BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembinaan prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan sejak

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak hingga orang dewasa, hal itu menunjukkan bahwa sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Melalui olahraga diharapkan

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang , 2014

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rissa Metia Putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Latihan kondisi fisik yang tepat memegang peranan penting dalam sukseskan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoansyah, 2016

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

I. PENDAHULUAN. Baley (2001:13) mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan. adalah pendidikan kebudayaan, yang didapat secara perorangan,

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atlet mencapai prestasi yang lebih baik sesuai harapan.

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN TIM FUTSAL UPGRIS. Ibnu Fatkhu Royana Universitas PGRI Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu sarana dalam pembangunan bangsa, khususnya pembangunan dalam bidang jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah aktivitas fisik untuk melatih tubuh seseorang. Tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Olahraga adalah semua kegiatan jasmani yang dilandasi semangat untuk melelahkan diri sendiri maupun orang lain sehingga olahraga merupakan sarana menuju kualitas dan ekspresi hidup yang lebih luhur bersama manusia. Olahraga pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik yang untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Utamanya olahraga berfungsi untuk menyehatkan badan dan memastikan organ tubuh masih sehat, secara garis besar olahraga merupakan aktivitas fisik yang penting dilakukan dalam keseharian, baik dalam gerakan terarah (cabang olahraga) ataupun gerakan lainnya. Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja sampai orang dewasa. Futsal atau dalam bahasa spanyol di sebut futbol sala yang berarti sepak bola dalam ruangan. Futsal pertama kali di populerkan di montevideo, uruguay pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani, sorang pelatih sepak bola asal argentina keunikan permainan futsal mendapat perhatian di seluruh amerika selatan terutama di Negara Brasil. Keterampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan. Futsal adalah permaianan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masingmasing beranggotakan 5 orang pemain dalam lapangan. Tujuan permainan futsal sama seperti tujuan pada permainan sepak bola, tujuan sepak bola adalah pemain memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan. Lapangan futsal memliki ukuran yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk tidak membuat kesalahan sehingga dalam permainan futsal cenderung lebih banyak terjadinya gol dari pada 1

2 permainan sepak bola. Dilihat karakteristik permaiana futsal yang sangat dinamis dengan ukuran lapangan sekitar 38 meter - 42 meter dan lebar 15 meter - 25 meter, mengisyaratkan pemain futsal harus memiliki kemampuan tehnik yang baik dan ditunjang kondisi fisik yang baik pula. Dalam olahraga futsal ada beberapa faktor yang menunjang agar prestasi tercapai, yaitu teknik, fisik, strategi/taktik, dan mental bermain. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak bisa dipisahkan begitu saja, baik pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, karena kondisi fisik merupakan faktor dasar bagi setiap aktivitas manusia dan turut berperan dalam menentukan prestasi atlet. Latihan kondisi fisik yang diberikan harus dapat mengembangkan kemampuan kondisi fisik umum dan khusus sesuai dengan kebutuhan olahraga yang diperlukan. Pembentukan kondisi fisik yang diperlukan memerlukan waktu yang cukup lama dan harus dilakukan dengan perencanaan latihan yang terarah dan sistematis. Latihan yaitu sistematis, berulang-ulang, kian hari kian bertambah. Setiap proses latihan yang dilakukan harus berpedoman pada teori teori yang telah diuji melalui penelitian yang bertahun-tahun serta prinsip latihan yang benar dan sudah diterima secara universal. Sehingga latihan yang diberikan tidak membahayakan untuk atlet secara langsung maupun tidak langsung. Unsur-unsur fisik terdiri dari : fleksibilitas, kelincahan (agility), daya tahan (endurance), stamina, kekuatan, daya ledak otot (power), daya tahan otot (muscle-endurance), kecepatan (speed). Fleksibilitas dalam olahraga futsal diperlukan untuk gerakan sendi dan kontraksi otot yang seluas-luasnya. Latihan fleksibilitas dapat dilakukan sendiri atau bantuan orang lain. Dampak fleksibilitas sudah dapat dirasakan dalam hitungan minggu. Kekuatan diperlukan untuk melakukan tegangan untuk mengangkat beban. Latihan kekuatan dapat dilakukan dengan beban tahanan. Beban yang dipakai bisa berasal dari diri sendiri (beban internal) atau

