BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

Prarancangan Pabrik Isobutil palmitat dari Asam palmitat dan Isobutanol Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Pabrik Benzyl Alkohol dari Benzyl klorida dan Natrium karbonat Kapasitas 5000 ton/tahun

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Kiswari Diah Puspita D

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amar Ma ruf D

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Mononitrotoluen dari Toluen dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas 55.

Prarancangan Pabrik Monoethylamin dari Ethanol dan Amoniak Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dengan Proses Monsanto Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas 25.

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN Kapasitas Pabrik Dalam pemilihan kapasitas pabrik acetophenone ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK DIKLOROBUTANA DARI TETRAHIDROFURAN KAPASITAS TON PER TAHUN

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol Kapasitas Ton per Tahun. Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Natrium Difosfat Heptahidrat Dari Natrium Klorida dan Asam Fosfat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Dalam pemilihan kapasitas rancangan pabrik DME memerlukan beberapa pertimbangan yang harus dilakukan, antara lain:

Prarancangan Pabrik Kaprolaktam dari Asam Benzoat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

Prarancangan Pabrik Mononitrotoluena dari Toluena dan Asam Campuran Dengan Proses Kontinyu Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Perkloroetilen dari Propana dan Klorin Kapasitas ton/tahun BAB I

BAB I PENDAHULUAN. desinfektan, insektisida, fungisida, solven untuk selulosa, ester, resin karet,

Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

Dari pertimbangan faktor-faktor diatas, maka dipilih daerah Cilegon, Banten sebagai tempat pendirian pabrik Aseton.

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri kimia yang membutuhkan adiponitril sebagai bahan baku di dalam

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Asam Fenil Asetat dari Benzil Sianida dan Asam Sulfat Kapasitas ton/tahun. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN D

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM NITRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat. perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan telah didirikannya beberapa

Prarancangan Pabrik Linier Alkil Benzena dengan Proses Detal Kapasitas Ton/Tahun Pendahulan BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam, Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM FORMIAT DARI METIL FORMAT DAN AIR KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

pembersih sepcrti pembersih Iantai, dan Iain-lain. (Kirk and Othmer, 1977;

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Etil klorida dari Etanol dan Hidrogen Klorida Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Laktat dari Molases dengan Proses Fermentasi Kapasitas ton/tahun

Prarancangan Pabrik Asetanilida dari Anilin dan Asam asetat Kapasitas ton/tahun Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan Asam Sulfat dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat Dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Formiat dari Metil Format dan Air dengan Proses Bethlehem Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstrasi dan pemurnian pada

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Proses Dehidrasi Metanol dengan Katalis Alumina Kapasitas Ton Per Tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang pembangunan yang paling diharapkan dapat memacu

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Borat Dengan Proses Asidifikasi Kapasitas Ton per Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Peningkatan pembangunan pada sektor ini diharapkan dapat. memberikan devisa bagi negara, menambah lapangan pekerjaan dan

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri bahan intermediate (setengah jadi) di Indonesia sedang

Perancangan Pabrik Metil klorida Dengan Proses Hidroklorinasi Metanol Kapasitas Ton/tahun

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini tengah melakukan pembangunan disegala bidang termasuk bidang industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia. Pembangunan industri kimia ini sangat penting, karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan tersebut, termasuk diantaranya benzil alkohol. Benzil alkohol adalah senyawa yang mudah menguap, dapat mengiritasi kulit jika bersentuhan, dan sukar terbakar. Pada temperatur kamar benzil alkohol berwujud cairan yang tidak berwarna. Benzil alkohol merupakan senyawa yang kurang efektif dan sukar larut dalam air, termasuk bahan yang tidak berbahaya dan dapat dipergunakan secara luas pada berbagai bidang. Bahan ini digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan obat-obatan parfum, kosmetik, solvent, tekstil fotografi dan sebagai bahan dasar industri kimia yang lain. (Kirk Othmer, 1991) Keuntungan didirikan pabrik benzil alkohol dari benzil klorida dan natrium karbonat, antara lain : 1. Mencukupi kebutuhan impor benzil alkohol 1

