BAB I PENDAHULUAN. besar. Pengaruh yang sangat kompleks dan serta berdampak bagi dunia perbankan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kegiatannya meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sebagai lembaga keuanganan. Menurut Undang-Undang Nomor 7

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (Financial intermediaries), antara pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan mayarakat. fungsi bank adalah untuk meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (finansial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di suatu

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (funding)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi yang memiliki arti yaitu Lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bank tersebut terjamin dengan baik. (Kasmir, 2012 :12)

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Bank juga merupakan suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainya ( Kasmir, 2012 : 12 ) Tahun 1998, tanggal 10 November 1998 tentang perbankanadalah suatubadan

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam pembangunan ekonomi yang memiliki peranan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang namanya sektor perbankan. Dunia perbankan merupakan peranan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan rasio keuangan yang salah satu diantaranya adalah Return On Equity

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. negara termasuk Indonesia, karena sistem keuangan global saling interpendensi. stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan rasio ROA, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam

BAB I PENDAHULUAN. bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB V PENUTUP. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : FBIR, IRR, dan PDN secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah diubah dengan Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10

BAB V PENUTUP. dilakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu sebagai berikut : dan risiko operasional secara bersama sama mempunyai pengaruh yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, serta bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sektor perbankan negara memiliki pengaruh yang sangat besar. Pengaruh yang sangat kompleks dan serta berdampak bagi dunia perbankan industri lain menyebabkan yang dihadapi semakin besar kepada perekonomian suatu negara. Pengertian bank dalam pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan UU Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan saat ini sangat berkembang dengan memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu produk dan jasa perbankan selalu berkembang mengikuti perkembangan yang ada. Hal demikian menjadi tuntutan bagi bank karena masyarakat menginginkan produk dan jasa bank yang dapat mempermudah kebutuhan mereka dan pelayanan yang efisien kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat (Kasmir, 2012:32). Pada dasarnya bank ingin menghasilkan keuntungan dan hal tersebut dapat dilihat pada laporan keuangan bank. Laporan keuangan bank ini juga bisa bermanfaat bagi bank sentral, masyarakat, dan investor. Hal ini menjadi penting 1

2 karena dari penilaian yang terdapat di laporan keuangan bank maka dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja bank dan menerapkan prinsip kehati-hatian dan mengetahui risiko yang ada. Untuk melihat profitabilitas bank maka menggunakan perhitungan rasio keuangan, diantaranya yaitu ROA (Return On Asset). ROA merupakan salah satu rasio yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Bank bisa dikatakan membaik jika ROA selalu meningkat dari periode ke periode, namun tidak demikian yang terjadi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa seperti tabel 1.1. Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa dari triwulan I tahun 2012 sampai dengan triwulan II tahun 2017, dapat diketahui diantara tiga puluh sembilan bank terdapat tiga puluh tiga Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang telah mengalami penurunan ROA dengan rata-rata trend yang negatif adalah - 1,17. Berikut pada bank yang mengalami penurunan ROA yaitu Bank Agris, Bank Antar Daerah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin, Bank Bumi Arta, Bank Capital Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Index Selindo, Bank Jtrust Indonesia, Bank Mayapada International, Bank Maybank Indonesia, Bank Maybank Syariah Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Mega, Bank Mestika Dharma, Bank MNC Internasional, Bank Muamalat Indonesia, Bank Multiarta Sentosa, Bank Nationalnobu, Bank Nusantara Parahyangan, PAN Indonesia Bank, Bank

3 Permata, Bank QNB Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Argoniaga, Bank SBI Indonesia, Bank Sinarmas, Bank Syariah Mandiri, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Bank UOB Indonesia, dan Bank Windu Kentjana Internasional. Tabel 1.1 POSISI RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA PERIODE TAHUN 2012-2017 (Dalam Persentase) Sumber: bi.go.id Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia, diolah (*) Per Juni 2017

4 Hal ini menunjukkan bahwa masih ada permasalahan pada ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa, sehingga perlu dilakukan analisis apa saja faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya tingkat ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ROA pada suatu bank diantaranya rasio-rasio keuangan dalam aspek likuiditas, kualitas aktiva, sensitivitas, dan efisiensi. Sehingga ke empat aspek tersebut harus seimbang agar dapat mengetahui sehat atau tidaknya suatu bank. Kinerja likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat ditagih atau dapat membayar kembali. Kinerja likuiditas dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan diantaranya adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Investing Policy Ratio (IPR). LDR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi dikarenakan apabila LDR meningkat, berarti terjadi peningkatan total kredit yang diberikan dengan persentase yang lebih besar dibanding persentase peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibandingkan peningkatan biaya bunga, sehingga laba bank meningkat dan ROA bank juga ikut meningkat. IPR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi dikarenakan IPR meningkat, berarti telah mengalami kenaikan penempatan suratsurat berharga dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan total dana pihak ketiga. Apabila hal ini terjadi dapat mengakibatkan meningkatnya pendapatan bunga yang lebih besar dibandingkan

5 dengan meningkatnya biaya bunga, sehingga profit pada bank meningkat dan ROA bank juga ikut meningkat. Kinerja Kualitas Aktiva merupakan tingkat kolektibitas dari aktiva produktifo, untuk mengukur kualitas aktiva bank salah satu diantaranya dapat menggunakan aktiva. Dalam hal ini penurunan kualitas aset merupakan sumber erosi terbesar dalam kemampuan manajemen di sebuah bank dalam mengelola aktiva yang produktif. Kinerja Kualitas Aktiva dapat dihitung menggunakan rasio keuangan yang salah satu diantaranya yaitu Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dan Non Performing Loan (NPL). APB memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila APB meningkat, berarti telah mengalami peningkatan aktiva produktif bermasalah dengan persentase peningkatan total aktiva produktif. Apabila hal ini terjadi dapat mengakibatkan biaya yang dicadangkan oleh bank meningkat sehingga profit yang diperoleh oleh bank menurun, dan ROA bank juga ikut menurun. NPL memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi dikarenakan NPL meningkat, berarti telah mengalami peningkatan kredit bermasalah yang diberikan dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan total kredit. Apabila hal ini terjadi dapat mengakibatkan peningkatan biaya pencadangan yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatan bunga, sehingga profit bank menurun dan ROA bank juga ikut menurun.