3 menggunakan alat bantu (beban eksternal). Daya tahan diperlukan untuk melakukan kerja (gerakan) dalam waktu yang lama yang berarti, kalau pun mengalami kelelahan akan pulih dalam waktu yang singkat. Yang terakhir adalah Kecepatan diperlukan untuk melakukan gerak dalam waktu yang singkat. Latihan kecepatan dapat dilakukan dalam bentuk lari bolak balik, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan disebut juga kecepatan maksimal merupakan salah satu komponen fisik yang harus dimiliki oleh seorang atlet. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint kecepatan lari ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari kaki yang dilakukan secara cepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan di antaranya waktu, reaksi, kemampuan untuk mengatasi ketahanan, tehnik, konsentrasi, keturunan dan elastisitas otot. Metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kecepatan gerak secara ekslusif hanya 10% yaitu dengan metode repetisi. Repetisi merupakan metode pengulangan dimana gerakan yang dilakukannya berulang-ulang Komponen fisik lain yang mempengaruhi olahraga futsal adalah kelincahan, definisi kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya. Kelincahan sangat diperlukan dalam berbagai macam cabang olahraga terutama olahraga yang memerlukan kecepatan merubah arah dengan cepat seperti cabang olahraga permainan Futsal mempunyai karakteristik lapangan kecil sehingga gerakan merubah arah dengan cepat tanpa kehilangan keseimbangan sangat diperlukan kelincahan kemampuan mengubah arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran posisi tubuhnya. Kegunaan kelincahan sangat penting terutama dalam olahraga beregu seperti

4 futsal, karena dengan model lapangan yang berukuran kecil pergerakan kaki atlet haruslah cepat. Berdasarkan pengamatan penulis, para pemain futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta masih banyak yang memiliki kelincahan yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat pada saat pertandingan, latihan game dan uji coba banyak pemain yang terlihat kaku, kemampuan bergerak pemain masih kurang cepat, mengubah arah posisi masih kaku dan kurang lincah sehingga pemain tidak melakukan permainan dengan maksimal. Sedangnya agility (kelincahan) pemain dilihat pada saat bertanding, masalahnya pergerakan tanpa bola pemain pada saat bertanding sangat kaku dan tidak cepat membuka ruang kosong saat menyerang dan bertahan, pemain selalu terlambat pada saat mengantisipasi bola lawan. Untuk itu kita membutuhkan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan agility yaitu dengan latihan drill menggunakan ladder dan cone, kedua latihan tersebut dapat meningkatkan agility (kelincahan), latihan menggunakan ladder yaitu latihan berbagai pola gerakan kaki dengan menggunakan tangga yang diletakan di tanah/lantai, bentuk latihan yaitu 1 feet in each, 2 feet in each, 1 in lateral, 2 in lateral, in in out outl, in out out, x-over lateral, carioca in each, ickey shuffle, x-over zig zag dan latihan menggunakan cone yaitu latihan mengubah gerakan dengan cepat tanpa kehilangan keseimbangan dengan menggunakan beberapa cone yang diletakan di tanah/lantai, bentuk latihan yaitu cone alley v.1, cone alley v.2, cone alley v.3, x-drill cone, 123 back, L-drill cone, pro agility shuttle, run-shuffle-run, staggered shuttle, run-shuffle-shuffle-run. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan mencoba memberikan latihan drill menggunakan ladder dan cone untuk meningkatkan agility (kelincahan) pada pemain futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta, dan ingin mengetahui perbedaan dari kedua latihan tersebut, berdasarkan pengamatan kedua latihan tersebut dapat meningkatkan kelincahan tetapi apa ada perbedaan dari kedua latihan tersebut.

5 Latar belakang tersebut membuat peneliti merasa penting untuk mengkaji lebih dalam masalah tersebut, melalui kajian penelitian tentang Perbedaan pengaruh latihan drill menggunakan Ladder dengan Cone terhadap peningkatan Kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Belum diketahuinya perbedaan antara latihan Drill menggunakan Ladder dan Cone. 2. Belum pernah dilakukan tes dan pengukuran kelincahan pada siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017. 3. Belum diketahuinya latihan Drill yang efektif dan efisien antara menggunakan Ladder dan Cone 4. Perlu diterapkan latihan kelincahan yang tepat untuk meningkatkan kelincahan siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang salah, masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: 1. Perbedaan pengaruh latihan Drill menggunakan Ladder dan Cone terhadap peningkatan kelincahan. 2. Kemampuan kelincahan siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017.

6 D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan pengaruh latihan Drill menggunakan Ladder dan Cone terhadap peningkatan kelincahan siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017? 2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara latihan Drill menggunakan Ladder dan Cone terhadap peningkatan kelincahan siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan di atas, penelitain ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1. Ada tidaknya perbedaan pengaruh latihan Drill menggunakan Ladder dan Cone terhadap peningkatan kelincahan siswa ekstrkurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017. 2. Latihan yang lebih efektif dan efisien antara latihan Drill menggunakan Ladder dan Cone terhadap peningkatan kelincahan siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta tahun 2017. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan dalam kepelatihan olahraga khususnya dalam meningkatka kelincahan. Disamping itu masukan lain yang dapat di ambil antara lain : 1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan keolahragaan bagi peneliti, pelatih maupun siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta Tahun 2017.

7 2. Dapat dijadikan pedoman bagi pembina dan pelatih siswa ekstrakurikuler futsal SMK Bhinneka Karya Surakarta untuk menentukan dan memilih cara latihan yang lebih baik dan tepat dalam meningkatkan kelincahan.