2016 EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN KUCKUCKSEI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN ARTIKEL BAHASA JERMAN

dokumen-dokumen yang mirip
2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang

BAB I PENDAHULUAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WARNA UNTUK MENGUASAI ARTIKEL KATA BENDA BAHASA JERMAN.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun nonformal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

2015 ANALISIS FRASA PREPOSISI DENGAN MODIFIKATOR AUS SEBAGAI ERGÄNZUNGEN DAN ANGABEN DALAM ROMAN BESCHÜTZER DER DIEBE

2015 PENGGUAAN MEDIA BOARDGAME GERMAN TRIP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI ADJEKTIVDEKLINATION PADA SISWA SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa terutama bahasa asing memerlukan keterampilan khusus dan

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN DOMINO DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONJUGASIKAN VERBA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa, pembelajar sebaiknya mengenal kaidah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FLIP CHART UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI POSSESSIVPRONOMEN. Eva Eloka Verany, Amir, Ending Khoerudin.

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa asing terutama bahasa Jerman, salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia. Hal itu dibuktikan

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari sebuah bahasa, termasuk bahasa Jerman, pembelajar

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri, alat untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN JIGSAW PUZZLE

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Jerman, yaitu terampil dalam menyimak, membaca, menulis, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Perancis kini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa asing. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan guna. suatu situs lembaga kursus Goethe-zentrumsby.org/home.

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METOD E COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) D ALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... ii. ABSTRAKT... iii. UCAPAN TERIMAKASIH... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGGUNAAN TEKNIK SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang memiliki pola yang beraturan. Aturan tersebut dapat disusun

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya para pelajar untuk mampu menguasai bahasa asing sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang mempelajari suatu bahasa secara tidak langsung dia juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa, pemelajar harus dapat menguasai tata

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari bahasa asing sudah menjadi keharusan pada masa sekarang ini karena dapat menjadi nilai lebih yang akan membantu dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan. Pembelajaran bahasa asing selain bahasa Inggris sudah dipelajari di Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), salah satunya bahasa Jerman. Dalam pembelajaran bahasa, terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai, yaitu keterampilan menyimak (Hӧrfertigkeit), berbicara (Sprechfertigkeit), membaca (Lesefertigkeit) dan menulis (Schreibfertigket). Untuk menunjang keterampilan berbahasa, pembelajar di antaranya harus memahami tata bahasa dan memiliki pengetahuan kosakata. Kosakata dapat disebut sebagai kata kunci dalam pembelajaran bahasa. Semakin banyak kosakata yang dikuasai, maka akan semakin lancar menggunakan bahasa tersebut. Salah satu bagian dari kosakata yaitu nomina. Dalam bahasa Jerman setiap nomina memiliki ciri khas, yaitu memiliki Artikel (kata sandang), yang terdiri dari bestimmter Artikel (Artikel pasti) dan unbestimmter Artikel (Artikel tidak pasti). Bestimmter Artikel terdiri dari der untuk nomina bergenus maskulin, die untuk nomina bergenus feminin, dan das untuk nomina bergenus netral, sedangkan unbestimmter Artikel terdiri dari ein untuk nomina bergenus maskulin dan netral, serta eine untuk nomina bergenus feminin. Ciri khas inilah yang sering menjadi persoalan dalam pembelajaran. Pembelajar dituntut untuk mengetahui Artikel dari setiap nomina yang dipelajari karena akan berpengaruh terhadap pembentukan kalimat. Contoh: (1) Der Mann hat Geburtstag. Itu pria mempunyai ulang tahun. Pria itu berulang tahun. (2) Ich frage den Mann. Saya bertanya itu pria. Saya bertanya kepada pria itu. 1

