No.1733, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pelayanan Publik. PERATURAN BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fung

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

2012, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1110, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Informasi Publik. Pelayanan. Standar.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No.50 2 Menetapkan Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kal

2017, No Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagai

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreat

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

2015, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 ten

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

w w w.bpkp.go.id DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF TENTANG SATUAN TUGAS DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI KREATIF. BAB I KETENTU

2017, No Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Le

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OMBUDSMAN RI & PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembinaan terhadap

, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan (Be

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembar

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 59 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektr

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara

2017, No tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG SATUAN TUGAS SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Kepemimpinan Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III, Tingkat IV, Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Serta Prajabatan Calon

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tenta

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PENGGUNAAN DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 32 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

2018, No Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perubahan organis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85); 4. P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

-2- lancar, efektif, efisien, transparan dan akuntabel perlu diatur dalam suatu peraturan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dala

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2016, No Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 5. Per

2017, No Indonesia Tahun2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 t

2016, No Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasion

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2016, No Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Keuangan, yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.01/2012 ten

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lem

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PERMEN-KP/2015 TENTANG UNIT KERJA MENTERI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

No.1733, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pelayanan Publik. PERATURAN BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pelayanan Publik di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif harus berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima layanan sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam memberikan pelayanan barang, jasa, dan administratif bagi penyedia Pelayanan Publik; b. bahwa untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Publik di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif, diperlukan pengaturan unit kerja Pelayanan Publik untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap Badan Ekonomi Kreatif; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Ekonomi Kreatif tentang Pelayanan Publik di Lingkungan Badan Ekonomi Kreatif; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

-2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 139); 4. Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1145) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 411); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN EKONOMI KREATIF TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI KREATIF. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini, yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

-3- dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik. 2. Penyelenggara Pelayanan Publik adalah Badan Ekonomi Kreatif 3. Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Organisasi Penyelenggara adalah satuan kerja pada unit kerja di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif yang secara langsung melaksanakan kegiatan Pelayanan Publik. 4. Pelaksana Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam Organisasi Penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan Pelayanan Publik. 5. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat Pelayanan Publik di bidang ekonomi kreatif, baik secara langsung maupun tidak langsung. 6. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 7. Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar pelayanan. 8. Sistem Informasi Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Sistem Informasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyimpanan dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi dari Penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya dalam bentuk lisan, tulisan Latin, tulisan dalam huruf Braile, bahasa gambar, dan/atau bahasa lokal, serta disajikan secara manual ataupun elektronik.

-4-9. Badan adalah lembaga pemerintah non kementerian yang meyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ekonomi kreatif. 10. Kepala Badan adalah pimpinan lembaga pemerintah non kementerian yang meyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ekonomi kreatif. 11. Pimpinan Unit Kerja Eselon I adalah Sekretaris Utama dan Deputi di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif. Pasal 2 Peraturan Badan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara penerima layanan dan Penyelenggara dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan Badan. Pasal 3 Peraturan Badan ini bertujuan untuk: a. mewujudkan batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Pelayanan Publik; b. mewujudkan sistem penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan Badan yang layak sesuai dengan asas-asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik; c. memenuhi hak-hak Masyarakat dalam memperoleh Pelayanan Publik di lingkungan Badan; dan d. mewujudkan perlindungan dan kepastian hukum bagi Masyarakat dan/atau pelaku ekonomi kreatif dalam Pelayanan Publik.

-5- BAB II JENIS, NAMA, DAN ORGANISASI PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK Pasal 4 Jenis Pelayanan Publik di lingkungan Badan terdiri atas: a. pelayanan barang publik, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang untuk keperluan Masyarakat yang dilakukan oleh Badan yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. pelayanan jasa publik, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa untuk keperluan Masyarakat yang dilakukan oleh Badan yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; dan c. pelayanan administratif, yaitu tindakan administratif Badan yang diwajibkan oleh negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 5 (1) Nama Pelayanan Publik dan Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik di lingkungan Badan tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini (2) Perubahan Lampiran I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan. BAB III PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK Pasal 6 Penyelenggara terdiri atas: a. Kepala Badan selaku pembina; b. Pejabat Eselon I di lingkungan Badan selaku penanggung jawab; c. Pelaksana; dan

-6- d. Inspektur selaku evaluator. Pasal 7 (1) Pembina sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas Penanggung Jawab. (2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b mempunyai tugas mengoordinasikan penyelenggaraan Pelayanan Publik sesuai dengan Standar Pelayanan serta melakukan pemantauan penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan kerjanya. (3) Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c mempunyai tugas melaksanakan suatu tindakan atau serangkaian tindakan Pelayanan Publik. (4) Evaluator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d mempunyai tugas melakukan pengawasan, evaluasi, dan penilaian terhadap penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan Badan Ekonomi Kreatif. Pasal 8 (1) Untuk membantu kelancaran penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan Badan, Penanggung Jawab membentuk Kelompok Kerja Pelayanan Publik di lingkup Badan. (2) Kelompok Kerja Pelayanan Publik ditetapkan oleh Kepala Badan. BAB IV STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN Pasal 9 (1) Organisasi Penyelenggara menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan dengan memperhatikan kemampuan Organisasi Penyelenggara, kebutuhan Masyarakat, dan kondisi lingkungan.

