BAB I PENDAHULUAN. apabila sepakbola di Indonesia disebut olahraga rakyat. Memasyarakatkan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Permainan sepakbola yang searah dengan filosofi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat baik masyarakat ekonomi bawah maupun ekonomi atas dan dapat dilakukan oleh anak-anak, remaja dan orang dewasa, sehingga tidak salah apabila sepakbola di Indonesia disebut olahraga rakyat. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan cabang yang diprioritaskan untuk dibina (Sukatamsi, 2002:5). Perkembangan olahraga sepakbola maju pesat terbukti dengan banyaknya klub-klub sepakbola di tingkat SMP baik di kota maupun di desa. Permainan sepakbola selain dimainkan sebagai hiburan dan pengisi waktu senggang juga sudah menjadi kegiatan yang dilakukan secara profesional, sehingga dituntut suatu prestasi yang tinggi. Hal ini wajar karena permainan sepakbola sudah dipertandingkan baik tingkat daerah, nasional, maupun tingkat internasional. Permainan sepakbola adalah cabang permainan beregu, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah suatu kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang dapat menguasai bagian-bagian dan macammacam teknik dasar permainan sepakbola. Pemain sepakbola yang baik dibutuhkan bermacam-macam aspek untuk mendukung prestasi pemain sepakbola. Aspek permainan sepakbola antara lain: 1

2 1. Menggiring bola, yang terdiri atas perasaan dengan bola, kecepatan kerja kaki, melindungi bola, gerak tipu. 2. Berlari dengan bola. 3. Mengontrol bola. 4. Memberi atau mengirim bola dan membantu. 5. Menendang ke gawang. 6. Menyundul bola. 7. Menjaga gawang. 8. Merebut bola dari lawan. 9. Bertahan. 10. Menyerang. Pemain sepakbola dituntut agar menjaga stamina dan kebugaran fisik karena dalam bermain sepakbola para pemain harus bergerak maju dan mundur setiap saat. Tim sepakbola terdiri atas pemain-pemain yang dapat menguasai bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar permainan sepakbola. Menjadi pemain sepakbola yang baik dibutuhkan bermacammacam aspek untuk menunjang prestasi pemain sepakbola yaitu menggiring bola, mengontrol bola, berlari dengan bola, menendang ke gawang, menyundul bola, merebut bola dari lawan,bertahan, dan menyerang. Permainan sepak bola bila diperhatikan dengan seksama, maka gerak yang paling dominan adalah teknik menendang bola, karena menendang bola adalah teknik dasar permainan sepakbola yang sangat penting. Seorang pemain yang tidak dapat melaksanakan teknik dasar menendang bola dengan

3 baik tidak akan menjadi pemain yang baik. Tim yang baik adalah tim yang mempunyai pemain yang dapat melakukan teknik dasar menendang bola dengan baik dan tepat pada sasaran dalam membuat goal ke gawang lawan. Teknik menendang bola dengan baik biasanya digunakan juga oleh pemain jika tim tersebut mengalami kesusahan dalam penyerangan. Karena memerlukan dukungan fisik yang khusus, dengan demikian tingkat prestasi yang tinggi dapat tercapai, agar dapat menendang bola dengan keras dan tepat perlu ditunjang adanya kekuatan otot kaki yang kuat disamping teknik menendang bola dengan baik. Untuk meningkatkan kekuatan otot kaki tersebut, diperlukan adanya metode latihan yang meningkatkan otot kaki yang efektif. Setiap cabang olahraga memerlukan keadaan kondisi fisik yang bervariasi dan diperlukan latihan, untuk meningkatkan dan mencapai prestasi setinggi-tingginya, olahragawan haruslah memiliki 4 kelengkapan pokok yaitu: a. Pembinaan teknik (keterampilan) b. Pembinaan fisik (kesegaran jasmani) c. Pembinaan taktik (mental, daya ingatan, dan kecerdasan) d. Kematangan juara Permainan sepakbola terdapat macam-macam teknik dasar yang terdiri dari: 1. Teknik tanpa bola Teknik tanpa bola yaitu gerakan-gerakan yang dilakukan tanpa

