BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri individu, untuk menguasai berbagai aspek baik kognitif,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. merasakan kenyamanan dalam menerima pelajaran. Sebagaimana pengajaran. hanya bermakna apabila terjadi proses belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dan ditetapkan (UU Sisdiknas No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODEMIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DI KELAS IV A SDN BUAHBATU LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN., karena dengan bekal pendidikan khususnya pendidikan formal diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

I. PENDAHULUAN. hakekatnya pendidikan adalah suatu tindakan yang ada unsur kesengajaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

I. PENDAHULUAN. bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING DI KELAS IV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING DI KELAS IV

Penggunaan Metode Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Siswa. (Rosliana Siregar) PENERAPAN IPTEKS

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran baik melalui kegiatan formal, informal maupun informal yang tujuannya tidak lain adalah untuk pengembangan diri individu, untuk menguasai berbagai aspek baik kognitif, afektif, dan psikomotorik. kegiatan pendidikan bukan hanya dilakukan dan difasilitasi oleh guru disekolah tetapi juga oleh orang tua, keluarga dan lingkungan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesian Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak. Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik yang formal maupun informal, meliputi segala yang 1

2 memperluas segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana hidup. Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Setiap kata, pikiran, tindakan, asosiasi, dan sampai sejauh mana dapat mengubah lingkungan, prestasi, dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula proses belajar berlangsung. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan otak siswa adalah dengan mencatat. Catatan adalah instrumen penting dalam belajar pada seluruh jenjang pendidikan. Dahulu sebelum tugas pendidik sebanyak sekarang, banyak yang menempatkan aktivitas memeriksa catatan sebagai kegiatan penting untuk mengukur kesungguhan siswa belajar. Namun, sekarang setelah pendidik makin sibuk dengan kewajiban mengelola administrasi pembelajaran dan sumber belajar yang siswa gunakan semakin variatif, banyak sekolah yang kurang peduli terhadap catatan siswa. Masalahnya adalah banyak sekolah yang kurang menyadari betapa pentingnya melatih dan memperhatikan peserta didik agar lebih kreatif dalam menyusun catatan belajar yang efektif. Tanpa usaha penanganan melatih siswa untuk mendokumentasikan informasi dalam bentuk catatan yang

3 praktis serta dapat menunjang berkembangnya kapasitas daya pikir, mengembangkan inovasi dan mendorong siswa semakin mengerti bagaimana seharusnya belajar, kapasitas belajar siswa belum dapat sekolah optimalkan. Nugraha (2008), bahwa materi dari buku pelajaran yang digunakan sewaktu beliau masih berada di sekolah dasar, dan terutama di sekolah dasar non favorit belum disertai dengan adanya gambar-gambar yang menarik. Padahal anak pada usia sekolah dasar, kemampuannya terus bertambah, yaitu kemampuan dalam memproses dan menyimpan berbagai informasi yang masuk. Keberadaan gambar berdasarkan teori kognitif yang untuk anak sekolah dasar termasuk kedalam tahapan usia operasional konkrit (usia anak SD) yang masih membutuhkan objek bantu yang nyata untuk proses berpikirnya. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah anak-anak lebih bisa mengingat dan menceritakan jalan cerita dari komik atau cerita bergambar lainya daripada mengingat atau menceritakan materi pelajaran yang telah disampaikan. Anak-anak menggunakan fantasi saat membaca cerita dan membaca cerita ini termasuk fantasi tersimpan. (Nugraha,2008) Kehadiran mind map lebih menarik perhatian anak-anak untuk membacanya karena mind map yang terdiri dari berbagai unsur warna, gambar dan garis, merupakan stimulus yang menarik perhatian anak untuk melihatnya. Gambar dan warna dalam mind map, selain untuk menarik perhatian, gambar juga berfungsi sebagai objek bantu berpikir yang nyata.

