisa memperluas pangsa pasar mereka, sehingga hal ini bisa menjadi suatu peluang bagi bisnis ritel yang ada di Indonesia, karena perusahaan ritel dapat merabah ke dunia e-commerce dengan menggunakan teknologi saat ini yaitu internet. Internet saat ini 1

2 menjadi salah satu fenomena dunia, seiring berkembangnya zaman internet pertama kali muncul pada tahun 1970an dan terus berkembang hingga saat ini. Sebuah perusahaan riset memperlihatkan laporan terbaru mereka terkait dengan perkembangan penggunaan internet di seluruh dunia. Hasil dari riset tersebut adalah Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet terbesar di dunia. Jumlah pengguna internet di Indonesia naik sebesar 51% dalam jangka waktu 1 tahun (awal 2016 awal 2017), pertumbuhan jumlah pengguna internet ini bertumbuh bersamaan dengan meningkatnya jumlah penggunaan media sosial yang berjumlah 79 juta pada tahun lalu dan kini telah meningkat menjadi 106 juta pengguna. Perusahaan riset ini juga mencantumkan data perkembangan pembelian secara online di Indonesia, dari data yang di ambil pengguna internet yang berbelanja secara online di tanah air telah mencapai 24,74 juta orang, dan selama setahun teakhir para pengguna tersebut menghabiskan uang sebesar US$5,6 milliar (sekitar Rp 74,6 triliun) untuk berbelanja di berbagai e-commerce. (Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2016, 2017) Dari data statistik menunjukkan bahwa perkembangan toko online semakin meningkat tiap tahun. Hasil riset dari emarketer, di tahun-tahun kedepan penjualan online juga akan terus naik dan berkembang. Perkembangan e-commerce di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, pada tahun 2014 mencapai $1.94 dan terus meningkat sampai tahun 2018 yang diperkirakan mencapai

3 $10.92 (Data Statistik Perkembangan Toko Online, 2017). Data statistik perkembangan e-commerce di Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.1. Gambar 1.1 Data statistik perkembangan e-commerce di Indonesia 12 in billi 10 on US. 8 Dol lars 6 ret ail sal es E - 4 2 1, 94 3, 22 5, 29 8, 21 10, 92 0 2014 2015 2016 2017 2018 Sumber: geniobuzz.com (2017) Melihat fenomena yang terjadi dalam industri ritel, maka antar perusahaan ritel saat ini berlomba-lomba untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap ritel tersebut. Persaingan dimulai dari ritel tradisional hingga ritel modern yang semakin berkembang. Bisnis ritel modern seperti Hypermart, Lotte mart, Hero, Carefour, Ranch mart. Sedangkan bisnis ritel tradisional seperti toko klontong dan warung.

4 Dalam perkembangan internet dan fenomena yang terjadi, perusahaan ritel mulai merabah ke dunia e-commerce dimana proses jual beli produk atau jasa melalui internet. Data Sensus Ekonomi 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa industri e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total jumlah usaha e-commerce mencapai 26,2 juta unit. Sementara itu hasil riset dari Bloomberg memprediksi bahwa tahun 2020 lebih dari separuh penduduk Indonesia akan terlibat dalam aktivitas e-commerce (Liputan6.com, 20 Mei 2017). Saat ini banyak sekali online shop yang ada di Indonesia. Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, mengatakan bahwa dari Sensus Ekonomi 2016 yang dilakukan oleh pihak BPS, muncul data sementara jumlah e-commerce yang ada di Indonesia, yaitu sekitar 26,2 juta. Dari tahun 2006 hingga 2016 jumlah e-commerce di Indonesia telah mengalami peningkatan hingga 17% (Deny, 2016). Jumlah e-commerce yang ada di Indonesia terdiri dari website, media sosial, dan aplikasi. Tidak semua toko online di Indonesia dikenal oleh masyarakat. Hanya sebagian kecil yang dikenal masyarakat, seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak, OLX, Blibli, Elevenia, Zalora, dan lain-lain, yang telah dikenal oleh masyarakat. Beberapa online shop tidak hanya mengandalkan website saja, namun juga menggunakan media sosial dan memiliki aplikasi tersendiri. Bagi peritel online meningkatnya jumlah e-commerce merupakan peluang sekaligus tantangan dikatakan sebagai peluang karena para peritel dapat memperluas pangsa pasar sekaligus