6 Kinerja Sensitivitas merupakan pertimbangan risiko yang harus diperhitungkan yang berkaitan dengan sensitivitas perbankan. Sensitivitas terhadap risiko ini yaitu penilaian terhadap kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar (Veithzal Rivai, 2013:485). Kemampuan bank dalam menanggapi keadaan pasar berpengaruh pada profitabilitas suatu bank. Kinerja sensitivitas dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan yang salah satu diantaranya adalah Interest Rate Risk (IRR) dan Posisi Devisa Netto (PDN). IRR memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila IRR meningkat, berarti telah terjadi peningkatan IRSA dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan IRSL. Dalam kondisi ini, apabila tingkat suku bunga meningkat, terjadi peningkatan pendapatan bunga dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan biaya bunga. Akibatnya, profit bank meningkat dan ROA bank juga meningkat. PDN memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila PDN meningkat, menandakan adanya peningkatan valas dengan persentase lebih besar dibandingkan peningkatan persentase pasiva valas, apabila nilai tukar mengalami peningkatan maka secara otomatis akan terjadi peningkatan pendapatan valas lebih besar daripada biaya valas, yang membuat modal bank mengalami peningkatan dan ROA juga mengalami peningkatan. Menurut (Kasmir, 2012:300) Efisiensi bank merupakan faktor penting dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk memaksimalkan profitabilitas dan nilai investasi dari para pemegang saham. Selain itu efisiensi bank juga bertujuan

7 untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. Efisiensi bisa diukur dengan menggunakan Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) dan Fee Based Income Ratio (FBIR). BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi apabila BOPO meningkat, berarti telah mengalami peningkatan biaya operasional bank dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan pendapatan operasional. Apabila hal ini terjadi dapat mengakibatkan kenaikan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan pendapatan operasional, sehingga profit bank akan menurun dan ROA bank juga ikut menurun. FBIR memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini bisa terjadi dikarenakan apabila FBIR meningkat, berarti telah mengalami kenaikan pendapatan operasional diluar pendapatan bunga dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan persentase total pendapatan operasional yang diterima oleh bank. Apabila hal ini terjadi dapat mengakibatkan meningkatnya oendapatan operasional selain bunga lebih besar dari meningkatnya total pendapatan operasional, sehingga profit bank mengalami peningkatan dan ROA bank juga ikut meningkat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:

8 1. Apakah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, dan FBIR secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 2. Apakah LDR secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 3. Apakah IPR secara parsial berpengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 4. Apakah APB secara parsial berpengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 5. Apakah NPL secara parsial berpengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 6. Apakah IRR secara parsial berpengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 7. Apakah PDN secara parsial berpengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 8. Apakah BOPO secara parsial berpengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 9. Apakah FBIR secara parsial berpengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 10. Variabel apakah diantara LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, dan FBIR yang memberikan pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa? 1.3 Tujuan Penelitian

9 Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka tujuan dari penelitian yaitu: 1. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, dan FBIR secara simultan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 2. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif LDR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 3. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif IPR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 4. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif APB secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 5. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif NPL secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 6. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh IRR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 7. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh PDN secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 8. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh negatif terhadap BOPO secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 9. Mengetahui tingkat signifikansi pengaruh positif FBIR secara parsial terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

10 10. Mengetahui diantara variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, dan FBIR yang memberikan pengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 1.4 Manfaat Penelitian Diharapkan dari penelitian ini akan mampu memberikan berbagai macam manfaat secara teoritis maupun kebijakan. Adapun manfaat dari penelitian ini yang bermanfaat bagi: 1. Bagi Bank Sebagai salah satu hasil penelitian bagi pihak manajemen bank untuk pengambilan keputusan yang strategis agar pencapaian tujuan dan harapan yang diinginkan dan mengetahui rasio keuangan terutama yang berhubungan dengan kinerja profitabilitas untuk meningkatkan kemampuan bank dalam mendapatkan profit dari aktiva yang digunakan yaitu ROA. 2. Bagi Penulis Dengan penelitian ini guna membantu dan dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas untuk masyarakat maupun mahasiswa lainnya dalam mengetahui rasio-rasio yang berada pada kinerja keuangan bank, dan juga dapat menambah pengetahuan lebih dalam lagi mengenai rasio-rasio yang berpengaruh terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 3. Bagi STIE Perbanas Surabaya Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan atau penambahan perbendaharaan perpustakaan STIE Perbanas Surabaya dalam melakukan

11 penelitian yang sama untuk melakukan penelitian ulang dengan lebih seksama di waktu yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini untuk mempermudah dan memperjelas maksud dan tujuannya maka dibuat sistematika penyusunan yang terdiri dari lima bab yang dimana antara bab satu dengan bab yang lainnya saling berkaitan dan saling terkait adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran subyek penelitian yang secara umum menjelaskan gambaran subyek yang dijadikan sampel penelitian, analisis data yang terdiri dari analisis deskriptif dan

12 statistik, dalam hal ini peneliti menggunakan regresi linier berganda dan selanjutnya peneliti membahas data yang telah dianalisis. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, kemudian membahas mengenai keterbatasan penelitian dan saran.