4 Mind Map atau Pemetaan Pikiran bisa menjadi salah satu cara menghapal yang menyenangkan. Mind map secara otomatis mengaktifkan otak kiri dan kanan secara sinergis, disamping itu mind map juga memberikan gambaran secara menyeluruh terkait ide sentral yang sedang dipelajari, sehingga materi pelajaran akan lebih mudah dipahami, dimengerti, dan diingat bagi siswa sekolah dasar. Mind map menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Mind map dipakai untuk membangkitkan, memvisualisasikan, menstruktur dan mengklasifikasikan ide, sebagai alat untuk membantu dalam belajar, menulis, organisasi, penyelesaian masalah, serta pengambilan keputusan. Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dengan menempatkan informasi dalam ruang yang mudah digunakan saat perlu dan mengambil informasi ke luar otak. Metode ini merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran. Mind map dapat dianalogikan dengan peta kota. Pusat mind map mirip dengan pusat kota, yang mewakili ide terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita. Jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Sementara itu, gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area atau ide menarik tertentu. Mind map dapat dengan menggunakan tulisan tangan dengan mengkombinasikan warna, gambar juga

5 cabang-cabang melengkung sesuai yang diinginkan, Mind map lebih merangsang secara visual sehingga tidak bosan untuk dilihat. Mind map dapat membantu dalam berbagai hal, antara lain merencana, berkomunikasi, menjadi kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, melihat gambar keseluruhan, serta akan mengaktifkan seluruh otak. Terdapat beragam model pemetaan pikiran yang menempatkan diri, yang belajar sebagai pusat pergerakan pikiran yang direfleksikan dalam gambar yang penuh warna dan jejaring. Pengunaan metode mind mapping memacu untuk berkonsentrasi siswa untuk focus memperhatikan penjelasan dari guru, karena dengan memperhatikan penjelasan dari guru siswa akan dapat mendapatlkan kata sentral disetiap penjelasan materi dari guru, sehingga selain siswa mudah dalam pencatatannya, siswa pun akan paham materi yang telah diberikan oleh guru. Pemahaman siswa akan materi ajar akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar peserta didik dalam hal ini terkhusus pada peningkatan pada pembelajaran IPS. Mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang sosial secara sistematis, sehingga IPS bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja akan tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

6 Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan cara bersoalisasi, serta pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pengembangannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami kehidupan sosial. Tujuan pembelajaran IPS di sekolah Dasar menurut kurikulum 2006 adalah untuk menguasai konsep dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, serta memiliki kemampuan sebagai berikut : (1) Mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa (2) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan (3) Memberi bekal kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya. Menurut (depdiknas,2006) untuk skala Indonesia, maka tujuan IPS khususnya pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar sebagaimana tercantum dalam kurikulum IPS-SD tahun 2006 adalah agar peserta didik

7 mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkunganya, yaitu lingkungan masyarakat, dan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Tujuan pembelajaran IPS tersebut sesuai dengan hakikat IPS itu sendiri yaitu IPS sebagai suatu program pendidikan tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan samata, namun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga Negara dan warga masyarakat yang tau akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena itu peserta didik yang dibina melalui IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan berfikir tinggi, namun peserta didik diharapkan pula memiliki kesadaran tanggung jawab yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya. Dengan dasar penelitian dan paparan yang telah diuraikan diatas tersebut, penulis mencoba merangkumnya bahwa pembelajaran yang berjalan baik dan berjalan dengan baik adalah pembelajaran yang efektif, efisien, dan berjalan tanpa ada tekanan yang merugikan, pembelajaran tersebut menghasilkan sebuah prestasi belajar yang di atas standar yang sudah ditentukan. Pembelajarn yang baik juga harus berlangsung pada setiap mata pelajaran yang siswa tempuh sehingga hasil yang akan dilakukan adanya

8 maksimal dan merata pada siswa kelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN, penulis menemukan adanya ketidak seimbangan prestasi belajar yang siswa raih pada mata pelajaran IPS dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Prestasi yang dapat siswa pada pelajaran mata pelajaran IPS masih belum memenuhi hasil yang maksimal atau masih kurang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal tersebut membuktikan adanya pembelajaran yang belum berjalan dengan baik dan belum dapat menghasilkan prestasi yang maksimal. Penulis menemukan beberapa penyebab yang mengakibatkan prestasi pembelajaran mata pelajar IPS kurang maksimal. Diduga kuat penyebabnya adalah penggunaan metode siswa pada mata pelajaran yang masih konvensional pada pembelajaran lingkungan mata pelajaran IPS dan kurangnya hasil yang siswa dapat maka salam kegiatan pembelajaran IPS penulis menemukan banyak siswa yang kurang focus pada pembelajaran, asyik bermain dengan kegiatannya sendiri dan banyak siswa tidak dapat memahami materi yang seharusnya dia dapat dan hal tersebut akan berdampak langsung pada hasil atau aktivitas belajar siswa yang buruk. Dari hal tersebut penulis mencoba untuk mencari solusi yang sesuai dan tepat untuk mengatasi hasil dan aktivitas tesebut pada pembelajaran IPS. Karena bila hal tersebut tidak segera diatasi akan mengakibatkan dan berdampak peda penurunan hasil aktivitas belajar pada mengakibatkan pola pembelajaran yang tidak berjalan dengan baik yaitu pembelajaran yang tidak