4 bola, yang terdiri dari: lari cepat mengubah arah, melompat atau meloncat, gerak tipu tanpa bola, yaitu gerakan tipu dengan badan, gerakan-gerakan khusus untuk menjaga gawang (Sukatamsi,2002:35). 2. Teknik dengan bola Teknik dengan bola yaitu gerakan-gerakan dengan bola, yang terdiri dari: menendang bola, menerima bola (menghentikan dan mengontrol bola), menggiring bola, menyundul bola, merebut bola, teknik-teknik khusus penjaga gawang (Sukatamsi,2002:35). Teknik dasar sepakbola menendang adalah teknik dasar yang paling dominan dalam permainan sepakbola, dikarenakan kemampuan menendang bola dengan baik dan benar bertujuan untuk memberi operan kepada teman, menendang bola kearah gawang lawan untuk mencetak goal, untuk melakukan bermacam-macam tendangan khususnya yaitu tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan penalty. Teknik menendang bola dibedakan berdasarkan perkenaan kaki dengan bola, seperti menendang bola dengan kaki bagian dalam (inside of the foot), kaki bagian luar (out side of the foot), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam inside of the instep (Sukatamsi2002:84). Dasar tinggi rendahnya bola, tendangan dapat dibagi menjadi: a. Tendangan bola rendah, bola mengalir datar di atas permukaan tanah setinggi lutut. b. Tendangan bola melambung lurus atau melambung paling rendah

5 setinggi lutut dan paling tinggi setinggi kepala. c. Tendangan bola melambung tinggi, bola melambung paling rendah setinggi kepala (Sukatamsi, 2002:48). Menghasilkan tendangan yang maksimal selain dibutuhkan penguasaan teknik yang baik kemampuan fisik juga ikut berperan, karena tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan mampu bermain dengan maksimal dalam suatu pertandingan. Latihan fisik adalah latihan yang bertujuan untuk menguatkan kondisi fisik. Beberapa unsur kemampuan fisik dasar yang perlu dipertimbangkan adalah kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, doaya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan, kesehatan untuk olahraga (Sukatamsi,2004:2). Tendangan jarak jauh sangat penting dalam permainan sepakbola karena dalam permainan sepakbola teknik dasar yang sering digunakan adalah tendangan pemain sepakbola tanpa menguasai teknik menendang bola dengan baik suatu team sangat susah untuk meraih kemenangan. Tendangan jarak jauh berguna dalam suatu permainan sepakbola ketika suatu tim berada dalam kebuntuan dalam melakukan penyerangan terhadap tim lawan, jika para pemain sangat bagus dalam melakukan tendangan jarak jauh suatu tim tersebut akan dapat menguasai pertandingan dan meraih kemenangan. Permainan sepak bola terutama menendang bola, dibutuhkan otot tungkai yang kuat sehingga dapat melakukan tendangan yang kuat dan keras serta lambung saat perkenaan bola yang tepat. Salah satu latihannya menggunakan alat-alat fitnes yaitu latihan leg extension. Banyak pemain

