PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2018 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TENGAH,

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 56 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Z TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 72

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 58 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2016

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kehutanan pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan perlu dibentuk Cabang Dinas; Mengingat b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka menetapkan Peraturan Gubernur tentang Organisasi Dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan ; : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan (Himpunan Peraturan - Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 4. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 85); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan Dan Klasifikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Provinsi adalah. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom. 4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah. 5. Kabupaten/Kota adalah kabupaten/kota di Jawa Tengah. 6. Dinas adalah Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, 7. Cabang Dinas adalah bagian dari Perangkat Daerah penyelenggara Urusan Pemerintahan bidang kehutanan yang dibentuk sebagai unit kerja dinas dengan wilayah kerja tertentu, 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 9. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas fungsional yang berdasarkan keahlian dan keterampilan tertentu. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Cabang Dinas Kehutanan Kelas A sebagai berikut: a. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah I Kelas A; b. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Kelas A; c. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Kelas A; d. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Kelas A; e. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Kelas A; f. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Kelas A; g. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII Kelas A; h. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII Kelas A; i. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Kelas A; j. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah X Kelas A; k. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah XI Kelas A.

BAB III CABANG DINAS KEHUTANAN KELAS A BagianKesatu Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Paragraf 1 Kedudukan Pasal 3 (1) Cabang Dinas Kehutanan Kelas A merupakan unsur penyelenggara Sub Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan. (2) Cabang Dinas Kehutanan Kelas A dipimpin oleh Kepala Cabang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Paragraf 2 Tugas Pasal 4 Cabang Dinas Kehutanan Kelas A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas dinas sub urusan kehutanan di wilayah kerjanya. Paragraf 3 Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Cabang Dinas Kehutanan Kelas A melaksanakan fungsi: a. penyusunan rencana sub urusan penataan, pemanfaatan, perlindungan hutan, penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi hutan/lahan dan konservasi sumber daya alam di wilayah kerjanya; b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional sub urusan penataan, pemanfaatan, perlindungan hutan, penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi hutan/lahan dan konservasi sumber daya alam di wilayah kerjanya; c. evaluasi dan pelaporan di bidang di bidang penataan, pemanfaatan, perlindungan hutan, penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi hutan/lahan dan konservasi sumber daya alam di wilayah kerjanya; d. pengelolaan ketatausahaan Cabang Dinas; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Cabang Dinas Kehutanan Kelas A, terdiri atas: a. Kepala Cabang Dinas; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Penyuluhan, Pemanfaatan dan Perlindungan Hutan; d. Seksi Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang Dinas. (3) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud ada ayat (1) huruf c dan huruf d, masing-masing dipimpin seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang Dinas. (4) Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Cabang Dinas atau Kepala Subbagian Tata Usaha atau Kepala Seksi yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsionalnya. (5) Struktur organisasi Cabang Dinas Kehutanan Kelas A Cabang Dinas Kehutanan Kelas A, tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. (6) Nama kedudukan dan wilayah kerja Cabang Dinas Kehutanan Kelas A, tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Bagian Ketiga Kepala Cabang Dinas Pasal 7 Kepala Cabang Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a melaksanakan tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5. Bagian Keempat Subbagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana teknis operasional, pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang ketatausahaan. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyiapkan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan; b. menyiapkan pengelolaan ketatausahaan; c. menyiapkan pengoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan; d. menyiapkan pengelolaan keuangan; e. menyiapkan pengelolaan administrasi kepegawaian; f. menyiapkan pengelolaan rumah tangga dan aset; g. menyiapkan kerja sama dan kehumasan; h. menyiapkan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;

i. menyiapkan pengoordinasian dan penyusunan evaluasi dan pelaporan; dan j. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Cabang. Bagian Kelima Seksi Penyuluhan, Pemanfaatan Dan Perlindungan Hutan Pasal 9 (1) Seksi Penyuluhan, Pemanfaatan dan Perlindungan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan sebagian tugas Dinas di bidang Penataan, Pemanfaatan, Perlindungan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang kehutanan di wilayah kerja Cabang Dinas. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyiapkan penyusunan rencana penataan, pemanfaatan, perlindungan, penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan; b. menyiapkan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan penataan pengelolaan dan penggunaan kawasan hutan; c. menyiapkan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfatan hasil hutan kayu dan bukan kayu; d. menyiapkan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengolahan hasil hutan, pemasaran, dan industri hasil hutan kayu kapasitas produksi < 6.000 m3/tahun dan bukan kayu serta penerimaan Negara bukan pajak; e. menyiapkan pelaksanaan pengendalian pengamanan hutan; f. menyiapkan pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan; g. menyiapkan pelaksanaan penyuluhan kehutanan; h. menyiapkan pelaksanaan perhutanan sosial dan pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan; i. Pengendalian pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) untuk religi. j. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan, pemanfaatan, perlindungan, penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan; dan k. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Cabang. Bagian Keenam Seksi Rehabilitasi Dan Konservasi Sumber Daya Alam Pasal 10 (1) Seksi Rehabilitasi Dan Konservasi Sumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan sebagian tugas Dinas di bidang rehabilitasi hutan/lahan dan konservasi sumber daya alam di wilayah Kerja Cabang Dinas. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyiapkan penyusunan rencana rehabilitasi hutan/lahan dan konservasi sumber daya alam; b. menyiapkan pelaksanaan rehabilitasi hutan/lahan di luar kawasan hutan negara;