9 efektif dan efisien dalam pembelajran IPS pada kelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN sehingga pembelajaran lingkungan tidak akan maksimal atau tidak memenuhi standar yang seharusnya. Berangkat dari kejadian tersebut maka penulis mencoba memberikan solusi atau jalan keluar dengan menerapkan metode mind mapping dalam pembelajaran lingkungan mata pelajaran IPS kelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN. Penulis memilih metode mind mapping tersebut karena metode tersebut anggap cocok dan tepat untuk mengatasi kejenuhan yang siswa hadapi terutama dalam pencatatan materi yang sering siswa hadapi karena pada metode mind mapping menggunakan konsep pencatatan yang menghubungkan informasi yang satu dengan informasi lainnya yang siswa dapat. Metode mind mapping juga akan memicu munculnya aktivitas pembelajaran (buzan 2009), karena siswa akan dibawa kedalam sebuah pembelajaran dengan cara atau metode yang baru. Untuk melaksanakan penelitian ini, maka penulis mencoba memfokuskan diri pada penggunaan metode mind mapping pada mata pelajaran IPS guna untuk meningkatkan daya ingat anak dalam pembelajaran lingkungan kelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN.

10 berdasarkan pikiran-pikiran yang telah terpaparkan di depan, maka penulisan memberi judul penelitian ini. implementasi teknik mind mapping untuk meningkatkan daya ingat dalam pembelajaran lingkungan pelajaran IPS kelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN. B. Identifikasi Masalah Daya ingat, bagi anak sangat penting bagi belajarnya. Jika ia memiliki daya ingat anak yang baik, maka prestasi di sekolah dan prestasi dalam kehidupannya kemungkinan besar juga baik. Dengan dikembangkan bermacam-macam penerapan pembelajaran untuk para pendidik agar dapat meningkatkan kemampuannya daya ingat anak dalam pembelajaran dengan teknik mind maaping. Metode ini dapat untuk mengoftimalkan daya ingatnya dan kehidupan nyata yang dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan ide yang sudah ada sehingga menimbulkan adanya tindakan spesifik yang dilakukan oleh siswa.. Dengan konsep ini hasil pembelajaran siswa dapat menciptakan suatu produk kreatif yang dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Dan teknik mencatat pemetaan pikiran diduga kreatifitas siswa akan meningkat.

11 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Bagaimana Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran b. Bagaimana aktivitas pembelajaran siswa menggunakan teknik mind mapping dikelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN. c. Bagaimana hasil pembelajaran siswa menggunakan teknik mind mapping dikelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian a. Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran siswa menggunakan teknik mind mapping dikelas III SD NEGERI 42 TANJUNGPANDAN b. Untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa menggunakan teknik mind mapping dikelas III SD NEGERI TANJUNGPANDAN E. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis 1) Hasil penelitian ini dapat memberikan kejelasan teoritis dan pemahaman tentang metode mind map

12 2) Dapat memperkaya keilmuan dan metodologi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran lingkungan b. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: 1) Bagi siswa, dapat membantu dan memudahkan siswa dalam memahami serta meningkatkan daya ingat sehingga dapat menumbuhkan daya kretivitas dan imajinasi siswa khususnya dalam pembelajaran lingkungan 2) Bagi guru, dapat membantu dan memudahkan dalam penyampaian yang baru dapat membangkitkan daya ingat selama proses pembelajaran 3) Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan secara langsung serta dapat menjadikan aktivitas dalam menggali dan memgembangkan strategi pembelajaran IPS khususnya Lingkungan F. Definisi Operasional Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak

13 kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Mind Map merupakan istilah teknik pemetaan pikiran untuk membantu membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih "tersembunyi". Pemetaan pikiran ini akan melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan, yaitu otak kanan dan otak kiri. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind Mapping merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008)