2 Industri di Indonesia banyak yang membutuhkan benzil alkohol sebagai salah satu bahan bakunya, sehingga dengan pendirian pabrik benzil alkohol di Indonesia kebutuhan benzil alkohol dapat tercukupi. 2. Menambah lapangan pekerjaan dan mengurangi pangangguran. Pabrik benzil alkohol memerlukan tenaga kerja untuk pengoperasiannya, pembangunan pabrik, pendistribusian bahan baku dan produk, sehingga dengan pendirian pabrik benzil alkohol akan menyerap tenaga kerja. 3. Menghemat devisa. Pendirian pabrik benzil alkohol mencukupi kebutuhan benzil alkohol di Indonesia, sehingga dapat mengurangi penggunaan devisa untuk impor. 4. Memacu tumbuhnya industri yang menghasilkan bahan baku bagi pabrik benzil alkohol, maupun industri yang menggunakan benzil alkohol sebagai bahan baku, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memacu pertumbuhan ekonomi. 1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik 1.2.1. Kebutuhan pasar terhadap benzil alkohol Dalam menentukan kapasitas pabrik benzil alkohol yang direncanakan, berikut merupakan analisis terhadap beberapa pendekatan, yaitu :

Jumlah (ton) 3 Tabel 1.1 Data Kebutuhan Benzil Alkohol di Indonesia (BPS, 2016) Tahun Impor (ton/tahun) 2010 9.891,402 2011 9.210,529 2012 10.354,052 2013 12.783,693 2014 13.231,771 2015 14.170,460 2016 15.195,850 Dari data-data tersebut, dapat dibuat grafik prediksi kebutuhan impor benzil alkohol di Indonesia pada tahun 2020 dengan metode regresi linier. Grafik prediksi kebutuhan impor benzil alkohol dapat dilihat pada Gambar 1.1. 16,000.00 14,000.00 12,000.00 y = 1,025.39x - 2,051,990.75 R² = 0.92 10,000.00 8,000.00 6,000.00 4,000.00 2,000.00-2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Tahun Gambar 1.1 Grafik Impor Benzil Alkohol di Indonesia

4 Dari data impor benzil alkohol di Indonesia, terlihat bahwa impor benzil alkohol di Indonesia relatif mengalami kenaikan setiap tahunnya. Regresi linier terhadap data impor benzil alkohol didapatkan persamaan garis linier y = 1.025,39x 2.051.990,75, dengan y adalah impor benzil alkohol pada tahun tertentu dalam ton dan x adalah tahun. Pabrik benzil alkohol direncanakan dibangun pada tahun 2020 dan akan beroperasi pada tahun 2021. Dari persamaan garis linier, diperkirakan bahwa besarnya impor benzil alkohol di Indonesia untuk tahun 2020 adalah sebesar 19.297,05 ton/tahun. 1.2.2. Kapasitas pabrik yang sudah ada Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas minimal atau paling tidak sama dengan pabrik yang sedang berjalan. Pabrik benzil alkohol yang sudah berdiri di dunia serta kapasitas produksi per tahun dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Daftar Pabrik Benzil Alkohol di Dunia No. Pabrik Negara Kapasitas (ton/tahun) 1. Sheetal Organics Amerika 12.000 2. Hubei Greenhome China 20.000 Berdasarkan data pada tabel di atas, kapasitas pabrik yang sudah ada merupakan kapasitas minimal yang layak untuk didirikan. Dengan pertimbangan di atas maka kapasitas pabrik dipilih sebesar 25.000 ton/tahun, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan dapat diekspor.