meningkatkan profitabilitas mereka. Namun peritel ditantang untuk bersaing secara sehat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk memenangkan persaingan adalah dengan memberikan layanan yang prima, sehingga dapat menciptakan persepsi atau penilaian para konsumen berdasarkan pengalaman ketika mereka berbelanja secara online. Salah satu online shop yang juga menggunakan media sosial dan memiliki aplikasi tersendiri ialah Zalora. Zalora merupakan salah satu pusat belanja fashion online terbesar di Indonesia yang menjual produk-produk fashion, baik wanita maupun pria. Produk yang ditawarkan tidak hanya dari merek lokal saja, namun merek internasional pun juga ditawarkan oleh Zalora (www.zalora.co.id). Dalam kategori produk fashion, Zalora menjadi fashion e-commerce terpopuler dalam 10 situs e-commerce fashion terpopuler di Indonesia, berdasarkan pada data dari saveasbrand.com pada tahun 2016. Tabel 1.1 10 Fashion E-Commerce Terpopuler di Indonesia (Berdasarkan Urutan Nomornya) Fashion E-Commerce 1 Zalora 6 VIP Plaza 2 Berrybenka 7 Bimbi 3 8wood 8 Hijabenka 4 Maskoolin 9 Muslimarket 5 HijUp 10 Wokuwoku Sumber: 10 situs e-commerce fashion terpopuler di Indonesia, 2016, diolah. 5

6 Dari data Tabel 1.1 menunjukan 10 besar peringkat fashion e-commerce. Melalui data tersebut Zalora menempati peringkat ke 1 website yang sering dikunjungi oleh konsumen toko online. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengunjung dari Zalora tersebut paling banyak dari toko online lainnya. Ditambah dengan adanya promosi yang terus diberikan oleh Zalora yang semakin menarik banyak konsumen baru maupun lama. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang loyal dengan situs Zalora, seperti emotional value. Apabila peritel dapat memberikan kegembiraan atau kesenangan dan juga meberikan pengalaman berbelanja yang baik terhadap konsumen maka konsumen akan mengunjungi kembali dan menjadi loyal tehardap toko online. Social value juga menjadi tolak ukur konsumen ingin menggunakan website. Produk yang ditawarkan harus bisa membuat konsumen berpikir bahwa produk yang dibeli dapat meningkatkan status sosial bagi konsumen pada saat mengkonsumsi produk tersebut oleh karena itu, secara tidak langsung konsumen dapat merasakan kepuasan dengan produk yang dibeli. Kemudian hal yang sering di khawatirkan oleh konsumen toko online adalah service performance value. Peritel harus meyakinkan para konsumen bahwa melakukan transaksi di toko online ini aman dan toko online ini mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan pada saat konsumen mengunjingi website dan toko online bisa menepati janji yang telah diberikan kepada konsumen. Apabila peritel dapat

7 memenuhi keinginan konsumen dan memberikan rasa aman maka konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Faktor nilai lain yang dapat mempengaruhi merupakan Monetary value. Konsumen pasti akan memilih situs jual beli online yang memiliki reputasi cukup baik. Konsumen menginginkan situs jual beli online yang dapat memberi kebijakan harga produk / jasa dalam hal tingkat harga yang disediakan oleh perusahaan dianggap adil dan wajar terhadap penawaran kompetitif. Dengan demikian, keempat fator diatas merupakan aspek terpenting yang harus diperhatikan oleh peritel online karena dapat mempengaruhi nilai persepsi dan tingkat kepuasan pelanggan secara langsung. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Chang (2015) dan J. Calrson et al., (2016), menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara emotional value, social value, service performance value, dan monetary value terhadap customer loyalty, perceived value dan customer satisfaction. Menurut Zeithaml (1988) menyatakan bahwa perceived value merupakan trade-off yang paling diterima secara universal dari nilai yang dirasakan pelanggan pada suatu produk berdasarkan persepsi dari apa yang diterima dan diberikan terhadap penilaian konsumen pada suatu produk. Holbrook (1999) dalam Chang (2015), juga mengungkapkan bahwa pentingnya untuk memahami konsep nilai, karena seseorang dapat memahami nilai dari jenis-jenis produk tertentu dengan mempertimbangkan dengan nilai produk yang lain.

8 Dengan demikian perceived value merupakan aspek yang terpenting yang harus diperhatikan oleh peritel online karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan secara langsung. Menurut Kotler (2009:138) kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang yang muncul setelah konsumen mengalami layanan yang diberikan oleh peritel online sesuai dengan yang diharapkan pelanggan. Berdasarkan konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa pada saat nilai-nilai yang telah diberikan peritel kepada konsumen dapat diterima dengan baik maka customer satifaction juga akan meningkat. Dengan meningkatnya kepuasan pelanggan, peritel online juga harus memperhatikan loyalitas pelanggan atau customer loyalty, karena pada saat pelanggan merasa puas dengan kualitas layanan yang diberikan, maka akan ada kecenderungan pelanggan melakukan pembelian kembali pada peritel online tersebut (Bei & Chiao, 2006). Kepuasan pelanggan yang ditemukan oleh Lee & Wong (2016) memiliki hubungan yang signifikan dengan customer loyalty. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Lin & Wang (2006), Wang & Liao (2007) dan Choi et al., (2008) dalam studi e-commerce, dimana loyalitas pelanggan ditemukan secara langsung dan tidak langsung dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, peritel online harus membangun loyalitas pelanggan mereka melalui kepuasan pelanggan dengan cara meningkatkan kualitas layanan pada peritel online tersebut.