6 yang profesional yang melakukan latihan leg extention untuk meningkatkan kekuatan tendangan selain meningkatkan kekuatan tendangan, latihan itu juga untuk menjaga kebugaran dan kesegaran. Leg extention ini melatih otot quadrisep (Brian J Sharkey, 2003:219). Latihan leg extention dilakukan untuk memperkuat otot paha bagian belakang. Oleh karena itu siswa ekstrakulikuler SMP N 17 Semarang perlu latihan Leg extention. Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Jadi, latihan (misalnya lari) istirahat latihan istirahat latihan dan seterusnya (Harsono, 2002 : 156). Interval training adalah cara latihan yang penting dimasukan dalam program latihan keseluruhan. Sekolah SMP N 17 Semarang mempunyai tim sepakbola yang dibina dalam suatu ekstrakurikuler. Tim sepak bola SMP N 17 Semarang mengadakan latihan seminggu tiga kali menjelang kompetisi, yaitu pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Tim sepak bola yang bermarkas di Semarang tersebut sudah sering mengikuti turnamen antar SMP se-kota Semarang. Tim sepak bola SMP N 17 Semarang setiap tahunnya mempunyai talenta-talenta atlet muda yang berbakat, yang nantinya dapat menjadi profesional, salah satunya siswa alumni SMP N 17 Semarang yang bernama Fafa pada usia 15 tahun dia dipanggil timnas U-16. Pengamatan peneliti di lapangan bahwasanya tendangan jarak jauh siswa ekstrakulikuler SMP N 17 Semarang masih sangat lemah, dari data tendangan siswa yang ada yaitu Miko 8 meter, Manggala 10 meter, Yoga 9

7 meter, dikarenakan setiap siswa otot tungkainya lemah. Fakta di lapangan juga dibuktikan dengan permainannya saat di lapangan tendangan jarak jauh siswa SMP N 17 Semarang tersebut masih kurang maksimal, sehingga mempengaruhi prestasi team sepak bola SMP N 17 Semarang. Berdasarkan keadaan tersebut pelatih ekstrakulikuler sepak bola SMP N 17 Semarang melakukan latihan Leg Extention. Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Latihan Leg Extention terhadap Hasil Tendangan dengan Interval 2 & 3 Menit Jarak Jauh Pemain Ekstrakulikuler Sepakbola SMP N 17 Semarang Tahun 2017. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Kemampuan tendangan jarak jauh siswa ekstrakulikuler sepakbola SMP N 17 Semarang masih kurang sehingga mempengaruhi prestasi tim sepakbola di sekolah tersebut. 2. Masih lemahnya kekuatan otot tungkai siswa ekstrakulikuler sepakbola SMP N 17 Semarang. 3. Masih banyak tendangan jarak jauh yang melenceng dari gawang (no on target).

8 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini ruang lingkup pembahasan dibatasi oleh beberapa hal seperti berikut: 1. Parameter yang digunakan adalah tendangan jarak jauh pada olahraga permainan sepakbola. 2. Perlakuan yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan latihan leg extention. 3. Populasi yang digunakan adalah siswa laki-laki peserta ekstrakulikuler SMP N 17 Semarang usia13-14 tahun. 1.4 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh latihan leg extention dengan metode latihan interval 2 menit terhadap hasil tendangan jarak jauh pemain ekstrakulikuler Sepakbola SMP N 17 Semarang Tahun 2017? 2. Apakah ada pengaruh latihan leg extention dengan metode latihan interval 3 menit terhadap hasil tendangan jarak jauh pemain ekstrakulikuler Sepakbola SMP N 17 Semarang Tahun 2017? 3.Manakah yang lebih baik antara latihan Leg Extension metode interval 2 menit dan metode latihan interval 3 menit?

9 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan leg extention dengan metode latihan interval 2 menit terhadap hasil tendangan jarak jauh pemain ekstrakulikuler Sepakbola SMP N 17 Semarang. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan leg extention dengan metode latihan interval 3 menit terhadap hasil tendangan jarak jauh pemain ekstrakulikuler Sepakbola SMP N 17 Semarang. 3.Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara pengaruh latihan Leg Extension metode interval 2 menit dan metode latihan interval 3 menit terhadap tendangan jarak jauh sepakbola. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil pelaksanaan penelitian ini: 1. Diharapkan dapat digunakan sebagai informasi yang ilmiah sebagai penelitian cabang olahraga sepak bola. 2. Dapat memberikan sumbangan positif terhadap pelatih sepak bola baik dalam memilih atlet, mengembangkan pola latihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pemain sepak bola. 3. Sebagai revrensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian tendangan jarak jauh dalam permainan sepak bola. 4. Sebagai tambahan wawasan siswa ekstrakulikuler SMP N 17 Semarang.