5 1.3. Penentuan Lokasi Pabrik Letak geografis suatu pabrik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pabrik tersebut. Sebelum mendirikan suatu pabrik perlu dilakukan suatu survei dalam mempertimbangkan faktor-faktor penunjang. Pabrik benzil alkohol direncanakan akan didirikan di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Pemilihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan secara teknis dan ekonomis berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut: 1.3.1. Penyediaan Bahan Baku Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan operasi pabrik sehingga keberadaannya harus benar benar diperhatikan. Lokasi pabrik terletak tidak terlalu jauh dari bahan baku, sumber bahan baku utama natrium kabonat diperoleh Pabrik Aneka Kimia Raya, Surabaya sedangkan bahan baku benzil klorida di impor dari Shandong Liaocheng Luxi Chemical Sale Co. Ltd, China.

6 Lokasi Pendirian Pabrik Gambar 1.2 Lokasi Pendirian Pabrik Benzil Alkohol. 1.3.2. Pemasaran Benzil alkohol merupakan bahan baku dan bahan intermediate, maka pemilihan lokasi di Gresik, Jawa Timur adalah tepat, karena daerah ini merupakan kawasan industri. Hal ini berarti memperpendek jarak antara pabrik benzil alkohol dengan pabrik-pabrik yang membutuhkan, diantaranya PT. Unilever, PT. Paragon Technology & Innovation, dan PT. Avia Avian yang berada di Jawa Timur. 1.3.3. Sarana Transportasi Dengan adanya fasilitas jalan raya, kereta api, dan pelabuhan laut, transportasi di daerah ini sudah cukup memadai, sehingga pengiriman bahan baku serta pemasaran produk dapat berjalan dengan lancar karena lokasi pabrik yang dekat dengan daerah sumber bahan baku dan daerah pemasaran produk.

7 1.3.4. Tenaga Kerja Kawasan industri Gresik merupakan kawasan industri yang cukup terkenal di Indonesia. Kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang menarik perhatian para pencari kerja. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga kerja tidak menjadi masalah. 1.3.5. Utilitas Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan listrik, air, dan bahan bakar. Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari PLN dengan cadangan generator pembangkit yang dibangun sendiri. Daerah Gresik dilalui oleh sungai Bengawan Solo yaitu sungai besar yang terdekat dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan utilitas terutama air. 1.4. Tinjauan Pustaka 1.4.1. Proses Pembuatan Benzil Alkohol Produk benzil alkohol dapat diperoleh melalui beberapa proses berikut : A. Reaksi Hidrogenasi Benzaldehide Benzil alkohol dapat diperoleh melalui reaksi Carnizaro, dengan menggunakan katalis campuran platinum-alumunium oksida-litium oksida. Reaksi berjalan pada suhu 70-200 C dan tekanan hidrogen 1-4 MPa. Persamaan reaksinya sebagai berikut (Ullman, 1991) : C6H5CHO(l) + H2(l) C6H5CH2OH(l) Katalis Benzaldehid Hidrogen Benzil Alkohol

8 B. Proses Oksidasi Toluen dengan Katalis Benzil alkohol dapat pula diperoleh dengan menoksidasi toluene menggunakan katalis. Proses ini berlangsung pada fase cair dan pada suhu 170-220 C, serta dengan tekanan yang dapat menjaga medium reaksi tetap cair. Katalis yang digunakan adalah stabilizer untuk peroksida organic misalnya, NaF. Kemudian akan dihasilkan intermediate benzil hidroperoksida dan kemudian dioksidasi menghasilkan benzil alcohol (Ullman, 1991). C6H5CH2(l) + O2 C6H5CHO(l) + C6H5CH2OH(l) + C6H4CH3OH Katalis Toluene Benzaldehid Benzil Alkohol p-cresol C. Proses Hidrolisa Benzil alkohol dapat juga diperoleh dengan cara hidrolisa, yaitu hidrolisa antara benzil klorida dengan lautan natrium karbonat. Reaksi berjalan pada fase cair dan pada tekanan 1 atm. Persamaan reaksinya sebagai berikut (Kirk Othmer, 1991): 2C6H5CH2Cl(l) + 2H2O(l) 2C6H5CH2OH(l) + 2HCl(aq) Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g) Reaksi berlangsung dengan cepat sehingga dapat disubstitusi menjadi : 2C6H5CH2Cl(l) + Na2CO3(aq) + H2O(l) 2C6H5CH2OH(l) + 2NaCl(aq) + CO2(g)