9 Berdasarkan faktor-faktor di atas dan kenapa harus nilai karena, nilai dapat mempengaruhi arah dan intensitas dari pilihan konsumen dan mendorong konsumen untuk mencari informasi yang dibutuhkan untuk membuat pilihan, sehingga munculah perceived value dimana dalam keadaan ini konsumen berusaha untuk membandingkan dan mengevaluasi nilai berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang diberikan dan jika produk yang paling bernilai adalah produk yang diterima untuk dibeli, maka hal tersebut untuk membuat konsumen menjadi puas dan konsumen dapat menjadi loyal untuk membeli produk tersebut Obyek penelitian ini adalah Zalora. Zalora adalah fashion ecommerce yang terpopuler di antara fashion e-commerce lainnya. Hal tersebut membuat persaingan menjadi semakin ketat. Zalora sendiri adalah salah satu fashion retail online besar di Indonesia dengan ribuan produk dari ratusan brand lokal maupun internasional. Zalora sebagai online fashion destinasi terbesar di Asia Tenggara, didirikan pada awal tahun 2012. Zalora berada di Singapura, Indonesia, Malaysia dan Brunei, Filipina, Thailand, Vietnam, Hong Kong dan akan memperluas hingga ke Taiwan. Memiliki koleksi lebih dari 500 merek lokal, internasional dan designer, pelanggan Zalora dapat berbelanja online dengan pilihan produk fashion pria dan wanita mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris dan produk kecantikan (Zalora, 2017). Bertolak dari fakta-fakta di atas maka Zalora dijadikan sebagai obyek dari penelitian ini dengan tujuan untuk menguji

10 keterkaitan antara Social Value, Emotional Value, Service Performance Value, Monetary Value, Perceived Value, Customer Satisfaction dan Customer Loyalty dalam bisnis Online Shopping. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah Service performance value berpengaruh terhadap perceived value pada Online shopping Zalora? b. Apakah Emotional value berpengaruh terhadap perceived value pada Online shopping Zalora? c. Apakah Monetary value berpengaruh terhadap perceived value pada Online shopping Zalora? d. Apakah Social value berpengaruh terhadap perceived value pada Online shopping Zalora? e. Apakah Perceived value berpengaruh terhadap customer satisfaction pada Online shopping Zalora? f. Apakah Perceived value berpengaruh terhadap customer loyalty pada Online shopping Zalora? g. Apakah Customer satisfaction berpengaruh terhadap customer loyalty pada Online shopping Zalora?

11 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis: a. Pengaruh Service Performance value terhadap perceived value pada Online shopping Zalora. b. Pengaruh Emotional value terhadap Perceived value pada Online shopping Zalora. c. Pengaruh Monetary value terhadap Perceived value pada Online shopping Zalora. d. Pengaruh Social value terhadap Perceived value pada Online shopping Zalora. e. Pengaruh Perceived value terhadap customer satisfaction pada Online shopping Zalora. f. Pengaruh Perceived value terhadap customer loyalty pada Online shopping Zalora. g. Pengaruh customer satisfaction terhadap customer loyalty pada Online shopping Zalora. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Akademis Menerapkan berbagai pengetahuan tentang Service performance value, emotional value, social value, monetary value, perceived value, customer satisfaction dan customer loyalty. Melalui penelitian ini juga

12 diharapkan agar dapat menambah pengetahuan baik bagi kalangan akademisi maupun masyarakat umum mengenai pengukuran tentang kemudahan dalam berbisnis dan berbelanja. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat merupakan masukan yang berguna bagi perusahaan Zalora dengan mempertimbangkan mengetahui pengaruh service performance value, emotional value, monetary value, social value, perceived value dan customer satisfaction terhadap customer loyalty pada Zalora. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terbagi menjadi lima bab yang akan disusun secara sistematis sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2: TINJAUAN KEPUSTAKAAN Bab ini menyampaikan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang, landasan teori, hubungan antar variabel, kerangka konseptual penelitian dan hipotesis. BAB 3: METODE PENELITIAN Bab ini memberikan penjelasan mengenai desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan

13 sumber data, skala pengukuran variabel, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, serta teknik analisis data. BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai karakteristik responden, statistik deskriptif variabel penelitian, hasil analisis data yang berisi uji-uji menggunakan SEM, dan uji hipotesis. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang dilakukan, serta mengajukan saran yang dapat berguna bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.