c. menyiapkan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan hutan rakyat dan hutan kota; d. menyiapkan pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian sebagai upaya perlindungan tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi dan/atau tidak masuk dalam lampiran (Appendix Cities); e. menyiapkan pelaksanaan pengendalian pengelolaan kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam f. menyiapkan evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi hutan/lahan dan konservasi sumber daya alam; dan g. melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Cabang. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 11 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang koordinator dan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang Dinas yang bersangkutan. Pasal12 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Kedudukan, pelaksanaan tugas dan pola hubungan kerja jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Sekretaris Daerah. Bagian Kedelapan Unit Penunjang Pasal 13 (1) Selain susunan organisasi Cabang Dinas Kehutanan Kelas A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal dibentuk Unit Penunjang. (2) Unit Penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit organisasi non struktural berupa Pos Penyuluhan Kehutanan yang dipimpin oleh seorang koordinator. (3) Daftar nama, tempat kedudukan Pos Penyuluhan Kehutanan pada Cabang Dinas Kehutanan Kelas A sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan gubernur ini dan wilayah kerja seluruh Daerah.

BAB IV PELIMPAHAN KEWENANGAN Pasal14 (1) Dalam rangka percepatan dan efisiensi pelayanan publik serta pelaksanaan tugas dinas urusan pemerintahan bidang kehutanan, Kepala Dinas melimpahkan kewenangan mandat pemberian rekomendasi teknis dan kewenangan lainnya secara terbatas kepada Kepala Cabang Dinas Kehutanan dalam lingkup wilayah kerjanya. (2) Kepala Cabang Dinas dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal: a. kewenangan pemberian rekomendasi teknis, meliputi: 1. pelaksanaan pengumpulan dan verifikasi bahan rekomendasi teknis; 2. penetapan rekomendasi teknis. b. kewenangan lainnya, meliputi: 1. pelaksanaan kebijakan dan program serta pelaksanaan administrasi dibidang sub urusan kehutanan; 2. pelaksanaan koordinasi dengan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah lainnya dan Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai wilayah kerjanya. (3) Obyek kewenangan pemberian rekomendasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, meliputi penerbitan rekomendasi teknis terhadap pengajuan perizinan sesuai peraturan perundang-undangan. (4) Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang lokasinya lintas wilayah kerja Cabang Dinas diatur dan dikoordinasikan lebih lanjut oleh Kepala Dinas. (5) Kewenangan pelaksanaan koordinasi Pemerintah dan/atau Instansi Pusat dilaksanakan oleh Kepala Dinas. Pasal15 (1) Pengambilan keputusan yang sifatnya strategis dan lintas cabang dinas dalam rangka pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala Dinas. (2) Kepala Cabang Dinas wajib melaporkan pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (1) setiap bulan atau sewaktu waktu dibutuhkan kepada Gubernur melalui Kepala Dinas. (3) Kepala Dinas wajib melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kewenangan Kepala Cabang Dinas sebagaimana dimaksud Pasal 14. (4) Kepala Dinas dapat memberikan teguran atau sanksi terhadap pelanggaran dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V TATA KERJA Pasal 16 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Cabang Dinas, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan internal masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Cabang Dinas, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. (2) Kepala Cabang Dinas, Kepala Subbagian, Kepala Seksi wajib mengawasi bawahannya, dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah langkah yang diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. (3) Kepala Cabang Dinas, Kepala Subbagian, Kepala Seksi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan, kelompok jabatan fungsional dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Kepala Cabang Dinas, Kepala Subbagian, Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab pada atasan serta menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Cabang dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut. (6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan agar disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf e, dipimpin seorang tenaga fungsional senior sebagai koordinator dan bertanggungjawab kepada Kepala Cabang. (8) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Cabang Dinas dan unit organisasi di bawahnya wajib melaksanakan evaluasi secara berkala. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 17 (1) Kepala Cabang Dinas, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Selain Kepala Cabang Dinas, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional, pada Cabang Dinas terdapat jabatan pelaksana. (3) Jumlah dan jenis jabatan pelaksana dan jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar semua orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 1 Maret 2018 Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD Diundangkan di Semarang Pada tanggal 1 Maret 2018 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH, HERU SUDJATMOKO TTD SRI PURYONO KARTOSOEDARMO BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 NOMOR 43

LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH STRUKTUR ORGANISASI CABANG DINAS KEHUTANAN KELAS A KEPALA CABANG DINAS I --------------------------------------------------- I SUBBAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL.------------------- --------------- -1 I I SEKSI PENYULUHAN, PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN HUTAN SEKSI REHABILITASI DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM : GarisLini : GarisKoordinasi Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD HERU SUDJATMOKO

LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH NAMA, KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA CABANG DINAS PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH No Nama Kedudukan Wilayah Kerja 1 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah I Kabupaten Blora 1. Kabupaten Blora 2. Kabupaten Grobogan 3. Kabupaten Rembang 2 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Kabupaten Pati 1. Kabupaten Jepara 2. Kabupaten Kudus 3. Kabupaten Demak 4. Kabupaten Pati 3 Cabang Dinas Kehutanan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah III Kabupaten Semarang 1. Kabupaten Semarang 2. Kabupaten Boyolali 3. Kota Semarang 4. Kota Salatiga 4 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Kota Pekalongan 1. Kabupaten Batang 2. Kabupaten Kendal 3. Kabupaten Pekalongan 4. Kota Pekalongan 5 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V 6 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI 7 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII 8 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII Kota Tegal Kabupaten Banyumas Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Kebumen 1. Kabupaten Brebes 2. Kabupaten Pemalang 3. Kabupaten Tegal 4. Kota Tegal 1. Kabupaten Banyumas 2. Kabupaten Cilacap 1. Kabupaten Purbalingga 2. Kabupaten Banjarnegara 3. Kabupaten Wonosobo 1. Kabupaten Kebumen 2. Kabupaten Purworejo 9 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Kota Magelang 1. Kabupaten Magelang 2. Kabupaten Temanggung 3. Kota Magelang

No Nama Kedudukan Wilayah Kerja 10 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah X Kota Surakarta 1. Kabupaten Karanganyar 2. Kabupaten Sragen 3. Kabupaten Klaten 11 Cabang Dinas Kehutanan Wilayah XI Kabupaten Wonogiri 4. Kota Surakarta 1. Kabupaten Wonogiri 2. Kabupaten Sukoharjo Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD HERU SUDJATMOKO

LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG DINAS PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA TENGAH DAFTAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN UNIT PENUNJANG PADA CABANG DINAS KEHUTANAN KELAS A NO NAMA UNIT PENUNJANG TEMPAT KEDUDUKAN 1 Pos Penyuluhan Kehutanan Grobogan Kabupaten Grobogan 2 Pos Penyuluhan Kehutanan Rembang Kabupaten Rembang 3 Pos Penyuluhan Kehutanan Jepara Kabupaten Jepara 4 Pos Penyuluhan Kehutanan Wonosobo Kabupaten Wonosobo 5 Pos Penyuluhan Kehutanan Purworejo Kabupaten Purworejo 6 Pos Penyuluhan Kehutanan Temanggung Kabupaten Temanggung 7 Pos Penyuluhan Kehutanan Sragen Kabupaten Sragen 8 Pos Penyuluhan Kehutanan Klaten Kabupaten Klaten 9 Pos Penyuluhan Kehutanan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo 10 Pos Penyuluhan Kehutanan Boyolali Kabupaten Boyolali 11 Pos Penyuluhan Kehutanan Kendal Kabupaten Kendal 12 Pos Penyuluhan Kehutanan Tegal Kabupaten Tegal 13 Pos Penyuluhan Kehutanan Pemalang Kabupaten Pemalang 14 Pos Penyuluhan Kehutanan Cilacap Kabupaten Cilacap 15 Pos Penyuluhan Kehutanan Purbalingga Kabupaten Purbalingga 16 Pos Pengendalian pemanfaatan Hasil Hutan Plebuhan Tanjung Mas Semarang Kota Semarang Plt. GUBERNUR JAWA TENGAH, TTD HERU SUDJATMOKO