-7- (2) Dalam menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Organisasi Penyelenggara mengikutsertakan Masyarakat dan pihak terkait dengan prinsip tidak diskriminatif, terkait langsung dengan jenis pelayanan, memiliki kompetensi dan mengutamakan musyawarah dan mufakat, serta memperhatikan unsur keberagaman. (3) Organisasi Penyelenggara harus menerapkan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4) Penyusunan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Komponen Standar Pelayanan terdiri dari: a. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan proses penyampaian pelayanan, meliputi: 1. persyaratan; 2. sistem, mekanisme, dan prosedur; 3. jangka waktu penyelesaian; 4. biaya/tarif; 5. produk pelayanan; dan 6. penanganan pengaduan, saran, dan masukan. b. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan proses pengelolaan pelayanan internal organisasi, meliputi: 1. dasar hukum; 2. sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; 3. kompetensi Pelaksana; 4. pengawasan internal; 5. penanganan pengaduan, saran, dan masukkan; 6. jumlah Pelaksana; 7. jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan; 8. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keraguraguan; dan 9. evaluasi kinerja Pelaksana.

-8- (6) Organisasi Penyelenggara melakukan evaluasi dan peninjauan kembali atas Standar Pelayanan setiap 1 (satu) tahun terhitung sejak diberlakukannya Standar Pelayanan. (7) Hasil evaluasi dan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menghasilkan rekomendasi berupa: a. Standar Pelayanan tetap berlaku; atau b. Standar Pelayanan perlu diubah. (8) Dalam hal hasil evaluasi dan peninjauan kembali menghasilkan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, Organisasi Penyelenggara menetapkan perubahan Standar Pelayanan. Pasal 10 (1) Setiap Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang dilaksanakan oleh Organisasi Penyelenggara menetapkan standar operasional prosedur. (2) Penyelenggaraan Pelayanan Publik dilaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur. (3) Standar operasional prosedur Pelayanan Publik dapat ditetapkan oleh Organisasi Penyelenggara. Pasal 11 (1) Organisasi Penyelenggara menerbitkan Maklumat Pelayanan yang berisi pernyataan kesanggupan untuk menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan. (2) Setiap Organisasi Penyelenggara menerbitkan Maklumat Pelayanan yang berisi pernyataan kesanggupan untuk menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan. (3) Maklumat Pelayanan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dipublikasikan secara jelas dan luas.

-9- BAB V PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT Pasal 12 (1) Organisasi Penyelenggara menyediakan sarana untuk menampung pengaduan dan menugaskan Pelaksana yang berkompeten khusus untuk melayani pengaduan Masyarakat. (2) Organisasi Penyelenggara menindaklanjuti hasil pengelolaan pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Organisasi Penyelenggara mengumumkan nama petugas pengelola pelayanan pengaduan, alamat korespondensi, alamat e-mail, nomor telepon yang dapat dihubungi, dan sarana untuk pengelolaan pengaduan yang disediakan. Pasal 13 Dalam hal penerima layanan tidak puas terhadap pelayanan atas pengaduannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, penerima layanan tersebut dapat mengajukan pengaduan kepada Inspektorat. BAB VI EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA Pasal 14 (1) Evaluator melakukan evaluasi dan penilaian kinerja Organisasi Penyelenggara atas penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan Badan secara berkala dan berkelanjutan. (2) Dalam melakukan evaluasi dan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Evaluator dibantu Kelompok Kerja Pelayanan Publik. (3) Evaluasi dan penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan indikator yang jelas dan terukur dengan memperhatikan upaya perbaikan prosedur dan/atau penyempurnaan organisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pelayanan Publik.

-10- BAB VII PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN Pasal 15 (1) Pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Publik dilakukan oleh pengawas internal dan pengawas eksternal. (2) Pengawasan internal penyelenggaraan Pelayanan Publik dilakukan oleh: a. penanggung jawab di lingkup unit kerja eselon I dan atasan langsung dari Organisasi Penyelenggara; dan b. Evaluator. (3) Pengawasan eksternal penyelenggaraan Pelayanan Publik dilakukan oleh: a. Masyarakat, berupa laporan atau pengaduan masyarakat; b. Ombudsman; dan c. kementerian/lembaga terkait. BAB VIII PELAPORAN Pasal 16 (1) Organisasi Penyelenggara menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan penyelenggaraan Pelayanan Publik di lingkungan kerjanya kepada pembina setiap 6 (enam) bulan. (2) Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 17 (1) Evaluator menyampaikan laporan hasil pengawasan, evaluasi dan penilaian kinerja penyelenggaraan Pelayanan Publik setiap 1 (satu) tahun kepada pembina. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama pada minggu terakhir bulan Desember.

-11- BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 2018 KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, ttd TRIAWAN MUNAF Diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 Desember 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-12-

-13-

-14-