2 (3) Ich schenke dem Mann eine Jacke. Saya menghadiahi itu pria sebuah jaket. Saya menghadiahi sebuah jaket kepada pria itu. Pada kalimat (1) kata Mann yang ber-artikel der memiliki kedudukan sebagai subjek dan menguasai kasus Nominativ, sehingga Artikel-nya tidak berubah. Sedangkan pada kalimat (2) kata Mann memiliki kedudukan sebagai Akkusativ Objekt, sehingga Artikel-nya berubah menjadi den, dan pada kalimat (3) kata Mann memiliki kedudukan sebagai Dativ Objekt, sehingga Artikel-nya berubahan menjadi dem. Dari contoh kalimat di atas, tampak bahwa Artikel akan mengalami perubahan pada setiap kasus (Nominativ, Akkusativ, dan Dativ). Oleh karena itu penguasaan Artikel sangatlah penting dalam pembelajaran bahasa Jerman. Namun pada kenyataannya, selama penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PLP) di SMA Negeri 6 Cimahi, penggunaan Artikel sering dianggap tidak penting sehingga siswa tidak berusaha untuk menghafalnya dan sering melupakannya. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan Artikel yang dimiliki siswa. Selain itu, siswa juga tidak dapat menemukan cara yang tepat untuk menghafalkan Artikel dengan mudah. Berdasarkan pengamatan penulis selama PLP, metode pembelajaran yang sering digunakan di sekolah yaitu metode Ceramah. Melalui metode Ceramah, pengajar menjelaskan materi pembelajaran dan siswa hanya menyimak serta mencatatnya dalam buku catatan tanpa diberikan latihan pemantapan khususnya dalam pembelajaran Artikel, sehingga materi yang telah diberikan mudah terlupakan. Suasana pembelajaran yang demikian dapat membuat siswa jenuh dan tidak tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan. Oleh karena itu diperlukan metode atau kegiatan pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa dan dapat memantapkan penguasaan materi yang telah diberikan, khususnya Artikel, sehingga apa yang telah dipelajari akan tersimpan lama dalam ingatannya. Permainan merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk pemantapan. Kegiatan belajar yang menyenangkan akan memudahkan siswa menerima materi pembelajaran dan

3 dengan permainan siswa dapat tergerak untuk belajar. Salah satu permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah permainan Kuckucksei. Permainan ini berasal dari Jerman dan melalui permainan ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran, yakni mencari satu kata yang tidak termasuk dalam kelompok kata yang dimaksud. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang keefektifan permainan Kuckucksei yang diterapkan dalam pembelajaran Artikel, dan menyusunnya dalam sebuah skripsi dengan judul Efektivitas Teknik Permainan Kuckucksei dalam Meningkatkan Penguasaan Artikel Bahasa Jerman. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Apakah kesulitan siswa dalam menghafal Artikel disebabkan oleh cara belajar siswa yang kurang tepat? 2. Apakah kesulitan siswa dalam menghafal Artikel disebabkan oleh motivasi siswa yang rendah? 3. Apakah kesuliatan siswa dalam menghafal Artikel disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang tepat? 4. Apakah melalui permainan Kuckucksei siswa dapat lebih mudah menghafal Artikel? 5. Apakah melalui permainan Kuckucksei siswa lebih termotivasi untuk menghafal Artikel? 6. Apakah teknik permainan Kuckucksei efektif dalam pembelajaran Artikel bahasa Jerman? C. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan masalah tidak terlalu luas, maka penulis membatasi penelitiannya, yaitu hanya pada penguasaan bestimmter Artikel dengan menggunakan teknik permainan Kuckucksei.

4 D. Rumusan Masalah Untuk memperjelas penelitian yang akan dilakukan, maka penulis memaparkan rumusan masalah melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana tingkat penguasaan siswa terhadap bestimmter Artikel sebelum pembelajaran menggunakan teknik permainan Kuckucksei? 2. Bagaimana tingkat penguasaan siswa terhadap Artikel setelah pembelajaran menggunakan teknik permainan Kuckucksei? 3. Apakah teknik permainan Kuckucksei efektif digunakan dalam pembelajaran bestimmter Artikel? E. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bestimmter Artikel sebelum pembelajaran menggunakan teknik permainan Kuckucksei. 2. Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bestimmter Artikel setelah pembelajaran menggunakan teknik permainan Kuckucksei. 3. Mengetahui efektif atau tidaknya teknik permainan Kuckucksei dalam pembelajaran bestimmter Artikel. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Memberikan pengalaman dan menambah wawasan dalam menggunakan media pembelajaran, salah satunya permainan Kuckucksei serta dapat mengetahui seberapa besar keberhasilan dari penggunaan permainan Kuckucksei terhadap penguasaan bestimmter Artikel. 2. Bagi pengajar Memberikan suatu alternatif media pembelajaran yang memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, khususnya materi bestimmter

5 Artikel, serta dapat memotivasi pengajar untuk mengembangkan teknik pembelajaran yang kreatif. 3. Bagi siswa Memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran dan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar bahasa Jerman, khususnya dalam pembelajaran bestimmter Artikel.