9 1.4.2. Pemilihan Proses Pemilihan proses bertujuan untuk menentukan proses yang menguntungkan dari segi teknis dan segi ekonomi. Tabel 1.3 berikut merupakan perbandingan proses pembuatan benzil alkohol. Tabel 1.3 Perbandingan Proses Pembuatan Benzil Alkohol Hidrogenasi Kriteria Benzaldehide Oksidasi Toluen Hidrolisis (Cannizzaro) Kondisi operasi - Tekanan 1-4 MPa 1-3 MPa 1 atm - Suhu 70-200 o C 140-240 o C 105 o C Penggunaan katalis Ada Ada Tidak Ada Konversi - - Bisa mencapai 90% Dari beberapa proses di atas, dipilih proses hidrolisa dengan pertimbangan antara lain ; 1. Reaksi hidrolisis benzil klorida menjadi benzil alkohol dapat berjalan tanpa menggunakan katalis 2. Reaktor beroperasi pada tekanan atmosfir sehingga relatif lebih aman daripada reaktor yang bertekanan. 1.4.3. Kegunaan Produk Benzil alkohol digunakan secara luas di berbagai bidang, diantaranya: 1. Pelarut untuk tinta dan cat 2. Curing agent untuk industri pelapisan epoksi 3. Sebagai bahan intermediate untuk industri kimia yang lain, misalnya kosmetik, obat-obatan, pengharum.

10 1.5. Sifat-sifat Bahan Baku dan Produk 1.5.1. Bahan Baku 1. Benzil klorida (www.fishersci.com) a. Sifat fisis Rumus molekul : C6H5CH2Cl Berat molekul : 126,59 g/mol Titik didih normal : 179 o C Bentuk : Cairan Warna : Tidak berwarna b. Sifat Kimia Dapat bereaksi dengan air, dan membentuk asam klorida Dapat mengalami polimerisasi dengan kehadiran logam, panas dan asam klorida, sehingga perlu dicegah dengan inhibitor seperti triethilamin, propilena oxide, atau Natrium karbonat. Dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. 2. Natrium karbonat (www.chemicalland21.com) a. Sifat fisis Rumus molekul : Na2CO3 Berat molekul : 105,99 g/mol Bentuk : Padat Warna : Putih Impuritis : H2O b. Sifat kimia Bersifat higroskopis Dapat terlarut dalam air membentuk larutan basa kuat. Dapat berdekomposisi pada suhu tinggi.

11 3. Air (Vogel, 1985) a. Sifat fisik Rumus molekul : H2O Kemurnian : 100% Berat molekul : 18 gr/gmol Titik didih normal : 100 o C Bentuk : cairan Warna : Tidak berwarna b. Sifat Kimia Mampu menghidrolisis ester menjadi senyawa-senyawa pembentuknya 2RCOOR + H2O RCOOH + ROH Mudah melarutkan zat-zat baik cair, padat maupun gas. 1.5.2. Produk 1. Benzil Alkohol (www.chemicalland21.com) a. Sifat fisis Rumus molekul : C6H5CH2OH Berat molekul : 108 g/mol Titik didih normal : 205 o C Bentuk : Cairan Warna : Tidak berwarna b. Sifat Kimia Sedikit terlarut dalam air dan memiliki polaritas yang kuat Tidak beracun, tekanan uap rendah, merupakan pelarut yang baik.